Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ricsan Baitanu

Tingkat/Semester : II/IV

Tugas : Bahasa Yunani 2

HARI PENTAKOSTA

(Kisah Para Rasul 2:1-13)

A. Latar Belakang

Konteks hari Pentakosta pada Perjanjian Lama menunjuk kepada perayaan penuaian orang Yahudi yang dirayakan
pada hari kelima puluh setelah Hari Paskah,orang-orang Yahudi berkumpul bersama-sama merayakan pesta panen
di Yerusalem ketika pengenapan janji Allah dinyatakan kepada para rasul, yaitu pencurahan Roh Kudus, sehingga
para rasul mengalami kepenuhan Roh Allah dan berbicara dengan berbagai bahasa, untuk menceritakan perbuatan
Allah.
Konteks Perjanjian Baru menunjuk kepada hari pencurahan Roh Kudus kepada rasul-rasul, beberapa perempuan
serta Maria, ibu Yesus dan dengan saudara-saudara Yesus yang menanti janji dari Yesus Kristus. Jika diperhatikan
dengan seksama dan khusus tentang karya Allah melalui kuasa Roh-Nya di hari Pentakosta merupakan
penggenapan janji dari Yesus di masa pelayanan-Nya. Namun,tidak diwaktu Yesus bersama-sama dengan murid-
murid-Nya di bumi melainkan ketika Yesus naik ke Sorga itulah penggenapan janji tersebut terlaksana.
Ayat I

LAI : Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. (Kis. 2:1)

BGT: Kai. evn tw/| sumplhrou/sqai th.n h`me,ran th/j penthkosth/j h=san pa,ntej o`mou/ evpi. to. auvto, (Kis. 2:1).

Tafsiran:

Pentakosta berasal dari bahasa Yunani “penthkosth/j” noun genitive feminine singular common berasal dari kata
“penthkosth” , h/j, h` kata ini secara harafiah berarti kelima puluh. Hari Pentakosta adalah perayaan penuaian
orang Yahudi yang dirayakan pada hari kelima puluh setelah Hari Paskah. (Im. 23:15,16;Kis. 20:16;1 Kor. 16:8). Di
dalam Im. 23:15,16 Hari Raya Pentakosta juga dikenal dengan Hari Raya Tujuh Minggu (bd. Ul 16:10), dirayakan
pada akhir panen gandum, 50 hari (“pentakosta” artinya “lima puluh”) setelah Hari Raya Buah Sulung (ay. 16).
Pada hari ini umat Allah bersyukur atas berkat makanan berkelimpahan dan segala sesuatu yang menopang mereka
pada Hari raya Pentakosta itulah Allah mencurahakan roh Kudus atas murid-murid Yesus (Kis. 2:1-4).

Ayat 2-3
LAI : 2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di
mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-
masing.

BGT : 2:2 kai. evge,neto a;fnw evk tou/ ouvranou/ h=coj w[sper ferome,nhj pnoh/j biai,aj kai. evplh,rwsen o[lon
to.n oi=kon ou- h=san kaqh,menoi
2:3 kai. w;fqhsan auvtoi/j diamerizo,menai glw/ssai w`sei. puro.j kai. evka,qisen evfV e[na e[kaston auvtw/n(

Tafsiran:
Tiupan angin keras memiliki arti kehadiran Allah. Lidah-lidah seperti nyala api,Api mungkin sekali melambangkan
penyucian dan pemisahan orang-orang percaya kepada Allah bagi pekerjaan memuliakan Kristus. Dua hal ini
mendahului baptisan dalam Roh.
Ayat 4-5
LAI: 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.

BGT: 2:4 kai. evplh,sqhsan pa,ntej pneu,matoj a`gi,ou kai. h;rxanto lalei/n e`te,raij glw,ssaij kaqw.j to. pneu/ma
evdi,dou avpofqe,ggesqai auvtoi/jÅ

2:5+Hsan de. eivj VIerousalh.m katoikou/ntej VIoudai/oi( a;ndrej euvlabei/j avpo. panto.j e;qnouj tw/n u`po. to.n
ouvrano,nÅ

Tafsiran:

Penuhlah mereka dengan Roh Kudus pada hari Pentakosta bermakna pertama, dimulainya penggenapan janji Allah
dalam Yoel 2:28-29 untuk mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia pada hari-hari terakhir (bd. 1:4-5, Mat. 3:11,
Luk. 24:49, Yoh, 1:33, lihat Yl. 2:28-29). Kedua, karena hari-hari terakhir dari zaman akhir ini telah mulai (Ay.
17;bd. Ibr 1:2; 1 Pet. 1:20) semua orang diperhadapkan dengan tantangan untuk menerima atau menolak Kristus
(3:19;Mat. 3:2;Luk.13:3). Ketiga, para murid diperlengkapi kekuasaan dari Tempat Tinggi (Luk.24:29;bd. 1:8),
yang menyanggupkan mereka bersaksi untuk kristus,menginsafkan orang akan dosa.
Kebenaran dan penghakiman Allah sehingga mereka berbalik dari dosa kepada keselamatan dalam Kristus.
Keempat, Roh Kudus menyatakan sifat-Nya sebagai roh yang rindu yang berusaha demi keselamatan orang dari
setiap bangsa.Mereka yang menerima baptisan dalam Roh dipenuhi dengan kerinduan yang sama demi
penyelamatan mereka umat manusia.(ay. 38-40;4:12;Rom. 9:1-3;10:1)Jadi, Hari Pentakosta merupakan awal dari
penginjilan dunia (ay. 6-11,39,1:8). Kelima, Para rasul menjadi pelayan Roh. Mereka bukan hanya memberitakan
Yesus yang disalibkan dan dibangkitkan,menuntun orang lain kepada pertobatan dan iman kepada Yesus. Tetapi
mereka juga mempengaruhi orang-orang bertobat untuk menerima karunia-karunia Roh Kudus (ay. 38-39) yang
sudah mereka terima pada hari Pentakosta. Keenam, Lewat baptisan dalam Roh ini para pengikut Kristus menjadi
orang-orang yang melanjutkan karya Kristus dalam dunia ini dalam kuasa Roh Kudus,mereka terus melakukan dan
mengajarkan hal-hal yang sama yang dikerjakan dan diajarkan Kristus.
Kesimpulan :
Peristiwa pentakosta yang terdapat di dalam di dalam Kisah para rasul ini, Allah mencurahkan Roh-Nya kepada
orang-orang percaya yang menantikan janji Allah yang di genapi dengan pencurahan Roh Allah kepada para murid-
muridnya, untuk memperlengkapi mereka dengan kuasa dan berbagai karunia untuk melayani dan memberitakan
injil kerajaan Allah.Oleh sebab itu kuasa Allah saat ini sangat dibutuhkan oleh setiap orang percaya kususnya dalam
menghadapi zaman akhir untuk dapat melanjutkan karya yang Yesus lakukan di dunia, yaitu untuk melepaskan
orang-orang yang terbelenggu dan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Yesus.

Anda mungkin juga menyukai