BAB I Dan Metode
BAB I Dan Metode
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam proses keperawatan sangatlah erat hubungannya dengan cara berpikir kritis.
Berpikir kritis ini sangatlah penting dalam pengkajian keperawatan. Dimana dengan berpikir
kritis dapat membantu seorang perawat berpandangan lebih luas saat membuat kesimpulan
atau mengambil keputusan terkait dengan kondisi kesehatan pasien. Pada saat
mengumpulkan data mengenai pasien. Seorang perawat memerlukan yang pertama
pengetahuan terkait seperti proses penyebab dari penyakit, pertumbuhan dan perkembangan
normal, fisiologi dan psikologi normal, hasil pengkajian yang normal, promosi kesehatan
yang akan diterapkan, keterampilan dalam mengkaji, dan keterampilan dalam berkomunikasi.
Yang kedua perawat harus mengingat kembali pengalaman klinis sebelumnya seperti,
pengalaman dalam merawat klien sebelumnya, memvalidasi hasil dari pengkajian kesehatan
klien, dan mengobservasikan teknik pengkajian tersebut. Yang ketiga perawat harus
menerapkam standar pemikiran dan perilaku kritis seperti, ketekunan keadilan, integritas,
percaya diri, dan kreativitas. Yang terakhir adalah menggunakan standar praktik untuk
membimbing seorang perawat dalam membuat pengkajian yang benar dan bermanfaat
seperti, standar prantik keperawatan American Nursing Association (ANA), standar praktik
khusus, dan standar intelektual pengukuran.
Pengkajian ini merupakan langkah yang paling kritis dalam proses keperawatan. Karena
apabila dalam langkah pengkajian ini tidak diselesaikan dengan cara berfokus pada klien,
perawat akan kehilangan kendali terhadap langkah proses keperawatan selanjutnya. Tanpa
pengkajian keperawatan yang tepat , tidak akan diagnosis keperawatan yang berfokus pada
klien, dan tanpa ada diagnosis yang tepat , tidak akan ada intervensi keperawatan yang
berdasarkan bukti, mandiri, dan berfokus pada klien. Pengkajian juga bukan sekedar mengisi
ruang kosong dari sebuah form atau layar computer. Tetapi pengkajian memerlukan
pendekatan dalam berpikir kritis.
B. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pendekatan berpikir kritis dalam pengkajian. Karena pada
berpikir kritis ada komponen yang sangat penting yang menunjukkan kebiasaan berpikir
seseorang yang bersifat fleksibel. Di mana dalam pengkajian, penting bagi perawat harus
berpikir kritis dalam memproses informasi yang didapatkan dari klien ataupun keluarga
klien.
C. Manfaat
PEMBAHASAN
a. Wawancara: pola komunikasi ini dilakukan untuk tujuan yang spesifik dengan isi yang
spesifik juga.
Jenis wawancara, yaitu:
Teknik mencari-masalah: pengumpulan data difokuskan pada masalah.
Teknik pemecahan-masalah: pengumpulan data difokuskan pada masalah spesifik
yang diidentifikasi oleh klien atau perawat.
Teknik pertanyaan-langsung: format terstruktur yang jawabannya sekitar 1-2 kata
untuk klarifikasi informasi sebelumnya atau menambah informasi.
Teknik pertanyaan terbuka: untuk mendapat respon lebih dari satu atau dua kata.
Teknik yang mengarah pada diskusi klien yang memaparkan status kesehatannya.
Fase-fase wawancara:
Fase Orientasi: menelaah tujuan wawancara, tipe data yag dikumpulkan, dan
metode yang sesuai untuk dilakukan wawancara.
Fase Kerja: pengajuan pertanyaan untuk membentuk data dasaryang digunakan
dalam pengembangan rencana asuhan keperawatan.
Fase Terminasi: membutuhkan keterampilan berkomunikasi dari pewawancara.
Setelah jenis dan fase dari wawancara, maka langkah selanjutnya dalam wawancara
adalah menetapkan hubungan perawat-klien. Penetapan hubungan ini sangat penting dalam
metode wawancara, karena dapat mempermudah saat melakukan wawancara pertama kali
dengan klien.
Referensi:
http://kitaperawat.blogspot.com/2014/10/pengkajian.html
file:///C:/Users/toshiba/Downloads/PENDEKATAN%20BERPIKIR%20KRITIS%20PADA
%20PENGKAJIAN%20DALAM%20PROSES%20KEPERAWATAN.pdf
file:///C:/Users/toshiba/Downloads/KDK%20T.1%20revisi.pdf