Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

DESAIN RISET PEMASARAN

Disusun Oleh
Kelompok 9 :
1. Ichsan Setiadi B.131.18.0199
2. Dewi Diya Pramudiyar B.131.18.0097
3. Stevanie Gizella Tanaya B.131.17.0423

UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS EKONOMI
S-1 MANAJEMEN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

           Dalam riset pemasaran kita mempelajari mengenai desain riset pemasaran yaitu
kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan dilakukan sebagai pedoman
dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Apakah desain tersebut menjadi produktif
dalam situasi tertentu. Jadi analisis riset perlu memahami desain-desain tersebut hal tersebut
makalah ini menjelaskan tentang desain riset pemasaran.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas dapatdirumuskan rumusan


masalah sebagai berikut :

1. Apa itu desain riset pemasaran?


2. Jelaskan jenis-jenis desain riset pemasaran?
3. Apa itu riset eksploratori?
4. Apa itu Kombinasi desain riset pemasaran?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang desain riset pemasaran


2. Untuk mengetahui jenis-jenis desain riset pemasaran
3. Untuk mengetahui tentang riset eksploratori
4. Untuk mengetahui pengertian Kombinasi desain riset pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Riset

Merupakan kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang berguna sbg
pedoman dalam pengumpulan dan analisis data. Desain Riset menjamin bahwa studi :akan
lebih relevan terhadap masalahnya, danakan menggunakan prosedur yg ekonomis. Menurut
Malhotra Et. AL (1996) Design riset merupakan suatu kerangka kerja atau cetak biru
(blueprint) yang merinci secara detail prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi
guna menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan
keputusan.

Delapan Perspektif Desain Riset:


- Tingkat kristalisasi masalah
- Metode pengumpulan data
- Pengontrolan peneliti atas variable
- Tujuan Studi
- Dimensi Waktu
- Ruang lingkup topic
- Lingkungan riset
- Persepsi subyek

B. Jenis – jenis Desain Riset Pemasaran

Riset Eksploratori

Riset eksploratori merupakan design riset yang memiliki tujuan utama untuk
memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya
dihadapi manajemen. Hasil yang diperoleh dari riset eksploratori dapat digunakan sebagai
pedoman untuk menentukan jenis informasi yang dibutuhkan.
Contoh : volume penjualan mengalami penurunan tajam yang jauh dari perkiraan
sebelumnya. Di sini manajer atau periset berusaha menemukan atau mengidentifikasi
penyebab sebenarnya penurunan tersebut sehingga dapat ditetapkan masalah yang
sesungguhnya.
Riset eksploratori merupakan riset awal yang dapat ditindaklanjuti dengan riset yang lain
seperti riset deskriptif.

Riset Deskriptif

Riset deskriptif merupakan jenis riset yang tujuan utamanya adalah menggambarkan
sesuatu. Hal-hal yang dapat digambarakan dalam riset deskriptif meliputi karakteristik
pelanggan, perilaku pembelian, motivasi membeli, sikap konsumen, tingkat kepuasan
konsumen, dan sebagainya.
Jika dibandingkan dengan riset eksploratori, dalam riset deskriptif peneliti diasumsikan telah
memiliki pemahaman tentang masalah riset dan telah mengetahui jenis informasi yang akan
dicari. Bisa jadi pemahaman ini didapat dari riset eksploratori yang dilakukan sebelumnya.
Oleh karena itu, dalam penelitian prmasaran riset eksploratori dan riset deskriptif seringkali
dilakukan secara berurutan.
Contoh : Produsen minuman ringan menganggap bahwa penjualan diet kolanya disebabkan
karena jumlah remaja perempuan yang merupakan pasar utama perusahaan tersebut.
Riset Kausal
Merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat
atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang teliti. Variabel
yang mempengaruhi ini disebut sebagai variabel independen, sedangkan variabel yang
terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel independen.
Karena dalam riset kausal sifat variabel-variabelnya saling mempengaruhi dan
dipengaruhi, hubungan ini sering kali dinyatakan dalam pernyataan “jika-maka”.
Contoh : Riset kausal manajer pemasaran ingin mengetahui : Jika anggaran promosi dinaikan
5% maka bagaimana pengaruhnya terhadap volume penjualan yang akan dihasilkan?
Catatan : Jenis riset deskriptif dan kausal seringkali disebut sebagai riset konklusif karena
kedua riset ini berusaha memberikan kesimpulan akhir (conclusion) dari hasil temuannya.
C. Riset Eksploratori

Tujuan umum dari riset eksploratori adalah untuk mendapatkan masukan dan ide-ide.
Studi eksploratori berguna dalam memecah pernyataan masalah yang luas dan samar-samar
menjadi pernyataan submasalah yang lebih sempit tetapi lebih tepatnya dalam bentuk
hipotesis spesifik. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang memspesifikasi bagaimana dua
atau lebih variable terukur berkaitan.

