Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

“HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)”

DISUSUN OLEH :

MUHAMAD VALDI JAUHARI

(192403SM)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

KELAS B

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM

MATARAM

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT berkat rahmat-Nya kami di berikan kesehatan untuk
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan. Dan berkat ridho-Nya pula kami diberi
kekuatan untuk membuat makalah yang berjudul “HAKI” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum dalam Ekonomi

Ucapan Terima Kasih tak lupa kami sampaikan kepada para pihak yang sejak
awal telah banyak memberikan referensi, dukungan dan bantuan hingga
terselesaikannya pembuatan makalah ini, diantaranya:

1.Bapak Sukma Hidayat Kurnia Abadi, SH., MH selaku dosen mata kuliah Aspek
Hukum dalam Ekonomi

2.Orang tua kami yang telah memberi motivasi dan materi.

3.Serta teman-teman kami yang telah banyak membantu dalam segala hal.

Karena kami masih dalam tahap pembelajaran, tentunya kami secara sadar
mengakui masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon kritik dan sarannya
untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Dan dalam hal ini kami memohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

ii
DAFTAR ISI

Halaman depan.................................................................................................i

Kata pengantar..................................................................................................ii

Daftar isi...........................................................................................................iii

BAB I (Pendahuluan)........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2

BAB II (Pembahasan).......................................................................................3

A. Pengertian HAKI..................................................................................3
B. Dasar hukum HAKI..............................................................................3
C. Macam – macam HAKI........................................................................4
D. Fungsi HAKI........................................................................................14
E. Tujuan HAKI........................................................................................14
F. Manfaat HAKI......................................................................................14

BAB III (Penutup)............................................................................................16

A. Kesimpulan...........................................................................................16
B. Daftar pustaka.......................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia
yang berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui
dan perlu dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan kratif yang telah
diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu
diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang
dan kreatif tersebut. Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang
mewadahi bidang H.A.K.I ( Hak atas Kekayaan Intelektual ) adalah WIPO
( World Intellectual Property Organization). Di Indonesia sendiri untuk
mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan
di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra serta mempercepat
pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan perlunya
perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik
untuk tumbuh dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu
pengetahuan, seni dan sastra di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Di
Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-
undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa
perubahan dan telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu
Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai
berlaku 12 (dua belas) bulan sejak diundangkan. Tidak hanya karya cipta,
invensi di bidang teknologi ( hak paten ) dan kreasi tentang penggabungan
antara unsure bentuk,warna, garis( desain produk industry ) serta tanda
yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa ( merek ) juga perlu
diakui dan dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain
Hak atas kekayaan Intelektual ( HaKI) perlu didokumentasikan agar
kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat
dihindari atau dicegah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian HAKI ?
2. Apa dasar hukum HAKI ?
3. Apa macam – macam HAKI ?
4. Apa fungsi dan tujuan HAKI ?
5. Apa manfaat HAKI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian HAKI
2. Untuk mengetahui dasar hukum HAKI
3. Untuk mengetahui macam – macam HAKI
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan HAKI
5. Untuk mengetahui apa manfaat HAKI

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian HAKI
Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir
atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna
untuk manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan
harta kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai
objek benda inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang bersifat
immaterial maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya
dap berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.
Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak
Milik Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk
Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa
Jermannya]. Istilah atau terminologi Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah Fichte yang
pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada
bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai
benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga
kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Hak adalah pengertian
tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan
untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki,
dialihkan, dibeli, maupun dijual. Intelektual yang dimaksud dalam HAKI
adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau hasil dari
proses berpikir manusia atau the creation of human mind.

B. Dasar hukum HAKI


Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain
adalah :

3
1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement
Establishing the World Trade Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris
Convention for the Protection of Industrial Property dan
Convention Establishing the World Intellectual Property
Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan
Trademark Law Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne
Convention for the Protection of Literary and Artistic
Works
9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO
Copyrights Treaty

Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan


Intelektual (HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap
individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-
pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh
dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini
merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan
Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia.

C. Macam – macam HAKI


Pada Prinsipnya HKI dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1) Hak Cipta
      Sejarah Hak Cipta

4
Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh
Riad menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya
bernama Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah
Romawi memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap
karya cipta ayah nya itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan
pengumuman ats penemuan Peh Riad itu, Apullus memperoleh
penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan pengakuan hak tersebut.
Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak menggunakan seluruh
honorarium yang diterimany. Honor titik (.) digunakan untuk keperluan
sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,) dikembalikan ke
pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan dan
pengakuan terhadap hak cipta tersebut.

Pengertian Hak Cipta


Hak cipta (lambang internasional: ©)
1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :
Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).

2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC :


Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin
untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang
atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan,
pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat

5
apapun, termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun
sehingga suatu ciptaan dapat di baca, didengar atau dilihat orang lain.
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara
keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan
bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan
secara permanen atau temporer.

Kedudukan Hak Cipta


Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa
hak cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda
Bergerak, hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun
sebagian karena :
a) Pewarisan
b) Hibah
c) Wasiat
d) Dijadikan milik negara
e) Perjanjian

Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan


dengan akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai
wewenang yang disebut di dalam akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin
itu adalah tidak lain dimaksudkan untuk memudahkan pembuktian
peralihan hak cipta pabila terjadi persengketaan di kemudian hari.

Ciptaan yang dilindungi


UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni
dan sastra. Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi
:
a) Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.

6
c)  Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn,
pantomim dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film
serta karya rekaman radio.
d)  Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa
teks, dan karya rekaman suara atau bunyi.
e) Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan
kaligrafi yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
f) Seni batik
g) Arsitektur
h) Peta
i)  Sinematografi
j)  Fotografi
k) Program komputer atau komputer program
l)  Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.

Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang
berupa pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk
pengolahan ini dipandang merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri,
yang sudah lain dri ciptaan aslinya.
Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut :
a) Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
b) Peraturan perundang-undangan
c) Putusan pengadilan dan penetapan hakim
d) Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
e) Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi
khususnya di dalam bidang perdagangan)

Masa Berlakunya Hak Cipta


Dalam mengtur jangka waktu berlakunya hk cipta, UUHC tidak
menyaratkan melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu dikelompokkan
sebagai berikut :
1) Kelompok I (Bersifat Orisinal)

7
Untuk karya cipta yang sifatnya asli atu orisinal, perlindungan hukumny
berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut sampai dengn 50 tahun
setelah pencipta meninggal. Mengenai alasan penetpan jangka wktu
berlakuny hak cipta orisinal yang demikian lama itu, undang-undang tidak
memberikan penjelasan.

Karya cipta ini meliputi :


a. Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b. Ciptaan tari(koreografi).
c.  Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung.
d.  Seni batik.
e.  Ciptan lagu atau musik dengan atau tanpa teks.
f.    Karya arsitektur.

2) Kelompok II (Bersifat Derivatip)


Perlinndungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan
(derivatip)berlaku selama 50 tahun, yang meliputi hak cipta sebgai berikut:
a. Karya pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan,
pantomim dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan
film serta karya rekaman radio.
b. Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
c. Peta.
d. Karya sinematografi.
e.    Karya rekaman sura atau bunyi.
f.    Terjemahan dan tafsir.

3) Kelompok III (pengaruh waktu)


Terhadap karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan
hukumnya berlaku selama 25 tahun,meliputi hak cipta atas ciptaan :
a.  Karya fotografi.
b.  Program komputer atau komputer program.
c.   Saduran dan penyusunan bunga rampai.

8
Pendaftaran Hak Cipta
Ciptaan tidak kalah pentingnya dengan benda-benda lain seperti tanah,
kendaraan bermotor, kapal, merk yang memerlukan pendaftaran.
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu
diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Maksud dari pendaftaran itu sendiri
adalah hanya semata-mata mengejar kebenaran prosedur formal saja, tetapi
juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengukuhan hak cipta dan
sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian
hari terhadap ciptaan tersebut.. Pendaftaran hak cipta yaitu di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip). Artinya
orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak
ada sanksi hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC
memberikan kebebasan masyarakat untuk melakukan pendaftaran.

Hak dan Wewenang Menuntut


Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak mengurangi
hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang tanpa
persetujuannya :
a.  Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptan itu.
b.  Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya.
c.  Mengganti/mengubah judul ciptaan.
d.  Mengubah isi ciptaan

2) Hak Kekayaan Industri


Hak kekayaan industri terdiri dari :

 Paten
Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu

9
tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakan.Adapun invensi adalah ide inventor
yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yan spesifik
di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses  atau penyempurnaan
dan pengembangan produk atau proses.
Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah insentif
serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika pada
tanggal penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang
diungkapkan sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru dan
mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi,
kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukun
dalam bentuk paten sederhana.
Berdasarkan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
Paten, paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun, terhitung
sejak tanggal penerimaan dan jangka itu tidak dapat diperpanjang.
Sedangkan untuk paten sederhana diberikan jangka waktu 10 tahun,
terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat
diperpanjang.Paten diberikan berdasarkan permohonan dan setiap
permohonan hanya dapat diajukan untuk satu invensiatau beberapa invensi
yang merupakan satu kesatuan invensi. Dengan demikian, permohonan
paten diajukan dengan membayar biaya kepada Direktorat Jendral Hak
Paten Departemen Kehakiman dan HAM. Namun, permohonan dapat
diubah dari paten menjadi paten sederhana.
Berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang
Paten, paten dapat dialihkan baik seliruh maupun sebagian karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang
dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan dengan pencatatan oleh
derektorat jendral pengalihan paten.

 Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang

10
memiliki daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang
atau jasa. Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kapada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk
jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau
memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis
merek dapat dibagi menjadi merk dagang, merek jasa dan merek kolektif.
9
Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10
tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat
diperpanjang denga jangka waktu yang sama.Hak merek terdaftar dapat
beralih atau dialihkan karena pawarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau
seba-sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Penghapusan
pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan atas prakarsa
direktorat jendral berasarkan permohonan pemilik merek yang
bersangkutan atau pihak ketiga dalam bentuk gugatan kepada pengadilan
niaga.
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannyauntuk barang atau jasa yang sejenis, berupa
gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan
dengan penggunaan merek tersebut. Sanksi yang dikenakan terhadap
masalah merek berupa pidana dan denda.

 Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri  varietas hasil
pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan
hukum lain untuk menggunakan selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau
spesies tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di
Indonesia atau sudah diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik,
sehingga dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain. Seragam,

11
memiliki sifat utama yang seragam. Stabil, tidak mengalami perubahan
ketika ditanam berulang-ulang atau untuk diperbanyak melalui siklus. Dan
diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas yang
bersangkutan.
Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas
Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal PVT
meliputi 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman
tahunan. Hak untuk menggunakan varietas dapat meliputi memprodusi/
memperbanyak benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan,
menawarkan, memperdagangkan, mengekspor, mengimpor.
Dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Varietas
Tanaman, hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian, dan sebab lain yang dibenarkan oleh undang-
undang.Berakhirnya hak PVT dapt disebabkan karena berakhirnya janga
waktu, pembatalan, dan pencabutan. Dan sanksi yang diberikan untuk
masalah PVT berupa pidana dan denda.

 Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik
rahasia dagang. Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui
oleh masyarakat.
Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip
perlindungan otomatis dan perlindungan yang diberikan selama
kerahasiaannya terjaga. Pemilik HKI berhak menggunakan sendiri rahasia
dagang yang dimilikinya atau memberikan lisensi atau melarang pihak lain
untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan rahasia dagang
adalah sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.

