Anda di halaman 1dari 7

Nama : Mutia Febrina

NPM : 1910070120015

UTS MANAJEMEN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

1. Jelaskan konsep dimensi mutu dalam pelayanan kesehatan ! (Bobot 10)


Jawab : Konsep dimensi mutu dalam pelayanan kesehatan adalah dalam dimensi mutu ini
memberikan pengertian tentang mutu terlebih dahulu, mutu yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien
sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk, sama halnya dengan kebutuhan dan
tuntutan, makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan.
Adapun dimensinya yaitu :
a. Dimensi kompetensi teknis (keterampilan, kemampuan, dan penampilan atau kinerja
pemberi layanan kesehatan).
b. Keterjangkauan atau akses (layanan kesewhatan harus dapat dicapai oleh masyarakat
tanpa terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, organisasi dan bahasa).
c. Efektifitas (bagaimana standar layanan kesehatan itu digunakan dengan tepat,
konsisten, dan sesuai siyuasi setempat) dan sangat berkaitan dengan keterampilan dalam
mengikutti prosedur yang terdapat dalam layanan kesehatan.
d. Efesiensi (dapat melayani lebih banyak pasien atau masyarakat).
e. Kesinambungan (pasien harus dapat dilayani sesuai dengan kebutuhan).
f. Keamanan ( aman dari resiko cedera, infeksi dan efek samping atau bahaya yang
ditimbulkan oleh layanan kesehatan itu sendiri)
g. Kenyamanan (kenyamanan dapat menimbulkan kepercayaan pasien kepada organisasi
layanan kesehatan).
h. Informasi (mampu memberikan informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan,
dimana, dan bagaimana layanan kesehatan akan dan telah dilaksanakan. Hal ini penting
untuk tingkat puskesmas dan rumah sakit).
i. Ketepatan waktu (agar berhasil, layanan kesehatan itu harus dilaksanakan dalam waktu
dan cara yang tepat, oleh pemberi layanan yang tepat, dan menggunakan peralatan dan
obat yang tepat, serta biaya yang efisien).
j. Hubungan antar manusia (merupakan interaksi antar pemberi pelayanan kesehatan
dengan pasien, antar sesama pemberi layanan kesehatan. HAM ini akan memberi
kredibilitas dengan cara saling menghargai, menjaga rahasia, saling menghormati,
responsif memberi perhatian.
2. Jelaskan apa yang dimaksud konsep inspeksi dalam mutu pelayanan kesehatan.
(Bobot 10)
Jawab : Konsep inspeksi dalam mutu pelayanan kesehatan adalah inspeksi sendiri melihat
mutu pelayanan kesehatan di targetkan ke petugas kesehatannya, mengapa dikatakan
begitu dengan kita mengadakan inspeksi, kita tau bagaimana petugas kesehatan itu
bekerja, apakah tugasnya sebagai petugas kesehatan sudah dapat menjamin mutu dari
pelayanan kesehatan, apakah sudah sesuai dengan SOP pelayanan kesehatan. Dalam
konsep inspeksi ini kita melihat hasil dari pelayanan kesehatan itu, apakah pasien puas
dengan pelayanan petugas kesehatan atau belum, hal tersebut dapat mengukur mutu
dalam pelayanan kesehatan. Dimana pada konsep ini upaya mutu hanya dilakukan dalam
bentuk inspeksi secara sederhana pada pemberian dan hasil pemberian pelayanan
kesehatan. Pada konsep ini pandangan terhadap masalah mutu pelayanan seperti ini
disebabkan karena kurangnya minat/perhatian dari karyawan sehingga penekanan utama
dari konsep ini adalah bagaimana staff/karyawan dibuat lebih peduli terhadap
peningkatan mutu pelayanan.
3. Jelaskan dengan contoh konsep peningkatan mutu berkelanjutan ! (Bobot 10)
Jawab : Konsep peningkatan mutu berkelanjutan adalah Dimana pada dasarnya tidak
banyak berbeda dengan konsep penjamin mutu. Konsep ini lebih mengutamanakan
penggunaan piranti statistic dalam organisasi yang digunakan untuk menganalisisi hasil
produksi dan meningkatkan proses pelayanan.
Peningkatan mutu berkelanjutan (continuous quality improvement) adalah sebuah siklus
proses terstruktur untuk meningkatkan sistem dan proses kerja dalam suatu organisasi
atau kegiatan. Siklus ini mencakup identifikasi area yang berpeluang untuk perbaikan,
mendefinisikan masalah dalam area tersebut, menguraikan urutan kegiatan (proses) yang
terjadi di area tersebut, menetapkan hasil yang diinginkan dari proses dan persyaratan
yang dibutuhkan untuk mencapainya, memilih langkah-langkah spesifik dalam proses
belajar, mengumpulkan dan menganalisis data tentang proses, dan tindakan perbaikan,
dan pemantauan hasil tindakan tersebut.
Perbaikan mutu berkelanjutan didasarkan pada pendekatan tim dan membutuhkan tim
pengembangan yang terdiri dari staf dari bidang fungsional dan tingkatan yang berbeda
dalam organisasi.
Metode ini mengasumsikan bahwa sistem apapun selalu dapat ditingkatkan dan
karenanya menekankan proses perbaikan yang terus menerus, yang membutuhkan
komitmen jangka panjang organisasi dan kerjasama tim yang efektif.
4. Jelaskan perbedaan mutu pelayanan kesehatan di RS dan Puskesmas dari
pandangan pasien dan dari SOP (Standar Operational Procedure) ! (Bobot 10)
Jawab : Mutu pelayanan di RS dari pandangan pasien adalah dilihat dari pelayanan yang
diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasien selain pelayanan yang diberikan maka
pasien juga mlihat apakah pihak rumah sakit dapat menjaga data kerahasiaan dari
pelanggan, yng mana dari yang kita ketahui pihak rumah sakit harus bisa menjaga rahasia
dari pasien. Jika pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit sesuai denga SOP
yang ada maka pasien akan dapat melihat mutu dari rumah sakit tersebut bahwa mereka
akan menganggap pelayanan yang mereka dapatkan berkualitas dan mereka akan
merekomendasikan pelayanan tersebut kepada teman,saudara ataupun keluarga. Oleh
karena itu dengan berkunjungnya kembali pasien ke RS yang kita jalani maka kita bisa
melihat mutu dari pelayanan yang kita berikan.
Mutu pelayanan di puskesmas dari pandangan pasien adalah apabila masyarakat dalam
melakukan konsultasi masalah kesehatan kepada pihak puskesmas dan pihak puskesmas
merespon dengan baik dn memberi jalan keluar yang dapat dibeterima dan tidak
menyulitkan masyarakat maka itu dapat membuat masyarakat betah dan merasa senang.
Dapat memberikan edukasi atau saran kepada masyarakat maka kita tidakk boleh
memaksakan kehendak kepada masyarakat, misalnya ketika masyarakat melakukan
konsultasi terhadap masalah kesehatan yang ada maka kita tidak boleh memaksa
masyarakat seperti harus berkujung ke pelayanan kesehatan yang kita suruh akan tetapi
kita harus bisa memberikan saran yang baik kepada masyarakat. Selain itu perawatan
yang kita berikan kepada masyarakat harus berkualitas agar dapat memuaskan pasien dan
kita bisa membuat masyarakat kembali berkunjung kepada pelayanan kita
5. Sebutkan unsur-unsur yang harus ada dalam standar pelayanan kesehatan yang
ideal !(Bobot 10)
Jawab : Alasan mengapa dalam mutu yankes harus ada unsur-unsur dalam standar
pelayanan kesehatan yang ideal adalah dengan kita menetapkan sebuah standar dalam
pelayanan kesehatan kita bisa tahu apakah pelayanan kesehatan kita itu baik atau belum,
pemisalan dalam unsur kepuasan pasien, kita menetapkan standar kepuasan pasien harus
lebih dari 80%, nah karena kita telah menetapkan standarnya lebih dari 80%, maka kita
akan berupaya dalam meningkatkan kepuasaan pasien melebihi standar yang telah kita
tentukan, dengan kata lain standar yang telah kita tentukan menjadi tolak ukur kita
mengukur mutu pelayanan kesehatan. Dan juga dikarenakan subjek harus melakukan
sesuatu untuk mencapai isi dalam standar pelayanan Kesehatan yang kemudian apa yang
dilakukannya dapat diukur, diuji, dan kebenarannya dan selanjutnya bagaimana
target/kemampuan apakah sudah tercapai dan terakhir seberapa lama frekuensi waktu
yang diperlukan
6. Sebutkan langkah-langkah supervisi dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan
!(Bobot 10)
Jawab : 1. Supervisi Secara Langsung dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Supervisi Secara Langsung dilakukan pada kegiatan yang sedang berlangsung, seorang
supervisor dapat terlibat kegiatan secara langsung agar proses pengarahan dan petunjuk
tidak di rasakan sebagai suatu perintah, bukan sebagai beban, tetapi supervisor
memberikan motivasi, dukungan, petunjuk dan melakukan diskusi dengan karyawan
untuk perbaikan terhadap sebuah perencanaan yang di anggap masih kurang dalam
pelaksanaannya.
2. Supervisi tidak langsung yang dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
supervisi secara tidak langsung dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Laporan tertulis yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Laporan lisan yaitu pimpinan
dapat memperoleh data dengan mendengarkan laporan lisan dari staf. Dengan supervisi
diharapakan pekerjaan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang, dan
menciptakan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.
7. Jelaskan perbedaan pendekatan variabel masukan dan pendekatan variabel proses
dan hasil untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan ! (Bobot 20)
Jawab : a) Variabel Masukan (Input)
Masukan (Input) yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia, sarana,
perlengkapan, organisasi dan manajemen, keuangan, serta dan sumber daya lainnya di
rumah sakit. Beberapa aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam hal ini adalah
kejujuran, efektifitas dan efisiensi, serta kuantitas dan kualitas dari masukan yang ada.
Contohnya antara lain ialah : tenaga kesehatan yang kompeten, peralatan, pemeriksaan,
obat, kamar pemeriksaan, pasien tenaga profesi, pasien, peralatan, bahan gedung,
pencatatan, keuangan, singkatnya semua sumberdaya yang digunakan untuk dapat
melakukan pelayanan kesehatan seperti yang tersebut dalam standar pelayanan kesehatan.
b. Variabel dengan pendekatan proses
Proses adalah semua kegiatan dari seluruh sumber daya manusia sesuai dengan profesi
dalam interaksinya dengan pelanggan, baik pelanggan internal (sesama petugas atau
karyawan) maupun pelanggan eksternal (pasien, pemasok barang, masyarakat yang
datang ke rumah sakit untuk maksud tertentu). Baik atau tidaknya suatu proses yang
dilakukan di rumah sakit dapat diukur dari:
a. Relevan atau tidaknya proses yang diterima oleh pelanggan atau pasien di rumah sakit
b. Efektif atau tidaknya proses yang dilakukan
c. Mutu proses yang dilakukan.
c. Variabel dengan pendekatan hasil
Hasil (outcome) yang dimaksud di sini adalah hasil akhir dari suatu proses kegiatan
dantindakan tenaga profesi serta seluruh karyawan terhadap pelanggan. Hasil yang
diharapkan dapat berupa perubahan yang terjadi pada pelanggan, baik secara fisik-
fisiologis maupun sosialpsikologis, termasuk kepuasan pelanggan. Hasil merupakan
pendekatan secara tidak langsung, namun sangat bermanfaat untuk mengukur mutu
pelayanan di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
●Standar keluaran atau output atau hasil pelayanan kesehatan ialah hasil pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan sesuai standar pelayanan kesehatan dan ini sangat penting.
Kriteria „outcome‟ yang umum digunakan antara lain:
a. Kepuasan pasien
b. Pengetahuan pasien
c. Fungsi pasien
d. Kesembuhan, kematian, komplikasi dll.
8. Jelaskan pemecahan masalah dalam penjaminan mutu pelayanan kesehatan dengan
pendekatan model PDCA ! (Bobot 20)
Konsep dasar PDCA Pemecahan masalah pelayanan kesehatan berdasarkan konsep dasar
PDCA terdiri atas beberapa langkah yang dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Adapun langkah-langkah yang dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Perencanaan Perencanaan (planning) didasarkan pada pemilihan prioritas
kebijaksanaan, hasil yang diharapkan, dan analisis dari situasi sekarang. Langkah-
langkah perencanaan meliputi penentuan masalah dan prioritas masalah, mencari sebab
yang paling mungkin, kemudian menyusun langkah perbaikan. Masing-masing langkah
perencaan tersebut dapat dijelaskan berikut ini.
a) Penentuan masalah dan prioritas masalah Bidang pekerjaan yang dihadapi dan diamati
dengan seksama dan mendalam, kemudian prosedur dari peerjaan tersebut dirangkai
sampai dengan mengetahui siapakah pelanggan, baik pelanggan internal maupun
eksternal. Dalam hal ini, sebaiknya disusun dengan alur (flow chart) dari prosedur kerja.
Bagan alur ini akan memudahkan kita untuk mengetahui dimana lokasi permasalahan
yang sesungguhnya. Lakukan identifikasi masalah berdasarkan pengamatan atau data
lainnya yang berkaitan dengan adanya penyimpangan terhadap prosedur kerja tersebut
dan adanya keluhan pelanggan atas pelaksanaan kerja. Inventarisasi masalah dilakukan
dengan curah pendapat (brain storming). Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Tingkat kesulitan penanggulangan
Hubungan dengan target/rencana organisasi (instansi)
Perkiraan waktu/biaya penyelesaian
Perkiraan hasil yang diharapkan
Tingkat pemahaman anggota akan masalah
Tingkat kepentingan/kedaruratan (mendesak/tidak)
Selanjutnya, lakukan pengumpulan data dengan memakai alat, misalnya daftar titik
(checksheet), terhadap masalah-masalah yang telah dirumuskan diatas untuk menentukan
masalah apa yng mendapat prioritas pertama dan harus diselesaikan. Untuk lebih
memudahkan penyelesian dn lebih memfokuskan masalah utama tersebut diuraikan dari
sisi lokasi/tempat,waktu, besaran masalah dan sebagainya, sehingga memudahkan untuk
mengumpulkan data. Dari hasil pengmpulan data tersebut, kemudian dibuat tabel
statifikasi yang dilanjutkan dengan pembuatan diagram Pareto. Dari sini akan diperoleh
submasalah yang akan diselesaikan.
b) Mencari sebab dari masalah yang timbul Pada langkah ini kita mencoba mengetahui
faktor-faktor apa saja yang diduga menjadi “penyebab” timbulnya “masalah”. Masalah di
sini adalah hal yang akan diatasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh
faktor-faktor apa yang menjadi penyebab masalah, maka digunakan alat bantu berupa
diagram tulang ikan (fish bone diagram) yang dikembangkan oleh Ishikawa untuk
menggambarkan hubungan sebab akibat. Analisis dapat diakukan dengan melihat dari sisi
metode atau proses yang dilakukan (method), dari sisi manusianya (man), dari sisi sarana
dan alat (material), dan dari sisi lingkungan (environtment). Saat mencari penyebab
masalah dengan teknik sumbang saran (brain storming), keterlibatan seluruh anggota
kelompok haruslah diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai