Anda di halaman 1dari 12

Al-Qur’an dan Al-Hadits-10

H. Muhammad Bahrul Ilmie


Tuntutan terhadap Para Guru

• QS. Ash-Shaff (61): ayat (2-3): “Wahai orang-


orang yang beriman, kenapakah kamu
mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?; Amat besar kebencian di sisi Allah
bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan”.
Guru/Ustadz
• Seorang guru, pengajar, bukan hanya
mencerminkan suatu profesi, tetapi
merupakan refresentasi dari berbagai
kedudukan yang sangat mulia.
• Guru adalah pahlawan, tanpa pamrih, tanpa
tanda jasa; pahlawan pengetahuan,
pendidikan, kebaikan; pembangun manusia,
peradaban, kultur, pioner, reformer dan
terpercaya, soko guru, batara guru dll....
• Prof. Zaliyah Darajat, mengungkapkan bahwa
persyaratan seorang guru adalah, ia harus
memilki kedalaman ilmu pengetahuan dan
bertakwa kepada Allah Swt, serta mempuyai
akhlak yang mulia dan berkelakuan baik.
• Seorang guru yang baik, harus memilki
kepribadian yang luhur, mulia dan bermoral, shg
mampu menjadi teladan bagi siswa/ murid-nya.
• Keteladanan yang diberikan oleh guru akan
berdampak besar terhadap kepribadian siswa/
murid.
• Guru adalah pihak kedua setelah orang tua dan
keluarga yang paling banyak bersama dan
berinteraksi dengan siswa, shg sangat
berpengaruh bagi perkembangan seorang siswa/
murid.
• Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung
dan kumulatif terhadap prilaku siswa.
• Prilaku guru dalam mengajar, secara langsung
atau tdk langsung, akan mempengaruhi motivasi
belajar siswa, baik yg positif maupun negatif.
Ketauladanan Nabi Saw
• Rasulullah telah memberi teladan ttg
bagaimana kepribadian dan karakter seorang
guru yang baik.
• Melalui ayat-ayat Allah yang beliau
sampaikan, maupun hadits-hadits beliau, yang
mengajarkan beberapa sifat yang harus dimilki
oleh guru.
• Nabi Saw adalah guru pertama bagi kaum
muslimin
• Dlm beberapa riwayat disebutkan, ketika
Rasulullah mengajar pada para sahabatnya,
Rasulullah menerapakan sifat-sifat dan akhlak
mulia, shg maksud dari ajarannya dpr
tersampaikan dengan baik, dan diamalkan
oleh para sabahatnya;
• Beberapa sifat mulia Rasulullah Saw sebagai
guru , yang patut diterapkan oleh para guru/
ustadz agar pengajarannya berhasil dengan
baik, yaitu:
1. Ikhlas, mengikhlaskan ilmu sebagai amal ibadah
kpd Allah Swt adalah sesuatu yg sulit bagi
sebagian besar guru;
2. Jujur, kejujuran bagi seorang guru ibarah
mahkota yg menghiasi kepalanya. Kejujuran
adalah penyelamat bagi guru, baik di dunia
maupun di akhirat;
3. Walk the talk, Rasulullah selalu memerintahkan
kebaikan kepada manusia, dan beliau adalah
orang pertama melakukannya. Beliau mencegah
manusia pada kejahatan, dan beliau org yang
pertama menjauhinya.
4. Adil dan egaliter, Seorang guru akan
menemukan kondisi yg beragam ketika
beradapan dengan murid-muridnya.
Memberikan keistimewaan terhadap sebagian
dari sebagian lainnya, merupakan tindakan yg
tdk boleh dilakukan oleh guru. Seorang guru
hendaknya bersikap adil kepada seluruh
muridnya, baik itu dlm penilaian, maupun
pembagian lainnya;
5. Akhlak mulia, setiap ucapan yg baik dan
ungkapan yg terpuji, akan membekas thp org yg
mendengarnya. Guru mesti memelihara
akhlaknya di hadapan muridnya.
6. Tawadhu’, guru yg memiliki sfat tawadhu’
(merendahkan hati) akan terlihat agung dan
berwibawa, dan guru akan lebih mudah dlm
menyampaikan ilmu, mengajar, menasehati, dan
berinteraksi dgn murid. Semua yg
disampaikannya, akan mendapat penerimaan
oleh murid secara menyenangkan;
7. Berani, dlm konteks ini guru berani mengatakan
kebenaran, berani mengakui kekeliruan, dan
berani mengakui kelemahan. Kebanyakan,
cenderung menghindar dari murid jika
melakukan kesalahan, menjaga image.
8. Jiwa Humor yg sehat, homor yg segar dan sehat
merupakan ungkapan kreativitas yg lumrah.
Homur bisa memecahkan logika yg nyata
menjadi plesetan peristiwa yg sama sekali tdk
terduga. Guru yg cerdas akan memasukkan
homur ditengah penyampaian materi, shg
membuat suasana belajar menjadi semakin
menarik dan menyenangkan;
9. Sabar dan menahan marah. Kemampuan
mengatasi amarah adalah sebuah tanda
kekuatan seorang guru, terlebih guru tersebut
mampu menuntaskan apa yg ingin dicapai.
10. Menjaga lisan. Kebiasaan mengeluarkan ucapan
keji, umpatan dan menghina orang lain adalah
sikap tercela, Sikap tercela dapat merusak jiwa,
memperburuk karakter dan jauh dari kemuliaan
seorang guru.
11. Sinergi dan musyawarah. Banyaknya
permasalahan, yg terkadang sulit, maka guru
mesti membuka dialog, meminta pendapat kpd
orang lain (rekan kerja). Guru tidak boleh malu
bertanya kpd orang lain tentang masalah yang
tidak dipahaminya. Bermusyawarah
menentukan strategi pengajaran bersama, sama
sekali tdk mengurangi kehormatan.

Anda mungkin juga menyukai