Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT


Senin PENDIDIKAN
20 September 2021 Prodi Pendidikan Bahasa Ingrris
FBS – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Muhammad Riski Agung Lubis
Prof. Dr. Prof. Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd NIM : 2213321018
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
a. Prenialisme
b. Essensialisme
c. Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Pendapat para ahli mengenai beberapa aliran filsafat
• Perenialisme
a. Abd. Rahman Assegaf
Perenialisme mengambil jalan regresif karena mempunyai pandangan bahwa tidak
ada jalan lain kecuali kembali kepada prinsip umum yang telah menjadi dasar
tingkah laku dan perbuatan zaman Yunani Kuno dan abad pertengahan. Yang
dimaksud dengan ini adalah kepercayaan-kepercayaan aksiomatis mengenai
pengetahuan, realitas, dan nilai dari zaman tersebut. Pada dasarnya aliran ini
berasal dari pemikiran orang-orang eropa yang berusaha untuk mencari jawaban
akibat banyaknya ketimpangan, kekacauan, kebingungan, serta berbagai
problematika lainnya. Mereka menganggap bahwa ide umum yang terkandung
dalam pemikiran filosof zaman Yunani Kuno dan abad pertengahan itu adalah
memiliki nilai yang ideal dan masih relevan untuk menjawab persoalan masa kini.
b. Muhmidayeli.
Perenialisme, sesuai dengan namanya yang berarti segala sesuatu yang ada
sepanjang sejarah, melihat bahwa teradisi perkembangan intelektual yang ada pada
zaman yunani kuno dan abad pertengahan yang telah terbukti dapat memberikan
solusi bagi berbagai problem kehidupan masyarakat perlu digunakan dan
diterapkan dalam menghadapi alam modern yang sarat dengan problem kehidupan.
mereka tentang manusia dan alam. Aliran ini memandang bahwa hakikat manusia
sebagai makhluk rasional yang akan selalu sama bagi setiap manusia dimana pun
dan sampai kapan pun dalam pengembangan historisitasnya. Keyakinan ontologis
sedemikian, bahwa mereka pada suatu pemikiran, bahwa kemajuan dan
keharmonisan yang dialami oleh manusia disuatu masa akan dapat pula diterapkan
pada manusia-manusia lain pada masa dan tempat yang berbeda, sehingga
kesuksesan masa lalu dapat pula diterapkan untuk memecahkan problem masa
sekrang dan akan datang bahkan sampai kapan pun dan dimana pun.
c. Rulam Ahmadi
Perenialisme tidak memiliki kepercayaan diri bahwa zaman ini tidak akan berubah
menjadi baik jika tidak kembali pada nilai-nilai budaya lama yang dianggapnya
ideal dan sudah mapan
• Esensialisme
a. Amsal Amri
Essensialisme memiliki pandangan bahwa pendidikan sebagai pemeliharaan
kebudayaan. Paham ini ingin kembali kepada kebudayaan lama, warisan sejarah
yang telah membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia. Menurut
paham ini pula pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah
ada sejak awal peradaban umat manusia, kebudayaan yang mereka wariskan
kepada kita hingga sekarang, telah teruji oleh segala zaman, kondisi dan sejarah.
Kebudayaan demikian adalah, essensi yang mampu pula mengemban hari kini dan
masa depan umat manusia.
b. Johann Friederich Herbert
Herbert berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebajikan dari yang mutlak dalam arti penyesuaian dengan
hukum-hukum kesusilaan dan inilah yang disebut proses pencapaian tujuan
pendidikan oleh Herbert sebagai pengajaran yang mendidik.
c. Muhammad Anwar
Aliran esensialisme memandang bahwa pendidikan bertumpu pada dasar
pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk yang dapat menjadi sumber timbulnya
pandangan yang berubah-ubah, mudah goyah dan kurang terarah, tidak menentu
dan kurang stabil. Maka dari itu, idealnya pendidikan harus berpijak di atas nilai-
nilai yang sekiranya dapat mendatangkan kestabilan, telah teruji oleh waktu, tahan
lama, serta nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan telah terseleksi.
• Rekonstruksionisme
a. Jalaluddin dan Idi, Abdullah
Aliran rekonstruksionisme berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia
merupakan tugas kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab semua bangsa dan
individu. Karenanya pembinaan kembali daya intelektual dan spiritual yang sehat
dapat diwujudkan melalui pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar,
sehingga terbentuk tatanan dunia baru yang harmonis dalam pengawasan umat
manusia.
b. Arthur K. Ellis
Rekonstruksionisme merupakan perkembangan dari progresivisme dalam
pendidikan yang kadang kala diartikan sebagai rekonstruksi sosial. Pengikut aliran
rekonstruksionisme pada umumnya menganggap bahwa progresivisme hanya
memerhatikan problematika masyarakat pada saat itu saja (sedang dihadapi),
padahal yang diperlukan di abad kemajuan teknologi yang bergerak demikian
cepat ini adalah upaya rekonstruksi masyarakat dan penciptaan tatanan dunia baru
secara menyeluruh.
c. Imam Barnadib
Sementara menurut Imam Barnadib, reconstructivism sebagai filsafat pendidikan
menghendaki anak didik agar dibangkitkan kemampuannya untuk secara
rekonstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan dan perkembangan
masyarakat, sebagai akibat adanya pengaruh dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Simpulan pendapat saya
• Perenialisme
a. Filsafat perenialisme memiliki pandangan bahwa nilai nilai kebenaran yang
terkandung dari filosof-filosof yunani kuno masih dapat digunakan hingga
sekarang.
b. Intelektual pada masa yunani kuno terbukti dapat memecahkan masalah-masalah
yang ada di zaman modern ini hal ini menjadi pegangan bagi penganut filsafat
perenialisme.
c. Nilai-nilai di masa lampau dianggap sudah mapan dan sempurna untuk dijadikan
landasan memecahkan masalah di zaman modern ini.
• Esensialisme
a. Pendidikan merupakan cara memelihara budaya karena budaya lama telah
memberi bukti dapat memberikan kebaikan-kebaikan kepada manusia.
b. Tujuan pendidikan untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebaikan yang
sudah tetap/mutlak.
c. Pendidikan bertumpu pada sesuatu yang tidak pasti atau dapat berubah-ubah, dan
seharusnya pendidikan harus memiliki dasar nilai yang stabil dan teruji
kebenarannya oleh waktu.
• Rekonstruksionisme
a. Isi dunia merupakan tanggung jawab manusia yang harus di budayakan dan di
ajarkan lewat pembinaan intelektual yakni pendidikan.
b. Aliran filsafat ini merupakan pengembangan dari aliran progresivisme yang
melihat jauh ke depan untuk mempersiapkan tatanan dunia baru yang sesuai.
c. Aliran ini menuntut peserta didik untuk dapat menyesuaikan diri dengan
perkembangan yang ada dan kemajuan teknologi.
3. Alasan yang melatarbelakangi lahirnya filsafat rekonstruksionisme
Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme berupaya membina suatu
konsensus yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi dalam kehidupan
manusia. Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan
ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan
melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini

Daftar Pustaka:
• Siregar, Raja Lottung (2016). Teori Belajar Perenialisme. Jurnal Al-hikmah Vol. 13, No.
2 (172-183).
• Yunus, H.A. (2016). TELAAH ALIRAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME DAN
ESENSIALISME DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN. Jurnal Cakrawala
Pendas, Vol. 2, NO. 1 (29-39)
• Thaib, Muhammad Ichsan (2015). Essensialisme dalam Perspektif Filsafat Pendidikan
Islam. Jurnal MUDARRISUNA Volume 4, Nomor 2 (731-762)
• Fatimah, Siti (2018). MEREKONSTRUKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH NEGERI STUDI KASUS SMA N 14 YOGYAKARTA. Jurnal
eL - Tarbawi Volume XI, No. 1 (21-34)
• Assegaf, Abd. Rahman. 2011. Filsafat pendidikan Islam, Cet. II. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
• Muhmidayeli. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Pekanbaru: LSFK2P.
• Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan Asas & Filsafat Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruz Media.
• Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group As’adi.
• Amri, Amsal, Studi Filsafat Pendidikan, 2009. Cet. III, Banda Aceh: Pena
• Jalaluddin dan Idi, Abdullah. (1997). Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan
Pendidikan, Jakarta: Gaya Media Pratama.
• Assegaf, Abd. Rachman. (2014). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
• http://rintansopiyani.blogspot.com/2016/12/aliran-esensialisme.html
• http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
• http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
• http://oemam-sumberilmu.blogspot.com/2012/04/aliran-filsafat-rekontruksionisme.html
• https://irdiablog.wordpress.com/2017/08/06/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme/

Anda mungkin juga menyukai