1. Jelaskan konsep dimensi mutu dalam pelayanan kesehatan ! (Bobot 10)
Jawab : Konsep dimensi mutu dalam pelayanan kesehatan adalah dalam dimensi mutu ini memberikan pengertian tentang mutu terlebih dahulu, mutu yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk, sama halnya dengan kebutuhan dan tuntutan, makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Adapun dimensinya yaitu : a. Dimensi kompetensi teknis (keterampilan, kemampuan, dan penampilan atau kinerja pemberi layanan kesehatan). b. Keterjangkauan atau akses (layanan kesewhatan harus dapat dicapai oleh masyarakat tanpa terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan bahasa). c. Efektifitas (bagaimana standar layanan kesehatan itu digunakan dengan tepat, konsisten, dan sesuai siyuasi setempat) dan sangat berkaitan dengan keterampilan dalam mengikutti prosedur yang terdapat dalam layanan kesehatan. d. Efesiensi (dapat melayani lebih banyak pasien atau masyarakat). e. Kesinambungan (pasien harus dapat dilayani sesuai dengan kebutuhan). f. Keamanan ( aman dari resiko cedera, infeksi dan efek samping atau bahaya yang ditimbulkan oleh layanan kesehatan itu sendiri) g. Kenyamanan (kenyamanan dapat menimbulkan kepercayaan pasien kepada organisasi layanan kesehatan). h. Informasi (mampu memberikan informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan kesehatan akan dan telah dilaksanakan. Hal ini penting untuk tingkat puskesmas dan rumah sakit). i. Ketepatan waktu (agar berhasil, layanan kesehatan itu harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi layanan yang tepat, dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat, serta biaya yang efisien). j. Hubungan antar manusia (merupakan interaksi antar pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien, antar sesama pemberi layanan kesehatan. HAM ini akan memberi kredibilitas dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati, responsif memberi perhatian. 2. Jelaskan apa yang dimaksud konsep inspeksi dalam mutu pelayanan kesehatan. (Bobot 10) Jawab : Konsep inspeksi dalam mutu pelayanan kesehatan adalah inspeksi sendiri melihat mutu pelayanan kesehatan di targetkan ke petugas kesehatannya, mengapa dikatakan begitu dengan kita mengadakan inspeksi, kita tau bagaimana petugas kesehatan itu bekerja, apakah tugasnya sebagai petugas kesehatan sudah dapat menjamin mutu dari pelayanan kesehatan, apakah sudah sesuai dengan SOP pelayanan kesehatan. Dalam konsep inspeksi ini kita melihat hasil dari pelayanan kesehatan itu, apakah pasien puas dengan pelayanan petugas kesehatan atau belum, hal tersebut dapat mengukur mutu dalam pelayanan kesehatan. Dimana pada konsep ini upaya mutu hanya dilakukan dalam bentuk inspeksi secara sederhana pada pemberian dan hasil pemberian pelayanan kesehatan. Pada konsep ini pandangan terhadap masalah mutu pelayanan seperti ini disebabkan karena kurangnya minat/perhatian dari karyawan sehingga penekanan utama dari konsep ini adalah bagaimana staff/karyawan dibuat lebih peduli terhadap peningkatan mutu pelayanan. 3. Jelaskan dengan contoh konsep peningkatan mutu berkelanjutan ! (Bobot 10) Jawab : Konsep peningkatan mutu berkelanjutan adalah Dimana pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan konsep penjamin mutu. Konsep ini lebih mengutamanakan penggunaan piranti statistic dalam organisasi yang digunakan untuk menganalisisi hasil produksi dan meningkatkan proses pelayanan. Peningkatan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) adalah sebuah siklus proses terstruktur untuk meningkatkan sistem dan proses kerja dalam suatu organisasi atau kegiatan. Siklus ini mencakup identifikasi area yang berpeluang untuk perbaikan, mendefinisikan masalah dalam area tersebut, menguraikan urutan kegiatan (proses) yang terjadi di area tersebut, menetapkan hasil yang diinginkan dari proses dan persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapainya, memilih langkah-langkah spesifik dalam proses belajar, mengumpulkan dan menganalisis data tentang proses, dan tindakan perbaikan, dan pemantauan hasil tindakan tersebut. Perbaikan mutu berkelanjutan didasarkan pada pendekatan tim dan membutuhkan tim pengembangan yang terdiri dari staf dari bidang fungsional dan tingkatan yang berbeda dalam organisasi. Metode ini mengasumsikan bahwa sistem apapun selalu dapat ditingkatkan dan karenanya menekankan proses perbaikan yang terus menerus, yang membutuhkan komitmen jangka panjang organisasi dan kerjasama tim yang efektif. 