Anda di halaman 1dari 1

1.

Menurut uu nomor 25 tahun 1992 untuk penyelesaian masalah pada KHB, maka
terlebih dahulu koperasi dibubarkan atas keputusan pemerintah bahwa Koperasi Haraban
Baru terbukti tidak memenuhi ketentuan Undang-undang Perkoperasian, kegiatannya
bertentangan dengan ketertiban umum dan/ atau kesusilaan, kelangsungan hidupnya koperasi
tidak dapat diharapkan lagi.

Semua anggota Koperasi Haraban Baru harus menanggung semua akibat yang sudah
diperbuat, seperti menggelapkan dana nasabah, Kerugian yang diterima nasabah harus
ditanggung oleh semua anggota koperasi. Pemerintah dan pihak kepolisisan bekerja sama
untuk menyelesaikan masalah yang ada di KHB ini, bahwa seperti nasabah yang tidak merasa
tertipu sebaiknya diberitahu dan berikan bukti-bukti yang sebagaimana telah dilakukan oleh
KHB bahwa berdirinya koperasi ini untuk penipuan dan berdirinya koperasi pun tidak
memiliki ijin yang tertulis hal inipun sudah melanggar uu nomor 25 tahun 1992 pasal 9
tentang status badan hukum. Maka bukti ini sudah kuat untuk diberikan kepada nasabah yang
memang mereka tidak merasa dirugikan. Semua anggota Koperasi Harapan Baru harus
ditangkap pihak kepolisian karena telah lekakukan pelanggaran berat yaitu penipuan, dan
juga harus menanggung semua kerugian nasabah KHB tersebut.

2. Pertama dan yang paling utama dimulai dari internal, dari dalam Koperasi. Semua
anggota, pengurus, pengawas sebaik mungkin menjalankan tugasnya dengan transparan dan
jelas kepada sesama anggota juga saling percaya satu sama lain agar tercipta Koperasi yang
harmonis. Dengan begitu, Koperasi berjalan baik dan masyarakat sekitar pun dapat
merasakan bahwa Koperasi tersebut baik-baik saja dan sehat. Setelah itu para anggota
Koperasi tersebut juga mensosialisasikan Koperasinya dan menawarkan kepada masyarakat
untuk bergabung dengan diceritakan pengalaman anggota tersebut mengikuti kegiatan di
dalam Kopereasi itu. Maka Koperasi akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai