Teknik Ak Keuangan Sektor Publik
Teknik Ak Keuangan Sektor Publik
Berdasarkan teori entitas, perusahaan atau suatu organisasi merupakan entitas yang berdiri sendiri
dan terpisah dari pemiliknya. Akuntansi hadir untuk menjamin pertanggungjawaban dan akuntabilitas
suatu entitas atas pengelolaannya terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu,
kehadiran akuntansi pada organisasi sektor publik yaitu sebagai alat pengendalian transaksi keuangan
dan sebagai pendukung pencapaian tujuan organisasi sektor publik.
Akuntansi terdiri dari proses pengidentifikasian, pengakuan, pengukuran, pencatatan dan pelaporan
transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian ekonomi yang menghasilkan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi sektor publik merupakan salah satu jenis akuntansi. Oleh
karena itu, teknik-teknik akuntansi pada organisasi sektor publik secara umum sama dengan teknik-
teknik akuntansi keuangan pada sektor swasta yang mana terdiri dari pengakuan, pengukuran dan
pencatatan atau pengungkapan.
Meskipun begitu, pemahaman terhadap teknik-teknik akuntansi sektor publik tetap diperlukan
mengingat karakteristik organisasi sektor publik yang berbeda dengan organisasi sektor swasta.
Organisasi sektor publik yang dimaksud meliputi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik,
lembaga swadaya masyarakat, yayasan, institusi pendidikan dan kesehatan serta tempat peribadatan.
Selain akuntansi kas dan akuntansi akrual, terdapat juga teknik akuntansi dana, akuntansi anggaran, dan
akuntansi komitmen yang digunakan pada akuntansi sektor publik.
Selain berdasarkan kelompok rekening, akuntansi sektor publik khususnya pemerintahan dapat pula
mengelompokkan dana berdasarkan segi:
• Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund), digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang,
perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak
bertujuan mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintah
(governmental funds).
• Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable funds), untuk mencatat pendapatan, biaya,
aktiva, utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini digunakan
pada organisasi bisnis (proprietary funds).
• Kelompok rekening bukan dana (nonfund account group), yaitu dana yang dignakan untuk
dipertanggungjawabkan di dalam expendable fund dan nonexpendable fund.
Organisasi sektor publik menyajikan informasi tentang anggaran dan realisasinya dalam dua kolom
secara bersama-sama. Untuk mendapatkan penyajian tersebut, dikembangkan beberapa alternatif
metode dan teknik pencatatan, antara lain:
• Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan memperlakukan setiap akun
anggaran sebagai akun buku besar tersendiri yang setara dengan akun lainnya
• Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan menempatkannya sebagai akun di
buku besar penbantu di setiap akun riilnya
• Menjadikan anggaran sebagai informasi yang melekat di setiap Buku besar
Penyusunan anggaran biasanya dilakukan sampai pada level terendah, yaitu perincian objek
Perlakuan akuntansi anggaran juga dilakukan sampai pada level terendah untuk mendapatkan informasi
sampai pada level paling detail. Meskipun demikian, proses pelaporannya tidak selalu harus menyajikan
informasi sampai level terendah. Kekurangan dari Teknik ini adalah sifatnya yang sangat kompleks.
Teknik akuntansi anggaran akan lebih mudah dan lebih komprehensif jika akun-akun yang ada
menunjukkan pendapatan dan biaya actual dan anggaran menunjukkan pendapatan dan biaya yang
dianggarkan.
Majid, Jamaluddin. 2019. Akuntansi Sektor Publik. Gowa Sulawesi Selatan: Indonesia. Pusaka Almaida
Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat
Sidig, Danar Sutopo. RMK Akuntansi Pemerintahan. Nomor 14.
PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Lampitann II.01: Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan
http://id.scribd.com/doc/96520233/Teknik-Akuntansi-Pemerintahan diakses pada 14 Maret 2021.