12
Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh
undang-undang. Pengalihan harus disertau dengan pengalihan dokumen-
dokumen yang menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi
yang diberikan untuk masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.

 Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau
komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari
padanya yang berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan
tangan.
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal
penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah
ad sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri
diberikan 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar
umum desain industri dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.
Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke Direktorat
Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa Indonesia.Pengalihan
hak ini dapat dilakukan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis
dan sebab lain yang dibenarkan perundang-undangan dan wajib dicatat
dalam daftar umum desain industri.Desain industri terdaftar hanya dapat
dibatalkan atas permintaan pemegang lisensi.Sanksi yang diberikan untuk
masalah desain industri berupa pidana dan denda.

 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu


Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya
untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan
persetujuanya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka

13
waktu perlindungan hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali
desain tersebut di eksplotasi secara komersial.hak ini dapat
beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan
sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Sanksi yang
diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa pidana
dan denda.

D. Fungsi HAKI
1.Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain.
2.Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi
kekayaan intelektual.
3.Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian,
usaha dan industri di Indonesia.
4.Alat perlindungan menjamin hak komersialisasi.
5.Peringatan kepada pihak yang berniat melanggar.
6.Advertensi untuk meningkatkan value produk.
7.Alat monopoli perdagangan.
8.Informasi paten sebagai referensi pengembangan lebih lanjut.
9.Informasi paten merupakan informasi strategi riset suatu perusahaan.

E. Tujuan HAKI
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta pelatihan dalam
peraturan-peraturan, hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam
penerapan HAKI.
2. Agar para peserta pelatihan mengetahui prosedure penerapan HaKI
dan masalah- masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan
HAKI.
3. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di
bidang produk industri yang menyangkut desain, proses produksi
serta pemakaian merek sendiri.

F. Manfaat HAKI

14
1.Memberikan perlindungan hukum sebagai insentif bagi pencipta
inventor dan desainer dengan memberikan hak khusus untuk
mengkomersialkan hasil dari kreativitasnya dengan menyampingkan sifat
tradisionalnya.
2.Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.
3.Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan
penemuan baru di berbagai bidang teknologi.
4.Sistem Paten akan memperkaya pengetahuan masyarakat dan melahirkan
penemu-penemu baru.
5.Peningkatan dan perlindungan HKI akan mempercepat pertumbuhan
indrustri, menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan kualitas hidup manusia yang memberikan
kebutuhan masyarakat secara luas.
6.Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku/ etnik
dan budaya serta kekayaan di bidang seni, sastra dan budaya serta ilmu
pengetahuan dengan pengembangannya memerlukan perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) yang lahir dari keanekaragaman tersebut.
7.Memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong
kreatifitas bagi masyarakat.
8.Mengangkat harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia.
9.Meningkatkan produktivitas, mutu, dan daya saing produk ekonomi
Indonesia.

15
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak kekayaan intelektual yang
dilindungin oleh undang-undang. Setiap orang wajib menghormati hak
kekayaan intelektual oranglain. Hak kekayaan intelektual tidak boleh
digunakan oleh oranglain tanpa izin pemiliknya, kecuali apabila ditentukan
oleh undang-undang. Dan dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa
HaKI adalah bagian penting suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra
maupun seni dengan menghargai hasil karya pencipta yang kreatif dan
inovasi agar dapat diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan hasil
karya seseorang serta berguna untuk perusahaan dan industri dalam
melaksanakan kegiatan perekonomian

16
DAFTAR PUSTAKA
Csya-dhanie.blogspot.com Etika dan Profesi Bisnis
http://csya-dhanie.blogspot.com , Diakses pada 10 May 2014

Ezzatannaaziaathaki.blogspot.com Makalah HAKI


http://ezzatannaaziaathaki.blogspot.com , Diakses pada 10 May
2014

Emawati Junus, 2003 Aspek Hukum dalam Sengketa Hak Kekayaan


Intelektual Teori dan Praktek, Diakses pada 10 May 2014

17

Anda mungkin juga menyukai