Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH HASIL KEBUDAYAAN

PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

Nama : Imanuel Stanly A.Lanus

Kelas : X IPS 1

Mata Pelajaran : Sejarah


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kedatangan Islam di Nusantara membawa aspek-aspek peradaban dalam dimensi
yang sangat luas, termasuk sistem politik, ekonomi, budaya, bahasa, dan aksara.
Mengikuti pendapat Koentjaraningrat, yang diikuti pula oleh Badri Yatim, peradaban
sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni
bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks .
Peradaban Islam adalah peradaban umat Islam yang lahir dari ruh ajaran Islam dan
mewujud dalam berbagai bentuk. Landasan peradaban Islam adalah kebudayaan Islam,
terutama wujud idealnya, sehingga aspek-aspek yang dijangkau oleh peradaban Islam
pun meliputi tujuh aspek kebudayaan. Ketujuh aspek tersebut ialah sistem religi, sistem
ilmu pengetahuan, organisasi kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem mata
pencaharian, serta sistem teknologi dan peralatan. Sementara itu, kebudayaan Islam lahir
dari realisasi semangat tauhid yang bersumber pada Al Qur’an. Jadi, peradaban Islam
tidak lain dari hasil manifestasi nilai-nilai Al Qur’an dalam seluruh bidang kehidupan
umat Islam .
Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan masyarakat Indonesia.
Penduduk indonesia yang sebelumnya beragama hindu-budha banyak yang memeluk
Islam. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara, yaitu melalui
perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya
mendukung meluasnya ajaran agama Islam. Saat ini penduduk Indonesia juga mayoritas
memeluk agama Islam. Kebudayaan Islam terus berkembang sampai sekarang. Hasil
kebudayaan masa Islam di Indonesia sangat beraneka ragam, antara lain dalam bentuk
masjid, keraton, nisan, kaligrafi dan karya sastra. Berikut ini beberapa kebudayaan
peninggalan masa Islam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Apa saja hasil kebudayaan dari perkembangan agama Islam di nusantara

C. Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang hasil kebudayaan dari perkembangan agama Islam di
nusantara

D. Manfaat
Menambah wawasan tentang pengetahuan hasil kebudayaan dari perkembangan agama
Islam di nusantara
BAB II
PEMBAHASAN

Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa abad yang
lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui jalur perdagangan dari
Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter yang khas pada kebudayaan
masyarakat muslim di Indonesia.

Pengaruh Islam dalam kebudayaan nusantara telah berlangsung sejak beberapa abad yang
lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman yang masuk melalui jalur perdagangan dari
Gujarat dengan unsur-unsur budaya lokal menghasilkan karakter yang khas pada kebudayaan
masyarakat muslim di Indonesia. Kombinasi antara dua entitas budaya yang berbeda ini, di
samping juga unsur-unsur kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk sebelumnya dan kebudayaan
barat yang masuk pada era kolonial, menghasilkan keragaman budaya yang sangat kaya.

