Anda di halaman 1dari 4

J. Pijar MIPA, Vol. 16 No.

2, Maret 2021: 176-179 ISSN 1907-1744 (Cetak)


DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2474 ISSN 2460-1500 (Online)

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 BERBASIS PROBLEM BASED


LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SAINS

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 BERBASIS PROBLEM BASED


LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SAINS

Rahmawati*, Dwi Laksmiwati, Syarifa Wahidah Al Idrus, Aliefman Hakim dan Supriadi
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
*Email: rahmawati_kimia@unram.ac.id

Diterima: 9 Februari 2021. Disetujui: 10 Februari 2021. Dipublikasikan: 3 Maret 2021

Abstrak: Modul praktikum kimia organik 1 untuk pegangan mahasiswa praktikan pendidikan kimia semester 3
telah berhasil dikembangkan. Pengembangan modul telah melalui serangkaian proses validasi ahli, penjaringan
respon dosen dan mahasiswa menggunakan instrumen angket, serta pengujian terbatas pada proses pembuatan
video praktikum sebagai bahan praktikum virtual mata kuliah kimia organik 1. Pengembangan dilakukan dalam
4 tahapan yakni: tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap develop (pengembangan), dan
tahap disseminate (penyebaran). Modul yang telah dikembangkan dinyatakan valid oleh validator dari segi
kelayakan dengan nilai rata-rata sebesar 0.74 dan praktis dengan persentase sebesar 78.93%. Responden
memberikan respon sangat positif terhadap modul praktikum kimia organik 1 sehingga modul dinyatakan layak
untuk dijadikan sebagai panduan melaksanakan praktikum karena dapat meningkatkan ketrampilan sains
mahasiswa.

Kata kunci: Pengembangan, Modul, PBL, Kimia Organik 1

Abstract: The organic chemistry practicum module 1 for students to practice chemistry education in semester 3
has been successfully developed. Module development has gone through a series of expert validation processes,
capturing the responses of lecturers and students using a questionnaire instrument, and limited testing on the
process of making practicum videos as virtual practicum materials for organic chemistry courses 1. The
development is carried out in four stages, the define stage, the design stage, the develop stage and the
dissemination stage. Modules that have been developed are declared valid by the validator in terms of feasibility
an average value at 0.74 and practical percentage at 78.93%. The respondents gave a very positive response to
the organic chemistry practicum module 1 so that the module was deemed appropriate to be used as a guide for
carrying out practicum because it could improve students' science skills.

Keywords: Development, Modul, PBL, Organic Chemistry 1

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah proses langsung sehingga dapat meningkatkan
pengubahan sikap dan tata laku yang dialami oleh pemahaman konsep kimia, menumbuhkan minat
setiap individu dalam memperoleh pengetahuan, dan motivasi, serta melatih kemampuan berpikir
wawasan serta untuk mengembangkan sikap, kritis dalam menyelesaikan praktikum kimia
keterampilan, dan potensi yang dimiliki [1]. organik. Kegiatan praktikum di laboratorium
Pendidikan dapat diperoleh dimana saja dan kapan merupakan bagian yang penting karena dapat
saja, termasuk dalam praktikum. melatih kemampuan ilmiah mahasiswa dalam
Praktikum merupakan salah satu bentuk mengobservasi fenomena alam yang ditemukan
pembelajaran yang dilaksanakan pada tempat memudahkan mahasiswa melaksanakan
tertentu di mana mahasiswa dituntut untuk berperan pembalajaran praktikum [4].
secara aktif untuk menyelesaikan masalah yang Modul sangat diperlukan dalam kegiatan
diberikan melalui penggunaan alat, bahan serta praktikum. Selain sebagai penuntun praktikum
metode yang sudah ditentukan. Dalam membantu modul juga dapat digunakan sebagai media untuk
proses berjalannya sebuah praktikum, mahasiswa mengarahkan mahasiswa agar mampu bekerja
menggunkan modul yang dibuat sebagai panduan dengan langkah-langkah yang ilmiah sehingga
agar praktikum berjalan dengan baik dan lancar [2]. dapat meningkatkan keterampilan generik sains
Melalui kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa karena keterampilan generik sains akan
motivasi belajar dan rasa ingin tahu serta muncul pada pembelajaran yang berkaitan dengan
keterampilan proses sains mahasiswa meningkat teori-teori dan praktik [5-6].
[3]. Praktikum kimia organik ini memberikan
Melalui kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa kesempatan untuk lebih aktif
mahasiswa memperoleh pengalaman secara mengembangkan kreativitasnya sendiri dalam