Riset eksploratori dapat digunakan untuk menetapkan prioritas dalam mempelajari


penjelasan-penjelasan yang bertentangan ini. Prioritas utama biasanya akan diberikan pada
setiap hipotesis yang terlihat paling menjanjikan dalam studi eksploratori. Prioritas ini
mungkin ditetapkan sesuai dengan kelayakan dalam melakukan riset atas hipotesis tersebut.
Studi ini juga mengeliminasi ide-ide yang tidak layak. Studi ini juga digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan analisis tentang sebuah masalah dan juga digunakan untuk
menjelaskan konsep-konsep.

Tujuan studi eksploratori sebagai berikut :


- Merumuskan sebuah masalah untuk penyelidikan yang lebih tepat
- Mengembangkan hipotesis
- Menetapkan prioritas untuk riset lebih lanjut
- Mengumpulkan informasi tentang masalah praktis dalam melaksanakan riset atau
isu-isu tertentu
- Meningkatkan pengetahuan analisis tentang masalah yang dihadapi
- Menjelaskan konsep-konsep
Studi eksploratori umumnya sangat fleksibel berkenaan dengan metode-metode yang
digunakan untuk memperoleh masukan-masukan serta mengembangkan hipotesis.Jadi
tidak dipungkiri bahwa kelihaian, pertimbangan dan nasib baik yang sangat berperan
dalam menghasilkan satu atau dua hipotesis kunci yang diharapkan akan menjelaskan
fenomena tersebut.

Riset eksploratori melakukan berbagai cara sebagai berikut :


1. Pencarian Literatur (Literature Search)
2. Survei pengalaman (Experience Survey)
3. Kelompok fokus
4. Analisis atas kasus-kasus tertentu

D. Kombinasi Desain Riset Pemasaran


Perbedaan antara ketiga desain sebenarnya relative atau tidak absolut. Sebuah riset
bisa menggunakan satu atau lebih desain sekaligus kombinasi desain yang digunakan
bergantung pada masalah yang diteliti. Kombinasi yang paling sering dijumpai adalah antara
riset eksploratori dan riset deskriptif serta riset eksploratori dan riset kausal. Namun tidak
mustahil pula mengkombinasikan ketiganya sekaligus. Diperlukannya kombinasi desain riset
ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, untuk meningkatkan kualitas riset. Kedua, karena
perbedaan situasi yang dihadapi dalam wilayah penelitian. Desain riset di suatu daerah
misalnya belum tentu cocok digunakan di daerah lainnya karena situasi kedua wilayah itu
berbeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam suatu riset pemasaran diperlukannya desain riset. Desain riset sendiri
merupakan kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai
pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data, yang nantinya akan berguna bagi
periset dan para mahasiswa yang melakukan dan mempelajari metode-metode riset.

Salah satu jenis riset eksploratori yang kami bahas digunakan untuk mendapatkan
masukan dan ide-ide yang tentunya berguna dalam memecah pernyataan masalah yang luas
dan samar-samar menjadi pernyataan submasalah yang lebih sempit.

Studi eksploratori umumnya sangat fleksibel berkenaan dengan metode-metode yang


digunakan untuk memperoleh masukan-masukan serta mengembangkan hipotesis. Dalam
studi ini juga membantu periset untuk mengeliminasi ide-ide yang tidak layak. Karena studi
ini digunakan pula untuk meningkatkan pengetahuan analisis tentang sebuah masalah dan
untuk menjelaskan konsep-konsep tertentu.

B. Saran

Menurut apa yang dibahas kelompok kami, suatu desain riset akan sangat bergantung
tentang bagaimana seorang periset dalam membawanya. Seorang periset akan dituntut untuk
memiliki desain yang benar, jika desain riset sudah salah sejak awal maka nantinya periset
tidak akan dapat melakukan riset dengan jelas sebab desain riset yang bersangkutan sendiri
tidak mempunyai arah yang jelas.

Bagi periset sangat diperlukan untuk berhati-hati dan diharapkan mampu membuat
suatu desain pemasaran yang jelas arah pedomannya dan pastinya relevan dengan riset yang
di teliti.
DAFTAR PUSTAKA

A. Churchill, Gilbert. 2001.Dasar-dasar Riset Pemasaran Jilid 1, edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai