Prophetic business Wisdom (Siddiq, Amanah, Fathanah dan Tabligh) “Ubadah bin Samit meriwayatkan, Nabi bersabda: Berikanlah kepadaku enam jaminan dari diri kamu, maka aku menjamin surga untukmu: (1) Berlaku benar saat bicara; (2) Tepati jika kamu berjanji; (3) Tunaikanlah amanah; (4) Pejamkanlah mata kamu (dari yg dilarang); (5) Peliharalah kemaluanmu; (6) Tahanlah tangan kamu (dari menyakiti atau mengambil hak orang) (HR. Ahmad) • Profesionalisme Nabi dalam hal usaha/ kerja melekat erat dengan karakter yg ada pada diri Rasulullah Saw. • Karakter itu, mencakup sifat-sifat Nabi yang mulia, yaitu: Siddiq, Amanah, Fathanah dan Tabligh. • Dalam konteks berusaha (bekerja) sifat-sifat tersebut menjadi dasar dalam setiap aktivitas, yg kemudian menjadi sikap dasar manusia (fundantal human ethics) yg mendukung keberhasilan setiap hal. 1. Siddiq, berarti jujur atau benar. Dalam menjalankan (memenaj) usaha, Nabi selalu menunjukkan kejujuran. Beliau meyakini betul, bahwa membohongi orang lain (para pelanggan) sama dgn menghianati mereka. Mereka akan kecewa bahkan tertipu, akibatnya mereka tidak akan membangun hubungan baik lagi dengan kita, akibat lebih jauh “hancurlah usaha”. • Dalam manajemen pemasaran modern, karakter siddiq sangat menentukan terciptanya layanan inforasi secara benar, bahkan karakter siddiq merupakan dasar yg harus menyertai aktivitas usaha/bekerja • Dengan jiwa siddiq, hak atau kepentingan pelanggan tetap tertenuhi. • Nabi dalam membangun hubungan dengan para pelanggan (mitra kerja) dijelaskan (1) Tidak mengingkari janji yg telah disepakati; (2) Tidak menyembunyikan cacat atau sesuatu yang telah disepakati; (3) Tidak mengelabui informasi pada umumnya. 2. Amanah, berarti dapat dipercaya, dalam konteks ini amanah adalah tidak mengurangi atau menambah sesuatu dari yg seharusnya atau dari yg telah disepakati. • Dalam dunia marketing (pemasaran), nilai-nilai amanah sama penting kedudukannya dengan nilai-nilai siddiq. • Bagi perusahaan, pebisnis, sekolah/ madrasah dan pekerja (guru), sifat amanah akan membawa keuntungan besar. Sebab ketika mitra usaha memutuskan untuk memberikan kepercayaan, maka mereka menganggap perusahaan, pebisnis, sekolah/ madrasah dan pekerjanya (guru) dapat dipercaya (amanah) • Sehebat apapun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang bertumpu pada “4P” (product, price, place dan promotion) atau “4C” (commodity, customer, competition, dan change) • Bahwa 4P atau 4C tidak akan membuahkan hasil tanpa disertai adanya nilai-nilai amanah. 3. Fathanah, berarti cakap atau cerdas, perusahaan, pebisnis, sekolah/ madrasah dan pekerja (guru) yang cerdas mampu memahami peran dan tanggungjawab usahanya dengan baik. • Konteks ini, mampu mampu menunjukkan kreativitas dan inovasi guna mendukung dan mempercepat keberhasilan. • Mampu juga memberikan sentuhan nilai yg efektif dan efisien dalam kegiatan pemasaran; • Dalam dunia persaingan, kecerdasan dalam berusaha (kreativitas dan inovasi) sangatlah penting, jika tdk, sukses dan keberlangsungan hidup perusahaan, bisnis, sekolah/ madrasah dan pekerja (guru) akan terancam, untuk itu perlu: (1) Selalu mengadministrasikan dokumen- dokumen; (2) Menjaga profesionalisme dan kualitas pelayanan; (3) Kreatif dan inovatif; (4) Mengantisipasi perubahan yang terjadi dalam segala aspek terkait. 4. Tabligh, bisa dimaknai dengan menyampaikan. Dalam konteks usaha/ kerja pemahaman tabligh bisa mencakup argumentasi dan komunikasi. • Pengusaha, pebisnis, kepala sekolah/ madrasah dan pekerja (guru), humas hendaknya mampu mengomunikasikan “hal yang terkait” dengan produknya (usahanya) dengan strategi yang tepat. Artinya, (1) tepat dalam memilih media promosi, seperti TV, radio, suratkabar, dan majalah; (2) tepat dalam membidik segmentasi pasar, gender dan usia; (3) tepat dalam menentukan target daya beli (high-end, middle, atau middle low); • (4) tepat dalam memberikan bulan diskon, (5) tepat dalam mementukan biro iklan atau model yang akan menjadi brand ambassador produk. • Dengan sifat tabligh, Pengusaha, pebisnis, kepala sekolah/ madrasah dan pekerja (guru), humas diharapkan mampu menyampaikan keunggulan- keunggulan produk dengan menarik dan tepat sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran (transparency and fairness). • Dengan itu, pelanggan, mitra kerja, para wali murid dapat dengan mudah memahami pesan- pesan yang disampaikan.