Guci-guci yang terbuat dari tanah liat juga ikut dipamerkan di Museum Istiqlal Jakarta.
Kebudayaan Islam yang dibawa pedagang Gujarat berasimilasi dengan kebudayaan lokal yang
menghasilkan kebudayaan Islam nusantaraSalah satu kain hasil karya anak bangsa yang dipajang
di Museum IstiqlalSelain membawa ajaran agama, para pedagang Gujarat pun turut membawa
kebudayaanKaligrafi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan IslamKitab Bintang
yang fungsinya sama seperti kalenderSalah satu karya seni kaligrafi yang diharapkan dapat
membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya Islam yang dimiliki nusantaraTidak
hanya kaligrafi al quran, museum ini juga menyimpan aneka busana dari berbagai daerah di
nusantaraBenda-benda peninggalan yang terdiri dari karya arsitektur, manuskrip, hiasan,
beraneka jenis kerajinan tangan bisa dilihat di Museum IstiqlalKaligrafi yang dibuat dari ukiran-
ukiran kayu menjadi salah satu karya yang dipajang di Museum IstiqlalMuseum Istiqlal berada
di Kawasan Wisata Taman Mini Indonesia IndahSalah satu sudut ruangan di Museum Istiqlal
yang merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam
Seiring waktu, kekayaan budaya ini mengalami pasang dan surut, sehingga berbagai
upaya pelestarian dibutuhkan agar tidak ditelan zaman. Hal inilah yang mendasari munculnya
gagasan pendirian Museum Istiqlal di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Museum
yang berdiri berdampingan dengan Museum Bayt Al-Qur'an ini sejak awal dicita-citakan untuk
merepresentasikan kekayaan karya seni budaya Indonesia bernapaskan Islam. Keragaman suku
membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki
warna tersendiri. Hal ini terlihat dari banyaknya koleksi benda peninggalan dari berbagai daerah
yang ditampilkan di museum ini. Benda-benda peninggalan yang terdiri dari karya arsitektur,
senjata, manuskrip, hiasan, busana, beraneka jenis kerajinan tangan, dan karya seni kaligrafi
diharapkan dapat membuka mata masyarakat awam akan kekayaan budaya Islam yang dimiliki
nusantara.
Di antara koleksi museum ini antara lain arsip foto arsitektur masjid-masjid di berbagai
pelosok tanah air. Di samping itu, ditampilkan pula beraneka jenis pakaian tradisional yang
mencerminkan pengaruh keislaman yang kuat seperti busana tradisional Aceh, aneka tenun
songket dari beberapa daerah di Sumatera, dan aneka motif tekstil baik tradisional maupun
kontemporer. Terdapat pula beberapa naskah kuno berbahasa arab, berbagai guci tanah liat, dan
replika batu nisan yang menjadi bukti awal eksistensi keberadaan masyarakat Islam di Indonesia.
Selain itu , ada juga beberapa hasil kebudayaan pada zaman perkembangan agama Islam
di Nusantara ini . Antara lains sebagai berikut hasil nya :
a. Masjid
Masjid adalah tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam. Masjid-masjid yang berasal pada masa
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
b. Keraton
Keraton adalah istana tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Bangunan keraton
kerajaan Islam di Jawa, dan beberapa di Sumatra, merupakan karya arsitek yang memadukan
kebudayaan setempat dengan kebudayaan Islam.
c. Makam
Makam adalah tempat dikebumikannya seseorang setelah meninggal dunia. Makam-makam raja
atau makam para bangsawan dibuat secara megah dan permanen. Pada umumnya, makam kuno
bercorak Islam terdiri atas tiga komponen yaitu Jirat, Nisan, dan Cungkup. Jirat (Kijing), adalah
bangunan yang terbuat dari batu tembokkan yang berbentuk persegi panjang. Nisan adalah
tonggak pendek dari batu atau kayu yang ditanam di atas Jirat.
Pada umumnya pada nisan terdapat tulisan-tulisan sebagai tanda peristiwa/sejarah orang yang
dikuburkan. Sedangkan cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas Jirat
(melindungi Jirat dari panas dan hujan)
d. Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni melukis indah yang diperoleh dengan merangkai huruf-huruf Arab atau
ayat Al Qur’an menjadi bentuk yang diinginkan.
e. Karya Sastra
Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan-kerajaan Islam umumnya berisi ajaran khusus
seperti tasawuf atau budi pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan juga
ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu suluk (berisi ajaran tasawuf), syair, hikayat, dan babad.
BAB III

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

Perkembangan Agama Islam di Nusantara terbukti membawa banyak hasil


kebudayaan yang dinikmati oleh masyarakat Indonesia sampai sekarang ini . Islam masuk ke
Indonesia dari Persia, India (Gujarat) dan Arab Saudi. Pada abad ke-7 pengaruh Islam
masuk ke Indonesia dari Arab. Pada abad ke-13 Masehi terjadi perdagangan dari Gujarat
India ke Indonesia dengan membawa pengaruh Agama Islam. Masih pada abad ke-13, Islam
juga masuk dari Persia (Iran) ke Indonesia. Setelah masuknya Islam, kerajaan-ke rajaan yang
bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-
kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.

Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan masyarakat Indonesia.


Penduduk indonesia yang sebelumnya beragama hindu-budha banyak yang memeluk Islam.
Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara, yaitu melalui
perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya
mendukung meluasnya ajaran agama Islam. Saat ini penduduk Indonesia juga mayoritas
memeluk agama Islam. Kebudayaan Islam terus berkembang sampai sekarang. Hasil
kebudayaan masa Islam di Indonesia sangat beraneka ragam, antara lain dalam bentuk
masjid, keraton, nisan, kaligrafi dan karya sastra. Berikut ini beberapa kebudayaan
peninggalan masa Islam di Indonesia.

B. Saran
Agar kita sebagai masyarakat Indonesia tetap menghargai dan menghormati hasil –
hasil peninggalan kebudayaan dari agama manapun termaksud agama Islam yang
menjadi salah satu agama yang berkembang di nusantara .

Anda mungkin juga menyukai