Anda di halaman 1dari 2

Produk Pembiayaan Rantai Pasok Bakal Dongkrak Kredit Akseleran

Akseleran meyakini produk pembiayaan rantai pasok atau supply chain


financing (SCF) dapat mendongkrak penyaluran pembiayaan pada tahun ini.
Nindya Aldila - Bisnis.com 26 Agustus 2019  |  19:19 WIB Co/Founder & CEO
PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) Ivan Nikolas
Tambunan Bisnis.com, JAKARTA — PT Akseleran Keuangan Inklusif
Indonesia (Akseleran) meyakini produk pembiayaan rantai pasok atau supply
chain financing (SCF) dapat mendongkrak penyaluran pembiayaan pada
tahun ini. Co-Founder & CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan menilai
skema pembiayaan SCF lebih menguntungkan dibandingkan dengan produk
lainnya. Hal itu lantaran perusahaan teknologi finansial atau tekfin dapat
memanfaatkan skema pembiayaan melalui kerja sama dengan perusahaan
anchor yang telah memiliki banyak distributor atau suplier. Baca Juga :
Mekar.id Akan Perluas Segmen Lender “Itu partnership yang efisien.
Corporate anchor kemudian dapat mereferensikan vendor atau supplier-nya
untuk jadi borrower di platform,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin
(26/8/2019). Dia mengatakan, perusahaan yang disasar merupakan
perusahaan skala menengah dan besar sehingga penyaluran pembiayaan
dapat terdongkrak. Saat ini, porsi SCF sudah mencapai sekitar 15% dari total
pembiayaan Akseleran yang mencapai Rp641,79 miliar hingga Senin
(26/8/2019). Baca Juga : Siap-siap, BRI Kini Incar Sejumlah Fintech untuk
Dimodali Akseleran fokus memberikan pembiayaan produktif dengan atau
tanpa agunan berbentuk tagihan, peralatan, kendaraan bermotor, tanah dan
bangunan, perhiasan, saham atau surat berharga. Akseleran telah
meminjamkan kepada 1.979 borrower yang terdiri dari pelaku UMKM dengan
tingkat keberhasilan pengembalian sebesar 98,26%. “Kami mau intensifkan
SCF ke depannya, jadi bisa tumbuh lebih cepat dan efisien. Dengan
partneran dengan satu anchor, kami bisa dapat puluhan atau ratusan vendor
atau supplier-nya agar jadi borrower kami,” tuturnya. Supply chain financing
merupakan layanan pembiayaan modal kerja dalam rantai bisnis dalam
rangka penyediaan pasokan barang atau jasa dari pihak supplier atau
distributor kepada pihak buyer atau pembeli. Skema pembiayaan SCF mirip
dengan invoice financing atau pembiayaan tagihan, tetapi perbedaannya
pada acquisition channel di mana SCF menggunakan kerangka partnership,
sementara invoice financing melalui direct selling. Sejumlah perbankan telah
memberikan layanan SCF. Hal yang paling berbeda antara bank dan P2P
lending adalah dari segi persyaratan adanya kolateral dan besaran
pembiayaan yang dapat disalurkan. P2P lending tidak menetapkan kolateral,
tetapi maksimal pembiayaan yang dapat disalurkan mencapai Rp2 miliar.
Sementara itu, bank dapat memberikan pembiayaan rantai pasok hingga
Rp100 juta -- Rp50 miliar.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Produk Pembiayaan


Rantai Pasok Bakal Dongkrak Kredit Akseleran", Klik selengkapnya di
sini: https://finansial.bisnis.com/read/20190826/89/1141199/produk-
pembiayaan-rantai-pasok-bakal-dongkrak-kredit-akseleran.
Author: Nindya Aldila
Editor : Emanuel B. Caesario

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di
sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Anda mungkin juga menyukai