AIK 1
Disusun Oleh :
Kelompok II
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami masih di beri nikmat kesehatan untuk dapat
menyelesaikan makalah “Syirik dan Pembagiannya” dengan baik dan benar.
Makalah ini disusun agar dapat memberi pengetahuan bagi pembaca dan terutama
bagi kelompok kami sendiri.Ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah,
serta pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan baik dalam bentuk moril maupun
materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai tepat pada waktunya
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu perlu bagi
kami kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Pengertian Syirik...................................................................................................2
B. Hukum Syirik........................................................................................................2
C. Macam-Macam Syirik...........................................................................................2
A. Kesimpulan............................................................................................................14
B. Saran......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada tiga sebab fundamental munculnya perilaku syirik, yaitu al-jahlu (kebodohan),
dhai’ful iiman (lemahnya iman), dan taqliid (ikut-ikutan secara membabi-buta).
Penyebab kedua perbuatan syirik adalah dhai’ful iimaan (lemahnya iman). Seorang
yang imannya lemah cenderung berbuat maksiat. Sebab, rasa takut kepada Allah tidak kuat.
Lemahnya rasa takut kepada Allah ini akan dimanfaatkan oleh hawa nafsu untuk menguasai
diri seseorang. Ketika seseorang dibimbing oleh hawa nafsunya, maka tidak mustahil ia akan
jatuh ke dalam perbuatan-perbuatan syirik seperti memohon kepada pohonan besar karena
ingin segera kaya, datang ke kuburan para wali untuk minta pertolongan agar ia dipilih jadi
presiden, atau selalu merujuk kepada para dukun untuk suapaya penampilannya tetap memikat
hati orang banyak.
Taqliid sebab yang ketiga. Al-Qur’an selalu menggambarkan bahwa orang-orang yang
menyekutukan Allah selalu memberi alasan mereka melakukan itu karena mengikuti jejak
nenek moyang mereka. Allah berfirman,“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,
mereka berkata, ‘Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan
Allah menyuruh kami mengerjakannya.’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya Allah tidak menyuruh
(mengerjakan) perbuatan yang keji.’ Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui?” (QS. Al-A’raf: 28).
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara istilah adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan syirik disebut
musyrik. Seorang musyrik melakukan suatu perbuatan terhadap makhluk (manusia maupun
benda) yang seharusnya perbuatan itu hanya ditujukan kepada Allah seperti menuhankan
sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan kepadanya, menaatinya,
atau melakukan perbuatan lain yang tidak boleh dilakukan kecuali hanya kepada Allah SWT.
Perbuatan syirik termasuk dosa besar. Allah mengampuni semua dosa yang dilakukan
hambanya, kecuali dosa besar seperti syirik. Firman Allah SWT :
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisaa’: 48)
B. Hukum Syirik
.....
“... Demi Allah, sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah meyakini bahwa barang siapa
yang menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, maka tidak akan mendapatkan bagian
(keuntungan) di akhirat” (QS. Al Baqarah, 102)
3
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka
percaya kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah),
bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman.” (QS. An nisa’, 51).
Menurut penafsiran Umar bin Khothob Radhiallahu’anhu : Jibt adalah sihir, sedangkan
Thoghut adalah syetan. Sedangkan Jabir Radhiallahu’anhu berkata : Thoghut adalah para
tukang ramal yang didatangi syetan, yang ada pada setiap kabilah.
"،الحقFرم هللا إال بFتي حFل النفس الF وقت،حرF والس،رك باهللF الش: الF ق، يا رسول هللا وما هن: قالوا،اجتنبوا السبع الموبقات
وقذف المحصنات الغافالت المؤمنات، والتولي يوم الزحف، وأكل مال اليتيم،"وأكل الربا.
“Jauhilah tujuh perkara yang membawa kehancuran !, para sahabat bertanya : “Apakah
ketujuh perkara itu ya Rasulullah ?”, beliau menjawab :” yaitu syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan sebab yang dibenarkan oleh agama,
makan riba, makan harta anak yatim, membelot dari peperangan, menuduh zina terhadap
wanita yang terjaga dirinya dari perbuatan dosa dan tidak memikirkan untuk melakukan dosa,
dan beriman kepada Allah” (HR. Bukhori dan Muslim).
" الصحيح أنه موقوف: وقال ،حد الساحر ضربة بالسيف " رواه الترمذي.
“Hukuman bagi tukang sihir adalah dipenggal lehernya dengan pedang” (HR. Imam
Turmudzi, dan ia berkata : pendapat yang benar ini perkataan sahabat).
4
Dalam shoheh Bukhori, dari Bajalah bin Abdah, ia berkata : “Umar bin Khothob telah
mewajibkan untuk membunuh setiap tukang sihir, baik laki-laki maupun perempuan, maka
kami telah membunuh tiga tukang sihir.”
Dan dalam shoheh Bukhori juga, Hafsah, ra. telah memerintahkan untuk membunuh
budak perempuannya yang telah menyihirnya, maka dibunuhlah ia, dan begitu juga riwayat
yang shoheh dari Jundub.
Imam Ahmad berkata : “Diriwayatkan dalam hadits shoheh, bahwa hukuman mati
terhadap tukang sihir ini telah dilakukan oleh tiga orang sahabat Nabi (Umar, Hafsah dan
Jundub).
C. Macam-Macam Syirik
Dilihat dari sifat dan tingkat sanksinya, syirik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Syirik akbar merupakan syirik yang tidak akan mendapat ampunan Allah. Syirik akbar
dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Zahirun Jali (tampak nyata), yakni perbuatan kepada
tuhan-tuhan selain Allah atau baik tuhan yang berbentuk berhala, binatang, bulan, matahari,
batu, gunung, pohon besar, sapi, ular, manusia dan sebagainya. Demikian pula menyembah
makhluk-makhluk ghaib seperti setan, jin dan malaikat. Yang kedua yaitu syirik akbar
Bathinun Khafi (tersembunyi) seperti meminta pertolongan kepada orang yang telah
meninggal. Setiap orang yang menaati makhluk lain serta mengikuti selain dari apa yang telah
disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya, berarti telah terjerumus kedalam lembah kemusyrikan.
Firman Allah SWT:
Artinya: “Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah
ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
5
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik.
Syirik asghar termasuk perbuatan dosa besar, akan tetapi masih ada peluang diampuni
Allah jika pelakunya segera bertobat. Seorang pelaku syirik asghar dikhawatirkan akan
meninggal dunia dalam keadaan kufur jika ia tidak segera bertaubat.
Artinya: “Dan barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur
atau syirik”. (HR. Tirmidzi).
2. Memakai azimat
Memakai azimat termasuk perbuatan syirik karena mengandung unsur meminta atau
mengharapkan sesuatu kepada kekuatan lain selain Allah.
َ ََّم ْن تَ َعل
َ ق تَ ِم ْي َمةًفَقَ ْداَ ْش َر
Sabda rasulullah SAW: ك
3. Mantera
Mantera yaitu mengucapkan kata-kata atau gumam-gumam yang dilakukan oleh orang
jahiliyah dengan keyakinan, bahwa kata-kata atau gumam-gumam itu dapat menolak
kejahatan atau bala dengan bantuan jin.
Artinya: ”Sesungguhnya mantera, azimat dan guna-guna itu adalah perbuatan syirik” .
(HR. Ibnu Hibban).
6
4. Sihir
Sihir termasuk perbuatan syirik karena perbuatan tersebut dapat menipu atau
mengelabui orang dengan bantuan jin atau setan. Dan dalam sebuah hadits disebutkan:
Artinya: “Barangsiapa yang membuat suatu simpul kemudian dia meniupinya, maka sungguh
ia telah menyihir. Barangsiapa menyihir, sungguh ia telah berbuat syirik”. (HR. Nasa’i).
5. Peramalan
Artinya: “Barangsiapa yang mempelajari salah sat ilmu perbintangan, maka ia telah
mempelajari sihir”. (HR. Abu Daud). Yamg dimaksud ilmu perbintangan dalam hadits ini
bukanlah ilmu perbintangan yang mempelajari tentang planet yang dalam ilmu pengetahuan
disebut astronomi.
Dukun ialah orang yang dapat memberitahukan tentang hal-hal yang ghaib pada masa
datang, atau memberitahukan apa yang tersirat dalam naluri manusia. Adapun tukang tenung
adalah nama lain dari peramal atau dukun, atau orang-orang yang mengaku bahwa dirinya
dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang ghaib, baik dengan bantuan jin atau setan,
ataupun dengan membaca garis tangan. Dalam sebuah hadits diterangkan:
ت ْ َ ْي ٍء َح َجبFأَلَهُ ع َْن َشFوْ ُل َم ْن اَتَى َكا ِهنًافَ َسFFُلم يَقFFه وسFFلى هّٰللا ُ عليFعت َرسُوْ َل هّٰللا ِ ص
ُ َس ِم: ض َى هّٰللا ُ َع ْنهُ قا َ َل
ِ لَةَ ْب ِن ااْل َ ْسقَ ِع َرFِع َْن َوا ِٔٔٮ
ال َكفَ َر َ َع ْنهُ التَّوْ بَةُاَرْ بَ ِع ْينَ لَ ْيلَةًفَا ِ ْن
َ َص َّدقَهُ بِ َماق
Artinya: “Dari Wailah bin Asqa’i ra berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa datang kepada tukang tenung lalu menanyakan tentang sesuatu, maka
7
terhalanglah tobatnya selama empat puluh hari. Dan bila mempercayai perkataan tukang
tenung itu, maka kafirlah ia”. (HR. Thabrani).
Dalam masyarakat masih dijumpai seseorang bernazar kepada selain Allah. Misalnya
seseorang bernazar, “Jika aku sembuh dari penyakit aku akan mengadakan sesajian ke makam
wali”. Perbuatan seperti itu adalah perbuatan yang sesat.
Artinya: “Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang
penolongpun baginya”. (QS. Al-Baqarah: 270).
8. Riya
Riya adalah beramal bukan karena Allah, melainkan karena ingin dipuji atau dilihat
orang. Riya termasuk syirik, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
َ َ َل َع ْنهُ فَقFِاَ ْخ َوفُ َمااَخاَفُ َعلَ ْي ُك ُم ال ِّشرْ كَ ااْل َصْ َغ َرفَ ُس ِٔٔٮ
ال الرِّ يَا ُء
Artinya: “Sesuatu yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Nabi
ditanya tentang hal ini, maka beliau menjawab, ialah Riya”. (HR. Ahmad).
8
1. Syirku Al-‘Ilmi. Inilah syirik yang umumnya terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan
ilmu sebagai maha segalanya. Mereka tidak mempercayai pengetahuan yang diwahyukan
Allah. Sebagai contoh mereka mengatakan bahwa manusia berasal dari kera.
2. Syirku At-Tasarruf. Syirik jenis ini pada prinsipnya disadari atau tidak oleh pelakunya,
menentang bahwa Allah Maha Kuasa dan segala kendali atas penghidupan manusia berada
di tangan-Nya. Mereka percaya adanya “perantara” itu mempunyai kekuasaan. Contohnya
adalah kepercayaan bahwa Nabi Isa anak Tuhan, percaya pada dukun, tukang sihir atau
sejenisnya.
3. Syirku Al- Ibadah. Inilah syirik yang menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi. Mereka
hanya percaya pada fakta-fakta konkrit yang berasal dari pengalaman lahiriyah. Misalnya
seorang atheis memuja ide pengingkaran terhadap berbagai bentuk kegiatan.
4. Syirku Al-‘Addah. Ini adalah kepercayaan terhadap tahayul. Sebagai contoh percaya bahwa
angka 13 itu adalah angka sial sehingga tidak mau menggunakan angka tersebut,
menghubungkan kucing hitam dengan kejahatan, dan sebagainya.
Pada masa pemerintahan Fir’aun, dari kaum Fir’aun kita dapat menarik pelajaran
bahwa yang disebut syirik bukan hanya sikap seseorang yang mengagung-agungkan sesuatu
dari kalangan sesama makhluk, termasuk sesama manusia (kultus), tetapi syirik juga meliputi
sikap mengagung-agungkan diri sendiri kemudian menindas harkat dan martabat sesama
manusia, seperti tingkah diktator dan tiran.
Artinya: “Dan ini sama sekali tidak dalam ‘kegagalan’ atau ‘keperkasaan’, melainkan justru
dalam kehinaan yang lebih mendasar, karena dia diperhamba oleh nefsunya sendiri untuk
berkuasa dan menguasai orang lain. Inilah keadaan Fir’aun yang kemudian mengalami
hukum Tuhan yang tragis dan dramatis, dan dia baru insyaf setelah malapetaka menimpa,
namun sudah terlambat.” (QS. Yunus: 90).
9
Firman Allah SWT:
“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan
mereka akan mendapat adzab yang berat.” (QS. Al-Baqarah: 7).
Hati orang-orang syirik tertutup untuk menerima kebenaran baik yang datangnya dari
Allah dan Rasul-Nya. Menurut Ibnu Jarir, ketertutupan hati orang syirik itu lantaran dari sifat
kesombongan dan penentangannya terhadap kebenaran yang disampaikan kepadanya. Orang-
orang syirik yang mendustakan ayat-ayat Allah dideri peringatan atau tudak sama saja bagi
mereka, karena hati mereka buta.
Artinya : “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu, dan
mereka mendapat adzab yang pedih, karena mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10).
Menurut pendapat Ibnu Abbas, penyakit hati orang syirik adalah perasaan bimbang
dan ragu (syak), kegoncangan batin seperti inilah yang menjadikan mereka merasa gelisah.
Hatinya tidak pernah tenang, merasa tidak puas dengan harta, jabatan yang mereka miliki.
10
Kesenangan hidup di dunia yang diperoleh orang-orang musyrik sifatnya sementara, di
akhirat kelah akan mendapatkan siksa yang pedih. Meskipun ketika hidup di dunia mereka
dalam keadaan miskin dan sengsara, lebih-lebih jika mereka kaya, bagi mereka hal itu tetap
merupakan keuntungan dan kesenangan karena mereka mengikuti hawa nafsunya.
Amalan yang dinafkahkan orang-orang musyrik adalah sia-sia (tidak diberi pahala oleh
Allah), apa yang dimilikinya tidak akan dapat digunakan untuk menebus siksa di akhirat
kelak, sebagaimana firman Allah SWT:
Artinya : “Perumpaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini, ibarat
angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum
yang menzalimi diri sendiri, lalu angin itu merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi
mereka yang menzalimi diri sendiri.” (QS. Ali Imran: 117).
Allah menilai orang-orang musyrik dengan penilaian yang sangat rendah. Orang-orang
musyrik itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih rendah dan sesat daripada binatang.
11
Artinya: “Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya,
Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”
(QS. Al-Baqarah: 98).
Artinya : “Pada hari itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam
muram. Adapun orang-orang yang berwajah hitan muram (kepada mereka dikatakan),
mengapa kamu syirik setelah beriman? Karena itu rasakanlah adzab disebabkan kekafiranmu
itu.” (QS. Ali Imran: 106).
Seseorang yang dapat membebaskan dirinya dari perbuatan syirik memiliki pengaruh
dalam kehidupan manusia secara nyata, antara lain :
4. Memunculkan kepercayaan yang teguh dalam segala hal, tidak mempunyai hubungan
khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman.
6. Menumbuhkan keberanian dalam diri manusia. Dalam hubungan ini ada dua hal yang
membuat manusia menjadi pengecut, yaitu takut mati, dan pemikiran yang menyatakan
bahwa ada orang lain selain Allah yang dapat mencabut nyawanya.
12
7. Mengembangkan sikap cinta damai dan keadilan, menghalau rasa cemburu, dengki, dan iri
hati.
BAB III
PENUTUP
13
A. Kesimpulan
Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu atau
juga mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayai hal tersebut dinamakan
Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yang mempersekutukan.
Pengertian Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembah dan mengakui
adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun
perbuatan-Nya.
Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapat menggugurkan aqidah Islam. Oleh karena
itu, kita harus berhati-hati jangan sampai gerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa
kedalam kemusyrikan. Sebab ada syirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah
menjadi syirik besar.
B. Saran
Berdasarkan penjelasan diatas, Syirik dapat membawa kita pada jalan kesesatan. Maka
dari itu kita harus lebih pandai dalam menyikapi segala hal agar kita bisa terhindar dari
perbuatan syirik yang dapat merusak kepercayaan atau keyakinan kita kepada Allah Swt.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wahhab, Muhammad Bin Abdul, Tegakkan Tauhid Tumbangkan Syirik, (Yogyakarta: Mitra
Pustaka, 2000).
https:/id.scribd.com/doc/135421905/makalah-syirik-docx.
15
16