Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MICROBILOGI DAN PARASITOLOGI


PEMBUATAN MEDIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6


1. NI KADEK DEDE NOVITA DEWI (192026)
2. NI KOMANG AYU JULIANTARI (192027)
3. NI LUH AYU CANDRA WIDNYANI (192028)
4. NI PUTU NOVI CANTIKA DEWI (192029)
5. NI MADE AYU DIAH PUSPANI (192030)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI


SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
2020
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami cara pembuatan media padat dan media cair untuk pengujian mikrobiologi

B. TINJAUAN PUSTAKA
Media adalah campuran nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
untuk pertumbuhan. Media selain digunakan untuk menumbuhkan microba juga dibutuhkan
untuk isolasi dan inokulasi microba serta untuk uji fisiologi dan biokimia microba. Media yang
baik untuk pertumbuhan mikroba adalah yang sesuai dengan lingkungan pertumbuhan mikroba
tersebut seperti susunan makanannya dimana media harus mengandung air untuk menjaga
kelembaban dan untuk pertukaran zat atau metabolisme, juga harus mengandung sumber
karbon, mineral, vitamin dan gas, tekanan osmose yaitu harus isotonik,dengan derajat
keasaman /pH adalah umunnya netral, tetapi aja juga yang alkali , temperatur harus sesuai dan
steril.
Media harus mengandung semua kebutuhan untuk mikroba, yaitu sumber energi
misalnya gula, sumber nitrogen, juga ion inorganic esensial dan kebutuhan yang khusus seperti
vitamin. Media pertumbuhan mengandung unsur makro yang dibutuhkan mikroba seperti,
karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan phosphor (P). selain itu media juga
harus mengandung unsur micro seperti, besi (Fe), dan magnesium (Mg). media juga
mengandung bahan tambahan sepertin indicator phenol red. Sifat media pembenihan yang ideal
adalah mampu memberikan pertumbuhan yang baik jika ditanami kuman,mendorong
pertumbuhan cepet, murah, mudah dibuat kembali, dan mampu memperlihatkan sifat khas dari
mikroba yang diinginkan. Brdasarkan bentuknya media bisa dibedakan menjadi beberapa
media seperti:
1. Media cair
Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebar ke media
padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari
koloni kuman. Contoh media cair adalah nutrient broth (NB), pepton dilution fluid
(PDF), lactose broth (LB), mac conkey broth (MCB) dan lain-lain. Pepton merupakan
protein yang diperolah dari peruraian enzim hidrolitik seperti pepsin, tripsin, papain.
Pepton mengandung nitrogen dan bersifat sebagai larutan penyangga, beberapa kuman
dapat tumbuh dalam larutan pepton 4%
2. Media semi padat
Media semi padat adalah media yang mengandung agar sebesar 0,5%
3. Media padat
Media padat mengandung komposisi agar sebesar 15%. Media padat dapat
digunakan untuk mempelajari koloni kuman,untuk isolasi dan untuk memperoleh biakan
murni. Contoh dari media padat adalah nutrient agar (NA), potato dextrose agar (PDA),
Plate count agar (PCA), dan lain-lain.
Media selektif
Media selektif merupakan media cair yang ditambahkan zat tertentu untuk menumbuhkan
mikroorganisme tertentu dan diberikan penghambat untuk microba yang tidak diinginkan.
Contoh media yang ditambahkan ampilisin untuk menghambat microba lainnya. Berikut
beberapa jenis media dan fungsinya

