Kompetensi umum
• Mengajarkan pembelajaran operasi bilangan bulat dan cara
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
TUTORIAL 3
• Mengajarkan perpangkatan, penarikan akar, dan sistem
BILANGAN BULAT, PERPANGKATAN DAN BILANGAN bilangan romawi, dengan berbagai penggunaan dan
ROMAWI permasalahannya
Suci Nurhandayani, M.Pd
Kompetensi khusus
• Menganalisis kesalahan konsep yang biasa dilakukan guru atau • Bilangan bulat
siswa dalam memahami konsep bilangan bulat dan konsep KB 1 : bilangan bulat dan lambangnya serta pembelajarannya di SD
operasi pada bilangan bulat, konsep perpangkatan dan KB 2 : bilangan cacah, operasi serta teknik penyelesaiannya dan
penarikan akar, bilangan dan lambang bilangan romawi. pembelajaran di SD
• Menjelaskan konsep bilangan bulat dan operasi bilangan bulat, • Perpangkatan dan bilangan romawi
perpangkatan dan penarikan akar pada bilangan bulat, bilangan KB 1 : perpangkatan/penarikan akar bilangan bulat dan sistem bilangan
dan lambang bilangan romawi kepada siswa SD dengan romawi
menggunakan pendekatan dan media/ alat peraga yang sesuai KB 2 : bilangan romawi
1
10/31/2021
Definisi
Untuk setiap bilangan cacah n ada bilangan negatif n misal untuk (1) Himpunan {-1,-2,-3,...} disebut himpunan bilangan bulat
bilangan cacah 1 ada -1, 2 ada -2, 3 ada -3 dst . negatif
dengan demikian untuk masing-masing bilangan cacah positif yaitu (2) Gabungan himpunan semua bilangan cacah dan himpunan
1,2,3... Berturut turut ada bilangan negatif sebagai pasangannya yang semua bilangan bulat negatif yaitu himpunan (-3,-2,-
disebut bilangan negatif 1,0,1,2,3,...) disebut himpunan bilangan bulat
Bilangan cacah maupun bilangan bulat negatif disebut bilangan bulat. (3) Bilangan cacah yang bukan nol, yaitu bilangan asli disebut juga
Gabungan dari himpunan semua bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat positif
semua bilangan bulat negatif disebut himpunan semua bilangan bulat
2
10/31/2021
• Pada bilangan bulat juga dikenal adanya relasi sama dengan dan • Pada relasi urutan bilangan bulat dapat didefinisikan dengan
relasi urutan menggunakan urutan letak titik-titik pada garis bilangan berikut :
• Relasi sama dengan berlaku a. Jika a dan b bilangan bulat berlainan dan titik-titik yang mewakili a
terletak disebelah kanan dari titik yang mewakili b, maka dikatakan
a. Sifat reflektif yaitu a = a, b = b bahwa b kurang dari a atau a lebih dari b “ b<a,a>b”
b. Sifat simetris yaitu a = b, b = a b. Jika a dan b masing-masing sebarang bilangan bulat maka a<b jika dan
c. Sifat transitif, yaitu a = b, b = c maka a = c hanya jika ada sebuah bilangan bulat positif c sehingga a +b = c
c. Jika a dan b masing-masing sebarang bilangan bulat, maka a >b jika
dan hanya jika b<a
Aturan pembulatan
• Pengurangan • Semua angka bukan nol adalah angka penting
3 – (-2) • Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting
• Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, angka nol dikiri dan
-2
kanan tanda koma bukan angka penting, tapi disebut angka orde
3
• Angka nol pada deretan akhir sebuah bilangan yang sama dan lebih
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 besar dari 10 (>10) termasuk angka penting kecuali jika angka sebelum
5
nol digaris bawah, dalam hal ini angka penting berakhir pada angka yang
digaris bawah
Perkalian
pembagian
3
10/31/2021
• Perkalian berulang artinya perkalian yang dilakukan secara • 2 disebut bilangan pokok atau bilangan yang dipangkatkan
berulang-ulang dengan faktor-faktor yang sam. Contohnya • 5 disebut pangkat atau eksponen.
terdapat 5 faktor yang sama yaitu bilangan 2. Perkalian • Dapat disimpulkan bahwa jika suatu perkalian berulang
berulang juga dapat disajikan dalam bentuk bilangan mempunyai b faktor dan faktornya sama yaitu a maka bentuk
perpangkatan, yaitu : 2 × 2 × 2 × 2 × 2 = 25 perkaliannya dapat ditulis sebagai berikut.