4. Jelaskan perbedaan mutu pelayanan kesehatan di RS dan Puskesmas dari pandangan pasien dan dari SOP (Standar Operational Procedure) ! (Bobot 10) Jawab : Mutu pelayanan di RS dari pandangan pasien adalah dilihat dari pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien selain pelayanan yang diberikan maka pasien juga mlihat apakah pihak rumah sakit dapat menjaga data kerahasiaan dari pelanggan, yng mana dari yang kita ketahui pihak rumah sakit harus bisa menjaga rahasia dari pasien. Jika pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sesuai denga SOP yang ada maka pasien akan dapat melihat mutu dari rumah sakit tersebut bahwa mereka akan menganggap pelayanan yang mereka dapatkan berkualitas dan mereka akan merekomendasikan pelayanan tersebut kepada teman,saudara ataupun keluarga. Oleh karena itu dengan berkunjungnya kembali pasien ke RS yang kita jalani maka kita bisa melihat mutu dari pelayanan yang kita berikan. Mutu pelayanan di puskesmas dari pandangan pasien adalah apabila masyarakat dalam melakukan konsultasi masalah kesehatan kepada pihak puskesmas dan pihak puskesmas merespon dengan baik dn memberi jalan keluar yang dapat dibeterima dan tidak menyulitkan masyarakat maka itu dapat membuat masyarakat betah dan merasa senang. Dapat memberikan edukasi atau saran kepada masyarakat maka kita tidakk boleh memaksakan kehendak kepada masyarakat, misalnya ketika masyarakat melakukan konsultasi terhadap masalah kesehatan yang ada maka kita tidak boleh memaksa masyarakat seperti harus berkujung ke pelayanan kesehatan yang kita suruh akan tetapi kita harus bisa memberikan saran yang baik kepada masyarakat. Selain itu perawatan yang kita berikan kepada masyarakat harus berkualitas agar dapat memuaskan pasien dan kita bisa membuat masyarakat kembali berkunjung kepada pelayanan kita 5. Sebutkan unsur-unsur yang harus ada dalam standar pelayanan kesehatan yang ideal !(Bobot 10) Jawab : Alasan mengapa dalam mutu yankes harus ada unsur-unsur dalam standar pelayanan kesehatan yang ideal adalah dengan kita menetapkan sebuah standar dalam pelayanan kesehatan kita bisa tahu apakah pelayanan kesehatan kita itu baik atau belum, pemisalan dalam unsur kepuasan pasien, kita menetapkan standar kepuasan pasien harus lebih dari 80%, nah karena kita telah menetapkan standarnya lebih dari 80%, maka kita akan berupaya dalam meningkatkan kepuasaan pasien melebihi standar yang telah kita tentukan, dengan kata lain standar yang telah kita tentukan menjadi tolak ukur kita mengukur mutu pelayanan kesehatan. Dan juga dikarenakan subjek harus melakukan sesuatu untuk mencapai isi dalam standar pelayanan Kesehatan yang kemudian apa yang dilakukannya dapat diukur, diuji, dan kebenarannya dan selanjutnya bagaimana target/kemampuan apakah sudah tercapai dan terakhir seberapa lama frekuensi waktu yang diperlukan 6. Sebutkan langkah-langkah supervisi dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan !(Bobot 10) Jawab : 1. Supervisi Secara Langsung dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung. Supervisi Secara Langsung dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung, seorang supervisor dapat terlibat kegiatan secara langsung agar proses pengarahan dan petunjuk tidak di rasakan sebagai suatu perintah, bukan sebagai beban, tetapi supervisor memberikan motivasi, dukungan, petunjuk dan melakukan diskusi dengan karyawan untuk perbaikan terhadap sebuah perencanaan yang di anggap masih kurang dalam pelaksanaannya. 2. Supervisi tidak langsung yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. supervisi secara tidak langsung dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Laporan tertulis yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Laporan lisan yaitu pimpinan dapat memperoleh data dengan mendengarkan laporan lisan dari staf. Dengan supervisi diharapakan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang, dan menciptakan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan. 7. Jelaskan perbedaan pendekatan variabel masukan dan pendekatan variabel proses dan hasil untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan ! (Bobot 20) Jawab : a) Variabel Masukan (Input) Masukan (Input) yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia, sarana, perlengkapan, organisasi dan manajemen, keuangan, serta dan sumber daya lainnya di rumah sakit. Beberapa aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam hal ini adalah kejujuran, efektifitas dan efisiensi, serta kuantitas dan kualitas dari masukan yang ada. Contohnya antara lain ialah : tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan, pemeriksaan, obat, kamar pemeriksaan, pasien tenaga profesi, pasien, peralatan, bahan gedung, pencatatan, keuangan, singkatnya semua sumberdaya yang digunakan untuk dapat melakukan pelayanan kesehatan seperti yang tersebut dalam standar pelayanan kesehatan. b. Variabel dengan pendekatan proses Proses adalah semua kegiatan dari seluruh sumber daya manusia sesuai dengan profesi dalam interaksinya dengan pelanggan, baik pelanggan internal (sesama petugas atau karyawan) maupun pelanggan eksternal (pasien, pemasok barang, masyarakat yang datang ke rumah sakit untuk maksud tertentu). Baik atau tidaknya suatu proses yang dilakukan di rumah sakit dapat diukur dari: a. Relevan atau tidaknya proses yang diterima oleh pelanggan atau pasien di rumah sakit b. Efektif atau tidaknya proses yang dilakukan c. Mutu proses yang dilakukan. c. Variabel dengan pendekatan hasil Hasil (outcome) yang dimaksud di sini adalah hasil akhir dari suatu proses kegiatan dantindakan tenaga profesi serta seluruh karyawan terhadap pelanggan. Hasil yang diharapkan dapat berupa perubahan yang terjadi pada pelanggan, baik secara fisik- fisiologis maupun sosialpsikologis, termasuk kepuasan pelanggan. Hasil merupakan pendekatan secara tidak langsung, namun sangat bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya. ●Standar keluaran atau output atau hasil pelayanan kesehatan ialah hasil pelayanan kesehatan yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan kesehatan dan ini sangat penting. Kriteria „outcome‟ yang umum digunakan antara lain: a. Kepuasan pasien b. Pengetahuan pasien c. Fungsi pasien d. Kesembuhan, kematian, komplikasi dll. 8. Jelaskan pemecahan masalah dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan dengan pendekatan model PDCA ! (Bobot 20) Konsep dasar PDCA Pemecahan masalah pelayanan kesehatan berdasarkan konsep dasar PDCA terdiri atas beberapa langkah yang dapat dilakukan secara berkesinambungan. Adapun langkah-langkah yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Perencanaan Perencanaan (planning) didasarkan pada pemilihan prioritas kebijaksanaan, hasil yang diharapkan, dan analisis dari situasi sekarang. Langkah- langkah perencanaan meliputi penentuan masalah dan prioritas masalah, mencari sebab yang paling mungkin, kemudian menyusun langkah perbaikan. Masing-masing langkah perencaan tersebut dapat dijelaskan berikut ini. a) Penentuan masalah dan prioritas masalah Bidang pekerjaan yang dihadapi dan diamati dengan seksama dan mendalam, kemudian prosedur dari peerjaan tersebut dirangkai sampai dengan mengetahui siapakah pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. Dalam hal ini, sebaiknya disusun dengan alur (flow chart) dari prosedur kerja. Bagan alur ini akan memudahkan kita untuk mengetahui dimana lokasi permasalahan yang sesungguhnya. Lakukan identifikasi masalah berdasarkan pengamatan atau data lainnya yang berkaitan dengan adanya penyimpangan terhadap prosedur kerja tersebut dan adanya keluhan pelanggan atas pelaksanaan kerja. Inventarisasi masalah dilakukan dengan curah pendapat (brain storming). Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: Tingkat kesulitan penanggulangan Hubungan dengan target/rencana organisasi (instansi) Perkiraan waktu/biaya penyelesaian Perkiraan hasil yang diharapkan Tingkat pemahaman anggota akan masalah Tingkat kepentingan/kedaruratan (mendesak/tidak) Selanjutnya, lakukan pengumpulan data dengan memakai alat, misalnya daftar titik (checksheet), terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan diatas untuk menentukan masalah apa yng mendapat prioritas pertama dan harus diselesaikan. Untuk lebih memudahkan penyelesian dn lebih memfokuskan masalah utama tersebut diuraikan dari sisi lokasi/tempat,waktu, besaran masalah dan sebagainya, sehingga memudahkan untuk mengumpulkan data. Dari hasil pengmpulan data tersebut, kemudian dibuat tabel statifikasi yang dilanjutkan dengan pembuatan diagram Pareto. Dari sini akan diperoleh submasalah yang akan diselesaikan. b) Mencari sebab dari masalah yang timbul Pada langkah ini kita mencoba mengetahui faktor-faktor apa saja yang diduga menjadi “penyebab” timbulnya “masalah”. Masalah di sini adalah hal yang akan diatasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh faktor-faktor apa yang menjadi penyebab masalah, maka digunakan alat bantu berupa diagram tulang ikan (fish bone diagram) yang dikembangkan oleh Ishikawa untuk menggambarkan hubungan sebab akibat. Analisis dapat diakukan dengan melihat dari sisi metode atau proses yang dilakukan (method), dari sisi manusianya (man), dari sisi sarana dan alat (material), dan dari sisi lingkungan (environtment). Saat mencari penyebab masalah dengan teknik sumbang saran (brain storming), keterlibatan seluruh anggota kelompok haruslah diperhatikan.