176
J. Pijar MIPA, Vol. 16 No.2, Maret 2021: 176-179 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2474 ISSN 2460-1500 (Online)

menerapkan langkah-langkah atau metode kerja di angket respon mahasiswa. Tahap develop ini
laboratorium. Kegiatan praktikum pada mata kuliah menghasilkan prototype 3.
kimia organik dimaksudkan agar mahasiswa dapat
lebih aktif meningkatkan keterampilan berpikir, HASIL DAN PEMBAHASN
membangun pemahaman konsep, menumbuhkan Pengembangan Modul Praktikum
keterampilan proses, menumbuhkan motivasi, dan Tahap awal dalam penelitian yaitu
melatih kemampuan psikomotorik. analisis awal akhir dan analisis materi. Analisis
Pada prodi pendidikan kimia, mata kuliah dilakukan terhadap beberapa literatur seperti
kimia organik diberikan selama 3 semester, yakni jurnal, Rancangan Pembelajaran Semester (RPS),
pada semester 3 dengan nama kimia ‘organik 1’ dan Rancangan Tugas Mahasiswa (RTM).
dan pada semester 4 dengan nama ‘kimia organik Analisis terhadap Rancangan Pembelajaran
2’. Mata kuliah kimia organic adalah mata kuliah Semester (RPS) yang terdiri dari kemampuan
yang tentang senyawa yang terkandung dalam akhir yang diharapkan, bahan kajian serta
bahan hidup, tentang nama senyawanya, struktur indikator capaian, maka modul praktikum yang
molekul dan pengikatannya secara kimia, sifat fisik dikembangkan dapat digunakan dalam satu
dan sifat kimianya, reaksi-reaksi pembuatannya, semester yaitu terdiri dari 3 sks teori dan 1 sks
dan reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa- praktikum berisi 8 kali pertemuan praktik kimia
senyawa tersebut baik pada skala laboratorium organik di laboratorium.
maupun reaksi di alam. Penyusun modul yang merupakan
Selama mengampu mata kuliah kimia prototype 1 diawali dengan perancangan sampul
organik beserta kegiatan praktikumnya, penulis modul, komponen modul, yaitu (1) kata
menemukan fakta bahwa mahasiswa kesulitan pengantar, daftar isi, tata tertib praktikum, dan
untuk mengkorelasikan materi yang diterima di pengenalan laboratorium; (2) materi terkait
kelas dengan materi praktikum yang dilakukan dengan acara praktikum kimia organik 1; (3)
sehingga kesatuan teori dengan praktik kegiatan proses praktikum yang berisi judul praktikum,
pembelajaran seperti yang diharapkan oleh tuntutan tujuan praktikum, materi terkait praktikum,
SK silabus belum tercapai. prosedur kerja, hasil pengamatan, pengolahan
Salah satu alternatif strateginya adalah data, pertanyaan, dan pembahasan praktikum. Uji
dengan mengembangkan media pembelajaran validitas menggunakan instrumen berupa lembar
modul praktikum berbasis Problem Based Learning validasi ahli yang berisi komponen kegrafikan,
(PBL) yang menarik dan efektif melatih komponen penyajian, komponen kelayakn isi, dan
keterampilan mahasiswa untuk memperoleh komponen kebahasaan. Analisis yang digunakan
pengetahuan dan pemahaman konsep yang bagus untuk meningkatkan kevalidan modul yaitu indeks
tentang materi kimia organik. PBL dapat Aiken dimana diperoleh dari tiga dosen validator
diaplikasikan dalam materi koloid dikarenakan yang memberikan nilai valid terhadap modul dan
terdapat banyak masalah yang berkaitan dalam dapat digunakan setelah melakukan revisi. Selama
kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan sebagai proses penyusunan modul praktikum terdapat
permasalahan yang harus dipecahkan oleh saran dari para validator yang perlu diperhatikan,
mahasiswa baik secara mandiri maupun kelompok. diantaranya perbaikan dan penyesuaian untuk
tulisan dan gambar pada modul praktikum, tata
METODE PENELITIAN letak gambar, penambahan materi, penulisan pada
Pengembangan dilakukan dalam 4 tahapan modul, serta kalimat pada modul agar mudah
yakni: tahap define (pendefinisian), tahap design dipahami. Sehingga didapatkan modul praktikum
(perancangan), tahap develop (pengembangan), dan (prototype 2) yang sudah valid berdasarkan saran
tahap disseminate (penyebaran). dan masukan dari validator.
Tahap define, langkah yang dilakukan Modul praktikum (prototype 2) diuji
berupa mendefinisikan dan membatasi apa saja kepraktisannya kepada subjek (mahasiswa)
yang menjadi ruang lingkup dan batasan semester 5 yang sudah mengambil mata kuliah
dalam pengembangan modul praktikum ini, terdiri kimia organik 1 program studi Pendidikan Kimia,
dari dua langkah, yakni analisis awal akhir dan FKIP Universitas Mataram. Uji kepraktisan yang
analisis materi. Tahap perancangan (Design) dilakukan adalah uji skala terbatas pada 30 orang
bertujuan untuk merancang modul yang mahasiswa untuk memperoleh respon terhadap
dikembangkan yaitu dengan melakukan pemilihan modul praktikum dengan cara memberikan angket
perancangan tampilan awal modul dan format isi respon. Angket terdiri dari 21 butir pernyataan, 10
modul. Pada tahap pengembangan, diminta pernyataan untuk komponen kemenarikan modul,
pertimbangan secara teoritis dari ahli dan praktisi 7 pernyataan untuk komponen kemudahan modul,
tentang kevalidan prototype 1 untuk memproleh dan 2 pernyataan untuk masing-masing komponen
prototype 2 (baru) dengan instrument penelitian waktu pelaksanaan, dan komponen manfaat
berupa lembar validasi modul praktikum dan modul. Validasi dan uji kepraktisan menghasilkan
modul praktikum prototype 3.

177
J. Pijar MIPA, Vol. 16 No.2, Maret 2021: 176-179 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2474 ISSN 2460-1500 (Online)

Validitas Modul Praktikum Berdasarkan hasil validasi serta angket


Validasi dilakukan oleh tiga orang respon mahasiswa diperoleh modul praktikum
validatori yang berasal dari dosen Pendidikan kimia organik 1 yang telah valid dan praktis serta
Kimia FKIP Universitas Mataram. memenuhi kriteria untuk dapat digunakan sebagai
panduan praktikum.

0.86
0.84
0.84
0.82
0.8
0.8
0.78
0.76
0.74
0.74
0.72
0.72
0.7
0.68
0.66
Kegrafikan Penyajian Kelayakan Isi Kebahasaan

Gambar 1. Kelayakan Modul Praktikum

Berdasarkan gambar 1, hasil uji kelayakan praktikum online (dalam bentuk video 2 acara
modul praktikum yang telah dikembangkan praktikum) di masa pandemi oleh praktikum
berdasarkan empat aspek tersebut diperoleh rata- kimia organik 1 semester 3. Praktikum online
rata 0.74 dengan kategori layak untuk diuji tidak membuat mahasiswa menjadi tidak terampil
cobakan. Modul pengembangan ayng dinyatakan dan tidak memiliki keterampilan sains. Namun,
valid mampu mengukur peningkatan keterampilan pengembangan terhadap peunjuk praktikum kimia
sains mahasiswa dalam pembelajaran yang organik 1 ini mendorong mahasiswa untuk
diterapkan. Modul yang valid dapat mengukur dan melakukan kegiatan pengamatan dan memperoleh
mengarahkan kegiatan proses pembelajaran data untuk dibahas dalam laporan seperti
mahasiswa secara tepat sesuai dengan proses praktikum pada umumnya.
ilmiah [7-9].
KESIMPULAN
Kepraktisan Modul Praktikum Berdasarkan uraian pada hasil dan
Tingkat kepraktisan dari modul pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
praktikum yang dikembangkan diuji cobakan pada modul praktikum kimia organik 1 yang
20 orang mahasiswa Pendidikan Kimia yang telah dikembangkan masuk kategori layak untuk
mengambil mata kuliah kimia organik 1. Aspek digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan
yang dinilai pada uji coba terbatas ini yaitu praktikum di laboratorium. Modul praktikum ini
tampilan modul, kemudahan penggunaan modul, diharapkan mampu meningkatankan keterampilan
waktu pelaksanaan modul, dan manfaat modul. sains mahasiswa pada mase pandemi.
Berdasarkan indeks praktikalisasi diperoleh Keterampilan sains diperolehh melalui
presentase rata-rata kepraktisan sebesar 78.93% pengamatan dan analsis terhadap video praktikum
dengan kategori praktis untuk digunakan dalam kimia organik dalam pembelajaran.
proses pembelajaran. Modul praktikum kimia
berbasis problem based learning yang ACKNOWLEDGMENT
dikembangkan berdasarkan indeks praktikalitas Penelitian ini didanai dari DIPA BLU
diperoleh persentase rata-rata kepraktisan skema penelitian peningkatan kapasitas, nomor
terhadap modul praktikum yang telah kontrak 2606/UN.18.L1/PP/2020.
dikembangkan sebesar 82% dengan kategori
sangat praktis untuk digunakan dalam proses DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran [10-13]. [1] Sari, L. S., dan Sani, R. A., (2018). Analisa
Modul praktikum yang telah dinyatakan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran
valid (dengan diuji validitas) dan praktis (uji Praktikum Fisika Di MAN 2 Model Medan,
kepraktiksan) telah digunakan sebagai panduan

178
J. Pijar MIPA, Vol. 16 No.2, Maret 2021: 176-179 ISSN 1907-1744 (Cetak)
DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2474 ISSN 2460-1500 (Online)

Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas belajar biologi siswa kelas VIII di SMPN 3
Negeri Medan, 4 (4), 11-15. Gunungsari tahun ajaran 2013/2014. Jurnal
[2] Fajriyani. (2017). Pengembangan pijar MIPA, 10(2).
ModulPraktikum Kimia DasarTerintegrasi [9] Sapitri, R. D., Hadisaputra, S., & Junaidi, E.
Ilmu Fisika Mahasiswa Jurusan Pendidikan (2020). Pengaruh penerapan praktikum
Fisika, Skripsi, UIN Alauddin Makassar. berbasis kearifan lokal terhadap keterampilan
[3] Lubis, A. F., Lubis J. A., dan Lubis M. (2017). literasi sains dan hasil belajar. Jurnal Pijar
PEPRADASE (Pelatihan Praktikum Biologi Mipa, 15(2), 122-129.
Dengan Alat Dan Bahan Sederhana), Jurnal [10] Laksmiwati, D., Hadisaputra, S., & Siahaan,
Pengabdian Masyarakat, 1 (1), 16-21. J. (2019). Pengembangan Modul Praktikum
[4] Muslim, M., Syuhendri, dan Saparini. (2017). Kimia Berbasis Problem Based Learning
Pengembangan modul Praktikum Elektronik Untuk Kelas XI SMA. Chemistry Education
Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Practice, 1(2), 36-41.
Pemahaman Konsep Mahasiswa, Jurnal [11] Islamiati, E. F., Anwar, Y. A. S., & Hakim,
Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 150-156. A. (2020). Pengembangan Petunjuk
[5] Furqan, H., Yusrizal, dan Saminan. (2016). Praktikum Kimia Bahan Alam Tentang
Pengembangan Modul Praktikum Berbasis Isolasi Sinamaldehid dari Kayu
Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Manis. Chemistry Education Practice, 3(2),
Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas X 104-111.
Di SMA Negeri 1 Bukit Bener Meriah, Jurnal [12] Fajarianingtyas, D. A., & Hidayat, J. N.
Pendidikan Sains Indonesia, 4 (2): 124-129. (2020). Pengembangan petunjuk praktikum
[6] Annisa, N. H., dan Sudarmin, S. (2016). berorientasi pemecahan masalah sebagai
Pengaruh Pembelajaran Guided Inquiry sarana berlatih keterampilan proses dan hasil
Berbantuan Diagram Vee Terhadap belajar mahasiswa IPA Universitas
Keterampilan Generik Sains Siswa, Jurnal Wiraraja. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia
Inovasi Pendidikan Kimia, 10 (1). (Indonesian Journal of Science
[7] Ningsyih, S., Junaidi, E., & Al Idrus, S. W. Education), 8(2), 152-163.
(2016). Pengaruh Pembelajaran Praktikum [13] Astuti, S., Danial, M., & Anwar, M. (2018).
Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Pengembangan LKPD Berbasis PBL
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil (Problem Based Learning) Untuk
Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pijar Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis
Mipa, 11(1). Peserta Didik Pada Materi Kesetimbangan
[8] Yasmin, N., Ramdani, A., & Azizah, A. Kimia. Chemistry Education Review (CER),
(2015). Pengaruh metode inkuiri terbimbing 90-114.
terhadap keterampilan proses sains dan hasil

179

Anda mungkin juga menyukai