Tugas Kuliah
Tugas Kuliah
DISUSUN OLEH
UNIVERSITAS PATTIMURA
2021
KORDINASI DALAM HAL MENEJEMEN KEPEMIMPINAN
Setiap lembaga sebagai oraganisasi dalam usaha untuk mencapai tujuannya secara efektif
memerlukan adanya koordinasi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan pembagian
tugasnya masing-masing. Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan tidak terjadi pekerjaan
yang tumpang tindih. Tanpa koordinasi sulit diharapkan tujuan organisasi tercapai secara
efektif dan efisien. Fungsi koordinasi dalam organisasi seperti halnya group musik yang
menghasilkan suatu melodi yang merdu. Masing-masing anggota group memainkan alat
musiknya sesuai dengan fungsinya.
Koordinasi menurut Chung & Megginson (1981) dapat didefinisikan sebagai proses
motivasi, memimpin, dan mengkomunikasikan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Sutisna (1989) mendefinisikan koordinasi ialah proses mempersatukan sumbanga-
sumbangan dari orang-orang, bahan, dan sumber-sumber lain ke arah tercapainya maksud-
maksud yang telah ditetapkan. Anonim (2003) mendefinisikan koordinasi ialah suatu
sistem dan proses interaksi untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian, dan
kesederhanaan berbagai kegiatan inter dan antar institusi-institusi di masyarakat melalui
komunikasi dan dialog-dialog antar berbagai individu dengan menggunakan sistem
informasi manajemen, dan teknologi informasi.
Berdasarkan pendapat para pakar dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
koordinasi ialah proses mengintegrasikan (memadukan), mensinkronisasikan, dan
menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus-menerus untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya koordinasi, individu-individu dan
bagian-bagian akan tidak dapat melihat peran mereka dalam suatu organisasi. Mereka
akan terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan pribadi (ego sektoral) dan bahkan
sampai mengorbankan sasaran-sararan organisasi yang lebih luas.
Manfaat Koordinasi
6. adanya pembagian kerja di mana semakin besar pembagian kerja, semakin diperlukan
pengkordinasian/penyerasian sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang tindih
pekerjaan yang menyebabkan pemborosan;
7. untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dan harmonis di antara
kegiatan-kegiatan baik fisik maupun nonfisik dengan stakeholders;
Prinsip-prinsip Koordinasi
Informasikan: semua hasil diskusi dan keputusan mengalir cepat ke semua pihak yang ada
dalam sistem jaringan koordinasi (coordination network system)Negosiasikan: dalam
perundingan mencari kesepakatan harus saling menghormati (team spirit) dan usahakan
menang-menang, jangan sampai pihak sekolah sebagai koordinator justru dirugikan.Atur
jadwal: rencana kordinasi harus dipatuhi dengan sebaik- baiknya oleh semua
pihak Solusikan :satu masalah dalam simpul jaringan harus dirasakan dan dipecahkan
semua stakeholders dengan sebaik- baiknya.
kebutuhan koordinasi.
terkait.
Contoh Koordinasi
Ringkasan
Organisasi menentukan hubungan antara anggota yang satu dan lainnya untuk mencapai
efektifitas kerja yang tinggi.
Organisasi dengan status formal di tandai dengan adanya unsur-unsur yang menunjang
jalannya organisasi.
Unsur tersebut di tetapkan dengan jelas dan tegas guna memastikan organisasi berjalan
dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya.
Organ
isasi Resmi Pemerintah Daerah (Foto: Prezi)
Organisasi dengan platform formal terdiri dari, yakni:
1. Struktur organisasi
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab
3. Tujuan organisasi
4. Pembagian tugas
5. Kebijakan dan prosedur
6. Memiliki saluran komunikasi
7. Output atau produk/jasa yang di hasilkan
Di masa itu, baru segelintir orang saja yang memiliki mesin-mesin produksi karena
harganya yang fantastis.
Akibatnya, muncullah strata sosial antara pemberi kerja (terdiri dari pemodal yang mampu
membeli mesin) dan pekerja (yang mengoperasikan mesin).
Pekerja yang mayoritas terdiri dari wanita dan anak-anak, di pekerjakan selama 14-16 jam
per hari di pabrik yang kotor, berisik, dan berbau busuk.
Keadaan miris ini mendorong munculnya ide agar para pekerja bersatu untuk menuntut
kenaikan gaji serta perbaikan kondisi lingkungan kerja.
Organisasi buruh terus menjamur di berbagai penjuru Eropa dan teradopsi oleh para
pekerja di negeri Paman Sam.
Meski bentuk dan struktur organisasi pada waktu itu belum sekompleks saat ini, tapi
kemunculannya berhasil mengubah dunia.
Akibat tekanan organisasi buruh di berbagai daerah, akhirnya pemerintah di kedua benua
tersebut menetapkan undang-undang perburuhan dan aturan keselamatan di tempat kerja.
Revolusi ini menjadi momentum dalam sejarah peradaban manusia dan mempengaruhi
berbagai sisi kehidupan.
Hal ini membuktikan bahwa meski suara satu orang sangat berarti, suara persatuan dapat
mengubah arah roda kehidupan.
1. Pekerjaan yang sistematis membuat setiap sub organisasi dapat berfungsi dengan
rapi dan lancar.
Hal ini berefek pada meningkatkan kualitas pekerjaan yang di hasilkan
2. Tercapainya tujuan organisasi
3. Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas kepada masing-masing
anggota, meminimalisir terjadinya tumpang tindih (overlapping)
4. Pekerjaan yang sama tidak akan dikerjakan dua kali
5. Garis komando dan garis koordinasi antaranggota organisasi, menjadikan
pengerjaan tugas lebih efektif dan terarah
Ibarat dua sisi mata uang, organisasi formil juga memiliki kekurangan.
Pada kondisi tertentu, bentuk organisasi jenis ini justru akan menghambat tercapainya
tujuan.
Apa saja kekurangan organisasi formal? Berikut ini jawabannya:
1. Garis komando dan koordinasi yang rumit dapat menghambat pengerjaan dan
penyelesaian tugas
2. Organisasi berbentuk formal seringkali terlalu fokus untuk mencapai tujuan
sehingga mengabaikan kemampuan anggotanya dalam menanggung beban kerja
dan beban psikologis.
Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan anggota dan kualitas pekerjaan yang
dihasilkan.
3. Pada organisasi formal yang mendewakan hubungan top-down (bawahan hanya
menunggu perintah dan arahan dari atasan), anggota tidak mendapatkan ruang
untuk mengembangkan kreatifitas dan bakat mereka
Definisi Organisasi Non Formal (Tidak Resmi)
Organisasi non formal dapat berarti sebagai perkumpulan yang terbentuk secara spontan
antara beberapa orang.
Hubungan di antara anggotanya bersifat personal. Nilai dan minat yang sama adalah unsur
yang menyatukan para anggota dalam organisasi ini.
Munculnya organisasi non formal terdorong oleh kebutuhan sosial dari masing-masing
individu yang tidak puas dengan apa yang mereka dapatkan di dalam organisasi resmi.
Organisasi ini ibarat semen yang menyatukan batu bata dalam bangunan rumah.
Bent
uk wadah non formal, berupa Arisan Para Artis (Foto:INDTimes)
Ia mengisi celah yang tidak dapat terpenuhi oleh organisasi yang ormal sekaligus
menyempurnakan organisasi itu.
Para anggota organisasi non formal memiliki pemikiran, perasaan, dan minat yang sama
lalu menjadikannya sebagai tujuan bersama.
Namun mereka tidak di bebani tugas, tanggung jawab, dan konsekuensi yang berat maupun
ketat.
Ciri Organisasi Tidak Resmi
Organisasi non formal memiliki ciri istimewa yang membedakannya dengan organisasi
formal, antara lain:
Antar bagian dapat bekerja sama tanpa harus menunggu arahan atau perintah dari atasan.
Organisasi ini cocok bagi kelompok individu yang menyukai dinamika dan fleksibilitas.
Selain itu, organisasi non formal juga memiliki kelebihan-kelebihan berikut ini:
Di sisi lain, fleksibilitas organisasi non formal melahirkan pula beberapa tantangan:
1. Akibat arus informasi yang terlalu bebas, seringkali tersebar rumor atau gosip yang
tidak pasti kebenarannya.
Hal ini berpotensi besar menciptakan kebingungan dan merusakan kesatuan
antaranggota.
2. Struktur yang tidak tetap berpotensi menyebabkan tumpang tindih peran.
Ketika datang waktunya untuk bekerja sama menjalankan suatu program, tidak ada
orang yang mengarahkan atau bahkan terlalu banyak orang yang menjadi bos.
3. Pada organisasi yang memegang nilai dan normanya secara ekstrim, para anggota
akan sulit menolak perubahan
4. Tingginya tingkat konformitas. Artinya, anggota yang minoritas (baik memiliki
gagasan yang berbeda, gender berbeda, dan lainnya), tidak akan berani bersikap
vokal.
Para anggota menerima tuntutan sosial untuk menerima ketetapan mayoritas.
Contoh Organisasi Resmi
Tujuan organisasi pendidikan ini adalah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik
dan menjadikan mereka pribadi yang terpuji.
Untuk mencapai tujuan itu secara efektif, sekolah memiliki struktur yang jelas, yaitu terdiri
dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staff, guru, dan murid.
Setiap anggota memiliki peran, fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas.
Kesemuanya itu tercantum dalam dokumen resmi dan harus dipenuhi oleh anggota.
Agar organisasi berjalan baik, sekolah menetapkan tata tertib yang tegas dan memiliki
konsekuensi apabila anggota melanggarnya.
Contohnya apabila seorang siswa dating terlambat, maka ia harus menerima hukuman
berupa keliling lapangan sambil bermandi keringat.
Contoh lain adalah pemotongan gaji bagi guru atau staff yang tidak berhasil memenuhi
tugasnya.
Saluran komunikasi dapat berupa mading, surat, dan pengumuman lisan yang di
sampaikan setiap upacara Senin.
Selain sekolah, organisasi formal juga dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita.
Kantor, bisnis, yayasan, dan lembaga swadaya masyarakat, adalah contoh lain organisasi
resmi.
Organisasi formal yang terbesar dalam sejarah peradaban manusia adalah Negara.
Kelompok ini memenuhi syarat sebagai sebuah organisasi karena memiliki anggota, tiap
anggota memiliki hubungan, memiliki aturan, dan tujuan yang dinamis.
Organisasi non formal juga selalu muncul di dalam organisasi formal. Contohnya grup
arisan, tim futsal, atau tim senam di kantor.
Antardepartemen dalam suatu kantor juga biasanya memiliki perkumpulan khusus yang
eksklusif dan bersifat personal.
Paguyuban yang muncul di tengah masyarakat seperti remaja masjid, kelompok ibu-ibu
pengajian, dan geng motor adalah contoh lain organisasi non formal.
Hal ini membuktikan, tak peduli seberapa panjang umur peradaban manusia, makhluk
sosial ini akan selalu memiliki kebutuhan untuk berorganisasi.
Hal ini di sebabkan kesadaran purba yang tertanam dalam otak manusia bahwa ia tidak
dapat bertahan hidup seorang diri.