TEMPE
LABORATORIUM TEKNIK REAKSI KATALIS DAN BIOPROSES
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
TABLE OF CONTENTS
• Tempe berasal dari Indonesia sejak • Konsumsi kedelai : 50% tempe, 40% tahu,
berabad- abad silam, khususnya di dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti
daerah jawa (Yogyakarta dan Surakarta) tauco, kecap, dan lainlain).
Contohnya:
1. Kedelai
2. Kacang Hijau
3. Kacang Merah
4. Kacang Tanah
5. Dan sebagainya…..
PROSES PEMBUATAN TEMPE
Faktor Penentu
Keberhasilan Tempe:
• Faktor Bahan Baku (Kedelai, air
proses, dan ragi)
• Faktor Proses Pengolahan
• Faktor Tenaga Kerja
PENJELASAN
1 3
Pencucian dan Pembersihan Perendaman
Tahap ini bertujuan untuk Pada saat proses perendaman, biji
menghilangkan kotoran-kotoran kedelai akan mengalami proses
dan kontaminan lainnya seperti hidrasi sehingga terjadi kenaikan
serangga, tanah, dan bahan kadar air biji kedelai.
asing lainnya.
4 Perebusan
2
Pengupasan Tujuan perebusan ini selain melunakkan kedelai
Kulit ari yang masih tersisa adalah untuk memusnahkan mikroorganisme
karena pengulitan yang tidak kontaminan, menginaktifkan tripsin-inhibitor,
sempurna akan mengakibatkan menyebabkan protein terdenaturasi yang akan
inokulum tidak dapat tumbuh lebih mudah digunakan oleh kapang, dan
dengan baik. membebaskan beberapa nutrien yang diperlukan
untuk fermentasi kapang.
5 Penirisan, Pendinginan, 7 Pengemasan
dan Pengeringan Syarat bahan kemasan:
Tahap penirisan, pendinginan, dan • Permeabilitas terhadap oksigen cukup untuk
pengeringan bertujuan untuk pertumbuhan dan pembentukan miselium
mengurangi kandungan air, • Suhu di dalam kemasan dapat dikontrol
menurunkan suhu, dan mengeringkan • Kadar air kedelai dapat dijaga selama masa inkubasi
permukaan biji kedelai. • Tidak ada kontak air bebas dengan kedelai
• Menjamin fermentasi tempe berlangsung dalam kondisi
6 bersih dan baik
Inokulasi
Penggunaan jenis dan jumlah laru berperan
terhadap tempe yang dihasilkan. 8 Inkubasi
Penambahan laru tempe yang berlebihan Faktor penting yang dapat mempengaruhi
akan mengakibatkan fermentasi tidak fermentasi tempe adalah suhu, waktu,
sempurna. Sebaliknya jika penambahan dan kelembaban relatif (RH) serta
laru tempe kurang dapat mengakibatkan ketersediaan oksigen yang diperlukan
bakteri perusak tumbuh. oleh laru tempe untuk tumbuh.
Laru tempe sering disebut ragi tempe adalah
suatu sediaan atau media yang mengandung mikroorganisme
yang berperan dalam pembuatan tempe. Mikroorganisme
tersebut dikenal dengan nama kapang atau jamur.
2 Perubahan Karbohidrat
Karbohidrat sederhana dan oligosakarida dalam
ada dalam kedelai yang dimasak.
04
ALAT DAN BAHAN
Alat
Bahan
1. 1 kg kacang kedelai yang baik dan
bersih
2. ragi tempe (Rhizopus oligosporus)
3. kantung plastik
4. daun pisang
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bersihkan dan cuci kacang kedelai, lalu rendam 1 x 24 jam
2. Cuci kembali sambil kulitnya dan keping bijinya dipisahkan
3. Kukus sampai agak empuk. Sebelum diangkat, tambahkan dahulu sedikit
tepung kanji, dicampur merata. Angkat dan letakkan di atas tampah yang bersih,
biarkan sampai hangat, di tempat yang terlindung atau ditutup dengan kain
kasa.
4. Inokulasi dengan ragi tempe, diaduk supaya merata. Kemudian dimasukkan ke
dalam kantung plastik yang telah diberi lubang kecil dengan jarum bertangkai,
ujung kantung plastic ditutup dengan bantuan nyala api Bunsen. Bahan dalam
kantung plastik diratakan sehingga terbentuk lempengan yang
cukup tebal. Hindarkan terlalu banyaknya sentuhan tangan
pada kantung plastik yang telah diberi isi bahan. Inokulasikan
pada suhu 28-30oC selama lebih kurang 24 jam sampai terlihat
adanya bintik air yang merata di seluruh permukaan, lalu
simpan pada suhu selama 1 hari.
SEBELUM FERMENTASI
SETELAH FERMENTASI
DENGAN KEMASAN DAUN PISANG
CONTOH FERMENTASI YANG GAGAL
QUESTIONS?
THANKS