Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR AKTIVITAS KELOMPOK (LAK)

Hari/tanggal: 18 november 2021


Topik : Model klarifikasi moral dan konsiderasi
Moderator : ulfa yuliana 210711612043
Nama anggota kelompok anda: (1) Selfi Rahmawati (2) Siska apriliyani (3) Vilailu Ahmad T.P

No Tugas Nama Tuliskan isinya


Mahasiswa
1 Presentasi: 1. R.B Panji Menurut Louis Raths pada tahun 1977, berasal
Tulislah intisari isi Maulana A. dari ide John Dewey. Berbeda dengan pendekatan
presentasi!
teoritis lainnya, Raths lebih tertarik pada proses
evaluasi daripada isi nilai-nilainya sendiri.
Fokusnya adalah pada bagaimana orang mencapai
keyakinan spesifik yang mereka miliki dan
bagaimana pola perilaku spesifik terbentuk. Dari
apa yang dikatakan Luis Russ, kita dapat
menyimpulkan bahwa penekanannya adalah pada
mereka yang dapat berperilaku baik atau buruk
menurut keyakinan mereka. Misalnya, Islam
melarang perzinahan, tetapi Yahudi tidak, jadi itu
tergantung pada keyakinan..
James Shaver dan william Strong menyatakan :
“The values clarification approach centers on the
valuing process. It si cocerned with technique for
stimulating students to think about and clarify
their own values” (pendekatan klarifikasi nilai
memfokuskan pada aspek penilaian didukung
dengan berbagai teknik untuk menstimulasi siswa
dan berfikir tentang nilai dan menemukan nilai-
nilai yang ada dalam diri mereka).

Pendekatan Klarifikasi Nilai mengajarkan siswa


untuk mengembangkan nilai-nilai mereka sendiri
melalui relativisme etis dan manusia. Guru
ditantang untuk menciptakan konflik nilai. Ini
dirancang untuk membantu siswa menemukan
2. Septian
andelia nilai mereka. Zubaedi menyatakan dalam bukunya
bahwa pendekatan klarifikasi nilai dapat
digunakan untuk dialog, penulisan, diskusi
kelompok besar dan kecil, portofolio, dan lain-lain
yang menekankan pada aspek nilai yang
sebenarnya.
Pendekatan ini menekankan nilai sejati seseorang.
Bagi penganut pendekatan ini, nilai bersifat
subjektif, ditentukan oleh orang berdasarkan latar
belakang pengalaman yang berbeda, bukan oleh
faktor eksternal seperti agama atau masyarakat.
Oleh karena itu, meningkatkan konten make-up ini
tidak begitu penting. Dalam sebuah program
pendidikan, sangat penting untuk mengembangkan
keterampilan siswa dalam proses evaluasi. Dalam
pandangan ini, seperti yang ditunjukkan Elias
(1989), guru adalah panutan dan motivator, bukan
guru yang berharga, bagi pengikut pendekatan ini.
Peran guru adalah mendorong siswa dengan
pertanyaan yang relevan untuk mengembangkan
keterampilan mereka dalam proses evaluasi.
Sistem pendidikan dengan pendekatan ini tidak
lagi berfungsi untuk membentuk moral dan
kepribadian siswa.

langkah-langkah pembelajaran model klarifikasi


nilai melalui tiga langkah: Pertimbangkan dan
pertimbangkan semuanya dengan cermat. Yang
kedua adalah terima kasih. Artinya dia senang
dengan nilai yang dia pilih, apa yang dia anggap
benar. Ketiga, melakukan tindakan yang sesuai
dengan keinginan dan kemampuan masing-masing
Menurut Sukisno, efek dari pembelajaran model
klarifikasi nilai yaitu: Siswa mampu
3. Silviatur
mengemukakan pendapatnya, memperkokoh nilai
R.
moral peserta didik.
Dari pernyataan Sukisno dapat disimpulkan bahwa
siswa dapat membedakan mana perilaku yang
bermoral. Apa yang ada dalam tindakan mereka
secara moral tidak berharga. Siswa berani
mengungkapkan pendapatnya, memperkuat nilai
dan moralnya, serta mampu membedakan antara
perilaku yang bernilai moral dan perilaku tidak
bermoral.

2 Pertanyaan: 1. Ridwan Sebelumnya dijelaskan di makalah bahwa ada beberapa hal


Tulislah intisari isi agus saputra yang harus dipertimbangkan guru saat menerapkan VCT
pertanyaan! melalui proses dialog yaitu menghindari penyampaian pesan
melalui proses pemberian nasihat, mengapa demikian?

2. Revica Didalam makalah dijelaskan bahwa • Moralitas tidak dapat


putri diajarkan dengan membujuk siswa secara wajar untuk
pristiwana menganalisis nilai-nilai yang bertentangan ketika membuat
keputusan. Siswa perlu dididik melalui modeling.
Pertanyaan saya, strategi modeling apa yang tepat untuk
diajarkan kepada para siswa guna membentuk moralitas
siswa tersebut?

Bagaimana pendapat anda tentang memberi kritik yang bisa


diterima oleh peserta didik dan mengevaluasi tanpa
3. Threandita membuat mereka bosan serta akan melakukannya.
Harvianadila

Tulislah 1. Vilailu Apakah penggunaan model klarifikasi nilai di setiap jenjang


pertanyaan yang ahmad T.P pendidikan itu sama?
akan diajukan oleh
kelompok anda!

3 Jawaban: 1. Silviatur Menjawab pertanyaan dari Revica.


Tulislah intisari isi Rizkiyah Strategi yang tepat guna mengajarkan para siswa untuk
jawaban! membentuk moralitas yang baik adalah dengan cara:
1. Memberikan pesan moral dari setiap pelajaran.
Guru disamping memberikan materi pelajaran,juga harus
menanamkan moral yang dapat dijadikan sebagai pedoman
hidup. Misalnya ketika mengajarkan matematika, guru
bukan hanya memberikan rumus, tetapi mengajarkan bahwa
hidup seperti mengerjakan soal matematika, ketika ada soal
sulit kita harus berusaha, berpikir dan bersabar dalam
menyelesaikannya.
Dengan menanamkan nilai moral dalam setiap pelajaran,
maka siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah
hidup, serta selalu berpikir optimis dan berusaha untuk
menyelesaikan masalah.
2. Mengajarkan Jujur dan Terbuka pada Kesalahan
Setiap manusia tentu pernah melakukan kesalahan, tak
terkecuali guru. Sebagai guru, mungkin pernah melakukan
kesalahan baik dalam mengoreksi maupun menyampaikan
materi, serta datang terlambat ke kelas. Guru sekaligus
Siswa harus terbuka pada kesalahan sekecil apapun. Hal
tersebut juga bisa dijadikan contoh pada murid untuk selalu
berperilaku jujur dan tidak malu mengakui kesalahan.
Hilangkan rasa gengsi, karena pembuka pada kesalahan
menjadi salah satu cara menanamkan pendidikan karakter
pada murid. siswa akan menjadi seseorang yang berani
bertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya.
3. Memberikan Contoh yang Baik untuk Siswa
Selain memberikan materi akademik, siswa harus
mendapatkan contoh berperilaku yang baik. Guru yang
merupakan orang tua siswa di sekolah dapat berperilaku atau
bertindak yang baik, guna memberikan contoh yang untuk
siswanya. Dari contoh tersebutlah murid dapat belajar dan
mengikuti perilaku positif dari guru.

Akan menjawab pertanyaan dari Ridwan.VCT menekankan


bagaimana sebenarnya seseorang membangun nilai yang
menurut anggapannya baik, yang pada gilirannya nilai-nilai
tersebut akan mewarnai perilakunya dalam kehidupan
sehari-hari di masyarakat. Dalam praktik pembelajaran,
2. Septian VCT dikembangkan melalui proses dialog antara guru dan
andelia siswa. Proses tersebut hendaknya berlangsung dalam
suasana santai dan terbuka, sehingga setiap siswa dapat
mengungkapkan secara bebas perasaannya. Beberapa hal
yang harus diperhatikan guru dalam mengimplementasikan
VCT melalui proses dialog:
1.Hindari penyampaian pesan melalui proses pemberian
nasihat, yaitu memberikan pesan-pesan moral yang menurut
guru dianggap baik. 2.Jangan memaksa siswa untuk
memberi respons tertentu apabila memang siswa tidak
menghendakinya. 3.Usahan dialoh dilaksanakan secara
bebas dan terbuka, sehingga siswa akan mengungkapkan
perasaannya secara jujur dan apa adanya.
4.Dialog dilaksanakan kepada individu, bukan kepada
kelompok kelas. 5.Hindari respon yang dapat menyebabkan
siswa terpojok, sehingga ia menjadi defensif. 6.Tidak
mendesak siswa pada pendirian tertentu. 7.Jangan mengorek
alasan siswa lebih dalam. Dalam manifesto berani dalam
klarifikasi nilai, penulis
Values and Teaching
(1966,1978) menawarkan untuk mengganti “cara lama
dalam mengajar nilai”
(contohnya, membuat contoh yang baik, mengispirasi,
menggunakan seni dan literature, agama, dan menarik suara
hati) dengan focus pada proses.
Langkah pertama yang direkomendasikan penulis dari tujuh-
langkah menghargai proses adalah bebas memilih (langkah
lainnya adalah memilih alternative, memilih dengan penuh
pertimbangan, memberi hadiah dan menghargai,
menegaskan, bertindak sesuai pilihan, dan mengulangi
pilihan berbasis nilai). Komitmen penulis tersebut sangat
kuat untuk membebaskan
pilihan dan juga mendorong guru untuk “membantu anak
-anak mencari nilai nilai jika mereka memilih untuk
melakukannya. Hal tersebut snagat memungkinkan bagi
anak untuk tidak mengembangkan nilai. Itu adalah tanggung
jawab guru untuk mendukung pilihan mereka

Akan menjawab pertanyaan dari Threandita.


Ada beberapa cara agar siswa tidak merasa bosan saat
mereka mendapatkan kritikan guna evaluasi pembelajaran
dari guru:
1. Memberikan motivasi
2. Mengurangi marah yang berlebihan saat evaluasi kepada
peserta didik.
3. Memberikan Evaluasi yang secukupnya,tidak mengungkit
kesalahan” yang terdahulu agar siswa tidak merasa bosan.
4. Menyelipkan jenaka/guyonan tetapi tidak menghilangkan
3. Septian pesan dari evaluasi tersebut
Andelia
Tentunya berbeda-beda sesuai dengan usia siswa yang
duduk dijenjang pendidikan, dikarenakan model klarifikasi
nilai ini digunakan pada pelajaran pkn yang pastinya
tingkatan pada kesulitannya juga berbeda antara SD-SMP-
SMA/SMK sehingga guru juga harus dapat membedakan
model klarifikasi nilai mana yang dapat di diberikan kepada
siswa.Berbeda beda tetapi yang lebih spesifikasi
menggunakan model klasifikasi nilai

4. R.B Panji
Maulana A.
4 Tanggapan: - -
Tulislah intisari isi
tanggapan!

Tuliskan tanggapan -
yang akan diajukan
oleh kelompok
anda!
5 Kesimpulan: Modeling berarti memberi contoh atau keteladanan.
Tilislah Perilaku guru dicontoh atau diteladani oleh siswa. Begitu juga perilaku orang
kesimpulan anda! tua dan tokoh masyarakat.
Klarifikasi nilai tidak memakai strategi modeling, karena siswa menemukan
sendiri secara kritis tentang nilai utuk dirinya, kemudian siswa mengharagi
pilihannya tersebut.
Klarifikasi nilai tergolong strategi kognitif dan afektif dalam pendidikan
moral.
Strategi modeling tergolong dalam pembentukan tindakan sehingga
tergolong aktif dan behavioristik.

Anda mungkin juga menyukai