1. Sanggri Felistea
2. M. Abdurrohman Khoirul Amin Al Mursyid
3. Dek Ayu Sukma Ardani
4. Natasya Dinna Kamilla
5. Anisa Husnia
6. Muhammad Raihan Azriel Saputra
1
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat
menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk
atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian
jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet
tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka
orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga seseorang terinfeksi COVID-
19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya
mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari
orang yang sakit.4 Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi
COVID-19 berisiko lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka
sendiri dengan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.5
2
Kedepan, masyarakat akan dihadapkan pada situasi perubahan yang tidak
pernah terbayangkan sebelumnya. Sejumlah tata nilai dan norma lama harus ditata
ulang dan direproduksi kembali untuk menghasilkan sistem sosial yang baru.
Munculnya tata aturan yang baru tersebut kemudian salah satunya ditandai dengan
adanya himbauan dari pemerintah untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah
sejak awal kemunculan virus ini di Indonesia. Begitu pula dengan pola kebiasaan
masyarakat yang guyub, senang berkumpul dan bersalaman, kini dituntut untuk
terbiasa melakukan pembatasan sosial.
3
individu mengalami gangguan gerak dan fungsi pada proses pertambahan usia dan
atau mengalami gangguan akibat dari injuri atau sakit.9
I. Kebersihan Tangan
Kebersihan tangan adalah hal utama yang perlu diperhatikan oleh seorang
fisioterapis pada saat:
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukann tindakan aseptic, maupun saat membersihkan
pasien
c. Setelah melakukan tindakan aseptic atau setelah terpapar cairan
tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah menyentuh area sekitar pasien
Cuci tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan sabun
dan air mengalir, atau dengan meletakkan hand sanitizser (tanpa
air).
II. Tidak menyentuh Hidung, Mulut dan Wajah
III. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
4
Untuk penggunaan APD hal yang perlu diperhatikan adalah
dilakukanya pemeriksaan apakah pasien memiliki keluhan demam, batuk,
pilek atau sesak nafas. Jika kondisi klinis ini ditemukan maka pasien harus
dipisahkan dan dilakukan screening lebih jauh untuk meningkatkan
kewaspadaan COVID-19 oleh petugas yang menggunakan APD.
Kesimpulan
Kehadiran pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia dalam waktu
singkat yang mengharuskan diberlakukannya kondisi normal baru yang akan
menyebabkan perubahan sosial, termasuk pola perilaku dan proses interaksi sosial
masyarakat. Sederhananya, normal baru menekankan pada perubahan perilaku
untuk tetap menjalankan aktivitas secara normal, namun tetap merujuk pada
protokol kesehatan yang kemudian harus dibiasakan. Meskipun demikian,
penerapan normal baru tidak akan berjalan dengan maksimal, bila tidak disertai
kedisiplinan tinggi oleh masyarakat.
Hingga saat ini per tanggal 19 november 2020 di Indonesia saja sudah
terkonfirmasi 483.518 kasus, angka ini bukanlah suatu hal kecil yang dapat
disepelekan karena Indonesia juga termasuk dalam urutan ke 21 di dunia perihal
penyebaran virus covid-19 berdasarkan worldometer kasus corona virus diseluruh
dunia. Dan penderita virus ini tidak memandang umur ataupun jenis kelamin jadi
diperlukannya kehatian-hatian yang ekstra dari setiap individunya untuk
memproteksi diri masing-masing karena cara penularan dari virus ini adalah
5
melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau
bersin. Saat ini WHO menilai bahwa risiko penularan dari seseorang yang tidak
bergejala COVID-19 sama sekali sangat kecil kemungkinannya. Namun, banyak
orang yang teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti
batuk ringan, atau tidak mengeluh sakit, yang mungkin terjadi pada tahap awal
penyakit. Pandemi dari COVID-19 telah banyak merubah susunan perawatan
dalam dunia kesehatan, dan menghentikan perawatan pasien. WHO telah
merekomendasikan untuk menunda perawatan yang dianggap tidak mendesak
untuk memastikan keamanan, dengan tetap menjamin layanan rehabilitasi
esensial. Agar penanganan pelayanan fisioterapi dapat berjalan dengan baik
walaupun ditengah pandemi ini, IFI telah mengeluarkan beberapa kebijakan
tentang pelayanan fisioterapi selama pandemic COVID-19 ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
9
Akhmad Alfajri Amin, D. P. dan W. N. P. (2017). Pengaruh Terapi Latihan
Pada Post Operasi Pemasangan Ilizarov Pada Fraktur Tibia. 1(2), 80–81.
11
Ferreira, C. H. J., Driusso, P., Haddad, J. M., Pereira, S. B., Fernandes, A. C. N.
L., Porto, D., Reis, B. M., Mascarenhas, L. R., Brito, L. G. O., & Ferreira, E.
A. G. (2020). A guide to physiotherapy in urogynecology for patient care
during the COVID-19 pandemic. International Urogynecology Journal.
https://doi.org/10.1007/s00192-020-04542-8
13
Ikatan Fisioterapi Indonesia. (2020). Keamanan Pelayanan Fisioterapi Selama
Pandemi COVID-19. www.ifi.or.id
4,5
Infeksi Emerging. (2020). Tanya Jawab Coronavirus Disease (COVID-19) –
QnA Update 6 Maret 2020. Www.Infeksiemerging.Kemkes.Go.Id.
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
10
Larassaty, L. (2020). Pelayanan Fisioterapi di Masa Pandemi Menurun Drastis,
Berikut Pedoman PP-IFI Agar Pasien Aman dan Nyaman.
Www.Health,Grid.Id. https://health.grid.id/read/352229184/pelayanan-
fisioterapi-di-masa-pandemi-menurun-drastis-berikut-pedoman-pp-ifi-agar-
pasien-aman-dan-nyaman?page=all
2
Ristyawati, A. (2020). Efektifitas Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
Dalam Masa Pandemi Corona Virus 2019 oleh Pemerintah Sesuai Amanat
UUD NRI Tahun 1945. Administrative Law and Governance Journal, 3(2),
240–249. https://doi.org/10.14710/alj.v3i2.240-249
6,7,8
Saputra, H. (2020). No TitlePerubahan Sosial di Era Pandemi.
Www.Lombokpost.Jawapos.Com.
https://lombokpost.jawapos.com/opini/15/07/2020/perubahan-sosial-di-era-
pandemi/
1,3
Setiawan, A. R. (2020). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk Pembelajaran
Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 2(1), 28–37. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.80
7
12
Turolla, A., Rossettini, G., Viceconti, A., Palese, A., & Geri, T. (2020).
Musculoskeletal Physical Therapy During the COVID-19 Pandemic: Is
Telerehabilitation the Answer? Physical Therapy, 100(8), 1260–1264.
https://doi.org/10.1093/ptj/pzaa093
8
DOKUMENTASI