PETUNJUK UMUM DAN BERLAKU SELAMA BDR

1. Sebelum memulai pelajaran berikut silahkan berdo’a sesuai;

2. Bacalah materi berikut dengan memperhatikan makna setiap kalimat agar kalian bisa dengan
mudah memahaminya.
3. Setelah anda baca, berlatihlah dengan menulis contoh soalnya dalam buku catatan kalian dan
pahami besaran-besaran serta penggunaan persamaan (rumus) yang digunakan.
4. Bila contoh soal sudah kalian pahami, lanjutkan dengan menyelesaikan soal-soal latihan.
5. Bila mana ada yang kurang jelas atau tidak dipahami dari mataeri yang kalian baca silahkan
tulis kemudian kirim kegruf untuk didiskusikan bersama, bila memungkinkan boleh menelpon
langsung.
6. Soal latihan yang telah dikerjakan silahkan difoto kemudian dikirim kegruf untuk didiskusikan
bersama.
7. Setiap tugas dikerjakan dan ditulis tangan dan pada setiap lember tempat menulis jawaban
wajib ditanda tangani oleh yang bersangkutan pada sudut kanan atas dan kiri dan yang
kemudian dikumpul pada saat diminta oleh guru mata pelajaran.

HUKUM OHM DAN SUSUNAN HAMBATAN

Kompetensi Dasar : 3.1. Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) berikut keselamatannya dalam
kehidupan sehari-hari
4.1. Melakukan percobaan prinsip kerja rangkaian listrik searah (DC) dengan metode ilmiah
berikut presentasi hasil percobaan

Waktu : 2x25 menit

1. Kukum Ohm

Hukum Ohm menyatakan, bahwa kuat arus listrik (i) yang mengalir pada suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial (v) antara ujung-ujung penghantar, selama suhu tetap. Secara
matematik dapat dituliskan v = i.R

Dengan
i = kuat arus listrik (A);
v= beda potensial (volt), dan
R = hambatan (Ohm)
2. Hambatan Jenis.
2.1. Besar hambatan suatu penghantar tergantung pada jenis penghantar:
a. Jenis penghantar atau hambatan jenis (ρ)
b. Panjang penghantar (l)
c. Luas penampang penghantar (A)

Secara matematik dapat dituliskan

l
R=ρ
A
R = hambatan (Ω)
ρ = hambatan jenis (Ωm)
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
2.2. Besar hambatan suatu penghantar tergantung pada perubahan suhu:
Hambatan suatu penghantar yang mengalam i perubaha suhu, secara matematik dapat
dituliskan :
R = R0 (1 + α.∆t)
Dengan
R = hambatan pada suhu t0 C (Ω)
R0= hambatan pada suhu awal (Ω)
α = koefisien temperature rata-rata dari resistivitas ( 0C-1)
∆t= perubahan suhu (0C).
3. Rangkaian Hambatan Listrik.
3.1. Rangkaian Seri.
Besar arus listrik yang lewat pada masing-masing hambatan yang disusun secara seri adalah
sama yaitu (i1 = i2 = i3 dst), namun tegangan total dari masing-masing tegangan pada
 hambatan adalah jumlah aljabar dari tiap-tiap tegangan pada hambatan (v =v 1 + v2 + v3…… +
vn) Dengan menguraikan hubungn antara v, i, dan R maka hambatan total pada rangkaian
yang disusun seri dapat dicari sebagai berikut.
Rs = R1 + R2 + R3 + …… + Rn

3.2. Rangkaian Paralel.

Besar arus listrik total dari masing-masing hambatan yang disusun secara paralel adalah
jumlah aljabar kuat arus dari tiap-tiap hambatan (i =i 1 + i2 + i3…… + in), namun tegangan dari
masing-masing hambatan adalah sama dari tiap-tiap hambatan (v =v 1 = v2 = v3 dst) Dengan
menguraikan hubungn antara v, I, dan R maka hambatan total pada rangkaian yang disusun
paralel dpt dicari sbb.
1 1 1 1 1
= + + + …+
R p R1 R2 R3 Rn

Conto Soal :

1. Sebuah hambatan yang besarnya 60 ohm dihubungkan dengan sumber arus sebesar 15 volt. Berapakah kuat
arus yang melalui hambatan tersebut.
Diketahui : R = 60 ; v = 15 volt
Ditanyakan : i = … ?
v 15
i= i=
R 60
i = 0,25 A

2. Tiga buah hambatan yang besarnya masing-masing R 1 =15 Ohm, R2 = 30 Ohm, dan R3 = 45 Ohm di hubungkan
dengan sumber tegangan 45 volt, hitung : a) Hambatan total dan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian jika
disusun secara seri. b). Besar tegangan pada R 1, R2 , dan R3 (hambatan disusun seri). c). Hambatan total dan kuat
arus yang mengalir dalam rangkaian jika disusun secara paralel. d). Besar kuat arus pada R 1, R2 , dan R3. bila
hambatan disusun secara paralel.
Diketahui : R1 =15 Ω, R2 = 30 Ω, dan R3 = 45 Ω; v = 45 volt
Ditanyakan :
a. Rs = … ?
b. v1 = … ?; v2 = … ?; v3 = … ? (jika R diseri)
c. Rp = … ?; i = … ?
d. i1 = … ?; i2 = … ?; i3 = … ? (jika R diparalel)
a. Rs = R1 + R2 + R3
Rs = 15 + 30 + 45
Rs = 90 Ω
b. v = i.R, sebelum menghitung nilai v tentukan terlebih dahulu nilai I dengan menggunakan
v
persamaan i=
Rs
45
i= = 0,5 A
90
i = 0,5 A
v1 = i.R1
v1 = 0,5 . 15
v1 = 7,5 volt

v2 = i.R2
v2 = 0,5 . 30
v2 = 15 volt

v3 = i.R3
v3 = 0,5 . 45
v3 = 22,5 volt
c. Hambatan yang disusun parallel (Rp)

1 1 1 1 1
= + + + …+
R p R1 R2 R3 Rn
 1 1 1 1
= + +
R p 15 30 45

1 3+ 2+ 1 6
= =
Rp 45 45

45
Rp=
6
Rp = 7,5 Ω
v
Untuk menghitung i gunakan persamaan i=
Rp

v
i=
Rp

45
i= =6A
7,5

i=¿ 6 A

v
d .gunakan persamaan i= untuk menghitung i1, i2, dan i3
R

v
i 1=
R1

45
i 1=
15

i 1=3 A

v
i 2=
R2

45
i 2=
30

i 2=1,5 A

v
i 3=
R3

45
i 3=
45

i 3=1 A

3. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini :

0,0375A R 1 = 120 ohm

R 2 = 60 ohm

R 3 = 20 ohm

V = 4,5 volt
Pada rangkaian diatas hitung : (a) Hambatan total, (b) kuat arus yang lewat pada R2 dan R3, (c). Kuat arus total
yang lewat dalam rangkaian tersebut.
Dari gambar diketahui:
R1 = 120 Ω; R2 = 60 Ω; R3 = 20 Ω; i1 = 2 A; V = 4,5 volt
Ditanyakan :
a. Rp = … ? b. i2 = … ?; i3 = … ? ; c. i = … ?

Jawab.
a. Untuk menghitung Rp gunakan persamaan
1 1 1 1 1
= + + + …+
R p R1 R2 R3 Rn

1 1 1 1
= + +
R p 120 60 20
1 1 2 6
= + +
R p 120 120 120
1 9
=
R p 120
120
Rp=
9
R p =13,333Ohm

v
b. Untuk menghitung i2 dan i3 gunakan persamaan i=
R

4,5
i 2=
60

i 2=0,075 A

v
i 3=
R3

4,5
i 3=
20

i 3=0,225 A

v
i 2=
R2

c, i = i1 + i2 + i3
i = 0,0375 + 0,075 + 0,225
i = 0,3375 A

v
Dapat juga dicari dengan menggunakan persamaan i=
Rp

v
i=
Rp

4,5
i=
13,333

i=0,3375 A

Soal Latihan
Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

A R1 = 6 ohm B i2 R2 = 4 ohm

I1

R5 = 6 ohm R3 = 6 ohm
 R6 = 5 ohm R4 = 2 ohm
D C
Pada rangkaian diatas tegangan AD (vAD = 45 volt), hitung :
a). Hambatan pengganti dari B ke C,
b). Hambatan total dari A ke D,
c). Kuat arus dalam rangkaian,
d). Tegangan pada R1 dan R6,
e). Tegangan pada RBC.
f). Besar kuat arus i1,
g) Besar kuat arus pada i2.