• 2^5 dibaca “ dua dipangkatkan Lima” atau disingkat “ dua • a × a × a ×... × a = ab
pangkat lima “
• Bentuk perpangkatan juga banyak digunakan untuk menyingkat
cara menulis bilangan bilangan yang besar
4
10/31/2021
SIFAT-SIFAT PERPANGKATAN
A. Sifat perkalian bilangan • Bentuk a2 × a3 = a5 adalah salah satu sifat dari perpangkatan dan an-
Perkalian perpangkatan dengan bilangan pokok yang sama dapat nasr bukti kebenarannya dengan bantuan perpangkatan. Penulisan
diturunkan dengan cara menuliskan perkaliannya secara lengkap. bilangan bilangan berpangkat dengan bilangan pokok yang sama
Contohnya : diperoleh dengan menjumlahkan eksponen eksponennya.
a2 × a3 = ( a×a) × ( a×a×a)
----------- 2 faktor 3 faktor
= a×a×a×a×a
5 faktor
= a5
Contoh dari sifat distributif dasar, yaitu : Sifat distributif perpangkatan terhadap pembagian
2 (x – 3) = 10 Seperti halnya sifat distributif perpangkatan terhadap perkalian
2 (x) – (2)(3) = 10 sifat yang keempat ini dapat dibuktikan dengan bantuan definisi
2x -6 = 10 perpangkatan. Yaitu :
Contoh distributif perpangkatan : (a×b)5 = a5 × b5 (a:b)5 = (a:b) x (a:b) x (a:b) x(a:b) x(a:b)
(axb)5 = (axb) × (axb) × (axb) × (axb) ×(axb)
---------- { Sebanyak 5 faktor}
------------ { Sebanyak 5 faktor }
= (axaxaxaxa) : (bxbxbxbxb)
= (axaxaxaxa) (bxbxbxbxb)
= a5 x b5 = a5 : a5
5
10/31/2021
• Dalam melakukan perkalian bilangan berpangkat dengan • Masih pula terjadi kekeliruan dalam menentukan hasil sebuah
bilangan pokok yang sama sering pula terjadi dilakukan dengan bilangan berpangkat yang pangkatnya lebih besar sehingga
mengalikan pangkatnya, misalnya : 2^3 x 2^2 = 2 ^3x2 menghasilkan bilangan negative, walaupun prosesnya sudah
• Kesalahan yang paling terjadi, yaitu pada pembagian bilangan benar, misalnya: 2^3 : 2^5 = 2^3-5 = 2^-2 = -4
berpangkat oleh bilangan pokok yang sama dilakukan dengan • Ada pula penarikan akar yang masih terjadi kesalahan konsep,
cara membagi pangkatnya, bukan dengan cara mengurangkan yaitu “Akar pangkat m dari a pangkat n adalah sama dengan a
pangkat yang dibagi oleh pangkat pembagi, misalnya: 2^6 : 2^2 pangkat n dibagi m” sehingga memberikan hasil perhitungan
= 2^6:2. yang benar namun dalam proses perhitungannya masih ada
yang membuat kekeliru.
6
10/31/2021
Bilangan romawi
• Terjadinya kesalahan pada penarikan akar kuadratnya. Karena A. MENGENAL BILANGAN ROMAWI
masih beranggapan bahwa akar pangkat dua dari sebuah Angka Romawi atau juga disebut sebagai Bilangan Romawi merupakan sistem
bilangan positif mempunyai dua kemungkinan nilai yaitu nilai penomoran yang berasal dari Romawi kuno. Sistem penomoran ini menggunakan huruf
Latin untuk melambangkan angka numerik. Angka Romawi ini pun juga masih
positif dan nilai negatif digunakan sampai sekarang. Sistem yang kita pakai sehari-hari dinamakan sistem angka
Hindu-Arab dengan menggunakan basis (bilangan dasar 10). Karena sistem ini
menggunakan basis 10 maka disebut juga sistem desimal. Sebelum mengadopsi sistem
bilangan Hindu Arab orang menggunakan penyimbolan dengan tangan yang ditemukan
oleh bangsa Romawi. Tepatnya digunakan pada periode warisan bangsa Etruscan.
Penomoran bangsa Romawi didasarkan pada sistem biquinary.
7
10/31/2021
8
10/31/2021
• M M M D C C L X I I I = (3 x 1000) + • MMCMLXXXVII=… PEMAKAIAN BILANGAN ROMAWI 3. Penamaan sebuah jalan, misalnya : Jalan
(500 + 200) + (50 + 10) + 3 PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI Mars Selatan XVI
= (2000 +
4. Pada spanduk-spanduk yang direntangkan
= 3000 + (1000 – 100) + (50 + 30) + (5 + 2) ) x 1. Pada penulisan buku termasuk penulisan
karya ilmiah angka romawi masih di jalan-jalan besar/pada tempat-tempat
700 + 60 + 3 1000 x 1000 pengumuman, misalnya : Dirgahayu HUT
dipergunakan, misalnya: Bab I.
= 3763 = (2000 + Pendahuluan, Bab II Landasan Teori dan RI ke-LXI, Amankan TAP MPR XXI.
• I X D C X L I V = (10 – 1) x 1000 + 900 + 80 + 7) x 1000 x 1000 sebagainya. 5. Angka romawi kadang-kadang
(500 + 100) + (50 – 10) + (5 – 1) = 2. Penamaan suatu sekolah, suatu kelas, atau dipergunakan dalam alat pengukur waktu,
suatu semester, sering pula digunakan misalnya : jam gadang di kota Padang,
= 9000 + 600 + 40 + 2.987.000.000 produk-produk jam tangan/jam dinding
angka romawi, misalnya : SMP Negeri
4 IX, Kelas V, Kelas IIB, Semester II, tertentu.
= 9644 Semester III dan sebagainya
Jawaban/umpan balik
• CMXCIX artinya (1000 – 100 ) + (100 – 10) + (10 – 1) = 900 + 90 + 9 = 999 • 11 x 12 = 132, 12 x 13 = 156, -13 x 14 = - 182, 14 x 15 = 210
• 3x4+5x4:2+3
3 x 4 = 12
132 +156 – 182 + 210 = 316
5 x 4 : 2 = 10 • Kesalahan dalam penyederhanaan bentuk di atas adalah salah
12 + 10 + 3 = 25 menerapkan dari definisi bilangan berpangkat 𝑎𝑛 dan sifat
• 12 + 4 : 4 x 8 – 4 1
bilangan berpangkat negatif 𝑑 −5 = 5
4:4=1 𝑑
1x8=8
12 + 8 – 4 = 16
9
10/31/2021
• Konsep yang salah tentang operasi bilangan bulat • Kelebihan dan kekurangan sistem bilangan romawi
a. Kurang memahami definisi bilangan bulat. Kelebihan :
b. Ketidakpahaman tentang asal muasal bilangan bilangan bulat. 1. Sistem urutan angka dengan cara mengulang angka romawi
• Penafsiran bentuk a + (-b) dan a – (-b) dan a x b tersebut, hanya tinggal dikurangi atau ditambah
a. Bentuk a + (-b) dianggap sebagai a – b 2. Melatih daya pikir dengan cepat
b. Bentuk a – (-b) dianggap sebagai bentuk a + b. 3. Setiap angka tertentu memiliki lambang tersendiri
c. Bentuk a x b dianggap sebagai a + a + a+ … sebanyak b kali. 4. Menggunakan basis 10
Seharusnya b + b + b + … sebanyak a kali.
• Kekurangannya
1. Tidak ada angka nol
2. Terlalu panjang untuk menyebutkan bilangan tertentu
3. Terbatas untuk bilangan kecil
4. Tidak mengenal nilai tempat
5. Tidak dapat melakukan perhitungan pecahan atau bilangan MATH IS REALLY EASY IF YOU WANT TO LEARN
negatif ABOUT MATH
10