orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?; Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. Guru/Ustadz • Seorang guru, pengajar, bukan hanya mencerminkan suatu profesi, tetapi merupakan refresentasi dari berbagai kedudukan yang sangat mulia. • Guru adalah pahlawan, tanpa pamrih, tanpa tanda jasa; pahlawan pengetahuan, pendidikan, kebaikan; pembangun manusia, peradaban, kultur, pioner, reformer dan terpercaya, soko guru, batara guru dll.... • Prof. Zaliyah Darajat, mengungkapkan bahwa persyaratan seorang guru adalah, ia harus memilki kedalaman ilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Allah Swt, serta mempuyai akhlak yang mulia dan berkelakuan baik. • Seorang guru yang baik, harus memilki kepribadian yang luhur, mulia dan bermoral, shg mampu menjadi teladan bagi siswa/ murid-nya. • Keteladanan yang diberikan oleh guru akan berdampak besar terhadap kepribadian siswa/ murid. • Guru adalah pihak kedua setelah orang tua dan keluarga yang paling banyak bersama dan berinteraksi dengan siswa, shg sangat berpengaruh bagi perkembangan seorang siswa/ murid. • Kepribadian guru mempunyai pengaruh langsung dan kumulatif terhadap prilaku siswa. • Prilaku guru dalam mengajar, secara langsung atau tdk langsung, akan mempengaruhi motivasi belajar siswa, baik yg positif maupun negatif. Ketauladanan Nabi Saw • Rasulullah telah memberi teladan ttg bagaimana kepribadian dan karakter seorang guru yang baik. • Melalui ayat-ayat Allah yang beliau sampaikan, maupun hadits-hadits beliau, yang mengajarkan beberapa sifat yang harus dimilki oleh guru. • Nabi Saw adalah guru pertama bagi kaum muslimin • Dlm beberapa riwayat disebutkan, ketika Rasulullah mengajar pada para sahabatnya, Rasulullah menerapakan sifat-sifat dan akhlak mulia, shg maksud dari ajarannya dpr tersampaikan dengan baik, dan diamalkan oleh para sabahatnya; • Beberapa sifat mulia Rasulullah Saw sebagai guru , yang patut diterapkan oleh para guru/ ustadz agar pengajarannya berhasil dengan baik, yaitu: 1. Ikhlas, mengikhlaskan ilmu sebagai amal ibadah kpd Allah Swt adalah sesuatu yg sulit bagi sebagian besar guru; 2. Jujur, kejujuran bagi seorang guru ibarah mahkota yg menghiasi kepalanya. Kejujuran adalah penyelamat bagi guru, baik di dunia maupun di akhirat; 3. Walk the talk, Rasulullah selalu memerintahkan kebaikan kepada manusia, dan beliau adalah orang pertama melakukannya. Beliau mencegah manusia pada kejahatan, dan beliau org yang pertama menjauhinya. 4. Adil dan egaliter, Seorang guru akan menemukan kondisi yg beragam ketika beradapan dengan murid-muridnya. Memberikan keistimewaan terhadap sebagian dari sebagian lainnya, merupakan tindakan yg tdk boleh dilakukan oleh guru. Seorang guru hendaknya bersikap adil kepada seluruh muridnya, baik itu dlm penilaian, maupun pembagian lainnya; 5. Akhlak mulia, setiap ucapan yg baik dan ungkapan yg terpuji, akan membekas thp org yg mendengarnya. Guru mesti memelihara akhlaknya di hadapan muridnya. 6. Tawadhu’, guru yg memiliki sfat tawadhu’ (merendahkan hati) akan terlihat agung dan berwibawa, dan guru akan lebih mudah dlm menyampaikan ilmu, mengajar, menasehati, dan berinteraksi dgn murid. Semua yg disampaikannya, akan mendapat penerimaan oleh murid secara menyenangkan; 7. Berani, dlm konteks ini guru berani mengatakan kebenaran, berani mengakui kekeliruan, dan berani mengakui kelemahan. Kebanyakan, cenderung menghindar dari murid jika melakukan kesalahan, menjaga image. 8. Jiwa Humor yg sehat, homor yg segar dan sehat merupakan ungkapan kreativitas yg lumrah. Homur bisa memecahkan logika yg nyata menjadi plesetan peristiwa yg sama sekali tdk terduga. Guru yg cerdas akan memasukkan homur ditengah penyampaian materi, shg membuat suasana belajar menjadi semakin menarik dan menyenangkan; 9. Sabar dan menahan marah. Kemampuan mengatasi amarah adalah sebuah tanda kekuatan seorang guru, terlebih guru tersebut mampu menuntaskan apa yg ingin dicapai. 10. Menjaga lisan. Kebiasaan mengeluarkan ucapan keji, umpatan dan menghina orang lain adalah sikap tercela, Sikap tercela dapat merusak jiwa, memperburuk karakter dan jauh dari kemuliaan seorang guru. 11. Sinergi dan musyawarah. Banyaknya permasalahan, yg terkadang sulit, maka guru mesti membuka dialog, meminta pendapat kpd orang lain (rekan kerja). Guru tidak boleh malu bertanya kpd orang lain tentang masalah yang tidak dipahaminya. Bermusyawarah menentukan strategi pengajaran bersama, sama sekali tdk mengurangi kehormatan.