Media cair :
Nama media Fungsi
Kaldu nutrisi (nutrient broth) Media pengayakan dan pembiakan
Air pepton (Pepton Dilution Fluid/PDF) media pengayaan
Kaldu darah Media pembiakan dan melihat sifat hemolysis
Kaldu empedu Media pembiakan bakteri enteric
Gula pepton (kaldu gula) dengan gula yang Media untuk melihat fermentasi gula
digunakan adalah glukosa atau laktosa
Media semi padat : 0,5 % agar berfungsi untuk melihat gerak bakteri
Media padat :
Nama media Fungsi
Agar nutrisi (Nutrient Agar) Untuk mempelajari koloni bakteri
Agar darah Untuk melihat koloni bakteri dan sifat
hemolysis (kerusakan membrane sel darah
merah)
Agar endo Media pembiakan bakteri enterik, dapat
digunakan untuk membedakan bakteri peragi
laktosa atau bukan peragi laktosa.
EMBA-Eosin Methylene Blue Agar Media pembiakan bakteri enterik, dapat
digunakan untuk membedakan bakteri peragi
laktosa atau bukan peragi laktosa.
SS agar –Salmonella Shigella Media pembiakan salmonella dan shigella
TCNBS-Thiossulphate Citrate Bile Media pembiakan vibrio
Agar darah telurit Media pembiakan Corynebacterium Diphteria

Agar Miring :
Nama media Fungsi
Lowenstein-jensen Media pembiakan Mycobacterium
Tuberculosis
TSIA-Triple Sugar Iron Agar Media untuk melihat kemampuan bakteri
dalam meragi gula dan membentuk H2S
Nutrient agar Untuk peremajaan koloni murni

C. SKEMA KERJA
1. Alat yang digunakan
a. Cawan petri
b. Tabung reaksi
c. Batang pengaduk
d. Pipet volume
e. Erlemeyer
f. Penangas/ elemen pemanas
2. Bahan yang digunakan
a. Media nutrient Agar (NA)
b. Media nutrient broth (NB)
c. Aguadest
3. Skema kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disterikan terlebih dahulu alat yang akan dipakai dalam praktikum menggunakan
autoklaf
3. Ditimbang media NA sebanyak 2,24 gram dan media NB sebanyak 0,65 gram.
4. Dimasukkan media yang sudah ditimbang ke dalam masing-masing erlemeyer
5. Ditambahkan aguadest sebanyak 80ml untuk pembuatan media NA dan 50ml aquadest
untuk pembutan media NB aduk sampai rata
6. Dipanaskan menggunakan penangas atau elemen pemanas sampai media tercampur
homogen yang ditunjukkan dengan warna kuning jernih. Pada saat pemanasan jangan
sampai terbentuk buih berlebihan sampai meluap.
7. Disterilkan media yang sudah dibuat dengan menutup erlemeyer menggunakan kapas
dan membungkus dengan kertas coklat kemudian dimasukkan ke aotuklaf dengan suhu
121oC dan tekanan 1 atm selama 15 menit.
8. Dikeluarkan media yang sudah disterilkan
9. Dimasukkan media dan alat yang akan dipakai seperti cawan petri dan tabung reaksi
yang sudah disterilkan ke dalam Laminar Air Flow (LAF) dan disediakan api Bunsen
didalamnya. Sebelum memasukkan tangan atau apapun ke dalam LAF harus disepro
tdengan alcohol terlebih dahulu yang bertujuan untuk pengerjaan secara aseptik.
10. Dituangkan media NA sebanyak 5ml ke dalam 3 tabung reaksi untuk NA miring, 8ml ke
dalam 3 tabung reaksi untuk NA tegak dan 20ml ke dalam 2 cawan petri. Tutup tabung
menggunakan kappa dan Pengerjaannya harus dilakukan didekat api Bunsen untuk
mencegah terjadinya kontaminasi dari bakteri atau miksroorganisme disekitar tempat
pengerjan.
11. Dituangkan media NB ke dalam 6 tabung reaksi yang masing-masing tabung berisi 8ml
media. Tutup tabung menggunakan kapas. Pengerjaan ini masih dilakukan didalam LAF.
12. Diletakkan dengan tegak media NA 8ml dalam rak tabung reaksi dan biarkan memadat,
untuk media NA 5ml diinkubasi miring dan biarkan memadat, untuk NA yang dicawan
petri diamkan dan biarkan memadat.dan media NB dalam tabung reaksi biarkan dingin.
13. Semua media NA dan NB akan digunakan untuk percobaan selanjutnya.

D. HASIL PENGAMATAN
1. Pembuatan media Nutrient Agar
Volume : 80ml
NA yang ditimbang : 2,24 gram
Jumlah tabung / agar miring : 3 tabung @5ml (total 15ml)
Jumlah tabung / agar tegak : 3 tabung @8ml (total 24ml)
Jumlah cawan petri : 2 cawan @20ml (total 40ml)
Strerilisasi : Dengan Autoklaf suhu 121o C selama 15 menit
Tabel hasil pengamatan

NA pada tabung agar miring

NA pada tabung agar tegak


NA pada cawan petri

2. Pembuatan media Nutrient Broth


Volume : 50ml
NB yang ditimbang : 0,65 gram
Jumlah tabung : 6 tabung
Volume tiap tabung : 8ml
Sterilisasi : Dengan Autoklaf suhu 121o C selama 15 menit

Tabel hasil pengamatan


NB pada tabung reaksi

E. PEMBAHASAN
Pada preparasi media NA adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan pada
preparasi ini antara lain spatula, aluminium foil dan timbangan analitik. Setelah alat dan bahan
siap. Lalu hitung masa yang dibutuhkan media :
 NA yang ditimbang
80 ml : 1000 ml x 28 gr = 2,24 gr
Pada pembuatan NA hasilnya kontam,terbukti adanya bintik putih di dalam media. Ini
dikarenakan kurang sterilnya saat memasukkan media cair ke dalam cawan petri sebelum
menjadi padatan dan di masukkan ke dalam laf.
Kontaminan adalah bercampurnya mikroorganisme yang ingin kita biakkan dengan
mikroba yang lain yang tidak ingin dibiakkan, hal ini dapat terjadi karena udara luar
mengadung mikroba ataupun tangan dari praktikan. Media menjadi tempat yang baik untuk
mikroorganisme hidup karena memiliki nutisi dengan proporsi yang dapat memancing
pertumbuhan bakteri.
Sterilisasi dilakukan sebagai pemusnahan mikroorganisme yang sudah mengkontaminasi
terlebih dahulu saat pembuatan media. Untuk mendapat jenis mikroba yang kita inginkan
sebagai hasil praktikum dan sesuai keinginan maka harus aseptis diri dan lingkungan juga
sterilisasi media adar mendapat hasil yang akurat dan di inginkan. Karena jika media tidak
steril maka akan terjadi kontaminasi dan mengganggu pertumbuhan mikroorganisme
didalamnya. Sehingga akan menurunkan kualitas hasil dari percobaan tersebut.

F. KESIMPULAN
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari beberapa nutrisi yang dibutuhkan untuk
pengembangbiakkan suatu mikroorganisme. Media memiliki jenis jenisnya sesuai fungsi yang
akan digunakan dalam menggembangbiakkan bakteri. Ada 2 jenis media berdasarkan
pembuatannya yaitu media racik dan media jadi.
Prinsip dalam membuat medai racik adalah pembuatan media dengan mencampurkan
beberapa jenis bahan sesuai dengan komposisi yang ada pada suatu panduan resep. Prinsip
media jadi adalah membuat suatu media dengan menggunakan bahan yang komposisinya
sudah diatur oleh perusahaan kimia tertentu.
Pembuatan media racik NA menggunakan komposisi yang sudah ditentukan beberapa massa
yang butuhkan dari masing masing bahan. NA dengan massa 2,24. Hasil dari media ini
kontaminan.

G. DAFTAR PUSTAKA
http://www.watonsinau.work/2019/11/mengenal-peralatan-laboratorium.html
https://alexschemistry.blogspot.com/2013/10/pembuatan-media-agar-nutrien-miring-na.html

Anda mungkin juga menyukai