Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sri Wahyuningsih

NIM : 20201221110

Kelas : Manajemen

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

1. Kemukakan arti perlindungan hukum dan dalam pasal dan ketentuan mana hal tersebut
diatur !
Jawaban :
Perlindungan hukum dapat diartikan sebagai suatu perlindungan yang diberikan
kepada subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun
yang bersifat represif, baik yang lisan maupun yang tertulis, atau dapat dikatakan bahwa
perlindungan hukum sebagai suatu gambaran dari fungsi hukum itu sendiri, yang
memiliki konsep bahwa hukum memberikan keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan
dan kedamaian.
Pasal dan ketentuan :
A. Pasal dalam UUD 1945 yang mengatur tentang perlindungan hukum bagi warga
negara Indonesia, yaitu Pasal 27 ayat (1), Pasal 28A, dan Pasal 28G ayat (1).
B. KUHP perlindungan perlindungan hukum bagi warga negara Indonesia, yaitu
perlindungan terhadap jiwa manusia, perlindungan terhadap perlindungan terhadap
tindak pidana, perlindungan terhadap kehormatan manusia, dan perlindungan
terhadap milik seseorang.
C. KUHPer perlindungan perlindungan hukum bagi warga negara Indonesia, yaitu
perlindungan terhadap perkawinan monogami, perlindungan terhadap hak milik atas
benda, perlindungan terhadap kreditan, dan perlindungan terhadap penjual dan
pembeli.
2. Kemukakan pula pengertian hukum konsumen dan hukum perlindungan Hukum!
Jawaban :
Pengertian Hukum Konsumen menurut para pakar yaitu:
a. Az Nasution
Hukum konsumen diartikan sebagai total asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang
membina hubungan dan masalah antara berbagai pihak atau satu sama lain yang
berkaitan dengan barang dan / atau jasa di dalam pergaulan hidup.
b. Menurut Elizabeth A. Martin
Perlindungan (hukum) konsumen merupakan perlindungan yang diberikan, terutama
oleh hukum kepada konsumen (pihak yang melakukan akad dengan pihak lain dalam
suatu bisnis untuk memperoleh barang dan jasa dari pihak yang mengadakannya).
c. Menurut Janus Sidabalok
Perlindungan (hukum) konsumen adalah perlindungan hukum yang diberikan kepada
konsumen dalam usahanya memenuhi kebutuhannya dari hal-hal yang dapat
merugikan konsumen itu sendiri.

Pegertian Hukum Perlindungan Konsumen menurut para ahli / pakar hukum yaitu:

a. Menurut Mochtar Kusumaatmaja .


Hukum perlindungan konsumen adalah total asas-asas dan kaidah-kaidah hukum
yang melindungi dan melindungi konsumen dalam hubungan dan penyedia barang
dan / atau jasa konsumen.
b. Az Nasution
“Hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen yang
memuat asas-asas atau kaidah-kaidah pembantuan dan mengandung sifat yang
melindungi kepentingan konsumen”.

3. Hubungan hukum antara konsumen dan pelaku usaha lebih sering dilakukan secara lisan
(perjanjian lisan), hal ini tidak dilarang dalam ketentuan perdata karena? Sebutkan !
Jawaban :
Hubungan hukum antara konsumen dan pelaku usaha lebih sering dilakukan secara lisan,
hal ini tidak dilarang dalam ketentuan perdata karena berdasarkan ketentuan mengenai
syarat sahnya suatu perjanjian tersebut, tidak ada satupun syarat dalam Pasal 1320 KUH
Perdata yang mewajibkan suatu perjanjian dibuat secara tertulis. Dengan kata lain, suatu
perjanjian yang dibuat secara lisan juga mengikat secara hukum bagi pihak yang
membuat, pacta sun servanda (Pasal 1338 KUH Perdata). Namun demikian, dalam proses
pembuktian suatu perkara perdata, lazimnya bukti yang dipergunakan oleh pihak yang
mendalilkan sesuatu (Pasal 163 HIR) adalah alat bukti surat. Hal ini karena dalam suatu
hubungan keperdataan, suatu surat / akta memang sengaja dibuat dengan maksud untuk
memudahkan proses pembuktian, kemudian di kemudian hari terdapat sengketa perdata
antara pihak-pihak yang terkait.

4. Yang menjadi objek hubungan hukum antara konsumen dan pelaku usaha yaitu !
Jawaban :
Terjadinya hubungan hukum antara pelaku usaha dengan konsumen adalah pada saat
pelaku usaha memberikan janji-janji dan segala informasi yang berkaitan dengan barang
dan/atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen pada saat memberikan iklan, brosur,
ataupun promosi.

5. Tuntutan ganti rugi konsumen terhadap pelaku usaha dapat terjadi karena dua hal.
Sebutkan dan jelaskan pula perbedaan signifikan antara kedua hal tersebut!
Jawaban :
a. Tuntutan berdasarkan Wanprestasi
Suatu perjanjian dapat terlaksana dengan baik demi pihak yang telah memenuhi
prestasinya masing-masing seperti yang telah diperjanjikan tanpa ada pihak
yangdirugikan. Tetapi ada kalanya perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik
karena adanya wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak atau debitur.
b. Tuntutan berdasarkan perbuatan melanggar hukum Perbuatan
Melawan hukum (onrechtmatige daad) diatur dalam ps. 1365 sampai dengan ps.1380
KUHPer. Tindakan yang melanggar hukum yang menimbulkan kerugian pada orang
lain, mewajibkan pembuat yang bertanggung jawab untuk menggantikerugian (ps.
1365 KUHPer).
Perbedaan signifikan antara kedua hal yang menyebabkan tuntutan ganti rugi
konsumen kepada pelaku usaha yaitu:
- Tuntutan berdasarkan wanprestasi, terjadi karena pihak pelaku usaha tidak
memenuhi hak dan kewajibannya (wanprestasi).
- Tuntutan berdasarkan perbuatan melanggar hukum, terjadi karena adanya
kerugian yang diterima atau terjadi pada konsumen, sehingga konsumen meminta
pertanggungjawaban untuk mengganti kerugian.

6. UUPK tidak memberikan pengelompokan yang jelas mengenai macam atau jenis barang
atau jasa, hal tersebut disatu sisi menguntungkan bagi konsumen . Kemukakan
alasannya?
Jawaban :
Yang dimaksud “barang” dalam Undang-undang ini adalah setiap benda baik berwujud
maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun
tidak dihabiskan, yang dapat memanfaatkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan
oleh konsumen. Sehingga dapat ditafsirkan bahwa segala macam barang bisa masuk
dalam kategori yang bisa mendapatkan perlindungan hukum menurut Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1999 ini (dapat ditafsirkan secara luas). Karena UUPK tidak
memberikan pengelompokkan macam atau jenis barang / jasa hal ini menguntungkan
konsumen, alasannya karena: agar segala macam jenis barang bisa masuk dalam kategori
yang mendapatkan perlindungan hukum menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999.

7. Tanggung jawab pelaku usaha diatur dalam Pasal 19 UUPK. Jelaskan menurut analisis
saudara !
Jawaban :
Pelaku usaha bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi atas kerusakan ataupun
kerugian konsumen berupa uang atau penggantian barang atau jasa dengan nilai yang
setara. Dengan tenggang waktu paling lama 7 hari setelah tanggal transaksi.

Anda mungkin juga menyukai