Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM ASAM BASA GARAM

Disusun Oleh Kelompok 1 (XI IPA 2) :


Aulia Shafa Kamila
St. Widyastuti Sasmita Putri
Teressa Anindya Satria Permono
Wardah Meisa Nusantari

SMA Negeri 1 Cianjur


Alamat : Jl. Pangeran Hidayatullah No. 62 Cianjur, Jawa Barat 43212
Website : www.sman1cianjur.sch.id
E-mail : sman1cjr@yahoo.co.id
ASAM BASA

1.1. Hari/tanggal : Jumat, 24 Januari 2020

1.2. Tujuan Praktikum

Membuat indikator asam basa dari ekstrak bahan alam.

1.3. Dasar Teori

1. Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air

akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam adalah suatu zat

yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau

dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi

dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam

2. Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa

saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam

menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa

mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka

akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif

3. Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam
larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam
pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-
bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
1.4. Alat dan Bahan

1. Lumpang dan alu

2. Pipet tetes

3. Plat tetes
4. Kulit buah manggis

5. Daun sirih merah

6. Daun samiloto

7. Bunga…

8. Air secukupnya

9. Metil orange, metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein

10. NaOH dan HCl

1.5. Prosedur Praktikum

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Teteskan masing masing NaOH dan NaCl pada plat tetes dengan menggunakan

pipet tetes.

3. Teteskan masing masing zat untuk mengetahui pH dari NaOH dan NaCl,

tetesakan pada delapan tempat yang berbeda.

4. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.

5. Buatlah ekstrak dari bahan alam yang sudah disiapkan dengan cara gerus kulit

buah manggis, daun sirih merah, daun samiloto, dan bunga secara terpisah.

6. Tambahkan sedikit air apabila dibutuhkan kemudian di gerus keembali hingga air

menghasilkan warna.

7. Teteskan ekstrak pada plat tetes menggunakan pipet tetes.

8. Teteskan pada delapan tempat yang berbeda.

9. Selanjutnya teteskan zatuntuk mengetahui perubahan warna ekstrak tersebut.

10. Amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.


1.6. Pengamatan

KEGIATAN I

N NAMA ZAT WARNA ZAT SEBELUM WARNA ZAT SETELAH DI

O DI TETESI TETESI
1. NaOH MM Tidak Berwarna Kuning
MO Tidak Berwarna Kuning
BTB Tidak Berwarna Biru
PP Tidak Berwarna Merah Ungu
2. HCl MM Tidak Berwarna Merah
MO Tidak Berwarna Merah
BTB Tidak Berwarna Kuning
PP Tidak Berwarna Tidak Berwarna

KEGIATAN II

N NAMA BAHAN ALAM WARNA EKSTRAK WARNA EKSTRAK SETELAH

O YANG DI UJI BAHAN DITAMBAHKAN ZAT

1. Kulit Manggis Cokelat Muda Cokelat Tua pada pH 12


2. Daun Sirih Merah Hijau Muda Kuning Muda pada pH 3-5
3. Daun Samiloto Cokelat Tua Hijau Tua pada pH 12
4. Bunga Merah Muda Kuning pada Ph 11-12

1.7. Pembahasan Kegiatan I

1.8. Diskusi

Percobaan tersebut adalah salah satu cara untuk membuat indikator alami dalam

menentukan pH suatu zat. Namun, indikator ini memiliki tingkat akurasi yang rendah

sehingga tidak disarankan apabila menginginkan hasil yang akurat.

1.9. Kesimpulan

Setelah dilakukannya percobaan, maka didapat :

1. pH Kulit Manggis : 12 (Basa)

2. . pH Daun Sirih Merah : 3-5 (Asam)

3. pH Daun Samiloto : 12 (Basa)


4. pH Bunga : 11-12 (Basa)

SUMBER PUSTAKA

Unggul Sudarmo, 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI


Atkins, PW. 1994. Kimia Fisika II. Erlangga: Jakarta
Subowo, T dan Sanjaya, A. 1983. “Kimia Fisika”. CV Armico. Bandung.
Sukardjo. 2003. “Kimia Fisika”. Rineka Cipta. Jakarta.
Wikipedia, 2000, Kapur Tohor Senyawa Kimia.
Wikipedia, 2000, Kalorimeter.

Anda mungkin juga menyukai