LP Hipertensi - 1911010014
LP Hipertensi - 1911010014
HIPERTENSI
Oleh:
Nama: Rudi Setiawan
Nim : 1911010014
1. Definisi Hipertensi
2. Etiologi
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darahmeningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyerikepala
dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenaikebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.Menurut Rokhaeni (2001)
manifestasi klinis beberapa pasien yang menderitahipertensi yaitu: mengeluh sakit kepala,
pusing lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah, mualmuntah, epistaksis, kesadaran
menurun.Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah:
b. Sakit kepala
c. Pusing / migraine
f. Sukar tidur
i. Azotemia
4. Patofisiologi
Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya hipertensi palsu disebabkan
kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuffsphygmomanometer
(Darmojo, 1999).Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan
ke sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila
diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan
denganAngiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat
padaterjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan
tekanandarah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensinatrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan darah. Dengan
peningkatantekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ-organ seperti
jantung.(Suyono, Slamet. 1996).Pathway terlampir.
5. Pathway
Hipertensi
Otak Ginjal Pembuluh Darah
Fatique
Suplai O2 Rangsang Afterload
Aldosteron Meningkat
6. Pemeriksaan Penunjang
9. Urinalisa: Darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.
10. Asam urat: Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi.k.
Steroid urin: Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.
1. EKG: 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi ventrikelkiri
ataupun gangguan koroner dengan menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
Foto dada : apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatanterlaksana) untuk
menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup, pembesaran jantung.
2. Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang
pertama) :
e. USG untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis pasien
7. Penatalaksanaan
a. Terapi tanpa Obat, Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk
hipertensiringan dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.
Terapi tanpaobat ini meliputi: diet destriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr
menjadi 5 gr/hr,diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh.
d. Menghentikan merokok
e. Latihan FisikLatihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang mempunyai empat prinsip yaitu:
Macamolah raga yaitu isotonis dan dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang
danlain-lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari kapasitas aerobik atau
72-87 % dari denyut nadi maksimal yang disebut zona latihan. Lamanya latihan
berkisarantara 20 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan sebaiknya 3
x perminggu dan paling baik 5 x perminggu.
f. Edukasi PsikologisPemberian edukasi psikologis untuk penderita hipertensi meliputi :
2. Tehnik relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau tehnik yang bertujuan untukmengurangi ketegangan
atau kecemasan, dengan cara melatih penderita untukdapat belajar membuat otot-otot
dalam tubuh menjadi rileks PendidikanKesehatan (Penyuluhan).Tujuan pendidikan
kesehatan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan pasiententang penyakit hipertensi dan
pengelolaannya sehingga pasien dapatmempertahankan hidupnya dan mencegah
komplikasi lebih lanjut.7.
Terapi dengan ObatTujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah
saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita
dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup
penderita.Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi ( Joint
National Committee On Detection, Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure,
Usa, 1988) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagoniskalsium, atau
penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama denganmemperhatikan
keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/document/392795633/Lp-Hipertensi-2018
https://www.scribd.com/document/421959349/Laporan-Pendahuluan-Hipertensi
(Wijaya, 2013)
Ignatavicius (2009)
Aspiani (2016)