PERJANJIAN KERJASAMA
PENGELOLAAN KANTIN
KOTAMADYA BANDUNG
ANTARA
DEDI KURNIA
DENGAN
KOPERASI DPKLTS
PERJANJIAN KERJASAMA
PENGELOLAAN KANTIN
JALAN L.L. R.E. MARTADINATA NO. 189A
KOTAMADYA BANDUNG
Pada hari ini, Kamis tanggal dua puluh bulan sebelas tahun dua ribu empat belas ( 20 – 11 – 2014 ),
Pekerjaan : WIRASWASTA
Alamat :
oleh karenanya bertindak untuk atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama :
Pekerjaan :
Dalam hal ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama – sama disebut “KEDUA
BELAH PIHAK”.
KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama yang saling menguntungkan dalam
rangka pengelolaan kantin makanan dan minuman sehat yang dikelola langsung oleh PIHAK
PERTAMA sebagai pelaksana dan pengelola kantin dengan PIHAK KEDUA, sebagai pemilik
lahan untuk kantin makanan dan minuman yang terletak di Jalan L.L. RE Martadinata No. 189A
Kotamadya Bandung.
PASAL 1
DEFINISI
1. KEMITRAAN adalah pemanfaatan secara bersama–sama potensi sumber daya yang dimiliki
oleh para pihak, PIHAK KESATU sebagai mitra kerja dan pengelola kantin makanan dan
minuman sehat dan PIHAK KEDUA sebagai pemilik lahan yang akan dipergunakan untuk
2. KANTIN adalah area yang tersedia untuk mengelola, memproses dan menyiapkan makanan
3. PEGAWAI adalah pihak yang bekerja untuk pengelolaan kantin makanan dan minuman.
6. UPAH adalah kompensasi hasil kerja yang diukur dengan uang dan prestasi kerja, yang
7. KOMPOSISI BAGIAN adalah bagian murni dari hasil penjualan bersih kantin yang
8. MAKANAN DAN MINUMAN adalah proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan
9. FASILITAS KERJA adalah semua perlengkapan kerja maupun fasilitas kerja yang ada di
lingkungan kantin.
10. MODAL adalah titipan modal yang dimitrakan berjangka waktu tertentu, dengan pola bagi
hasil tertentu dan berjangka waktu tertentu. (modal investasi dan modal)
11. PEMASARAN DAN PENJUALAN adalah mempromosikan dan menjual dari hasil kantin.
12. PEMBUKUAN adalah sistim pencatatan harian dari mulai bahan baku, bahan penolong
A. PIHAK PERTAMA
1. Berhak penuh atas pengelolaan kantin makanan dan minuman sehat yang terletak di
2. Berhak menjual makanan dan minuman sehat, dengan harga terjangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
4. Berhak atas lay out, tata letak dan tata kelola atas kantin makanan dan minuman sehat.
minuman sehat.
serta segala kegiatan yang ditimbulkan oleh kegiatan kantin makanan dan minuman
sehat.
keuangan.
B. PIHAK KEDUA
pendapatan bersih dan 2,5% (dua setengah persen) dari pendapatan kotor untuk zakat
niaga.
harian.
4. Berhak untuk mencabut pengelolaan kantin bilamana menyimpang dari konsep yang
telah diajukan.
memotong hasil penjualan bersih dari kantin makanan dan minuman sehat.
minuman.
PASAL 3
HARGA JUAL
3. Harga jual makanan dan minuman ditambah pajak penjualan sesuai dengan peraturan
4. Harga tersebut merupakan harga kesepakatan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PASAL 4
1. Perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk rehab kantin berikut pembelian perlengkapan
kantin adalah sebesar Rp.145.000.000,- (seratus empat puluh lima juta rupiah).
2. Perhitungan kotor wajib disisihkan sebesar 2,5% ( dua setengan persen ) setiap hari dan wajib
3. Untuk biaya yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA, dapat dikembalikan setiap bulan sebesar
Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulan, dipotong dari pendapatan bersih.
4. Biaya tetap pegawai minimal sebesar Rp. 5.400.000,- (lima juta empat ratus ribu rupiah) per
bulan.
5. Biaya variabel ditetapkan minimal 20% (dua puluh persen) dari pendapatan bersih untuk
6. Target penjualan makanan dan minuman, ditetapkan minimal 100 (seratus) porsi dengan
harga rata-rata per porsi minimal Rp. 12.000,- (dua belas ribu rupiah) dan maksimal Rp.
7. Semua jenis transaksi makanan dan minuman diwajibkan disetorkan ke kasir yang ditetapkan
8. Harga jual makanan dan minuman disesuaikan dengan harga standard penjualan
9. Pembayaran keuntungan kerja dapat dilakukan secara tunai atau transfer oleh PIHAK
10. Untuk proses pembayaran diusahakan agar tepat waktu, agar memudahkan proses
pembukuan.
11. Bilamana tidak memenuhi target penjualan, merupakan tanggung jawab PIHAK
PERTAMA.
PASAL 5
1. PIHAK PERTAMA, akan mendapat bagian bersih setelah dipotong biaya tetap dan biaya
variabel.
2. PIHAK KEDUA, akan mendapat bagian bersih 20% (dua puluh) persen dari penjualan
bersih.
PASAL 6
1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani bersama oleh KEDUA BELAH PIHAK, selama
PIHAK KEDUA.
3. Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya, apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK
PASAL 7
FORCE MAJEURE
1. Yang disebut Force Majeure adalah hal-hal yang menghambat jalannnya pelaksanaan proyek
yang tidak dapat dihindari oleh siapapaun juga, termasuk didalamnya kejadian bencana alam,
LAINNYA disertai bukti-bukti yang sah dari Pemerintah Daerah setempat atau instansi yang
sejak diterimanya pemberitahuan Force Majeure harus sudah memberikan jawaban kepada
PIHAK yang memberitahukan dan apabila setelah batas waktu tersebut PIHAK yang
dianggap setuju.
4. Bilamana terjadi Force Majeure, PIHAK PERTAMA tidak akan menuntut pengembalian
PASAL 8
LAIN – LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur dala Perjanjian Kerjasama ini akan diatur lebih lanjut dalam
adendum perjanjian yang dibuat dan ditanda tangani oleh para PIHAK, dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian.
2. Lampiran-lampiran Perjanjian yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan
3. Jika terjadi perbedaan pendapat antara ketentuan dalam Perjanjian ini dengan lampiran-
4. Pelaksanaan Perjanjian ini tunduk pada hukum yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan
Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh PARA PIHAK pada tanggal sebagaimana
disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai
cukup.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA