Anda di halaman 1dari 2

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui prosedur sterilisasi alat dan pembuatan media.

Dalam praktikum alat-alat yang disterilkan antara lain 4 buah erlenmeyer, 4 buah cawan petri, 10
tahung reaksi dan 4 buah batang pengaduk. Sterilisasi merupakan cara untuk mendapatkan kondisi
bebas mikroorganisme baik secara fisika, kimia dan mekanik. Keadaan steril sagat dibutuhkan dalam
pengerjaan penelitian atau praktikum. Keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya
pekerjaan di laboratorium. Metode yang digunakan dalam sterilisasi oleh praktikan adalah sterilisasi
dengan menggunakan oven dan autoclave. Cara ini umum digunakan untuk mensterilkan peralatan
gelas. Sebelum alat-alat disterilkan, terlebih dahulu dicuci menggunakan air yang mengalir untuk
menghilangkan kotoran kasat mata. Proses pencucian termasuk elemen penting yang harus dilakukan
guna mendapatkan keadaan steril. Proses sterilisasi pertama praktikan menggunakan oven dengan
suhu 100 C selama 15 menit. Udara panas (kering) dari oven akan menguapkan air yang terdapat
dalam wadah dan juga dapat membunuh mikroorganisme dalam bentuk spora. Alat-alat yang
disterilkan perlu dibungkus dan disumbat sebelum memasuki proses sterilisasi dengan menggunakan
autoclave. Praktikan menggunakan kertas sebagai pembungkus dan kapas sebagai penyumbat mulut
alat. Pembungkusan dan oenyumbatan arus disesuaikan dengan ukuran dan bentuk alat yang akan di
sterilisasi. Pembungkusan dan penyumbatan bertujuan untuk menghindari keretakan alat
dikarenakan saling bertumpuk, megurangi tekanan agar alat tidak pecah, dan agar tidak terbentuk
kondensasi air di permukaan dan didalam alat. Pembungkus juga harus dapat menjamin sterilisasi alat
hingga waktu penggunaan. Metode sterilisasi dengan autoclave diperuntukkan untuk peralatan yang
memiliki mulut alat lebih kecil/ dapat ditutup dan memiliki lengkungan. Dalam sterilisasi
menggunakan autoclave, menggunakan suhu 121 C selama 15 menit. Pada suhu dan waktu tersebut,
uap air panas yang terkondensasi akan mendenaturasi protein mikroorganisme sehingga
mengakibatkan kematian sel mikroorganisme. Keadaan steril juga diperlukan dalam proses
pembuatan media. Media merupakan substrat yang diperlukan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan mikroorganisme. Media yang baik adalah media yang memiliki nutrisi yang cukup
untuk pertumbuhan mikroorganisme. Selain digunakan untuk menumbuhkan mengembangkan
mikroorganisme, media juga dapat digunakan untuk inokulasi, isolasi bakteri, dan pengamatan
fisiologi mikroorganisme. Dalam pembuatan media Praktikan menggunakan media NA,NB, PDA untuk
pembuatan media. NA dan PDA Merupakan media padat, sedangkan NB merupakan media cair. NA
dan NB merupakan salah satu media yang banyak jenis bakteri dapat tumbuh dalam media ini,
sedangkan PDA banyak digunakan sebagai media pertumbuhan yeast dan kapang. Dalam
pembuatannya PDA terdiri dari ekstrak kentang, sukrosa/ gula, dan aquades. Ekstrak kentang didapat
dari 20 gram kentang yang dipotong dadu. Ekstrak kentang dan sukrosa/ gula merupakan sumber gula
atau energi bagi mikroorganisme untuk tumbuh, agar sebagai pengental dan aquades sebagai pelarut
komponen-komponen media pertumbuhan. Dalam pembuatan media, konsentrasi media
pertumbuhan harus diperhatikan, apabila terlalu banyak mengakibatkan proses pemadatan lebih
cepat dari pada penuangan, penimbangan tidak perlu dilakukan secara aseptis namun harus tetap
nersih, pada saat pemanasan diupayakan harus selalu dikontrol agar tidak terjadi overheating, karena
akan membentuk buih yang mendesak keluar mulut alat, dan perlu dilakukan pengadukan sekekali
agat tidak membentuk kerak didasarnya. Tanda media sudah tercampur adalah berubahnya warna
larutan menjadi kuning bening. Pada saat pendistribusian media, ketebalan agar juga harus
diperhatikan. Tebal tipisnya agar mempengaruhi teknis dalam penanaman mikroorganisme seperti
ketahanan gores. Pada saat pendistribusian dilakukan secara aseptis dengan melewatkan mulut alat
ke api. Penuangan media sebaiknya jangan dilakukan ketika panas, untuk menghindari terbentuknya
kondensasi pada tutuo cawan. Pengeringan media dapat dilakukan dengan membuka tutup cawan
pada LAF atau dapat dengan membakikan posisi petri supaya kondensasi air yang berada pada cawan
hilang. Media yang sudah jadi sebaiknya disimpan dalam posisi terbalik dan dibungkus menggunakan
kertas dengan tujuan meminimalisir kehilangan air dalam media agar, melindungi dari cahaya dan
kontaminasi. Setelah terbungkus medua dapat dipindahkan keluar dari kondisi aseptis.

Anda mungkin juga menyukai