Disusun oleh;
Pdt. Matheus Karyo Utomo, M.Th.
1
SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA NUSANTARA (S T T N)
SALATIGA
PROGRAM SARJANA TEOLOGI (S.Th.)
Materi Kuliah
Disusun oleh;
Pdt. Matheus Karyo Utomo, M.Th.
SALATIGA – 2014
2
KONTRAK PERKULIAHAN
KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa mampu mengenal ilmu filsafat, memberikan arti dan devinisi ilmu
filsafat serta mengerti letaknya dalam disiplin ilmu teologi.
2. Mahasiswa mampu mengenal sejarah lahirnya pemikiran dan perkembangan ilmu
filsafat barat dari asal mulanya sampai pada masa sekarang ini.
3. Mahasiswa mampu mengenal metode dalam ilmu filsafat dan tokoh filsuf serta
pemikirannya.
4. Mahasiswa mampu membedakan cabang-cabang dan aliran-aliran pemikiran ilmu
filsafat barat.
5. Mahasiswa mampu mengerti pengaruh ilmu filsafat terhadap teologi kristen, dan
mampu menemukan suatu nilai yang terbaik dari suatu perbuatan.
6. Mahasiswa mampu bersikap terhadap ilmu filsafat.
3
PENGORGANISASIAN MATERI
BAB I
MENGENAL ILMU FILSAFAT
A. Pengertian dan Devinisi Ilmu Filsafat
B. Pola pikir dan Sifat Ilmu Filsafat
C. Asal Mula Ilmu Filsafat
D. Peranan Ilmu Filsafat
E. Manfaat dan Kegunaan Ilmu Filsafat
F. Mengenal Fisafat Kristen
BAB II
SEJARAH LAHIRNYA DAN
PERKEMBANGAN ILMU FISAFAT BARAT
A. Filsafat Kuno
B. Filsafat Abad Pertengahan
C. Filsafat Modern
D. Filsafat Abad 19-20
BAB III
METHODE-METHODE DALAM ILMU FILSAFAT
A. Metode dalam Ilmu Filsafat
B. Metode Zeno
C. Metode Sokrates
D. Metode Plato
E. Metode Aristoteles
F. Metode Plotinus
G. Metode Descrates
H. Metode Bacon
I. Metode Eksistensialis
J. Metode Fenomenologi
K. Metode Analistik
BAB IV
CABANG-CABANG ILMU FILSAFAT
A. Efistemologi
B. Metafisika
1. Ontologi
2. Kosmologi
3. Teologi Metafisika
4. Antropologi
C. Logika
D. Etika
E. Estetika
F. Fifsafat Khusus Disiplin Ilmu
1. Filsafat Agama
2. Filsafat Hukum
3. Fisafat Pendidikan
4. Filsafat Sejarah
5. Filsafat Bahasa
6. Filsafat Matematika
4
BAB V
PEMIKIRAN FILSAFAT BARAT DAN TEOLOGI
KRISTEN
A. Pengaruh Pemikiran Filsafat Barat
1. Pengaruh dari Renaissance
2. Pengaruh dari Rasionalisme
3. Pengaruh dari Kebebasan
4. Pengaruh dari Naturalis Modern
5. Pengaruh dari Teori Evolusi
6. Pengaruh dari Kant Terhadap Agama
B. Munculnya Faham Baru dalam Teologi
1. Munculnya Teologi Liberal
2. Munculnya Teologi Kekinian (Kontemporer)
3. Munculnya Otonomi Berpikir (Kebebasan)
4. Munculnya ’DOG’ Teologi
C. Reformasi dan Renaissance
D. Sikap Terhadap Perlakuan Alkitab
E. Hubungan antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teologi
F. Membedakan Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan ilmu Teologi
G. Perbedaan Filsafat Umum dan Filsafat Kristen
H. Hubungan Filsafat dan Alkitab
I. Manusia dan Pertanggungjawaban Moral
BAB VI
SIKAP TERHADAP ILMU FILSAFAT
A. Menerima Filsafat
B. Menolak Filsafat
C. Tanggapan Terhadap Ilmu Filsafat
STRATEGI PEMBELAJARAN
Perkuliahan melalui pendekatan individu, kelompok dan partisipasi kelas.
Metode yang dipakai dalam pembelajaran :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab dan Diskusi
3. Tugas dan Study Mandiri
4. Presentasi
SUMBER PEMBELAJARAN
Ringkasan buku diktat bahan ajar
Buku buku referensi
TUGAS-TUGAS
1. Mahasiswa akan mengikuti perkuliahan dan study mandiri Pengantar Ilmu
Filsafat
2. Mahasiswa akan mengikuti ujian pertengahan dan akhir semester.
3. Bacaan Wajib:
: Pengantar Filsafat karangan Jan Hendrik Rapar
: Filsafat dalam Terang Iman Kristen karangan Jonar Situmorang
Membuat Laporan Bacaan (lihat blanko surat pernyataan)
5
Contoh Surat pernyataan.
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ……………….., NIM : .………… Tingkat: .………….
Menyatakan : Bahwa saya telah membaca buku ……………………..
Isi pokok : ……………………… (tidak boleh lebih satu halaman)
Tanggal, dan tanda tangan
4. Bacaan Mandiri
Silahkan membaca buku-buku referensi dalam daftar kepustakaan.
5. Mahasiswa akan berdiskusi kelompok dan presentasi (jadwal menyusul)
6. Membuat paper 3 halaman isi dengan format umum penulisan paper.
Diserahkan sebelum ujian akhir semester.
Thema yang diusulkan yaitu:
: Sikap saya terhadap IlmuFilsafat atau
: Filsafat Kristen menurut pemikiran saya
PENILAIAN
1. Kehadiran dan partisifasi kelas : 10 %
2. Bacaan : 20 %
3. Ujian Ujian Tengah Semester : 20 %
4. Ujian Akhir Smester : 20 %
5. Tugas Tugas Presentasi dan Paper : 30 %
ALOKASI WAKTU
1. Matakuliah akan disampaikan selama 16 pertemuan
2. Matakuliah ini berbobot 2 SKS X 50 menit tatap muka
Jadwal Pembelajaran
Daftar Kepustakaan
MKU 042014
8
GARIS BESAR
PRAKATA
PENDAHULUAN
BAB I
MENGENAL ILMU FILSAFAT
A. Pengertian dan Devinisi Ilmu Filsafat
B. Pola pikir dan Sifat Ilmu Filsafat
C. Asal Mula Ilmu Filsafat
D. Peranan Ilmu Filsafat
E. Manfaat dan Kegunaan Ilmu Filsafat
F. Mengenal Fisafat Kristen
BAB II
SEJARAH LAHIRNYA DAN
PERKEMBANGAN ILMU FISAFAT BARAT
A. Filsafat Kuno
B. Filsafat Abad Pertengahan
C. Filsafat Modern
D. Filsafat Abad 19-20
BAB III
METHODE-METHODE DALAM ILMU FILSAFAT
A. Metode dalam Ilmu Filsafat
B. Metode Zeno
C. Metode Sokrates
D. Metode Plato
E. Metode Aristoteles
F. Metode Plotinus
G. Metode Descrates
H. Metode Bacon
I. Metode Eksistensialis
J. Metode Fenomenologi
K. Metode Analistik
BAB IV
CABANG-CABANG ILMU FILSAFAT
A. Efistemologi
B. Metafisika
1. Ontologi
2. Kosmologi
3. Teologi Metafisika
4. Antropologi
C. Logika
D. Etika
E. Estetika
F. Fifsafat Khusus Disiplin Ilmu
9
1. Filsafat Agama
2. Filsafat Hukum
3. Fisafat Pendidikan
4. Filsafat Sejarah
5. Filsafat Bahasa
6. Filsafat Matematika
BAB V
PEMIKIRAN FILSAFAT BARAT DAN TEOLOGI
KRISTEN
A. Pengaruh Pemikiran Filsafat Barat
1. Pengaruh dari Renaissance
2. Pengaruh dari Rasionalisme
3. Pengaruh dari Kebebasan
4. Pengaruh dari Naturalis Modern
5. Pengaruh dari Teori Evolusi
6. Pengaruh dari Kant Terhadap Agama
B. Munculnya Faham Baru dalam Teologi
1. Munculnya Teologi Liberal
2. Munculnya Teologi Kekinian (Kontemporer)
3. Munculnya Otonomi Berpikir (Kebebasan)
4. Munculnya ’DOG’ Teologi
C. Reformasi dan Renaissance
D. Sikap Terhadap Perlakuan Alkitab
E. Hubungan antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teologi
F. Membedakan Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan ilmu Teologi
G. Perbedaan Filsafat Umum dan Filsafat Kristen
H. Hubungan Filsafat dan Alkitab
I. Manusia dan Pertanggungjawaban Moral
BAB VI
SIKAP TERHAADAP ILMU FILSAFAT
A. Menerima Filsafat
B. Menolak Filsafat
C. Tanggapan Terhadap Ilmu Filsafat
10
PRAKATA
Pertama-tama penulis bersyukur kepada Tuhan Yesus, Tuhan dan Juru Selamat
serta Guru Yang Agung yang sejati, yang memberi kemampuan, hikmad, pengetahuan
kepada penulis, untuk menyusun bahan ajar pengantar ilmu Filsafat. Suatu pengantar
yang membawa kepada pengertian tentang Ilmu Filsafat, Pemikiran dan perkembang
Ilmu Filsafat Barat, metode-metode dalam ilmu Filsafat Barat, dan cabang-cabangnya.
Serta Pengaruh pemikiran filsafat Barat terhadap Teologi Kristen serta sikap orang
percaya terhadap Ilmu Filsafat Barat.
Berterima kasih kepada institusi STT Nusantara yang telah memberikan
kepercayaan penulis untuk mengampu mata kuliah Pengantar Filsafat; yang merupakan
pengalaman pertama untuk mengampu mata kuliah tersebut. Namun sangat
menyenangkan karena telah banyak belajar dari sejarah pemikiran Ilmu Filsafat Barat
dan belajar menanggapi atau bersikap berdasarkan pandangan Iman Kristen/ Alkitab.
Sehingga membawa penulis untuk lebih mantap dan terus memperdalam Kekristenan
dan mengajarkan kebenaran kepada para mahasiswa supaya jangan ada yang tersesat
dan terjebak dengan “Filsafat Kosong”
Belajar filsafat bertujuan untuk menjadi manusia yang bersusila, berfilsafat,
berpikir kreatif, logis dan berhikmat sebagai jati diri hamba Tuhan, dalam terang iman
Kristen, dan membawa pemikiran filsafat umum itu untuk percaya kepada Tuhan.
Belajar filsafat diharapkan akan mampu mengenal ilmu filsafat, memberikan arti dan
devinisi ilmu filsafat serta mengerti letaknya dalam disiplin ilmu teologi. Mengenal
sejarah lahirnya pemikiran dan perkembangan ilmu filsafat barat dari asal mulanya
sampai pada masa sekarang ini. Mengenal metode dalam ilmu filsafat dan tokoh filsuf
serta pemikirannya. Mampu membedakan cabang-cabang dan aliran-aliran pemikiran
ilmu filsafat barat. Mampu mengerti pengaruh ilmu filsafat terhadap teologi kristen, dan
mampu menemukan suatu nilai yang terbaik dari suatu perbuatan. Dan Mampu bersikap
terhadap ilmu filsafat.
Semoga tulisan yang masih banyak kekurangannya ini, dan perlu penyempurnaan
bermanfaat bagi pribadi dan intitusi. Segala puji, syukur, hormat dan kemuliaan hanya
bagi Tuhan Yesus sumber hikmad. Amin
Paskhah, Medio April 2014
11
PENDAHULUAN
Ilmu Filsafat adalah sebuah ilmu pengetahuan. Orang mempelajari filsafat tentu
untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Kepuasan akan terlihat apabila ia sudah
tahu yang memuaskan hati manusia yang disebut tahu yang benar. Jika tahu yang keliru
dan seandainya dijadikan dasar tindakan, sering kali tindakannya pun keliru juga dan
berakibat fatal.
Sementara bagi sebagian orang yang setelah tahu akan filsafat, dapat bersikap
untuk menerima filsafat tersebut. Mereka beranggapan bahwa walaupun telah memiliki
kenbenaran yaitu Firman Tuhan (Alkitab) tidak ada salahnya tetap menggunakan filsafat
Yunani. Yaitu hanya menggunakan metodenya/ cara berpikirnya saja. Namun harus hati-
hati supaya jangan sampai terjebak dalam filsafat kosong. (Kolose 2:8) Bukan berarti
orang percaya tidak boleh berfilsafat, hanya supaya berhati-hati, agar tidak berakibat
mengagungkan rasio, sedangfkan iman menjadi lemah.
Dengan berfilsafat, bertujuan untuk menjadi manusia yang bersusila, berfilsafat,
berpikir kreatif, logis dan berhikmat sebagai jati diri hamba Tuhan, dalam terang iman
Kristen, dan membawa pemikiran filsafat umum itu untuk percaya kepada Tuhan.
Sebagai orang beriman, kita harus berfilsafat dan mengerti filsafat. supaya kita
tahu apa itu fisafat dan pola pikir berfilsafat. Dengan berfilsafat kita dapat mengadakan
pendekatan-pendekatan injil kepada dunia khususnnya filsafat guna menjembatani
pemikir-pemikir filsafat untuk menyampaikan firman Tuhan kepada mereka melalui
pola pikir filsafat. Dalam berfilsafat, dasar kebenaran kita adalah Alkitab. Kita
menggunakan rasio untuk belajar Alkitab agar rasio atau pikiran kita diterangi oleh
kebenaran alkitab. Ketika kita berfilsafat harus diterangi oleh Firman Tuhan. Teologi
bertanggungjawab untuk menguji dan memberi nilai kepada ilmu pengetahuan dan
filsafat. Jika ada pemikiran ilmu pengetahuan dan atau filsafat yang tidak sesuai dengan
kebenaran Firman Tuhan, maka harus kita tolak atau kita luruskan. Filsafat kristen
bertugas memberi nilai yang terakhir melalui Alkitab; Tujuan kita berfilsafat adalah agar
dapat mengkomunikasikan berita injil kepada dunia dengan pendekatan filsafat.
Sekalipun kita memiliki hati nurani, tetapi tolok ukur kebenaran yang hakiki adalah
Alkitab (Fiman Tuhan.)
Tulisan ini merupakan pengantar ilmu filsafat yang berusaha untuk mengenal
apa pengertian dan devinisi filsafat, sejarah lahirnya pemikiran dan perkembangan ilmu
12
filsafat barat, mengenal methode-methode penelitian dalam ilmu filsafat, dan
pembagian atau cabang-cabang ilmu filsafat, serta pengaruh filsafat terhadap teologi
kristen dengan diakhiri sikap orang percaya terhadap ilmu filsafat.
Secara terinci akan disajikan bagian-bagian materi atau tulisan ini diantaranya:
bagian pertama akan menyajikan mengenal ilmu filsafat, memberikan arti dan devinisi,
Pola pikir dan Sifat Ilmu Filsafat, Asal Mula Ilmu Filsafat, Peranan Ilmu Filsafat,
Manfaat dan Kegunaan Ilmu Filsafat dan Mengenal Fisafat Kristen
Bagian kedua menyajikan pengenalan akan sejarah lahirnya pemikiran dan
perkembangan ilmu filsafat barat dari asal mulanya Filsafat Kuno, Filsafat Abad
Pertengahan, Filsafat Modern, sampai pada masa sekarang ini yaitu abad 19 dan 20.
Kemudian pada bagian ke tiga akan menyampaikan metode–metode dalam ilmu
filsafat yait Metode Zeno, Metode Sokrates, Metode Plato, Metode Aristoteles, Metode
Plotinus, Metode Descrates, Metode Bacon, Metode Eksistensialis, Metode
Fenomenologi, dan Metode Analistik
Bagian ke empat akan membedakan cabang-cabang dan aliran-aliran pemikiran
ilmu filsafat barat. Efistemologi, Metafisika, Logika, Etika dan Estetika, Fifsafat Khusus
Disiplin Ilmu
Pada bagian ke lima akan menyajikan pemikiran Filsafat barat dan teologi
Kristen suatu pengaruh ilmu filsafat terhadap teologi kristen, Reformasi dan
Renaissance, Sikap Terhadap Perlakuan Alkitab, Hubungan antara Filsafat, Ilmu
Pengetahuan dan Teologi, Membedakan Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan ilmu Teologi,
Perbedaan Filsafat Umum dan Filsafat Kristen, Hubungan Filsafat dan Alkitab, dan
Manusia dan Pertanggungjawaban Moral
Diakhiri bagian ke enam suatu sikap terhadap ilmu filsafat, diantaranya
menolak atau menerima dengan segala kosekuensinya serta sikap terhadap ilmu filsafat.
13
BAB I
MENGENAL ILMU FILSAFAT
Untuk mengerti dan memahami apa itu filsafat dan dari mana asalnya filsafat,
maka kita akan belajar untuk mengenal filsafat. Penalaran ini merupakan sekedar
pengantar kepada ilmu filsafat, sehingga sedikit atau banyak akan mengenal filsafat
sebagi sebuah ilmu yang dapat dipelajari. Mengenal ilmu filsafat merupakan pengantar
ilmu filsafat yang berusaha untuk mengenal apa pengertian dan devinisi filsafat, sejarah
lahirnya pemikiran dan perkembangan ilmu filsafat barat, mengenal methode-methode
penelitian dalam ilmu filsafat, dan pembagian atau cabang-cabang ilmu filsafat, serta
pengaruh filsafat terhadap teologi kristen dengan diakhiri sikap orang percaya terhadap
ilmu filsafat.
Mempelajari ilmu filsafat adalah usaha untuk mempelajari secara umum arti dan
devinisi ilmu filsafat, sehingga dapat mengerti apa itu ilmu filsafat. Tujuan berfilsafat,
supaya menjadi manusia yang bersusila, berfilsafat, berpikir kreatif, logis dan berhikmat
sebagai jati diri hamba Tuhan. Dalam terang iman Kristen, kita membawa pemikiran
filsafat umum itu untuk percaya kepada Tuhan.
Setiap manusia pasti berpikir, tetapi tidak semua manusia disebut filsuf. Berpikir
yang dikatakan berfilsafat adalah: Radikal; Universal; Konseptual; Koheren dan
konsisten (runtut); Sitematis; Konprehensip; Bebas dan Bertanggungjawab.
Pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran ketika sedang belajar ilmu filsafat
yaitu : Apakah filsafat itu ? Pertanyaan ini sulit di jawab karena banyaknya jawaban
yang telah diberikan sejak filsafat itu di kenal dan diusahakan manusia. Berbagai
jawaban telah diberikan sehingga persoalannya makin rumit.
Kenyataan sekarang ini banyak orang yang beranggapan bahwa filsafat itu suatu
misteri/ rahasia yang sulit untuk dipecahkan, sesuatu yang aneh. Bahkan ada yang
berpendapat bahwa filsafat itu merupakan kombinasi antara bebagai ilmu seperti teologi,
antropologi dan psikologi. Dll.
14
Secara etimologi, istilah filsafat itu berpadanan dengan kata falsafah (bahasa
Arab), dan philosophy (bahasa Inggris); kedua berasal dari bahasa Yunani
(philosophia/ filosofia). (Philosophia/ Filosofia) merupakan kata majemuk
yang terdiri dari (Philos) dan (Sophia) yang diturunkan dari kata kerja
(Filosofein). Kata philos berarti sahabat/ kekasih; sedangkan kata sophia
berarti kebijaksanaan/ kearifan/ ilmu pengetahuan. Sehingga dapat dimengerti bahwa
philosophia berarti mencintai ilmu pengetahuan/ kebijaksanaan. Kata philosophia telah
di-Indonesia-kan menjadi kata filsafat. Oleh karena itu dapat diambil pengertian
sementara bahwa filsafat berarti mencintai kebijaksanaan. Arti kata tersebut belum
merupakan hakekat filsafat yang sebenarnya. Pengertian sebenarnya terkandung gagasan
yang mengandung arti himbauan kepada kebijaksanaan. Jadi kebijaksanaan itu belum
diraih, masih diusahkan. Berarti seorang filsuf adalah seorang yang sedang mencari atau
mengusahakan kebijaksanaan.
FILSAFAT dari kata FHILOSOPHIA. Dari kata kerja PHILO dan SOPHEIN
–yang berarti mencintai kebijaksanaan. Para filsuf Sokratik berpendapat bahwa filsafat
adalah ilmu yang berupaya untuk mamahami hakekat alam dan realitas dengan
mengandalkan akal budi. Menurut Plato ”Filsafat adalah pengetahuan yang berusaha
untuk meraih kebenaran tang asli dan murni; penyelidikan tentang sebab-musabab asas-
asas yang paling akhir tentang segala yang ada”. Sedangkan menurut Aristoteles
”Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mencari prinsip-prinsip dan penyebab-
penyebab dari realitas yand ada; mempelajari perilaku yang ada (being as being )atau
peri ada sebagaimana adannya (being as such); meliputi ilmu metafisika; logika;
retorika; etika; ekonomi; politik; dan estetika. Harry Hamersena memberi pengertian
”Filsafat adalah pengetahuan metodis; sistematis dan koheren tentang seluruh
kenyataan.” Harun Hadiwijono dalam bukunya sari sejarah filsafat barat, memberikan
definisi tentang filsafat yang menurutnya hampir mendekati usaha untuk menelusuri
sejarah filasafat disepanjang abad hingga sekarang. Dan mengatakan ”Filsafat adalah
usaha manusia dengan akalnya untuk memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup
yang memuaskan hati.
Dari definisi tersebut diungkapkan bahwa filsafat adalah usaha manusia dengan
akalnya untuk meperoleh suatu pandangan dunia dan hidup. Dengan akalnya menjadi
penekanan bahwa filsafat adalah usaha/ akal manusia. bahwa apa yang dihasilkan oleh
pikiran para filsuf itu adalah hasil mengolah akal pikiran manusia, para filsuf berusaha
15
dengan akalnya untuk mengungkapkan atau menemukan pandangan dunia dan hidup;
sehingga para filsuf lebih mengutamakan akal manusia (hanya akal yang bekeja).
Mempelajari ilmu filsafat berarti memahami substansi yang terdalam dari suatu
keberadaan atau hakekat suatu keberadaan (being). Dengan berfilsafat kita berusaha
menjadikan manusia yang bersusila(dalam arti ruang lingkup tertentu, sesuai dengan
tempat dan aturan yang ada). Orang susila dipandang sebagai ahli filsafat, ahli hidup,
dan dipandang sebagai orang bijaksana.
Secara khusus mempelajari ilmu filsafat akan:
- Mampu menemukan suatu nilai yang terbaik dari suatu perbuatan.
- Mampu menemukan hubungan yang ada antara satu ilmu dan pemikiran filsafat.
- Mempelajari hierarki dan susunan kualitas kosmogonis dan kosmologis.
- Mempelajari ontologis manusia.
16
3. Ketidakpuasan. Sikap ini membuat manusia terus menerus mencari penjelasan
dan keterangan yang lebih pasti dan meyakinkan; ketidakpuasan dan membuat
manusia melepaskan segala sesuatu yan tidak dapat memuaskannya.
4. Hasrat bertanya. Dari ketidakpuasan, membuat manusia bertanya-tanya yang tak
kunjung habis. Dari pertanyaan itu membuat manusia melakukan pengamatan,
penelitian dan penyelidikan; sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru, yang
semakin memperkaya manusia dengan pengetahuan yang terus menerus
bertambah. Pertanyaan itu menurut SATRE, membuat kesadaran manusia yang
bertanya yang sungguh-sungguh bertanya. Itulah yang membuat filsafat ada,
tetap ada dan terus ada.
5. Kesadaran keterbatasan. Ketika menyadari bahwa dirinya kecil bila dibanding
alam semesta, maka manusia mulai berfilsafat. Kesadaran ini tinggal dalam hati
manusia, dan kesadaran ini baru terwujud sebagai kesadaran ketika berhubungan
dengan sesuatu yang lain yaitu yang bukan kesadaran. Sehingga membawa kepada
sebuah pemikiran yang rendah hati yaitu ”yang saya ketahui adalah bahwa saya
tidak tahu apa-apa. Sebagaimana ungkapan Socrates . Kesadaran yang demikian
memacu seseorang untuk lebih giat belajar dalam segala hal sehingga tidak
membuatnya seperti katak di bawah tempurung.
17
3. Sebagai pembimbing Selaku Ilmu Pengetahuan, filsafat hanya mampu
membimbing; yaitu dengan cara membimbing manusia untuk berpikir secara
rasional. Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang picik, dangkal dan
membimbing manusia untuk berpikir secara luas dan lebih mendalam.
18
yang demikian itu amat berguna bagi ilmu pengetahuan,dan sanggup memeriksa,
mengawasi, mengevaliasi, mengoreksi dan menyempurnakan prinsip-prinsip dan
asas yang melandasi berbagai ilmu pengetahuan.
19
manusia terbatas, maka hasil pemikirannya adalah terbatas Hanya satu kebenaran yang
’AM’ yaitu Alkitab, yang sudah pasti benar, karena bersumber dari Allah.
Filsafat kristen akan menghasilkan hakekat dan nilai komprehensip mampu
menimbang dan menilai dalam berbagai hal menurut pandangan Alkitab. Hakekat
filsafat kristen meliputi keseluruhan, sebab kekristenan adalah universal, mampu
menyorot berbagai hal dengan tolok ukur Alkitab sebagai nilai kebenaran. Sebab
kebenaran yang dari Allah melampaui rasio manusia. Apa yang tidak kita pikirkan itulah
yang Tuhan sediakan. (band. Yohanse 2:1-11)
Filsafat kristen menjadikan filsafat umum sebagai sarana Pekabaran injil. Dasar
Filsafat Kristen adalah pikiran yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus (lahir baru.
Tujuan filsafat Kristen yaitu untuk memperkenalkan Kristus melalui pendekatan
filosofis (Filipi 1-9-10). Akhirnya filsafat Kristen menjadi komando dalam amanat
agung Tuhan Yesus (Matius 28:18-20). Filsafat Kristen lebih berkualitas dari pada
filsafat umum, sebab filsafat Kristen menguasai filsafat umum dan filsafat Kristen
memiliki kemampuan adikodrati yaitu Roh Kudus (I Kor. 2:10-11)
20
BAB II
SEJARAH LAHIRNYA DAN PERKEMBANGAN
ILMU FILSAFAT BARAT
Sejarah filsafat Barat secara ringkas dapat dibagi dalam empat kurun waktu.
Dimulai sejak abad ke 6 sebelum Masehi, hingga masa kini. Kurun waktu tersebut
yaitu:
Filsafat Kuno (abad 6 SM – 8 M)
Filsafat Zaman Pra Sokrates (abad 6-5 SM)
Filsafat Zaman Sokrates, Plato dan Aristoteles(5-3 SM)
Zaman Filsafat Helenisme dan Romawi (3 SM-1M)
Zaman Filsafat Patristik (abad 1-8 M)
Filsafat Abad Pertengahan (abad 8-16 M)
1. Awal Skolastik
2. Kejayaan Skolastik
3. Akhir Skolastik
Filsafat Modern
Renaissance
Abad 17
Abad 18
Filsafat Abad 19-20
A. FILSAFAT KUNO
Kemungkinan dimulai abad 6-4 SM. Diyakini bahwa Thales adalah filsuf
pertama dengan bukti ramalan gerhana matahari pertama tgl 28 Mei 585 SM. Para filsuf
beriktiar untuk menentukan asal muasal alam semesta ini (ARCHE). Ada yang
mengatakan arche itu adalah AIR (Thales); UDARA (Anaximenes); BILANGAN
(Pythagoras) dll. Namun mereka tidak dapat memberi kepastian dari mana asal muasal
air, udara dll. itu. Namun Alkitab menjelaskan kepada kita asal segala sesuatu adalah
21
Allah. Kejadian 1:1 ”Pada Mulanya Allah.” dan Yohanes 1:1 ”Pada mulanya adalah
Firman dan Firman itu adalah Allah.”
Filsafat kuno ini dimulai sejak timbulnya filsafat di Yunani pada abad 6, sampai
zaman pertengahan. Pereode yang panjang ini meliputi empat bagian utama yaitu:
Zaman Filsafat Pra Sokrates; Zaman Filsafat Sokrates, Plato dan Aristoteles; Zaman
Filsafat Helenis dan Romawi dan Zaman Filsafat Patristik.
a. Alam
Perhatian utama mereka adalah terhadap alam semesta yang bersifat materi.
Thales (624-548 SM). Arche adalah air.Semua dari air dan kembali lagi
menjadi air.
Anaximandros /Anaximander (610-547 SM) Yang asal yaitu Apairon
suatu zat yang tidak terbatas dan memiliki sifat keilahian dan abadi.
Alam ini terjadi melelui proses antagonisme dua unsure berlawanan
yaitu panas dan dingin, dan mengkristal . Yang mengering menjadi
daratan yang dingin menjadi lautan. Selanjutnya yang panas menjadi
matahari bulan dan bintang, beredar mengelilingi bumi.
Anaximenes (585-528 SM) arche adalah hawa atau udara Udara
meliputi seluruh alam semesta dan memberikan kehidupan kepada semua
yang ada. Pada mulanya adalah udara, kemudian ada pemadatan dan
pengenceran. Udara yang memadat menjadikan angin, air, tanah dan
batu. Semuanya terjadi dari udara.
22
c. Filsafat Ada Tokohnya dalah Parmanides -540-475 SM.
Kebalikan dari filsafat menjadi. Pandangannya adalah ia menganggap
sifat ’ADA’ itu sebagai kenyataan alami dan realitas. Dunia ini semata-mata
ilusi belaka . sebab semuanya akan berakhir (tidak ada) satu satunya realitas
adalah ’Yang Ada dan abadi’ Parmanides pertama kali mempraktekan
metafisika.
23
e. Filsafat Kaum Elea
Karena berasal dari kota ELEA. Pandangannya hampir sama dengan
Parmanides yang berusaha mencari jawaban ”yang ada”
Xenophanes (580-470 SM) Pergumulannya adalah antara logos dan
mitos. Mitos mengajarkan bahwa Tuhan (dalam hal ini dewa-dewa ) itu
banyak; tetapi Xenophanes mengajarkan Tuhan itu tidak banyak
melainkan satu yang terbesar diantara allah-allah dan manusia. Namun
Xenophanes tidak sama dengan dengan pemikiran Allah dalam iman
kristen.
Zeno (lahir tahun 490 SM) Ia mempertahankan ajaran Parmenides, tetap
mempertahankan benar kesatuan ada ini dan mengingkari benar gerak, ia
juga tidak menyambung ajaran gurunya.
Melissos (th ...? ) Sifat ”ada” sekarang dan dulu selalu ada , dan selalu
akan tetap ada; tiada awal dan tiada akhir.; tidak terbatas.. Dari yang tidak
ada hanya dapat timbul yang tidak ada; mustahil akan keluar yan ada dari
yang tidak ada.
Empedokles (492-432 SM) Ia setuju dengan Parmenides bahwa di alam
semesta tiada suatupun yang dilahirkan sebagai hal yang baru dan dapat
dimusnahkan sehingga tidak ada lagi. Tidak ada ruang kosong Ia tidak
setuju dengan Parmenides tentang kesaksian pancaindra itu palsu. Ia
mengajarkan bahwa alam itu pada mulanya satu, disatukan oleh cinta ;
karena benci itulah hidup di dunia ini menjadi sukar.
Anaxagoras(499-420 SM) Ia berusaha menggabungkan antara ”ada”
dengan ”menjadi”. Ia mengembangkan kesadaran (nous) yang mengatur
segala-galanya waktu pada mulanya. yang masih campur baur (chaos)
Demokritos (460-370SM) Pelopor aliran Atomisme (atom / tidak
terbagi-bagi) . Atoom tidak dijadikan tetapi sudah ada sejak semula.
25
melepaskandiri dari kesusahan dalam hidup manusia. Agama adalah nomos
(ciptaan manusia)
Sokrates (+ 469-399 SM)
Lahir di pegunungan Lycabettus; tidak ada yang tahu persis bilamana
Sokrates dilahirkan, yang jelas pada tahun 399, ia dijatuhi hukuman mati
dengan harus minum racun. Pada saat itu ia berumur 70 tahun. Ia berasal
dari keluarga kaya, yang kemudian menjadi miskin. Namun ia mendapat
pendidikan dengan baik. Murid Arkhelaus, belajar matematika dan
astronomi dan ajaran filsuf sebelumnya.. Semboyan Socrates ‘kenalilah
dirimu’ (Gnothy seauton); ‘yang saya ketahui ialah bahwa saya tidak
tahu apa-apa’
Sokrates memberi pelajaran kepada rakyat dengan tanpa memungut
beaya (bayaran). Maksud dan tujuan memberi pelajara adalah untuk
menodorong orang untuk mengetahui dan menyadari sendiri, bukan untuk
meyakinkan orang agar mengikuti dia. Sokrates menentang relativisme
kaum sofis, karena ia yakin bahwa ada kebenaran yang obyektif.
Sokrates memberi pelajaran adalah dengan cara mendatangi berbagai
orang (ahli politik, pejabat dll.) kemudian mengajukan pertanyaan
mengenai pekerjaan mereka dan hidup mereka sehari hari. Jawaban mereka
kemudia dianalisa dan disimpulkan dalam hipotesa. Kemudia hipotesa ini
dikemukankan nlagi kepada mereka yang ditanya, dan dianaliosa lagi.
Demikian seterusnya sehingga mencapai tujuan yaitu membuka kedok
peraturan/ hukum yang bersifat semu dan mengajak orang untuk melacak
sumber hukum yang sejati. Oleh karena itu diperlukan pembentukan
pengertian yang murni.
Cara pengajaran Sokrates pada umumnya disebut dialektika (dialog).
yang mengarah kepada logika. Dengan cara ini Sokrates menemukan cara
berpikir induksi yaitu menyimpulkan pengetahuan yang sifatnya umum
dengan berpangkal dari banyak pengetahuan yang khusus. Misalnya
seorang tukang sepatu, beranggapan bahwa keutamaannya adalah membuat
sepatu yang baik.. Menurut Sokrates, jiwa manusia adalah hidup manusia
yang mnedalam.(intisari manusia). Oleh karena itu manusia harus
mengutamakan kebahagiaan jiwanya (eudaimonia- daimon = jiwa) yang
26
baik. Menurut Sokrates, alat untuk mencapai eudaimonia adalah kebajikan
(arete)
Pandanganya mengenai negara tidak jelas, tetapi ia memberi azas etika
kenegaraan. Negara mempunyai tugas untuk mewujudkan kebahagiaan
warga negaranya. Dan pemerintahan yang benar adalah keahlian yaitu
mengetahui atau mengenal yang baik
Tujuannya mencari kebenaran; ia memberikan konsep-konsep pada
muridnya untuk menimbulkan pendapat sendiri. Karena ajarannya ini
Socrates dituduh merusak jiwa pemuda, dan djatuhi hukuman mati.
Sebelum hukuman mati dilakukan, diminta Socrates untuk mengadakan
pembelaan di depan 500 orang juri. Dalam pembelaaannya ia meremehkan
pengadilan dan dari sini muncul istilsh APOLOGET.Akhirnya Socrates di
jatuhi hukuman mati dengan cara ia harus minum racun yang telah
disediakan di mangkok. Bagi Socrates jiwa sangat penting, karena jiwa
adalah intisari manusia, hakekat manusia sebagai pribadi yang
bertanggungjawab, karena itu manusia wajib mengutamakan kebahagiaan
jiwa (eudaimonia=memiliki daimon / jiwa yang baik.)
Jika dibanding dengan Alkitab bahwa manusia telah jatuh dalam dosa
dan telah kehilangan kemuliann Allah, sehingga tak mampu untuk berlaku
yang baik. Ketika manusia menerima Yesus, Roh kudus ada di dalamnya
dan memberi kemampuan untuk berbuat baik sesuai dengan kehendak
Allah. (Yohanes 3:5-6)
Antisthenes.
Ia mengajar setelah kematian Sokrates. Ia menaruh perhatian pada
etika. Menurut dia, manusia harus melepaskan diri dari segala sesuatu.
Tidak boleh sesuatupun yang menjadikan manusia bergirang atau
bersusah> Manusia harus senantiasa puas terhadap dirinya sendiri .
Prinsipnya adalah bebas secara mutlak terhadap semua anggapan orang
banyak dan hukum-hukum mereka
Aristippos (dari kirene)
Pandangannya berbeda dengan Antisthenes; Satu-satunya tujuan
hiduup menurut dia adalah kenikmatan (hedone) . Sekalipun demikian
orang bijak adalah untuk menguasai kenikmatan, bukan dikuasai. Zaman
27
Sokrates sangat penting artinya bagi penghubung antara Sokrates dengan
Helenis
28
orang dapat melihat idea-idea ke atas. Sehingga setelah mati jiwanya akan
menikmati kebahagiaan.
Plato / Aristokles ; Murid Socrates. Ia mengembangkan filsafat
spekulatif mengenai dunia ide yang sempurna dan abadi. Ia belajar dari
Pythagoras dan mendirikan sekolah akademia. Pandangannya ialah ,
pemerintah suatu negara menjadi baik jika kekuasaan dalam negeri
diserahkan kepada para filsuf Doktrin utamanya ialah EIDOS yaitu ajaran ide
yang abstrak yang tak mungkin diperoleh dengan berpikir dan pikiran.
”Bahwa sebagian besar umat manusia seakan-akan hidup dalam gua yang
remang-remang. Tubuh kita terantai, pandangan kita hanya bisa mengarah
kepada sebuah dinding; sementara itu sebuah perapian menyala-nyala di
belakang kita . Pada dinding itu kita melihat bayangan yang bergerak-gerak;
hanya bayangan itulah yang kita lihat , akibatnya, bayang-bayang itu kita
anggap sebagai realitas . Satu satunya cara melihat realitas adalah belajar
mengalihkan pandangan dari dinding gua beserta bayangan yang terdapat
disana , lalu keluar dari gua tersebut.
Dari pandangan ini yang sempurna tidak kita capai di dunia ini; hanya
kita temui di dalam Yesus (band. Ibrani 12:14; Efesus 2:8-9)
Menurut Plato ”jiwa adalah suatu yang adi-kodrati , yang berasal dari
dunia ide oleh karenanya bersifat kekal tidak dapat mati. Tetapi kemudian
jatuh dan ditawan dalam badan manusia. Agar jiwa dapat dilepaskan dari
penjara tubuh manusia ini harus berusaha mendapat ’pengetahuan’ yang
menjadikan manusia dapat melihat ide-ide ke atas .
Tiga bagian jiwa adalah Akal ; Kemauan dan Nafsu . Jadi titik berat
pengajaran Plato adalah pengertian ide.
Menurut Plato, dalam negara yang ideal ada tiga yaitu hal yaitu:
Golongan tertinggi yang terdiri dari para yang memerintah. Menurut
Plato golongan ini disebut penjaga, yang sebaiknya terdiri dari orang
bijak yang mengetahui yang baik. Kebajikan golongan ini adalah
kebijakan.
Golongan pembantu, yaitu para prajurit, yang menjaga keamanan.
Kebajikan mereka adalah keberanian.
29
Golongan terendah, yaitu rakyat biasa, petani dan tukang, pedangan,
yang menanggung ekonomi negara. Kebajikan mereka adalah
pengendalian diri.
30
Kesimpulan – Saya adalah orang yang tidak berbuat dosa lagi.
f. Skeptisisme dari kata Skeptis =Sangsi; orang yang ragu-ragu kurang pecaya.
Tokohnya Pyrrhe (360-270 SM). Pyrrhe tercengang melihat cara hidup
asketis (sangat saleh). Pokok pengajarannya adalah bagaimana manusia dapat
31
hidup bahagia; syratnya adalah manusia tidak mengambil keputusan. Karena
orang yang tidak pernah mengambil keputusan tidak pernah salah; agar tidak
pernah keliru manusia harus selalu ragu ragu terhadap segala bentuk
kebenaran dan pengetahuan. Orang yang bijaksana adalah orang yang selalu
ragu-ragu.
Meragukan putusan tentang pengetahuan yang mungkin dan yang
tidak mungkin.
Tidak ada kepercayaan yang dikatakan mungkin, tidak mungkin ,
lebih mungkin atau kurang mungkin.
Seseorang seharusnya tidak menerima suatu kepercayaan.
Percaya atau tidak percaya tidak pernah dapat dibuktikan benar atau
salah.
Percaya atau tidak percaya seharusnya dihindari sebab menimbulkan
gangguan emosional dan mental dan tujuan hidup seharusnya
ataraxia / ketenangan jiwa.
Filsafat ini didasarkan kepada logika orang skeptis /ragu-ragu ; yang tidak cocok
bila dibanding dengan Yakobus 1:5-6 ”tetapi apabila diantara kamu kekurangan
hikmad, hendaklah ia memintanya kepada Allah.., sebab orang yang mendua hati
tidak akan tenang hidupnya” Kesulitan orang skeptis adalah sikap ragu-ragu itu
sendiri. Jika orang selalu ragu-ragu terhadap semua hal, tentunya ia tidak akan ragu-
ragu lagi terhadap keragu - raguan itu sendiri.
Setelah zaman Aristoteles, berbeda sekali dengan zamannya; zaman baru yang
dimulai dengan pemerintahan Aleksander yang Agung. Zaman ini kemudian disebut
zaman Helenisme; berasal dari kata Yunani HELLENIZEIN, dimana Yunani dan
bahasa Yunani menjadi roh dan kebudayaan yang menjadi cirri-ciri bangsa-bangsa
sekitarnya. Yang ditandai dengan filsafat teori menjadi filsafat praktis. Tokoh-tokohnya
adalah sebagai berikut:
EFIKUROS (341-271 SM) Lahir di Samos, tetapi belajar di Athena. Tujuan
filsafatnya adalah menjamin kebahagiaan manusia. Menurutnya tiada sesuatupun yang
32
ada yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak ada; dan tidak sesuatupun yang ada yang
kemudian musnah tidak ada.
STOA Didirikan oleh ZENO di Siprus (336-264 SM). Ada tida tahap STOA yaitu
Stoa Yunani kuno; Stoa tengah/ zaman Helenis Romawi (150-100 SM) dan Stoa baru
yaitu Zaman Romawi (50-200 M). Dunia adalah materialistis, yang jasmaniah itu yang
nyata, menurutnya Allah sifatnya jasmaniah. Segala sesuatu dijadikan oleh kekuatan
ilahi; dimana ada 4 anasir yaitu api; hawa/ udara; air; dan tanah. Jiwa juga bersifat
jasmaniah. Dunia dikuasai oleh logos (akal atau rasio ilahi), yaitu tata tertibdunia yang
melahirkan segala sesuatu dan yang mengatur serta meminpin segala sesuatu.
FILSAFAT NEOPYTHAGURIS. Campuran antara Aristoteles dengan Stoa.
Menurutnya Yang Ilahi adalah yang ada, yang tak bergerak, realitas yang sempurna,
substansi yang tak berjasad; sedangkan benda pada dirinya adalah gerak yang tak teratur,
kemungkinan murni, yang menjadi pengandaian eksistensi segala sesuatu.Yang ilahi tak
terhampiri oleh manusia, terlalu tinggi / imanen. Manuisamemiliki dua macam daya
untuk mengenal dunia rohani (nous, daya intuitip) dan daya pengamatan (aesthesis)
Manusia terdiri dari jiwa dan tubuh, jiwa terkurung dalam tubuh dan kematian yang
melepaskan jiwa dari belenggu tubuh.
FILSAFAT PLATONIS TENGAH Tokohnya adalah Plutarkhos (117) dan
Noumenios (akhir abad 2 M) Menurutnya Yang Ilahi jauh lebih tinggi dari yang
bendawi, hakekatnya tidak dapat dikenal, namanya tidak dapat diucapkan, sifatnya tidak
dapat dimengerti. Agama Kristen bukan sesuatu yang baru karena satu dengan hikmat
Yunani. Tafsirannya bersifat alegoris, sehingga taurat ditafsikan alegoris.
FILSAFAT YAHUDI Kira-kira abad 2 SM, terdiri dari tiga kelompok yaitu :
1) yang setia kepada ajaran nenek moyang 2) yang jatuh kepada aliran ortodoks dan
3) Campuran Yahudu dengan Filsafat Helenis. Tokohnya PHILO, yang berpendapat
bahwa Allah adalah tokoh adikodrati yang secara mutlak berbeda dengan kosmos
danAllah adalah roh yang transeden yang berada di seberang sana (bukan di dunia ini).
Logos adalah Allah kedua,Anak Allah yang Sulung, juru bahasa Allah , wakil Allah,
Parakletos. pengantara antara Allah dengan dunia, ia adalah idea segala idea. Manusia
adalah gambar alam semesta yaitu manusia secara ide, yang sudah ada sejak kekal dalam
logos.Tujuan hidup manusia adalah menjadi sama dengan Allah
NEOPLATONISME Kira-kira 5 abadsetelah Aristoteles, yang didirikan oleh
AMMONIUS SAKKAS dari Aleksandria (175-242 M). Ajarannya hamper tidak
diketahuni karena ia meninggal tanpa meninggalkan tulisan apapun.
33
PLOTINOS (204-269); menurutnya Allah adalah esa, yang pertama, yang kekal,
yang tertingga dan yang terbaik, yang mengatasi segala perlawanan dan bebas daripada
segala pengertian karena Ia adalah sempurna dalam diriNya sendiri. Jiwa manusia sejak
kekal berada di dalam jiwa dunia
Lahirnya agama Kristen menyebabkan filsafat barat menduduki tempat yang baru.
Munculnya hikmat hidup yang diajarkan oleh filsafat dan hikmat hidup yang diajarkan
oleh kekristenan, yang saling bertentangan (konfrontasi). Dan Tampilah tokoh seperti
Yohanes dan Paulus dan rasul-rasul yang lain yang menghadapkan kepercayaan Kristen
kepada kepercayaan yang bukan kristen. Dimana-mana kekristenan ditentang, baik oleh
penguasa maupun oleh para pemikir pada waktu itu.
Zaman ini disebut PATRISTIK ( dari kata Latin PATER = BAPA) Yang dimaksud
yaitu Bapa-Bapa gereja; yang meliputi zaman para Rasul pada abad 1 sampai abad 8 M.
Para pemikir zaman ini ada yang menolak filsafat Yunani, karena dianggap sebagai hasil
pemikiran manusia semata; tetapi ada juga yang menerima filsafat Yunani karena
perkembangan pemikiran Yunani dipandang sebagai persiapan bagi Injil.
a. Patristik Timur
Pemikiran filsafati Kristen dimulai dengan para APOLOGIT (pembela
Kristen) yang mencoba membela iman Kristen terhadap filsafat Yunani, dengan
memakai alasan-alasan dari filsafat Yunani. Tokoh penting yaitu ARISTIDES dari
Athena dan YUSTINUS MARTIR dari Skhen, Palestina.
Orang non Kristen pada waktu itu menuduh orang Kristen sebagai orang
nunafik, hidup persundalan, sek bebas, membenci sesama, menentang para dewa.
Sehingga karena ancaman can tuduhan tersebut, orang Kristen harus beribadah
dengan bersembunyi. Para Apologit Kristen membela bahwa hal itu hanya
fitnahan belaka, sebab kenyataannya orang Kristen hidup menurut Hukum Allah
yang jauh dari apa yang mereka tuduhkan. Orang Kristen menyembah pada Allah
yang Esa, dan menentang penyembahan kepada adanya banyak ilah.
Ada usaha lain untuk menyatukan agama Kristen dengan Filsafat Yunani.
Ajaran ini disebut GNOSTIK dari kata Yunani GNOSIS, yang berarti
pengetahuan. Aliran ini peleburan gagasan dari filsafat Yunani dengan unsur-unsur
34
dari agama rahasia Yunani dan gagasan dari Kitab Suci Kristen. Aliran ini muncul
bermacam-macam , yang justru membahayakan iman Kristen, karena merusak
agama Kristen dari dalam. Isi ajaran Gnostik pada umumnya terdiri dari:
Semua mengajarkan adanya pertentangan yang mutlak antara roh sebagai
asas segala yang baik dan benda sebagai asas segala yang jahat.
Penciptaan bukan dilakukan oleh Allah, melainkan oleh tokoh rohani yang
lebih rendah dari Allah.
Kelepasan hanya terbatas pada sekelompok kecil orang yang berhasil naik
dari iman ke pengetahuan (gnosis), karena iman dipandang sebagai perlu
bagi orang yang sederhana, psikis, dan somatis yaitu yang terikat oleh banda,
sedangkan pengetahuan perlu bagi kaum pneumatisi, kaum rohani, yaitu
orang yang rohnya telh mendalam.
Pengetahuan tentang gnostik diperoleh dari para tokoh yang menentang gnostik
dan juga dari para pengikut gnostik.
Erenaeus (+ 202) menentang gnostik karena alasan yang dialektis dengan
pembuktian dari kitab Suci. Para Gnosis uraiannya bertentangan dengan
dirinya sendiri. Contoh Allah itu Esa, sehingga sejak mula tidak mungkin
ada yang sesuatu yang ada di atas atau di bawahNya. Dengan berlandasan
kitab Suci Erenaeus menjelaskan bahwa sang pencipta segala yang ada
adalah Allah.
Klemens (+ 150-215); dari Aleksandria (mashab Aleksandria) menurutnya
filsafat dapat memimpin manusia kepada pengetahuan tentang Allah, dan
Allah adalah sebab dari segala sesuatu. Iman diperlukan bagi orangKristen,
namun disamping iman masih ada yang lebih tinggi yaitu pengetahuan
(Gnosis) yang diperlukan bagi orang Kristen yang dapat berpikir secara lebih
mendalam. Pengetahuan menerangi iman, iman harus bertumbuh hingga
menjadi pengetahuan. Klemens mengajarkan Gnosis, tetapi menentang
Gnostik. Ajaran tentang gnosis justru dipakai untuk menentang Gnostik.
Bagi Klemen Gnosis harus mengandaikan adanya iman, tanpa iman tiada
gnosis. Kaum gnostik, gnosis meniadakan iman.
Origenes (185-254), mashab Aleksandria, menggati Klemens sebagai
kepala sekolah kateketik hingga 231. Selajutnya menjadi kepala sekolah
kateketik di Kesaria. Orang pertama yang memberikan uraian sistematik
teologi. Hal penting yaitu hubungan antara iman dan pengetahuan.
35
Gregorius Nazianze (+390) mengajarkan bahwa akal manusia pada dirinya
sendiri dapat mengenal Allah. Melalui ciptaan alam semesta, manusia dapat
mengetahui bahwa Allah aitu ada dandapat mengenal Allah.
Basilius Yang Agung; menjabarkan mengenai penciptaan bahwa hanya
Allahlah yang tanpa awal, sedangkan dunia ada awalnya. Awal dunia adalah
awal waktu, ketuika Allah menciptakan dunia, dimulai juga waktu , tetapi
perbuatan Allah menciptakan dunia tidak dikuasai waktu.
Gregorius dari Nyssa ( + 395) Ia menjabarkan perbedaan antara iman dan
pengetahuan, sumbernya berbeda, hakekat iman lebih tnggi dari pada
hakekat pengetahuan. Akal dapat mengenal Allah dengan mempelajari
penciptaan. Orang diselamatkan karena kasih karunia semata, untuk itu
diperlukan iman. Puncak pengetahuan tentang Allah ialah memandang Allah
sendiri.
b. Patristik Barat
Para Patristik Barat juga tidak beda dengan Patristik Timur, ada yang menolak
filsafat Barat, tetapi ada juga yang menerima filsafat Barat.
Tertullianus (160-222). Mashab Montanus. Lahir dari keluarga bukan
Kristen di Karthago, kemudian bertobat dan menjadi pembela agama
Kristenserta menjadi seorang teolog. Ia menolak Filsafat Barat, sebab
menurtutnya filsafat adalah sumber segala ajaran bidat. Kebenaran hanya
ada pada Kristus. Namun ia tidakm menolak cara berpikir rasional. Karena
cara berpikir rasional itu sangat berguna juga. Ia juga menolak Stoa.
Aurelius Augustinus (354-430) Lahir di Thagaste; ayahnya bukan Kristen,
Ibunya seorang Kristen yang saleh. Tetapi pada masa mudanya ia hidup
menuruti hawa nafsunya, namun akhirnya ia bertobat dan dibaptis tahun
387, dan ditahbiskan pada tahun 392. Kemudian diangkat menjadi uskup
pada tahun 396. Dialah yang mula-mula membentuk ”filsafat Kristen”. Ia
juga menentang aliran skeptisme
Dionisius dari Areopagus. Ia adalah Dionisius yang bertobat karena
pemberitaan Paulus di Aeropaguos (KPR 17:34), tetapi mungkin namanya
samaran saja. Pandangannya adalah Allah itu adalah asal dari segala sesuatu
yang ada yang keadaan-Nya transenden secara mutlak. Dionisius
36
menekankan kehendak bebas manusia danmenolak ajaran tentang
perpindahan jiwa dan penyamaan antara tubuh dan dosa. Tubuh pada dirinya
bukan dosa. di mana ada kejahatan, tiada kebaikan.
Filsafat pertengahan (abad 13) disebut juga filsafat skolastik, yang menunjukan
arah pemikiran yang berbeda dengan filsafat kuno yang mendahuluinya. Sebutan
Skolastik mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan abad pertengahan diusahakan oleh
sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada tuntutan pengajaran disekolah-sekolah
itu. Skolastik semula timbul di biara-biara tertua di Galilea selatan. Akhirnya sampai ke
Irlandia, belanda dan Jerman. Kemudian Skolastik tibul disekolah-sekolah yang
berkaitan dengan gereja.
1. Awal Skolastik
Tokoh-tokohnya :
Johanes Scotus Eriugena (810-870) dari Irlandia, ia menguasai bahasa Yunani
dengan baik. Pemikiran filsafatnya didasari iman Kristiani, karena itu segala
penelitiannya dimulai dari iman. Wahyu ilahi sebagai sumber filsafatnya, dan akal
bertugas mengungkapkan arti yang sebenarnya dari bahan-bahan filsafat yang
digalinya dari wahyu ilahi. Menuurutnya alam itu esa, tetapi yang esa itu
dibedakan empat (4) bentuk yaitu: 1). Alam yang menciptakan, tetapi tidak
diciptakan, esa, mutlah (Allah); 2). Alam yang menciptakan, tetapi ia sendiri
diciptakan (teofani pertama, dunia ide, logos); 3). Alam yang diciptakan, tetapi ia
sendiri tidak menciptakan (teofani kedua, realisasi segala sesuatu di dalam dunia
yang tampak ini- jagat raya); 4). Alam yang tidak menciptakan dan tidak
diciptakan, ini adalah Allah sebagai bentuk alam yang ke empat, Alah sebagai
tujuan akhir segala sesuatu.
Anselmus Dari Canterbury (1033-1109), lahir di Aosta, Piemont; kemudian
menjadi uskup di Canterbury. Pemikirannya adalah bahwa kebenaran-kebenaran
yang diwahyukan harus dipercaya terlebih dahulu; sebab akal tidak memiliki
kekuatan pada dirinya sendiri guna menyelidiki kebenaran yang termasuk wahyu.
Iman adalah bebas merdeka tidak memerlukan dasar akali.
37
Petrus Abaelardus (1079-1142), lahir di Le Pallet, Perancis. Metode yang
dipakai adalah rasionalistis, yang menundukan iman kepad akal. Iman harus
diawasi oleh akal. Yang wajib dipercaya adalah apa yang telah disetujui oleh akal.
Menurutnya berpikir harus diberi tempat di luar iman/ kepercayaan. Akal kita
dapat memikirkan sifat-sifat yang bemacam-macam secara tersendiri, tanpa
dipisahkan dari benda-benda yang konkrit. Ajarannya mengenai universal,
dialektika da etika menentukan perkembangan pemikiran filsafati berikutnya.
2. Kejayaan Skolastik
Abad 13 disebut juga kejayaan Skolastik. Faktor yang memeberi sumbangan yang
sangat berguna bagi abad 13 adalah:
a. Mulai abad 12 ada hubungan baru antara pemikiran Yunani dengan pemikiran
Arab. Melaluinya orang mulai mengenal Aristoteles .
b. Tibulnya universitas-universitas. Sejak abad 9 di Eropa barat muncul sekolah-
sekolah, dan muncul 4 fakultas yang ternama yaitu fakultas teologi, hukum,
kedokteran dan sastra.
c. Timbulnya ordo-ordo baru yaitu Fransiskan dan Dominikan; yang giat
memperkembangkan ilmu yang disumbangkan kepada universitas.
Tokohnya adalah Albertus Agung (1206-1280) dari ordo Dominikan.
Pandangannya adalah bahwa kebenaran iman tidak dapat dibuktikan. Contoh:
Dunia diciptakan oleh Allah dalam waktu; pemahaman waktu ini tidak dapat
dibuktikan; karena penciptaan dalam waktu adalah kebenaran iman. Hal lain yaitu
keberadaan Allah, dapat dibuktikan. Untuk membuktikan adanya Allah yaitu
bahwa Allah sebagai penggerak pertama, yang harus secara mutlak ada, sebagai
aktus murni (akal yang ada padaNya) yang tanpa potensi. Konsep penciptaan
adalah Ex Nihilo (penciptaan dari yang tidak ada).
Tokoh lain adalah Thomas Aquinas (1225-1274). Filsafatnya erat sekali
dengan teologi, filsafatnya kodrati yang murni.Ada dua pengetahuan yaitu
alamiah yang berpangkal pada akal dan pengetahua iman yang berpangkal pada
wahyu dan memiliki kebenaran ilahi yang ada di Kitab Suci sebagai sasarannya.
38
3. Akhir Skolastik
Awal abad 14, orang makin lama makin nampak kejenuhan terhadap
filsafat yang konstruktif. Abad ini mulai akhir dari skolastik dan memulai suatu
era baru yang modern. Pada masa ini timbul aliran baru yang berbeda dengan
pemikiran skolastik. Yang disebut Via Moderna (Jalan modern). Aliran ini di
mulai oleh William dari Ockham (1285-1349). Menurutnya yang nyata adalah
hal-hal yang tunggal (individual) dalam kenyataan. Pengertian umum tidak
memiliki exixtensi, sebab hanya yang tunggal itulah yang bereksistensi.
Universalia hanya berada di dalam akal saja.
C. FILSAFAT MODERN
Ini adalah filsafat Barat dalam arti yang sebenarnya. Karena setelah pada abad
pertengahan , muncul segala perkembangan suatu pemikiran bebas. Filsafat pada zaman
pertengahan ini masih bergerak dalam belenggu kekuasaan teologia dan iman Kristen
39
2. FILSAFAT ABAD 17
Pada abad 17, pemikiran renaissance mencapai penyempurnaan; sehingga
pada abad ini yang dipandang sebagai sumber pengetahuan hanya apa yang secara
alamiah dapat dipakai manusia, yaitu akal (rasio) dan pengalaman ( empiris). Pada
abad ini muncul aliran yang saling bertentangan yaitu:
Rasionalisme yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang mencukupi
dan dapat dipercaya yaitu rasio/ akal, pengalaman dipakai untuk meneguhkan
pengetahuan yang didapat oleh akal. Methode yang diterapkan alah deduktif.
Penggagasnya adalah Rene Descartes (Cartesius) 1596-1650; yang disebut juga
bapa filsafat modern. Tokoh lain yaitu Blaise Pascal (1623-1662) Empirisme
yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang baik adalah pengalaman bukan
akal/ rasio. Akal mendapat tugas untuk mengolah bahan yang diperoleh dari
pengalaman. Methode yang dipakai adalah induktif.
3. FILSAFAT ABAD 18
a. Pencerahan (AUFKLÄRUNG)
Pada abad 18, dimulai suatu zaman baru yang berakar pada Renaissance
yang memwujudkan rasionalisme dan empirisme. Abad 18 ini disebut zaman
pencerahan atau AUFKLÄRUNG. Menurut Immanuel Kant, zaman pencerahan ini
adalah zaman dimana manusia keluar dari keadaan tidak akil balik, yang
disebabkan karena kesalahan manusia itu sendiri. Voltaire menyebut zaman
pencerahan ini adalah “zaman akal”.
Sikap pencerahan terhadap agama wahyu pada umumnya dapat dikatakan
memusihi atau mencurigai. Usaha ini diungkapkan dalam usaha manusia untuk
mengganti agama Kristen dengan agama alamiah murni, yang isisnya
dikembalikan kepada beberapa kebenaran tentang Allah dan jiwa yang dapat
dimengerti oleh akal dan peraturan kesusilaan tanpa bergabung dengan gereja.
Pada abad 18 ini, sikap pencerahan terhadap ilmu filsafat dan pengetahuan
adalah bahwa manusia membuang jauh ajaran Descartes. Pencerahan dipengaruhi
oleh ilmu pengetahuan alam yang teklah dibawa puncaknya oleh Isaac Newton
(1642-1727). Metode yang dipakai dalam filsafat adalah metode Induksi (Orang
berpangkal pada gejala dan mencoba mengembalikan kepada beberapa asas dan
hokum yang bersifat umum).
40
b. Penceerahan di Inggris –George Berkeley dan David Hume
Pencerahan dimulai di Inggris, kemudian ke Perancis dan ke seluruh Eropa.
Pencerahan di Inggris di sebut DEISME ( yaitu suatu aliran yang mengakui adanya
yang menciptakan alam semesta ini, tetapi kemudian setelah dunia diciptakan,
Allah menyerahkan dunia ini kepada nasibnya sendiri. Maksud aliran ini adalah
menaklukan wahyu ilahi beserta dengan kesaksiannya dan buku Alkitab kepada
kristikakal serta menjabarkan agama dari pengetahuan alamiah. Sumbernya adalah
akal manusia. Tokohnya adalah John Toland (1670-1722) yang menulis buku
Chritianity not Mysterious (1696) dan Matthew Tindal (1656-1733) yang menulis
buku Christianity as Old as Creation (1730).
Tokoh lain yang meneruskan fisafat pencerahan ini adalah George Berkeley
(1685-1753) dengan aliran idealisme yang mengatakan bahwa segala pengetahuan
kita bersandar pada pengamatan dan David Hume(1711-1776) dengan filsafat
empirisme, manusia tidak membawa pengetahuan ke dalam hidupnya.
41
D. FILSAFAT ABAD 19-20
Filsafat pada masa ini yaitu pada abad 19-20 mulai terpecah menjadi filsafat
Jerman, Perancis, Inggris, Amerika dan Rusia. Sekalipun berbeda, tetapi masih ada
persamaannya. Perbedaannya karena berbagai aspek pemikiran budaya yang berbeda.
1. FILSAFAT ABAD 19
Pada abad 19 adalah abad yang ruwet dibanding dengan abad sebelumnya.
Karena daerah sebaran filsafat lebih luas; ilmu pengetahuan makin cepat
berkembang; produksi yang dihasilkan mesin mempengaruhi pola piker manusia;
terjadi revolusi dibidang filsafat dan politik terhadap system tradisional; dominasi
jerman dalam hal intelektual dan pengaruh besar dari Darwin(1809-1882) tentang
evolusi dan perang untuk hidup (the struggle for life) suatu gagasan tentang teori
evolusi.
42
c. Kemunduran Filsafat Hegel, dan Timbulnya Materialisme di Jerman –
Ludwig Feuerbach; Karl Marx; Soren Kierkegaard; Friedrich Nietzsche
Perlawanan terhadap Hegel timbul dari pihak para ahli sejarah dan dari
aliran Romantik. Pada masa kini masih muncil aliran Positifisme dan
Materialisme. Yang mengakibatkan perpecahan diantara pengikut Hegel.
Yang disebut sayap kanan (konservatif) dan sayap kiri (progresif)
Setelah perpecahan pengikut Hegel, muncul aliran Materialisme yang
diprakrasai oleh Ludwig Feuerbach (1804-1872) seorang sayap kiri Hegel,
yang mekritik agama, bahwa agama itu timbul keluar dari hakekat manusia
sendiri, dari sifat egoisnya dan pendambaan terhadap kebahagiaan. Sayap kiri
Hegel yang lain adalah Karl Marx (1818-1883), karyanya adalah Das Kapital
(Kapital). Manusia dipandang sebagai GATTUNG, sebagai makluk alamiah.
Oleh karena itu sebagai makluk alamiah manusia harus dibedakan dengan
binatang, sebab manusia adalah makluk yang bermasyarakat, makluk yang
dilibatkan ke dalam produksi, dilibatkan ke dalam hubungan kerja dan
hubungan milik. Sehingga agama adalah hasil proyeksi keinginan manusia.
Karl Marx berusaha menerapkan materialism, sehingga filsafatnya disebut
filsafat materialism yang historis
Para kaum kapitalis berusaha untuk meningkatkan miliknya dan terjadi
persaingan diantara kaum kapitalis. Sehingga terjadi ujurang pemisah antar
kaum kapitalis dan kaum proletar. Produksi makin melimpah, sedang daya
beli masyarakat makin lemah, masyarakat yang demikian akan runtuh.
2. FILSAFAT ABAD 20
Kira-kira tahun 1890 dimulailah suatu zaman baru, yang menjadi
kesimambungan abad sebelumnya. Pada abad 20 ini masih dijiwai oleh pandangan
bahwa cara yang paling baik untuk menemukan kebenaran di bidang filsafat
adalah cara yang dengan sadar meninggalkan apa yang telah disumbangkan oleh
para pemikir sebelumnya. Pada abad 20 ada bermacam-amacam aliran filsafat
yang berdiri sendiri yang menyebarkan pengaruhnya yaitu:
43
to Believe (1897); The varieties of Religious Experience (1902) dan
Pragmatism (1907). Yang terpenting bagi James adalah Psychology, karena
psychology adalah suatu ilmu pengetahuan tentang gejala-gejala yang sejajar
dengan ilmu pengetahuan alam, namun dengan hokum dan metode tersendiri.
Tokoh lain yaitu John Dewey (1859-1952), seorang guru besar Filsafat
dan seorang Pragmatisme. Menurutnya tugas filsafat adalah memberikan
garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup, karena itu
filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran metafisis yang tiada
faedahnya; dan harus berpijak pada pengalaman (experience) dan menyelidiki
serta mengolah pengalaman itu secara aktif-kritis.
44
agama yang dinamis (yaitu yang diberikan oleh intuisi) Karena agama inilah
manusia diikatkan kepada hidup dan masyarakat atas dasar yang lebih tinggi.
Bentuk agama yang paling tin ggi adalah mistik, yang secara sempurna
terdapat dalam agama Kristen.
45
Motif pokok adalah apa yangdisebut eksistensi, yaitu cara manusia
berada. Hanya manusia yang bereksistensi.
Bereksistensi harus diartikan secara dinamis, menciptakan dirinya
secara aktif, menjadi lebih atau kurang dari keadaannya
Dalam filsafat eksistensialisme, manusia dipandang sebagai terbuka
yaitu suatu realitas yang bekum selesai yang masih harus dibentuk.
Filsafat eksistensialisme memberi tekanan pada pengalaman yang
kongkrit, pengalaman yang eksistesial. Hegel member tekanan kepada
ematia yang menyuramkan, Marcel kepada pengalaman keagamaan dan
Jaspers kepada pengalaman hidup yang bermacam-macam sepeerti
kematian, penderitaan, perjuangan dan kesalahan.
46
BAB III
METODE METODE DALAM ILMU FILSAFAT
A. METODE ZENO
(REDUCTIO AD ABSURDUM)
Zeno, seorang murid Parmenides, lahir di Elea thn 490 SM. Ia mengembangkan
metode untuk meraih kebenaran dengan membuktikan kesalahan premis-premis lawan
yang caranya mereduksinya menjadi suatu kontradiksi, sehingga konklusi (kesimpulan)
menjadi mustahil (reduction ad absurdum).
Menurut Zeno, realitas sesungguhny hanya ada satu (monisme) ia menyatukan
seandainya ada banyak titik antara A dan B, berarti kita juga harus mengikuti adanya
suatu jumlah tak terbatas karena akan seantiasa terdapat titik-titik diantara titik-titik itu,
dan seterusnya. Oleh karena itu hipotesa semula yang menyatakan bahwa banyak titik
yang terdapat antara titik A dan B, adalah tidak benar jadi pruralitas itu absurd, tidak
masuk akal dan mustahil.
Bahwa jika ada gerak, maka harus ada ruang kosong. Karena gerak hanya
mungkin terjadi jika ada ruang kosong. Zeno membuktikan dengan empat contoh:
DIKOTOMI PARADOKS. Apabil ada ruang kosong yang membuat suatu jarak
tertentu, sesungguhnya jarak itu tak terbatas; karena dapat dibagi lagi dalam jarak-
jarak tertentu yang juga tak terbatas jumlahnya. Karena jarak itupun masih dapat
dibagi lagi ke dalam titik-titik yang tak ada habisnya. Jika memang ada gerak,
pelaku gerak yang hendak menempuk suatu jarak terlebih dahulu harus menempuh
setengah jarak dari jarak itu hingga ke titikyang tak terbatas, sehingga si pelaku
gerak itu tak pernah dapat sampai pada garis akhir dari jarak yang harus
ditempuhnya
47
AKHILES, SI JUARA LARI. Apabila si juara lari dalam mitologi Yunani,
hendak bertanding dengan seekor kura-kura yang ditempatkan dalam jarak tertentu
di depan Akhiles, kerndati Akhiles dapat lari bagaikan kilat, ia tidak akan pernah
dapat menyusul, apalagi melewati si kura-kura itu. Karena si kura-kura akan selalu
berada di depan si Akhiles. Jika Akhiles mampu melangkah 20 langkah, dan kura-
kura mampu melangkah 1 langkah, maka sesudah Akhikiles melangkah 20
langkah, si kura-kura itu sudah berada satu langkah di depan Akhiles. Dan jika
Akhiles terus maju 20 langkah lagi, maka kura-kura akan berada 1/20 langkah di
depan Akhiles . demikian seterusnya, sampai tak terhingga.
ANAK PANAH Apabila anak panah dilemparkan dari busurnya, apakah benar
anak panah itu bergerak? Yang terjadi ialah bahwa pada setiap saat anak panah itu
berada di tempat anak panah itu sedang berada. Di setiap tempat anak panah itu
berada sesungguhnya anak panah itu sedang berhenti dan diam di situ. Jelas
bahwa setiap saat anak panah itu berada di tempat tertentu dalam keadaan diam.
Apakah berdiamnya anak panah disetiap tempat tertentu merupakan suatu gerak ?
Jika benar demikian, apa yang disebut gerak itu tidak lain adalah rangkaian diam
di tempat. Lalu benarkah yang diam itu bergerak? Jadi sesungguhnya gerak itu
merupakan sesuatu yang ABSURD.
BENDA YANG BERGERAK BERTENTANGAN. Kondisi ini terjadi apabila
benda padat yang sangat kecil memiliki ukuran sama dan bergerak dalam
kecepatan sama dengan arah yang saling bertentangan; disamping itu ada lagi
benda yang sama berada dalam keadaan diam. Ke dua benda yang bergerak itu
akan melewati benda yang tidak bergerak dalam suatu unit waktu yang minimum.
Kedua benda yang bergerak itu akan saling berpapasan dalam waktu yang lebih
singkat dari pada unit waktu minimum tersebut. Tetapi kedua-duanya merupakan
un it waktu yang minimum sehingga dapoat disimpulkan bahwa yang setengah
sama dengan satu. Oleh sebab itugereak itu adalah suatu yang ABSURD.
48
dapat memaparkan pikirannya berdasarkan hasil pikirannya. Sokrates dikenal melalui
tulisan murid-muridnya yaitu Aristophanes, Xenophon, Plato dan Aristoteles. Ajaran
dan karyanya disampaikan oleh murid-muridnya.
Sokrates menurut Plato dikenal dengan dialog-dialognya (dialog sokratik). Dalam
karyanya itu Plato berupaya menampilkan Sokrates lewat dialog-dialognya. Pemikiran
Sokrates berpusat pada manusia. Sokrates berupaya menggapai kebenaran obyektif,
guna meraih kebajikan; karena menurut Sokrates, filsafat adalah upaya untuk mencapai
kebajikan.
Untuk menggapai kebajikan / kebenaran obyektif itu Sokrates mengunakan suatu
metode yang dilandaskan pada suatu keyakinan bahwa pengetahuan akan kebenaran
yang obyektif ada dalam jiwa seseorang sejak praexistensi. Karena itu Sokrates
berupaya menolong untuk mengungkapkan apa yang terdapat dalam jiwa seseorang. Ia
menolong orang untuk “melahirkan” pengetahuan akan kebenaran yang dikandung oleh
jiwanya, (ibarat seorang bidang menolong kelahiran). Maka tehni ini dinamakan
tehnik/ metode kebidannan / Maieutika Tekhne.
Sokrates melakukan metode ini lewat percakapan. Dan setiap kesempatan untuk
berdialog dengan siapa saja, ia menjelaskan kebenaran individual yang bersifat
universal, dfan ia mem,perkokoh dasar berpikir induktif. Dalam dialognya, ia
melibatjkan diri secara aktif dengan menggunakan argumentasi rasional yang didukung
oleh analis yang cermat tentang apa saja dalam menunjukan perbedaan, pertentangan,
penolakan, menyaring,. Membersihkan serta menjelaskan keyakinan dan pendapat demi
lahirnya kebenaran obyektif. Lewat dialognya, ia menggiring seseorang untuk
menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Band. dengan PI Karena itu metode ini
disebut metode dialektik (Yunani – - dialegesthai) yang berate bercakap-
cakap. Ada juga yang menyebut metode interogasi (interrogation method).
C. METODE PLATO
(DEDUKTIF SPEKULATIF TRANSENDENTAL)
Sebenarnya metode Sokrates adalah metode Plato, tetapi Plato jauh melebihi
Sokrates dalam berfilsafat. Plato memusatkan perhatiannya pada bidang yang
menyangkut seluruh ilmu pengetahuan. Khususnya bidang eksakta.Plato ikut meletakan
dasar bagi penalaran deduktif lewat argumentasi deduktif yang cermat dan sistematis.
49
Tiga pereode yaitu dialog Plato:
Pereode dialog-dialog awal disebut juga pereode penyelidikan (inquiry). Dalam
dialog awal Plato menyanggah para sofis yang menolak spekulasi, sain, teori etika,
dan tradisi.
Pereode dialog-dialog pertengahan disebut juga pereode spekulasi/ pemikiran
(speculation). Dalam dialog ini berkembang suatu filsafat sistematis. Hasil
pemikiran yang abstrak, melahirkan teori yang dituanhgkan dalam tema pokok
yaitu:
Teori tentang bentuk-bentuk/ teori iode-ide. ( the theory of forms)
Sifat cinta (the nature of love)
Metode dialektika(the method of dialectic).
Bentuk atau ide tentang kebaikan ( the form of good)
Sifat jiwa ( the nature of soul)
Masyarakat ideal (the ideal society).
Pereode dialog-dialog akhir disebut juga pereode kritisisme, penilaian dan aplikasi
(criticism, appraisal and application). Dialog ini mengaplikasikan secara rinci
sistem spekulasi yang agung (detailed application of the great speculative system)
Inti dan dasar ajaran Plato adalah ajaran tentang ide-ide. Menurut Plato ide
yang tertangkap oleh pikiran lebih nyata dari pada obyek material yang terlihat
oleh mata. Keberadaan bunga, pohon, dll. dapat berubah bahkan berakir; tetapi ide
tentang pohon, bunga dll, tidak akan berubah - kekal adanya. Dunia indrawi
adalah merupakan realitas yang tidak tetap dan berubah-ubah, dan itulah yang
dialami manusia – hic et nunc. Adapun dunia ide adalah suatu realitas yang tidak
dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar; dunia yang benar-benar obyektif yang
berada di luar pengalaman manusia. Apa yang disebut pengetahuan sebenarnya
hanyalah ingatan terhadap apa yang telah diketahui di dunia ide. Karena itu sIstem
pemikiran Plato adalah TRANSENDENTAL. Sehingga secara menyeluruh
metode Plato disebut METODE DEDUKTIF SPEKULATIF
TRANSENDENTAL
50
D. METODE ARISTOTELES
(SILOGISTIS DEDUKTIF)
Aristoteles ( 384-322 SM), mengatakan bawa sebenarnya ada dua maca cara
menarik kesimpulan yaitu metode Induktif/ Epigogi (cara menarik kesimpulan yang
bersifat umum dari hal-hal yang khusus) dan Dedukti/ podiktif, (cara menarik
kesimpulan berdasarkan kedua kebenaran yang pasti dan tidak diragukan lagi yang
bertolak dari sifat umum ke khusus.
Dan sebenarnya Aristoteles memakai keduanya. Namun karena sebagai filsuf
Barat yang pertama yang secara rinci dan sitematis menyusun ketentuan dalam
penalaran deduktif, ia seringkali dihubungkan dengan penalaran deduktif. Logika
merupakan salah satu karya filsafat-nya. Dan karena sebagai pelopor/ penemu, ia disebut
bapak logika.
Inti logika adalah Silogisme, dan silogisme adalah suatu alat dan mekanisme
penalaran untuk menarik konklusi yang benar berdasarkan premis-premis yang benar
adalah suatu bentuk formal dari penalaran deduktif. Dan menurut Aristoteles deduksi
merupakan metode terbaik untuk memperoleh konklusi demi meraih pengetahuan dan
kebenaran baru. Sehingga metode ini disebut metode silogistis deduktif.
Contoh Silogisme:
Semua anjing adalah hewan berkaki empat (umum/ universal)
Si hitam adalah seekor anjing (khusus/ partikular)
Si hitam adalah hewan berkaki empat
Pola kerja silogistis –deduktif adalah: ditetapkan suatu kebenaran universal dan
kemudian menjabarkannya pada hal-hal yang khusus, sesudah ketentuan umum
ditetapkan, baru kemudian berdasarkan ketentuan umum itu ditarik kesimpulan yang
bersifat khusus atau kasus tertentu.
E. METODE PLOTINOS
(KONTEMPLATIF MISTIS)
Plotinos (205-270 M). Dia adalah seorang filsuf neoplatonis (filsafat yang
mengembangkan dasar-dasar pemikiran Plato). Ia lahir di Mesir. Belajar filsafat dari
51
Ammonius Sakkas sejak 231-242. Ia mengajar filsafat di Roma tahun 245-268. Karya-
karyanya mulai ditulis 253-270, yang meliputi semua cabang ilmu filsafat kecuali
politik. Filsafat Plotinos berdasarkan ajaran Plato, khususnya ide kabaikan selaku ide
yang tertinggi dalam dunia ide Plato.
Ide kebaikan selaku ide tertinggi bagi Plato, oleh Plotinos disebut to hen
yang esa the one. Yang Esa itu adalah yang awal, yang pertama, yang paling baik, yang
paling tinggi dan yang kekal. Yang Esa itu tidak dapat dikenal oleh manusia karena ia
tidak dapat dibandingkan atau dismakan dengan apapun juga. Yang esa itu adalah pusat
daya dan pusat kekuatan. Seluruh raelitas berasal dari pusat itulewat suatu proses
mengalir keluar /pancaran . Proses ini disebut EMANASI .
Dalam proses emansi,yang pertama mengalir keluar dari Yang Esa adalah
nous, ada yang menterjemahkan budi, akal, dan roh. Dari - nous kemudian
mengalir keluar -psyche/ jiwa. psyche ini memiliki tingkat lebih rendah
dari - nous. - psyche berada pada perbatasan antara -nous dan
materimerupakan penghubung antara nou - nous yang terang dan materi yang
gelap; penghubung antara roh dengan materi. -psyche merupakan penghubung
dan penggabungan antara yang rohani dengan yang jasmani.
-psyche kemudian disusul oleh me on (materi/ zat) sebagai
pengaliran lingkaran ke 3. Me on juga merupakan potensi/ suatu kemungkinan bagi
perwujudan suatu keberadaan dalam suatu bentuk. Kemudian psyche manusia
bertemu dengan materi, lalu melahirkan suatu tubuh, yang pada hakekatnya berlawanan
dengan - nous dan dengan to hen.
Untuk mencapai kebenaran, manusia harus kembali kepada to hen dan
menyatu dengannya. Itulah yang menjadi tujuan hidup manusia. Jika manusia
meninggalkan terang yang mutlak dan masuk kegelapan yang mutlak , maka untuk
mencapai kebenaran manusia harus menempuh jalan sebaliknya, yaitu meninggalkan
kegelapan yang mutlak lalu berjalan menuju terang yang mutlak. Kesatuan mistis
dengan to hen merupakan kebenaran yang sejati. Agar kesatuan mistis ini
dapat terwujud, maka manusia harus berani berpikir tanpa berorientasi pada hal-hal
indrawi; harus berkontemplasi untuk mengatasi hal-hal yan indrawi yang merupakan
penghambat dalam upaya pembebasan dari keterikatan dengan materi yang gelap.
Filsafat Plotinos merupakan suatu system yang menjelaskan asal-mula dan tujuan
seluruh realitas, termasuk manusia. Yang merupakan way of life. Filsafat Plotinos
52
merupakan jalan pembebasan dari ketterikatan dengan materi yang merupakan
penyimpangan dari kebenaran menuju suati mistis dengan to hen yang madalah
kebaikan dan kebenaran mutlak, lewat kontemplasi . Metode Plotinos ini disebut
metode kontemplasi mistis.
F. METODE DESCARTES
(SKEPTIS)
Rene Descartes / latin Renatus Cartesius (1596-1650), Ia lahir di La Haye,
Prancis tanggal 31 Maret 1596. Ia adalah seorang ahli matematika, saintis, dan filsuf
Prancis yang terkenal sebagai tokoh dalam filsafat modern; dan sebagai peletak dasar
rasionalisme.
Ia belajar filsafat yang di dasarkan pemikiran pemikiran Francisco Suarez, di La
Fleche Jesuit College. Akhirnya pemikiran ini tidak disukai. Dan melanjutkan dibidang
hukum tahun 1616. Dalam bidang matematika, ia terkenal dengan geometri analitis
(analytical geometry). Descartes memadukan antara geometri dengan aritmatika dengan
menggunakan rumus-rumus aljabar yang kemudian dikenal dengan Cartesian
Coordinates (Koordinat Kartesian)
Karya Descartes di bidang filsafat berjudul Discourse on method (1637) dan
Meditations (1642) Kedua karya/ buku tersebut diawali dengan kesangsian Kartesian
(the method of Cartesian doubt). Suatu pengetahuan baru yang didambakan oleh
Descartes adalah suatu pengetahuan yang sebenarnya tidak diragukan lagi. Pengetahuan
yang benar itu harus berangkat dari kepastian. Di suatu tempat harus ada suatu titik
yang sedikitpun tidak diragukan lagi. Dari titik itulah segala-galanya menjadi pasti, dan
itulah yang menjadi dasar pengetahuan.Kepastian itu harus tidak bersyarat, dan tidak
bergantung dari hal-hal yang dipelajari dan dialami karena segala sesuatu yang dipelajari
dan dialami sewaktu-waktu dapat berubah dan yang berubah-ubah itu tidak pasti.
Kebenaran yang sanggup membentuk pengetahuan baru yang pantas menjadi ilmu
induk yang mengatasi seluruh ilmu penghetahuan haruslah bertitik pangkal pada sesuatu
yang kepastiannya benar-benar tidak dapat disangsikan lagi.
Untuk memastikan hal tersebut agar tidak hanya khayalan/ impian saja, maka
harus disangsikan terlebih dahulu. Segala tuntutan tentang kebenaran yang selama ini
telah diterima sebagai kebenaran haruslah diragukan kebenarannya. Apabila lewat
kesangsian yang begitu radikal sanggup bertahan , sehingga tidak dapat diragukan lagi,
53
maka itu dalah kebenaran yang pasti yang harus menjadi filsafat yang pertama dan
utama (primum philosophicum). Karena itu kata Descartes “ saya yang sedang
meragukan segala sesuatu, sedang berpikir, dan jika saya sedang berpikir itu berarti
tidak dapat diragukan lagi bahwa saya pasti ada.”
Sehingga Descartes berpendapat ‘Je Pense, donc je Suis’ (saya berpikir maka saya
ada). Keraguan Descartes bukanlah skeptic, melainkan keraguan metode belaka.
G. METODE BACON
(INDUKTIF)
Francis Bacon (1561-1626), ia lahir di York House, London, Inggris pada
tanggal 22 Januari 1561. Ayahnya Lord Nicholas Bacon, seorang pejabat tinggi Inggris.
Pada usia 12 tahun, ia sudah belajar di Trinity College, Cambridge University. Setelah
lulus, Ia daiangkat menjadi salah satu staf kedutaan Inggris di Perancis, dan pada usia
23 diangkat menjadi angggota parlemen. Dan tahun 1618, raja James I, mengangkatnya
menjadi Lord Chancellor kemudian menjadi Viscoun St. Albans
Karya Bacon yang terkenal adalah The Advancement of Learning; New Atlantis
dan Novum Organum. Pandangan Bacon bersifat praktis, konkret, dan utilitaris
(Practical, Concrete and Utilitarian). Semboyan Bacon pengetahuan adalah kekuasaan
(knowledge is power)
Dalam bukunya Novum Organum, Bacon berupaya memperbaiki dan
menyempurnakan konsepsi mengenai metode ilmiah yang telah dikenal. Menurut Bacon,
logika silogistis tradisional tidak sanggup menghasilkan penemuan empiris, namun
hanya dapat membantu mewujudkan konsekuensi deduktif dari apa yang sebenarnya
telah diketahui.
Metode induksi dengan nama Induction By Simple Enumeration (induksi melalui
penjumlahan sederhana) tidak dapat diandalkan untuk meraih pengetahuan yang benar.
Gambaranya sebagai berikut. Konon diadakan sensus di salat satu desa, dan nama yang
pertama bernama William Williams; demikian juga yang kedu dan ketiga dan
seterusnya. Pikir pendek jika namanya semua William Williams, dari pada mencatat
semuanya namanya sama dan membosankan, lebih baik dihitung jumlahnya saja, karena
jelas nama satu desan itu sama William Williams. Dan ternyata saying sekali
pemikirannya salah sebab di desa itu ada satu nama lain selain William Williams.
54
Bacon menemukan metode baru, yaitu induktif yang digambarkan sebagai berikut;
Bacon ingin mengetahui tentang sifat panas yang diduganya merupakan gerakan tidak
teratur yang cepat dari bagian kecil dari suatu benda. Kemudian membuat daftar benda
dengan tingkat panas yang berbeda. Lewat penelitian yang seksama terhadap daftar
benda tersebut, ia menemukan kakrakteristik yang senantiasa hadir pada benda panas,
karateristik yang tidak terdapat pada benda dingin, dan yang selalu pada benda yang
memiliki tingkatan panas yang berbeda. Dengan demikian ia berharap akan berhasil
menemukan suatu hukum yang berlaku umum tentang apa yang diselidikinya. Bacon
mengembangkan metode induktif dengan observasi yang ekstensif dan eksperimen yang
sistematis.
H. METODE EKSISTENSIALISME
(EKSITENSIAL)
EKSISTENSIALISME adalah suatu filsafat yang menolak pemutlakan akal budi dan
menolak pemikiran-pemikiran abstrak murni. Faham ini berupaya untuk memahami
manusia yang berbeda di dalam dunia, yang berada pada situasi khusus dan unik. Suatu
filsafat keberadaan, suatu filsafat pembenaran dan penerimaan dan suatu penolakan
usaha rasionalisasi pemikiran yang abstrak tentang kebenaran (Blackham).
Metode yang digunakan para pemikir adalah eksistensial, yang pada dasrnya
dipengaruhi oleh bapak eksistensialisme - KIERKEGAARD (1813-1855). Metode ini
merupakan reaksi yang tertutama tertuju kepada rasionalisme idealistis Hegel yang
dianggap telah mati. Pada umumnya para pemikirr eksistensialisme mengaku bahwa ada
kebenaran ilmiah yang obyektif, tetapi tidak terlalu penting. Yang penting adalah
kebenaran Subyektif . Kierkegaard berpendapat bahwa kebenaran adalah subyektivitas
(truth is subjectivity). Tentu bukan semua keyakinan subyektif itu adalah kebenaran.
Para filsuf berkeyakinan bahwa kebenaran haruslah senantiasa bersifat personal dan
tidak semata-mata proposional.
Para pemikir eksistensialisme sependapat bahwa tidak seorangpun dapat meraih
kebenaran hanya dengan menjadi penonton atau melalukan observasi. Namun mereka
harus berperan serta dalam kehidupan itu sendiri. Hal ini menjadi titik tolak esistensial.
Kebenaran hanya dapat ditemukan di dalam yang konkret dan bukan di dalam yang
abstrak. Kebenaran hanya dapat ditemui dalam eksistensial dan bukan secara rasional.
55
I. METODE FENOMENOLOGI (Jerman –Ingris)
(FENOMENOLOGIS)
56
keterhubungan dengan fenomena lain. Kesadaran diri yang telah terbebaskan dari
kesadaran empiris itu mengatasi seluruh pengalaman, maka bersifat transcendental.
J. METODE ANALISTIK
(VERIFIKASI DAN KLARIFIKASI)
Ada dua metode dalam aliran metode analistik. Yaitu metode pertama Konfirmasi
atau Verifikasi. Tokohnya adalah A.Y. Ayer (1910-1970); ia berupaya untuk
meneliminasi metafisika. Eliminasi itu didasarkan pada prinsip verifikasi, yaitu agar
suatu pernyataan benar-benar penuh arti, pernyataan itu harus dapat diverifikasi
(synthetic) oleh salah satu atau lebih dari kelima pancaindra.
Metode kedua yaitu Klarifikasi; tokohnya adalah Ludwig Wittgenstein.
Pemikirannya yaitu bahwa segala teka-teki dan kekacauan filsafati akan dapat diatasi
oleh analisis bahasa. Mengatur bahasa agarungkapannya bermakna, dan kita harus
mendengar apa arti yang terkandung dari ungkapan bahasa itu. Agar jelas maka harus
menganalisa bentuk hidup hingga ke dasar terdalam dari setiap permainan bahasa. Lewat
analiisis bahasa, orang dapat membuat jelas (CLARIFY) arti bahasa sebagaimana yang
dimaksudkan oleh orang yang menggunakan bahasa itu.
BAB IV
57
CABANG-CABANG ILMU FILSAFAT
A. EFISTEMOLOGI
Segala gagasan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan Firman Allah tidak
akan dapat dibenarkan. Epistemolohgi adalah untuk membuktikan suatu kebenaran, -
apakah ada kebenarannya ? Oleh karena itu dalam filsafat kristen, segala gagasan dalam
ilmu pengetahuan atau kebenaran melalui ratio(akal) yang tidak sesuai dengan firman
Tuhan tidak akan dibenarkan dan tidak dibenarkan.
B. METAFISIKA
58
Sikap tidak mampu memberi jawaban atas masalah metafisika = Agnostisme/
berpendirian tidak tahu.
Sikap Medium /tengah-tengah karena pertimbangan umum masih memberi
jawaban entah positif atau negatif = Metafisika Postularis
Sikap yang memberi jawaban yang menentukan , baik positif maupun negatif.
Metafisika umum (ontologis) ; khusus (kosmologi)
b. Materialisme.
Yaitu menolak hal-hal yang tidak kelihatan. Bagi materialism, ADA yang
sesungguhnya adalah yang keberadaannya semata-mata bersifat MATERI
(bergantung pada material)
Tokohnya:
Leukippos dan Demokritos (460-370 SM) – realitas terdiri dari banyak
unsur yang tidak dapat dibagi lagi yaitu atom Yunani
Thomas Hobbes (1588-1679) – seluruh realitas adalah materi yang tidak
bergantung pada gagasan dan pikiran kita.
59
Ludwig Andreas Feuerbach (1804-1872) – mater harus menjadi titik
pangkal dari segala sesuatu; alam material adalah realitas yang
sesungguhnya.
c. Dualisme
Daulisme mengajarkan substansi individual terdiri dari dua tipe
fundamental yaitu MATERAL dan MENTAL.
2. Metafisika Khusus
a. Kosmologi
Dari kata Yunani Kosmos dan- Logos. Kosmos
berarti dunia/ ketertiban lawan dari Chaos (kacau/tidak tertib) dan logos
berarti kata, percakapan atau ilmu. Berarti percakapan tentang dunia atau
alam dan ketertiban yang paling fundamental dari seluruh realitas
b. Teologi Metafisika
Yaitu mempersoalkan eksistensi Allah yang dibahas secara terlepas dari
kepercayaan agama. Eksistensi Allah yang dipahami secara rasional,
konsekuensinya Allah menjadi sistem filsafat yang perlu dianalisis dan
dipecahkan lewat ilmiah.
Beberapa hasil kemungkinan:
Allah tidak ada
Tidak dapat dipastikan apakah Allah ada atau tidak .
Allah ada tanpa dapat dibuktikansecara rasional
Allah ada dengan bukti rasional.
Para filsuf yang telah berupaya membuktikan bahwa Allah itu benar-
benar ada yaitu Alselmus, Descartes, Thomas Aquinas, Imannuel Kant;
dengan argumen ontologis (realitas adalah ide, Tuhan pasti ada dan
realitas adanya lebih sempurna dari ide manusia); argumen kosmologis
(sebab-akibat; penyebab adanya dunia ini adalah Tuhan); argumen
teleologis (tujuan segala sesuatu - mata untuk melihat- berarti seluruh
realitas tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan oleh pengatur tujuan
60
yaitu Tuhan) dan argumen moral (manusia dpat membedakan baik dan
buruk, benar dan salah, dasar dan sumber moralitas adalah Allah.)
c. Filsafat Antropologi
Yaitu khusus mempersoalkan apakah manusia itu ? Apakah hakekat
manusia ? Bagaimanakah hubungan antara manusia dengan alam dan
sesamanya ? Filsafat ini berupaya menemukan jawaban atas pertanyaan
tersebut di atas sebagaimana adanya, menyangkut esensi, eksistensi, ststus
dan relasi-relasi manusia. Tokoh- tokohnya diantaranya : Domokritos
(460-730 SM) Plato (428-348 SM); Aristoteles (384-322 SM); Descartes
(1596-1650)
C. LOGIKA
Logika dapat diartikan ilmu berpikir yang tepat dan lurus dan dapat
menunjukan adanya kekelirua dalam mata rantai proses berpikir , sehingga
kekeliruan itu dapat dicegah. disebut juga ilmu tehnik berpikir .
Membantu orang berpikir rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, methodis dan
koheren.
Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak cermat dan obyektif.
Menambah kecerdasan dan kemampuan untuk berpikir secara tajam dan mandiri.
Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Aksiologi Yaitu cabang filsafat yang bergumul tentang masalah tata nilai atau
seni dan keindahan; memikirkan makna dan nilai; menyelidik hakekat nilai (baik dan
indah) yang meliputi bidang Etika dan Estetika
Etika : yaitu mencari ukuran baik – buruk tingkah laku manusia. Ada banyak
teori yang mengungkapkan apa yang benar :
Kuat adalah benar
61
Moral adalah adat istiadat
Yang menjadi ukuran adalah manusia
Yang benar adalah yang berlaku bagi bangsa
Yang benar adalah yang moderat
Tidak ada yang benar.
Yang benar adalah mendatangkan kesenangan
Yang benar adalah kebikann yang terbesar untuk umat manusia.
Yang baik adalah yang diinginkan demi kebaikan itu sendiri
Kebaikan tidak dapat di definisikan
Kebaikan adalah yang dikehendaki Allah.
Menurut etika Kristen adalah pola ’TEONOMI’ yaitu Allah sebagai sumber.
Estetika Yaitu berbicara mengenai keindahan/ filsafat seni /citarasa. Kesan yang
terkandung dari syair sebuah lagu, puisi dan mazmur-mazmur.
1. Filsafat Agama
Filsafat agama ini adalah merupakan cabang ilmu filsafat yang muncul sejak
abad 18. Filsafat ini sering dikacaukan dengan teologi natural; yaitu upaya
rasional untuk menjawap pertanyaan tentang Allah, apakan Allah benar-benar ada?
Jika benar ada, bagaiman keberadaannya? Sifat-sifatnya? Bagaiman Hubunganya
dengan manusia? Dengan alam?
Filsafat agama sebenarnya berarti pemikiran filsafati tentang agama,
pemikiran kritis analitis tentang agama. Yang hendak dianalis adalah hakekat
agama, yaitu pengalaman religious manusia. Filsafat agama tidak mengalisis isi
kepercayaan iman, melainkan apakah hakekat iman itu an sich. Filsafa ini juga
menjelaskan fenomena agama yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan.
2. Filsafat Hukum
Karya filsuf Yunani seperti Plato, dan Aristoteles akan jelas nampak filsafat
hukum merupakan bagian filsafat politik. Filsafat hukum berbeda dengan ilmu
hukum. Filsafat hukum bersifat universal, karena mempersoalkan hukum an sich,
62
bukan hokum suatu negara. Fillsafat ini refleksi filsafat mengenai apakah hakekat
hokum yang sebenarnya, apa dan bagaiman sifat hokum, apa fungsi hokum, apa
tujuan hokum, apa keadilan itu, mengapa manusia harus takluk kepada hokum?
Plato (dalam buku Republik, Politicus dan The Laws),mengatakan bahwa
hokum hanya merupakan sebagian dari pengetahuan yang dimiliki oleh manusia
sang pengasa Negara yaitu raja, karena itu raja tidak tunduk kepada hokum.
Hukum bias berarti baik kalau di tangan orang arif. Tetapi Plato menyadari bahwa
ternyata sangat sulit mencari orang arif. Karena itu perlunya menegakkan hokum
dan membuat undang-undang.Hukum dan uindang-undang untguk menolong
rakya/ warga Negara mencapai keutamaan / kebijakan pokok sehingga benar-benar
layank menjadi warga Negara yang ideal.
Aristotels berpendapat bahwa hokum adalah sumber kekuasaan dalam
negara. Jika demikian barulah pemerintahan para penguasa akan terarah untuk
kepentingan, kebaikan dan kesejahteraan umum. Hukum harus memiliki
kewibawaan dan kedaulatan tertinggi dalam negara bukan manusia.
Para filsuf Kristen berpendapat bahwa hokum yang berlaku harus selara
dengan hokum illahi (divine law). Hukum itu harus sejalan dengan natus manusia;
bila tidak, maka hokum itu bukan hokum yang benar.
3. Fisafat Pendidikan
Filsafat pendidikan adalah pemikiran filsafati tentang pendidikan, yaitu
tentang proses pendidikan, dan juga fisafat tentang disiplin ilmu pendidikan. (The
Philosophy of the discipline of education. Beberapa aliran filsafat mempengaruhi
perkembangan filsafat pendidikan sampai saat ini; yaitu:
Filsafat analitik. yaitu mengfalisis serta menguraikan iistilah-istilah dan
konsep-konsep pendidkan seperti pengajaran (teaching); kemampuan (ability);
pendidikan (education); dll. serta mengecam slogan seperti: ajarlah anak-anak, dan
bukan mata pel;ajaran (teach children, not subjects) Alat yang digunakan adalah
Logika; dan Linguistik serta tekink-teknik analistik masing-masing filsuf.
Progresivisme; pendidikan bukan sekedan mentransfer pengetahuan kepada
anak didik, melainkan melatih kemampuan dan ketrampilan berpikir dengan
member rangsangan yang tepat. Para tokoh berpendapat bahwa sekolah merupakan
institusi sisial dan pendidikan itu sendiri adalah suatu proses social. Pendidikan
merupakan proses kehidupan (process of living) bukan persiapan masa depan.
63
Sebagai proses kehidupan maka kebutuhan individu anak didik harus lebih
diutamakan bukan subject-oriensted.
Eksistensialisme, yang menjadi tujuan utama pendidikan adalah agar mereka
mengalami secara penuh eksistensi mereka. Ukuran hasil pendidikan adalah agar
anak didik mampu dan mengalami. Para pendidik eksistensialis, menolah
indoktrinasi.
Rekonstruksionisme reformasi social yang menghendaki renaisans sivilisasi
modern. Para pnedidik rekontrusionisme memandang bahwa pendidikan dan
reformasi sisial itu sesungguhnya sama. Mereka memandang kurikulum sebagai
problem centerd
4. Filsafat Sejarah
Filsafat sejarah; mengikuti dua alur yaitu :
Pertama : Pemakaian alur ini berupaya untuk memandang proses sejarah
secara menyeluruh, kemudian mencoba untuk menafsirkan sedemikian rupa untuk
memahami arti dari makna serta tujuan sejarah (Filsafat sejarah spekulatif) Dalam
filsafat ini ada bebeapa pertanyaan, yaitu apakah hakekat, arti, makna sejarah Apa
yang sebenarnya menggerakan proses sejarah itu ? tujuan akhir proses sejarah ?
Kedua: memikirkan masalah pokok penyelidikan sejarah, cara dan metode
yang digunakan oleh sejarahwan (Filsafat sejarah kritis). Pertanyaan ini muncul
setelah renungan atas pemikiran dan penalaran menurut ilmu sejarah, yang bersifat
efitemologidan konseptual.
5. Filsafat Bahasa
Filsafat bahasa sering disebut juga filsafat analitik, yang dipelopoi oleh
seorang filsuf Inggris, George Edward Moore(1873-1959). Filsafat ini merupakan
kritik terhadap neo-idealisme yang membuat pertanyaan-pertanyaan yang tidak
dapat difahami karena berdasarkan logika. Kekacauan dalam filsafat terjadi karena
ungkapan filsafati bersimpang jalan dengan bahasa biasa yang digunakan sehari
hari. Karena itu akal sehat (common sense) telah diabaikan.
Menurut tokoh filsafat ini, bahasa merupakan deskripsi/ gambaran yang jelas dari
suatu realitas, bila tidak bahasa ini sama sekali tidak memiliki arti. Permainan
bahasa merupakan suatu proses pemakaian kata, termasuk pemakaian bahasa yang
64
sederhana. Setiap bentuk permainan bahasa memiliki aturan sendiri. Jelas bahwa
arti sebuah kata tergantung pada pemakaiannya dalam kalimat. Arti kalimat
tergantung pada pemakaiannya dalam bahasa.
6. Filsafat Matematika
Matematika telah dikenal di Mesir dan Babel sebagai alat untuk
memecahkan persoalan dan masalah praktis, kira-kira abad 5-3 SM. Contoh ketika
banjir dilembah Nil, memaksa orang mesir purba untuk membuat rumus kontruksi,
kalender, dan perhitungan perniagaan. Matematika sebagai ilmu baru
dikembangkan sekitar 5000 tahun kemudian oleh Filsuf Yunani; oleh Phytagoras,
dan Plato. Seboyan Phytagoras adalah - Panta Arithmos
(segala sesuatu adalah bilangan. Sedankan Plato berpendapat bahwa geometri
adalah kunci untuk meraih pengetahuandan kebenaran filsafati, ada suatu dunia
yang disebut ide yang dirancang secara matematis. Prinsip utama matematis
adalah abstraksi, karena kebenaran pada hakekatnya hanya bersangkut paut
dengan suatu entitas permanen dan suatu keterhubungan yang tidak berubah-
ubah. Matematika merupakan alat bagi pemahaman filsafati dan bagian dari
pemikiran filsafati itu sendiri.
65
BAB V
PEMIKIRAN FILSAFAT BARAT
DAN TEOLOGI KRISTEN
Pengaruh pemikiran Filsafat Barat yang akan menyoroti pengaruh Filsafat Modern
terhadap Teologi Kristen. Pengaruh yang kuat dimulai saat munculnya Renaissance dan
kebebasan berpikir. Memang tidak dipungkiri kemajuan cara berpikir manusia saat itu
membawa kemajuan di berbagai bidang ilmu dan teknologi, tetapi disisi yang sama juga
berdampak yang kurang baik terhadap pemikiran Teologi Kristen. Perkembangan
pemikiran Filsafat barat selain berpengarung kurang baik terhadap Teologi Kristen,
tetapi sekaligus sebagai peluang/ kesempatan munculnya Reformasi, dan Kaum Injili.
Ilmu filsafat pada mulanya dikenal oleh orang Kristen sebagai ilmu yang
mengajarkan kebijaksanaan orang-orang kafir. Salah satunya aliran filsafat yang dikenal
adalah filsafat Aristoteles. Pada mulanya filsafat Aristoteles dipelajari oleh orang
Kristen bukan untuk menggantikan Alkitab, tetapi untuk melihat hubungan antara kedua
buku itu. Pada akhirnya orang-orang Kristen tidak lagi melihat Alkitab sebagai satu-
satunya pusat teologi.
Dasar pemikiran filsafat adalah pikiran manusia, sedangkan dasar pemikiran
teologi adalah wahyu Allah. Filsafat mengajarkan bahwa manusia sebenarnya di dalam
dirinya memiliki/ mempunyai kebebasan yang mutlak untuk menentukan apa saja yang
dapat ia ketahui dan pikirkan. Dan akhirnya filsafat menolah gagasan wahyu Allah.
66
matahari sebagai pusat jagat raya, dan bumi bergerak pada porosnya dan bergerak
mengedari matahari. Dan Galileo Galilei (1564-1642) Penemu teori percepatan
dan hukum benda jatuh, penemu teleskop dan penemu galaksi Bimasakti.
Keterbukaan pandangan manusia dan kesadaran rasio manusia sebenarnya
sauatu tanda kemajuan yang dicapai oleh manusia, namun kemajuan ini tidak
membawa manusia semakin dekat kepada Allah, sebaliknya membuat manusia
lupa diri dan sombong serta menolak Allah sebagai penciptanya. Manusia semakin
bersandar pada pengetahuan otaknya dan mulai meragukan existensi Allah.
67
4. Pengaruh dari Naturalis Modern
Dengan pemikiran bahwa manusia hanya makluk alamiah saja (naturalis)
Manusia tidak memiliki Roh yang menghidupkan.
Sehingga pandangan bahwa manusia dapat melakukan apa saja sesuai
dengan apa yang diangapnya baik. Termasuk Aborsi, Eutanasia (membunuh
dengan alasan medis), rekayasa genetika (bayi tabung dan cloning. dll.
Bandingkan dengan Kej. 1:27, tentang teori penciptaan. ‘Allah menciptakan
manusia itu segambar dengan Allah’ dan Allah menghembuskan Nafas Allah
68
B. REFORMASI DAN RENAISSANCE
Pada abad XV dan XVI disebut abad pencerahan, pada saat itu terjadi pergerakan
besar yaitu gerakan Reformasi (bidang agama) dan gerakan Renaissance (bidang ilmu
pengetahuan). Baik dari pihak gereja Katolik Roma maupun pihak liberal, kedua
pergerakan ini sama-sama dianggap sebagai pergerakan yang sejalan dan setujuan.
Tetapi pandangan tersebut keliru/ tidak benar, karena Renaissance yang berarti
kelahiran kembali dari manusia modern, hanya mengakui kuasa akal budi manusia.
Sedangkan Reformasi berarti bahwa mereka hanya mengakui kuasa Firman Tuhan dan
menghormatinya.
Secara lahiriah kedua pergerakan ini terjadi pada abad yang hampir sama yaitu
abad XV dan XVI, dan memiliki perasaan yang sama yaitu sama-sama telah mebuang
rantai yang mengikatnya; Reformasi telah membuang rantai pengikat yaitu tradisi gereja
Katolik Roma dan Renaissance telah membuang rantai yang mengikat jiwa masyarakat
yang berabad-abad dan memiliki kesadaran baru akan keindahan dunia dan manusia dari
kebudayaan dan kesenian kuno (kelahiran kembali/ Prancis-renaissance.)
Pada abad 15 dan 16; yaitu munculnya kesadaran manusia di bidang rohani yang
ditandai dengan gerakan Reformasi. Dan kesadaran manusia di bidang ilmu pengetahuan
69
(ratio) membawa efek Renaissance. Keterbukaan pandangan manusia dankesadaran
ratio manusia membawa kemajuan kemajuan yang dapat dicapai oleh manusia. Namun
sangat disayangkan, kemajuan tersebut tidak membuat manusia semakin denkat dengan
Tuhan, tetapi sebaliknya membuat manusia semakin mengandalkan rasio dan semakin
jauh dari Tuhan.
Manusia makin hari semakin bersandar kepada pengetahuan/ akal dan mulai
meragukan existensi Allah. Bayangan gelap Humanisme mulai mempengaruhi
pandangan teologi ortodoks. Maka mulai timbul kebobrokan pandangan di bidang
teologi, yang semakin jauh mempengaruhi teologi, yang akhirnya timbul liberalisme
dibidang teologi.
Liberalisme muncul juga karena pengaruh romantisme abad 19. Yang menitik
beratkan kebebasan di bidang emosional, rasional dan sebagainya. Pengaruh romantisme
juga mempengaruhi filsafat, sastra, teologi, seni dll. Pengaruh negatif dari romantisme
terhadap teologi adalah membawa teologi kristen semakin jauh meninggalkan hakekat
teologi ortodoks.
Pada zaman pencerahan, para tokoh filsuf seperti Immanuel Kant (1724-1804)
tokoh teologi etika-moral, yang mengatakan bahwa teologi etika-moral akan menuntun
kepada konsep yang sempurna dan rasional tentang Allah. Dan Frederich Ernest
Schleirmacher (1768-1834) bapak teologi modern yang berpendapat bahwa agama
adalah perasaan manusia terhadap Allah atau pengalaman langsung antara manusia dan
Allah; pengalaman manusia menyebabkan adanya doktrin agama. Dan Alberecht
Ritschl (1823-1899) Yang berpendapat bahwa pikiran agama adalah salah satu fungsi
agama, sedangkan hakekat agama adalah kesadaran gereja. Alkitab adalah catatan hati
nurani gereja, oleh karena itu perlu menerima kritikan untuk mennetukan kebenarannya.
Ia menyelidiki Yesus dalam sejarah dan menyangkal adanya mujizat dan dosa asal. Dan
memakai ajaran moral dan rohani Alkitab sebagai dasar pengajarannya
Pandangan Immanuel Kant dan Frederich Ernest Schleirmacher dan Alberecht
Ritchl, langsung atau tidak menyerang dasar kepercayaan kristen tentang wahyu Allah
yang berisikann pengajaran dan kebenaran Allah. Dan masih banyak pemikiran filsuf
yang membawa efek timbulnya liberalisme.
Pola pikir liberalisme pertama adalah memodernkan pemikiran teologi Kristen.
Karena kemajuan jaman, maka kaidah yang ditetapkan oleh gereja sudah tidak relevan
lagi, oleh karena itu perlu digunakan cara pemikiran yang dimengerti dan diterima oleh
orang-orang masa kini dalam menyelidiki dan mengungkapkan kebenaran Alkitab.
70
Pola pikir ke dua yaitu bahwa kaum liberalisme tidak mau tunduk pada satu
otoritas yang ada untuk menerima pengakuan iman; oleh karena itu iman harus diuji
dengan rasio dan pengalaman. Manusia mempunyai kemampuan untuk mencari
kehendak Allah melalui naluri dan mampu menelusuri sifat Allah memalalui perasaan
dan rasio.
Ketiga yaitu bahwa setiap buku dalam Alkitab mempunyai latar belakang
kebudayaan dan sejarahnya sendiri; dalam menafsirkan Alkitab mementingkan aspek
budaya, arti dan doktrin oleh pemikiran sekuler.
Ke empat yaitu kaum liberalisme menerima filsafat agama dari Romantisme.
Tujuan teologi adalah pengalaman manusia di bidang keagamaan. Tugas penyelidikan
para teolog bukan Alkitab sebagai wahyu Allah melainkan pengalaman manusia
71
3. Munculnya Otonomi Berpikir (Kebebasan)
Mereka filsuf transcendental yang menjadikan akal pusat pembicaraan dalam
menangani pengalaman. Manusia dapat berdiri sendiri dalam hal berpikir dan
hidup. Manusia tidak lagi percaya adanya mujizat dan hal-hal yang adikodrati.
Hidup manusia ini terletak pada keputusan pribadinya dan bukan campurtangan
Allah dalam hidupnya
72
Karena dunia ini dianggap telah mencapai kemajuan, manusia dapat
berdiri sendiri dalam hal berpikir dan hidup. Manusia tidak lagi percaya
adanya mujizat dan hal-hal yang adikodrati. Hidup manusia ini terletak pada
keputusan pribadinya dan bukan campurtangan Allah dalam hidupnya. Serta
dalam menghadapi masalah, manusia berpendapat bahwa Allah tidak dapat
menyeleaikan masalah dalam masyarakat seperti perang, kelaparan dll.
Manusia menggunakan logika metafisikanya untuk menyelidiki Allah.
D. PERLAKUAN ALKITAB
1. Alkitab dianggap sebagai dokumen yang harus diselidiki dan dikritisi oleh akal
manusia
2. Menggunakan Alkitab tetapi dasar pikirannya adalah filsafat
3. Alkitab hanya bagian pilihan saja
4. Alkitab diterima sebagai alternatif
5. Kata-kata dalam Alkitab tidak perlu dianggap sama dengan Firman Tuhan
6. Alkitab hanya akan menjadi Firman Tuhan apabila bagian Alkitab itu berbicara
secara pribadi kepada pembacanya.
7. Alkitab di terima memiliki nilai moral
8. Kebenaran sejarah dalam alkitab tidak dianggap penting
9. Hal-hal yang bersifat supranatural dianggap sebagai mitos (demitologisasi)
Filsafat adalah induk dari segala ilmu, Ilmu pengetahuan bertugas untuk
memberi jawab secara khusus bidang-bidang tertentu. Teologi bersumber dari Alkitab
bertanggungjawab untuk menguji dan memberi nilai atas kedua bidang yaitu filsafat
dan ilmu pengetahuan. Bila hasil temuan filsafat dan Ilmu pengetahuan tidak sesuai
dengan kebenaran Alkitab harus ditolak. contoh. Teori Evolusi
Berhati hati terhadap filsafat yang kosong (kolose 2:8). Orang percaya harus
berfilsafat, tetapi jangan sampai terjebak dengan filsafat itu sendiri. Alkitab tidak
bergantung pada pembelaan filsafat dan ilmu pengetahuan; Alkitab dapat membela
73
T
A
S
L
I
F
dirinya sendiri karena bersumber dari Allah. (Band. Yoh.14:6 KataYesus; Akulah Jalan
dan Kebenaran dan Hidup
Alkitab memerlukan filsafat karena Alkitab berada dalam lingkungan manusia
yaitu berada didunia. Jika manusia sudah tidak di dunia, tidak memerlukan filsafat dan
ilmu pengetahuan sebab pengetahuannya sudah sempurna. Manusia memiliki
pengetahuan; ketika manusia menghadapi suatu problem pada pengetahuan, maka ia
akan berusaha menjawab dengan ilmu pengetahuan. Jika memiliki problem dalam ilmu
pengetahuan akan berusaha dijawab dengan Filsafat. Dan ketika memiliki problem
dalam tingkat filsafat, maka Agama harus memberi jawabannya.
Contoh masalah:
Dari mana asal ayam ? Para Filsuf akan menjawab sesuai dengan akal dan ilmu
pengetahuan dari mana asal ayam. Mungkin ada yang menjawab dari telor, atau
terjadinya evolusi yang begitu panjang dan makluk yang kecil sehingga menjadi
ayam seperti sekaran ini. Tetapi Agama (Keristenan) akan menjawab bahwa Allah
menciptakan ayam pada hari ke lima sesuai dengan Alkitab.
Teologi yang merupakan sentral memberi nilai. Walaupun filsafat bertugas memberi
nilai terhadap disiplin ilmu pengetahuan
terletak pada Teologi / Teologi Alkitabiah
yang ada. Nilai kebenaran
74
yang hakiki
M
S
IL
F
U
H
A
T
G
N
E
P
F. MEMBEDAKAN FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN
DAN AGAMA
75
F
H
R
Y
D
U
B
T
P
M
N
K
E
L
A
I
O
S
Suatu keseluruhan pengetahuan kodrati yang obyektif yang disusun secara kritis,
metodis, sistematis, dengan maksud untuk mencari struktur dasar dari dan bagi sebagai
keseluruhan dengan jalan merenungkan kenyataan tersebut.
Filsafat adalah suatu pengetahuan yang tidak memiliki batasan sehingga berfilsafat
mampu berada dimana-mana dalam pengembangan pikiran manusia. Perbedaan
pendapat dilatar belakangi oleh sifat dan bangsanya. Filsafat kristen membawa filsafat
umum mengerti tentang kebenaran.
Filsafat kristen akan menghasilkan
menimbang dan menilai
hakekat dan nilai komprehensip mampu
dalam berbagai hal menurut pandangan Alkitab. Filsafat
kristen menjadikan filsafat umum sebagai sarana Pekabaran injil. Filsafat kristen
berdasar pada pemikiran yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus.
Segala gagasan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan Firman Allah tidak
akan dapat dibenarkan. Epistemolohgi adalah untuk membuktikan suatu kebenaran, -
apakah ada kebenarannya ? Oleh karena itu dalam filsafat kristen, segala gagasan dalam
ilmu pengetahuan atau kebenaran melalui ratio (akal) yang tidak sesuai dengan firman
Tuhan tidak akan dibenarkan dan tidak dibenarkan.
Pemikiran filsafati Kristen dimulai dengan para APOLOGIT (pembela Kristen)
yang mencoba membela iman Kristen terhadap filsafat Yunani, dengan memakai alasan-
76
alasan dari filsafat Yunani. Tokoh penting yaitu ARISTIDES dari Athena dan
YUSTINUS MARTIR dari Skhen, Palestina.
Filsafat kristen adalah upaya gerejawi untuk mengambil pengetahuan filsafat,
supaya dengan pengetahuan itu dapat menjajagi seluruh ilmu pengetahuan. Filsafat
Kristen merupakan bagian dari filsafat secara umum; dengan tujuan mengarahkan
filsafat umum untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Filsafat kristen membawa
filsafat umum mengerti tentang kebenaran. Sehingga akhirnya kembali kepada iman;
”karena iman kita mengerti ” Ibrani 11:3
Filsafat kristen bertugas memberi nilai yang terakhir melalui Alkitab; karena
Alkitab adalah kebenaran universal yang berasal dari Allah. Sedang filsafat umum
adalah usaha manusia untuk memahami berbagai kenyataan lewat kegiatan berpikir.
Karena manusia terbatas, maka hasil pemikirannya adalah terbatas. Hanya satu
kebenaran yang AM yaitu Alkitab, yang sudah pasti benar, karena bersumber dari
Allah.
Filsafat sumbernya adalah hasil kajian pikiran manusia. Bila melihat kembali
pengertian tentang filsafat yang berarti mencintai kebijaksanaan. Pengertian sebenarnya
terkandung gagasan yang mengandung arti himbauan kepada kebijaksanaan. Jadi
kebijaksanaan itu belum diraih, masih diusahkan. Berarti seorang filsuf adalah seorang
yang sedang mencari atau mengusahakan kebijaksanaan. Sedangkan Alkitab sumbernya
adalah Allah sndiri, melalui para penulis Alkitab.
Dengan berfilsafat kita dapat mengadakan pendekatan-pendekatan injil kepada
dunia khususnnya filsafat guna menjembatani pemikir-pemikir filsafat untuk
menyampaikan firman Tuhan kepada mereka melalui pola pikir filsafat. Dalam
berfilsafat, dasar kebenaran kita adalah Alkitab. Kita menggunakan rasio untuk belajar
Alkitab agar rasio atau pikiran kita diterangi oleh kebenaran alkitab. Ketika kita
berfilsafat harus diterangi oleh Firman Tuhan.
77
I. MANUSIA DAN PERTANGGUNGJAWABAN MORAL
Manusia adalah makluk yang utama dari segala makluk yang memiliki gambar
Allah, dan Allah memberi mandat kepada manusia untuk menguasai ciptaanNya.
Pertanggungjawaban moral manusia adalah kemampuan untuk mengadakan suatu
tindakan melalui pengukuran batin tentang yang baik. Dan Allah menempatkan Hati
Nurani atau Batin dalam diri manusia yang selalu memberi pertimbangan yang baik.
Tuhan memberi hati nurani kepada manusia untuk dapat mempertimbangkan mana
yang baik dan buruk. Segala sesuatu yang diputuskan oleh manusia. Harus
dipertwnggungjawabkan di hadapan Allah. Ini adalah pertanggungjawaban moral
manusia. Sehingga dengan hati nurani tersebut manusia dapat mengambil keputusan
dengan benar.
Namun karena manusia telah jatuh dalam dosa, maka hati nurani manusia telah
dipengaruhi oleh dosa, sehingga tidak mampu untuk mengambil keputusan dengan
benar. Manusia membutuhkan karya anugerah Allah agar hati nuraninya dapat
mengambil keputusan dengan benar. Melalui karya Anugerah Allah hati nurani manusia
dipulihkan kembali, sehingga mampu mengambil keputusan dengan benar. Keputusan
inilah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.
78
BAB VI
SIKAP TERHADAP ILMU FILSAFAT
A. MENOLAK FILSAFAT
Ilmu Filsafat adalah sebuah ilmu pengetahuan. Orang mempelajari filsafat tentu
untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Kepuasan akan terlihat apabila ia sudah
tahu yang memuaskan hati manusia yang disebut tahu yang benar. Jika tahu yang keliru
dan seandainya dijadikan dasar tindakan, sering kali tindakannya pun keliru juga dan
berakibat fatal.
Setelah tahu, maka manusia dapat bersikap menerima filsafat tersebut atau
menolaknya. Bagi yang menolak filsafat, beranggapan bahwa ia sudah mempunyai
sumber kebenaran yaitu firman Tuhan (Alkitab) Oleh karena itu tidak dibenarkan
mencari kebenaran lain seperti filsafat.
B. MENERIMA FILSAFAT
Sementara bagi sebagian orang yang setelah tahu akan filsafat, dapat bersikap
untuk menerima filsafat tersebut. Mereka beranggapan bahwa walaupun telah memiliki
kenbenaran yaitu Firman Tuhan (Alkitab) tidak ada salahnya tetap menggunakan filsafat
Yunani. Yaitu hanya menggunakan metodenya/ cara berpikirnya saja. Namun haru hati-
hati supaya jangan sampai terjebak dalam filsafat kosong. (Kolose 2:8) Bukan berarti
orang percaya tidak boleh berfilsafat, hanya supaya berhati-hati, agar tidak berakibat
mengagungkan rasio, sedangfkan iman menjadi lemah.
Bersyukur Kepada Tuhan Yesus, sebab kita sebagai umat percaya memiliki
sumber kebenaran yaitu Alkitab, yang sudah dibukukan dan dapat dipelajari oleh
siapapun di muka bumi baik dengan tujuan baik atau tidak baik. Alkitab itu sebagai
sumber satu-satunya kebenaran kita. Sehingga kita tidak perlu bersusah payah untuk
79
mencari kebenaran. Sebagaimana di katakan Yesus ”Akulah Jalan dan Kebenaran dan
Hidup ...”Kebenaran sudah kita miliki, sehingga kita tidak perlu lagi mencari kebenaran
melalui filsafat atau ilmu pengetahuan. Hanya di dalam Yesus kita menemukan
kebenaran.
Munculnya aliran-aliran filsafat pada zamannya berdasarkan sejarah filsafat;
masing-masing sesuai dengan hasil pemikiran dan kondisi saat itu, guna mencetuskan
ide dalam memahami kebenaran. Mereka saat itu sedang mencari sebuah kebenaran,
sehingga mereka mulai berpikir dan berfilsafat. Saat ini munculah bermacam filsafat
atau filosofi yang mendasari seseorang melakukan suatu tindakan.. Sekarang munculah
bermacam-macam filsafat; ada filsafat pendidikan; filsafat pancasila; filsafat ekonomi;
filsafat kedokteran filsafat agama dll. Karena tindakan-tindakan tersebut dilandasi oleh
sebuah filosofi.
Sebagai orang beriman, kita harus berfilsafat dan mengerti filsafat. supaya kita
tahu apa itu fisafat dan pola pikir berfilsafat. Dengan berfilsafat kita dapat mengadakan
pendekatan-pendekatan injil kepada dunia khususnnya filsafat guna menjembatani
pemikir-pemikir filsafat untuk menyampaikan firman Tuhan kepada mereka melalui
pola pikir filsafat. Dalam berfilsafat, dasar kebenaran kita adalah alkitab. Kita
menggunakan rasio untuk belajar Alkitab agar rasio atau pikiran kita diterangi oleh
kebenaran alkitab. Ketika kita berfilsafat harus diterangi oleh Firman Tuhan. Teologi
bertanggungjawab untuk menguji dan memberi nilai kepada ilmu pengetahuan dan
filsafat. Jika ada pemikiran ilmu pengetahuan dan atau filsafat yang tidak sesuai dengan
kebenaran Firman Tuhan, maka harus kita tolak atau kita luruskan. Filsafat kristen
bertugas memberi nilai yang terakhir melalui Alkitab; Tujuan kita berfilsafat adalah agar
dapat mengkomunikasikan berita injil kepada dunia dengan pendekatan filsafat.
Sekalipun kita memiliki hati nurani, tetapi tolok ukur kebenaran yang hakiki adalah
Alkitab (Fiman Tuhan.)
Filsafat Kristen membawa filsafat umum mengerti tentang kebenaran. Filsafat
kristen akan menghasilkan hakekat dan nilai komprehensip yang mampu menimbang
dan menilai dalam berbagai hal menurut pandangan Alkitab. Filsafat kristen menjadikan
filsafat umum sebagai sarana Pekabaran injil. Filsafat kristen berdasar pada pemikiran
yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus
Filsafat Kristen akan menghasilkan hakekat dan nilai komprehensip mampu
menimbang dan menilai dalam berbagai hal menurut pandangan Alkitab. Hakekat
filsafat kristen meliputi keseluruhan, sebab kekristenan adalah universal, mampu
80
menyorot berbagai hal dengan tolok ukur Alkitab sebagai nilai kebenaran. Sebab
kebenaran yang dari Allah melampaui rasio manusia. Apa yang tidak kita pikirkan itulah
yang Tuhan sediakan. (band. Yohanse 2:1-11)
Filsafat Kristen menjadikan filsafat umum sebagai sarana Pekabaran injil. Dasar
Filsafat Kristen adalah pikiran yang sudah diperbaharui oleh Roh Kudus (lahir baru.
Tujuan filsafat Kristen yaitu untuk memperkenalkan Kristus melalui pendekatan
filosofis (Filipi 1-9-10). Akhirnya filsafat Kristen menjadi komando dalam amanat
agung Tuhan Yesus (Matius 28:18-20). Filsafat Kristen lebih berkualitas dari pada
filsafat umum, sebab filsafat Kristen menguasai filsafat umum dan filsafat Kristen
memiliki kemampuan adikodrati yaitu Roh Kudus (I Kor. 2:10-11). Amin.
The and
MKU, April 2014
81