Anda di halaman 1dari 4

17

BNJ0,05 = q0.05 (p;dbg)

Dimana :

BNJ0,05 = Beda Nyata Jujur pada taraf 5 %

q0,05 ( p;dbg ) = Nilai baku q pada taraf 5 %; (jumlah perlakuan p dan derajat

bebas galat)

KT g = Kuadrat tengah galat

r = Jumlah ulangan.

3.4. Pelaksanaan Penelitian


1. Perlakuan Benih

Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah Varietas Mustang F1

sebanyak 5 gram dalam 1 sachet, kemudian benih direndam dalam air hangat kuku

selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk memecahkan dormansi benih dan

mencegah penyakit tular benih seperti layu bakteri, kemudian benih siap

dikecambahkan dengan cara benih diletakkan di dalam petridis yang dialasi

dengan kertas merang basah setebal 5 lapis dan dikecambahkan selama 24 jam.

2. Penanaman Benih

Sebelum penanaman benih, terlebih dahulu siram media semai di dalam

babybag hingga media cukup basah. Benih yang sudah disiapkan kemudian

ditanam satu persatu di tengah babybag, setelah itu tutup dengan tanah yang

gembur hingga menutupi benih. Media semai terdiri dari tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 2:1 (dua bagian tanah satu bagian pupuk kandang).
18

3. Persiapan Media Tanam

Media yang digunakan adalah tanah dan pupuk kandang (kotoran sapi)

yang terlebih dahulu dibersihkan dari bahan- bahan yang tidak dikehendaki,

kemudia kedua media ini siap dicampurkan dengan perbandingan sesuai dengan

percobaan yaitu tanah : pupuk kandang dengan perbandingan (volume : volume)

masing – masing (4 : 1), (3 : 1) dan (2: 1). Kemudian media dimasukkan kedalam

polybag yang telah disediakan yaitu 81 polybag.

4. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan cara memindahkan bibit yang di babybag ke

dalam polibag, 1 tanaman per 1 polibag dan penanaman dilakukan pada saat

tanaman berumur 15 hari setelah semai. Bibit yang ditanam adalah bibit yang

sehat dan normal.

5. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari

disesuaikan dengan keadaan cuaca setempat.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman terung terserang penyakit

atau mati. Penyulaman ini dilakukan saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam.

c. Pemupukan

Pupuk NPK diberikan 2 kali sesuai dengan kombinasi perlakuan pada

umur 7 dan 21 HST. Pemupukan diberikan sekeliling batang tanaman sejauh 4 cm

dengan kedalaman 2 cm dengan dosis pupuk D1 = 100 kg ha-1, D2 = 150 kg ha-1

dan D3 = 200 kg ha-1.


19

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama ulat daun dan ulat penggerek batang dilakukan dengan

menggunakan insektisida Symbuse dengan konsentrasi 3 cc/liter air dilakukan

pada umur 45 HST dengan cara penyemprotan pada tanaman terung.

6. Panen

Panen dilakukan pada umur 54, 62 dan 70 hari setelah tanam. Terung

yang dipanen berukuran besar, buah masih muda, kulit buah mengkilat dan

memiliki warna yang cemerlang. Panen dilakukan dengan cara manual yaitu buah

dipetik dengan memotong tangkai buahnya dengan menggunakan pisau yang

tajam.

3.5. Pengamatan

Ada beberapa parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain :

1. Tinggi Tanaman (cm)

Tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik tumbuh tertinggi

dengan mengunakan meteran dan di amati pada umur 15, 30 dan 45 HST.

2. Diameter Pangkal Batang (mm)

Diameter pangkal batang di ukur pada umur 15, 30 dan 45 HST, diukur pada

leher batang (pangkal batang) dengan menggunakan jangka sorong.

3. Jumlah Buah Per Tanaman (buah)

Jumlah buah yang dihitung adalah buah hasil tanaman terung yang telah di

panen per tanaman pada umur 54, 62 dan 70 HST.


20

4. Diameter Buah (mm)

Diameter buah diukur pada saat panen umur 54, 62 dan 70 HST dengan

mengunakan jangka sorong.

5. Berat Buah Per Tanaman (g)

Berat buah pertanaman diamati pada saat panen umur 54, 62 dan 70 HST

dengan cara menimbang buah per tanaman dengan menggunakan timbangan

analitik.

Anda mungkin juga menyukai