Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1

ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

IMPLIKATUR (KONVENSIONAL) GURU DENGAN SISWA


DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH
INKLUSI SMP BHAKTI

Afifah Tri Aulia


(Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unisma)
Email: afifahkyu31@gmail.com

Abstrak: Implikatur konvensional merupakan implikatur yang diperoleh langsung


dari makna kata, dan bukan dari prinsip percakapan. Implikatur konvensional tidak
didasarkan pada prinsip kerjasama atau maksim-maksim. Masalah penelitian ini yaitu
implikatur konvensional berdasarkan gaya bahasa dan bentuk tutruran berdasarkan
bentuk implikatur konvensional yang digunakan guru dengan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah inklusi SMP Bhakti. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Studi kasus yang
ditemukan peneliti di lapangan bahwa selama observasi peneliti melihat kelas yang
digunakan yaitu dengan model reguler dengan pull out. Saat pembelajaran berlangsung
siswa berkebutuhan khusus (ABK) di temani oleh guru pendamping atau shadow
teacher. Dari penelitian ini, peneliti mendapatkan hasil berdasarkan urutan banyaknya
hasil yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu gaya bahasa eponim,
alegori, epitet, personifikasi, sinekdoke, metonomia, dan gaya bahasa yang tidak
ditemukan pada saat penelitian yaitu simile, metafora, eponim. Berdasarkan urutan
berdasarkan bentuk implikatur konvensional yang sering digunakan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu ekspresif, asertif, direktif, komisif, deklaratif.

Kata Kunci: implikatur konvensional, gaya bahasa kiasan, inklusi

PENDAHULUAN hubungan antara bentuk-bentuk linguistik


Bahasa sangat penting dalam dan pemakaian bentuk-bentuk linguistik.
penggunaan komunikasi sehari-hari. Pragmatik berarti mengkaji makna
Bahasa adalah alat pertama dalam penutur pada praktik berbahasa. Dalam
berkomunikasi manusia. Manusia sangat bidang wacana peneliti meneliti di bidang-
bergantung pada bahasa sehingga tanpa bidang aspek diluar bahasa yang turut
bahasa manusia tidak akan bisa serta memberi makna suatu komunikasi.
berkomunikasi, manusia juga sebagai Implikatur dibagi menjadi dua yaitu
mahluk sosial yang membutuhkan implikatur konvensional dan implikatur
kerjasama orang lain untuk memenuhi non konvensional atau implikatur
hidupnya. Bahasa yang digunakan manusia percakapan. Implikatur konvensional
bukanlah bahasa yang statis, melainkan merupakan implikatur yang diperoleh
bahasa yang terus berkembang seiring langsung dari makna kata bukan dari
kebutuhan manusia maupun seiring zaman prinsip-prinsip percakapan ataupun
yang berkembang. Salah satu kajian maksim. Sedangkan implikatur percakapan
bahasa yang mampu membahas diluar merupakan makna dan pemahaman
bahasa adalah pragmatik dan wacana terhadap hal yang dimaksud tergantung
karena dalam bidang pragmatik tentang pada konteks terjadinya percakapan.
24
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

Fungsi implikatur dalam gaya bahasa normal melakukan kegiatan keagamaan di


kiasan yaitu untuk cara agar ungkapan pagi hari siswa inklusi dikumpulkan di
agar menarik dan mempunyai efek dalam satu kelas untuk mengikuti kegiatan
tertentu, untuk memperindah dalam yang didampingi oleh guru psikolog.
memilih kata yang digunakan saat Disini guru berperan sebagai mengulangi
bertindak tutur, untuk semakin kembali apa yang belum dipahami oleh
memperjelas penjelasan gambaran yang siswa dalam pembelajaran dikelas. Setelah
dijelaskan oleh seorang penutur. siswa selesai melakukan kegiatan
Tujuan penelitian dalam bidang keagaman siswa inklusi memasuki kelas
pragmatik ini agar pembaca mengetahui bersama siswa normal untuk mengikuti
makna yang diucapkan oleh guru saat kegiatan di dalam kelas yang sama.
pembelajaran bahasa Indonesia Menurut Rahardi (2009:21)
berlangsung berdasarkan dalam pragmatik yakni ilmu bahasa yang
implikatur mengajar dengan siswa di bertujuan mempelajari kondisi
sekolah inklusi SMP Bhakti Malang. penggunaan bahasa manusia dan
Seringkali guru menggunakan bahasa ditentukan oleh konteks situasi dengan
yang bukan makna sebenarnya untuk munculnya interaksi antar masyarakat
menyindir lingkungan sekitar ataupun dalam masyarakat sosial dan budaya
menyindir muridnya agar lebih giat tertentu. Pragmatik berarti mengkaji
belajar. Penggunaan gaya bahasa kiasan makna penutur pada praktik berbahasa.
dalam implikatur berguna untuk Implikatur merupakan salah satu dari
Implikatur ini sangat cocok untuk pragmatik. Berkaitan dengan beberapa
membahas tindak tutur guru yang sedang pengertian tentang implikatur yang
menyindir sebuah tuturan. Sebagaimana dikemukakan oleh para ahli bahasa.
tuturan yang diucapkan guru membuat Menurut Grice dalam Achmad & Abdullah
paham siswa inklusi yang sedang (dalam Achmad & Abdullah: 137)
mengikuti pembelajaran sekelas dengan implikatur ialah ujaran yang mengartikan
siswa normal.Berbagai tipe kelas dalam berbeda dengan maksud sebenarnya, dapat
sekolah inklusi yaitu kelas reguter (inklusi diartikan bahwa pembicara tidak
penuh) kelas regular dengan clustrer, kelas mengungkapkan maksud sebenarnya
regular dengan pull out, kelas regular dalam kalimat yang disampaikan secara
dengan cluster dan pull out, kelas khusus langsung, dengan kata lain implikatur
dengan berbagai pengintegrasi, kelas adalah maksud, keinginan, dan ungkapan
khusus penuh. Penyelenggara sekolah tersembunyi. Sedangkan menurut
dapat memilih tipe mana saja yang akan Kristina, dkk (2015) menjelaskan bahwa
digunakan untuk pembelajaran di sekolah implikatur dibagi menjadi dua yaitu
yang akan dilaksanakannya kelas inklusi. implikatur konvensional dan implikatur
Pemilihan sekolah di SMP Bhakti Malang non konvensional atau implikatur
karena tipe kelas yang jarang dimiliki oleh percakapan. Implikatur konvensional
sekolah inklusi lain yaitu dengan tipe kelas merupakan implikatur yang diperoleh
regular dengan pull out. Jadi ketika siswa langsung dari makna kata bukan dari

25
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

prinsip-prinsip percakapan ataupun Dalam kajian Prasetyoningsih


maksim. Sedangkan implikatur percakapan (2014) mengemukakan bahwa “terdapat
merupakan makna dan pemahaman tiga ciri umum autis yang disebut dengan
terhadap hal yang dimaksud tergantung tiga kelainan (triad of impairment) yaitu
pada konteks terjadinya percakapan. kesulitan berimajinasi, berperilaku, serta
Implikatur berupa maksud tersirat berkomunikasi verbal dan non verbal.”
dalam sebuah tuturan. Fungsi implikatur Misalnya kesulitan dalam ekspresi muka,
dapat bercermin dalam maksud yang gerakan tubuh, memulai dan mengakhiri
dilontarkan dari penutur menuju mitra pembicaraan.
tutur. Implikatur konvensional juga bisa
dapat disebut sebagai tindak tutur ilokusi. METODE PENELITIAN
Tindak tutur ilokusi dibagi menjadi 5 yaitu Pendekatan yang digunakan dalam
(dalam Leech: 163-165): asertif, direktif, penelitian ini yakni pendekatan kualitatif
komisif, deklaratif, ekspresif. Implikatur deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan
konvensional berdasarkan gaya bahasa berupa kata-kata bukan angka (Moleong,
kiasan meliputi: alegori, personifikasi, 2010:11). Data yang dihasilkan
simile, metafora, eponym, epitet, mencangkup kata atau kalimat yang
sinekdoke, metonomia, antonomasia, ironi. digunakan guru dalam pembelajaran
Menurut Ganirda (2015: 47) bahasa Indonesia di sekolah inklusi.
Pendidikan inklusi lahir sebagai bentuk Metode yang digunakan dalam penelitian
ketidak puasan penyelenggaraan ini berupa studi kasus yang dilakukan pada
pendidikan bagi anak berkebutuhan suatu kejadian yang terjadi di suatu
khusus dengan menggunakan sistem tempat, dimana kejadian tersebut tidak
segrasi. Sistem segregasi adalah sistem terdapat di tempat lain, maka
penyelenggaraan sekolah yang memfokuskan pada suatu intensif dan
diperuntutkan bagi anak-anak mendetail. Penelitian ini hanya berfokus
berkebutuhan khusus. Menurut Takbir pada satu objek yang dipilih dan dianalisis
(2014: 27) pelabelan atau pengkategorian secara mendalam. Penelitpian ini hanya
siswa anak normal atau berkebutuhan meneliti implikatur konvensional dalam
sesungguhnya membuat anak tidak gaya bahasa dan imlikatur berdasarkan
percaya diri dalam memasuki dunia fungsinya pada guiru dengan siswa dalam
pendidikan. Pelabelan mengakibat anak pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
kurang percaya diri dan rendah hati saat inklusi bhakti.
berada dalam masyarakat yang lebih Kehadiran peneliti dalam penelitian
dominan anak normal. Anak berkebutuhan ini mutlak diperlukan karena peneliti
khusus merasa dirinya tidak dihargai bertindak sebagai instrument pengumpul
apabila adanya pelabelan antara anak data dan pengamat penuh (human
normal dan berkebutruhan. Kesetaraan instrument). Latar penelitian berada di SMP
memang perlu agar anak tidak merasa sekolah inklusi SMP Bhakti Malang,
terkucilkan dan tidak membedakan secara Sumber data yang diperoleh dalam
derajad atau latar belakang pendidikan. penelitian ini adalah data hasil pengamatan

26
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

berupa tuturan guru saat menerangkan enggak suka”. Implikatur konvensional


pembelajaran bahasa Indonesia di kelas pada gaya bahasa ironi bahwa guru merasa
yang memiliki murid ABK (Anak siswanya tidak menyukai berita di TV
Berkebutuhan Khusus) sekolah SMP melainkan tontonan yang lain. Dengan
Bhakti Malang. Prosedur pengumpulan pertanyaan tersebut siswa tanpa sakit hati
data dengan observasi, dokumentasi, dan bila di rumah tidak suka menonton berita.
triangulasi data. Agar diperoleh data yang Berdasarkan hasil implikatur
data dan interpretasi yang tepat, perlu konvensional berdasarkan gaya bahasa
diteli kredibilitas data dan interpretasi yakni (2) Alegori, pada data (02)
tersebut dengan menggunakan teknik- mengimplikaturkan guru saat
teknik. Teknik yang digunakan adalah menerangkan teks eksemplum yang
ketekunan pengamatan, yang berarti menceritakan bahwa pada jaman dahulu
mencari data secara konsisten interpretasi hiduplah si kancil yang cerdik. Ini
dengan berbagai cara. Analisis data merupakan gaya bahasa alegori karena
melalui mereduksi data, menyajikan data, menggambarkan makna kiasan bahwa
kesimpulan dan verivikasi. Instrument kancil hewan yang cerdik akan tetapi suka
penelitian berupa lembat instrument. berbohong kepada buaya. Maka dari itu
Tahap penelitian dimulai dari persiapan, seseorang yang cerdik tidak jarang di
pelaksanaan, dan pengolahan. pabggil si kancil. Makna kiasan ini untuk
mempermudah siswa dalam memahami
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa tidak hanya manusia saja yang
Hasil dan pembahasan penelitian cerdik akan tetapi hewan pun juga bisa
berjudul implikatur guru dengan siswa cerdik. Gaya bahasa alegori di dukung
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di dengan kalimat “Pada jaman dahulu di
sekolah inklusi smp Bhakti ini merupakan hutan hiduplah seorang binatang yang
deskripsi penggunaan implikatur saat guru bernama kancil. Dia sangat bijaksana, itu
mengajar bahasa Indonesia di dalam kelas. namanya orientasi.”
Berdasarkan data yang diperoleh dalam Berdasarkan hasil implikatur
penelitian yaitu pembelajaran siswa dalam konvensional berdasarkan gaya bahasa
sekolah inklusi ditemukan implikatur yakni (3) Epitet, pada data (1) dapat
konvensional berdasarkan gaya bahasa dan tersirat dalam percakapan guru saat
bentuk implikatur konvensional sesuain berada di kelas. Dapat dilihat dalam
dengan ururtan yang sering digunakan percakapan tersebut guru menegur siswa
guru dalam pembelajaran bahasa yang mengantuk dengan adanya kata
Indonesia. “nanti saya ikutan tidur”. Karena Ika yang
Berdasarkan hasil implikatur duduk di pojok paling belakang
konvensional berdasarkan gaya bahasa mempunyai ciri khusus yaitu suka
yakni (1) Ironi, pada data (1) pertemuan mengantuk dalam kelas.
pertama dapat tersirat dalam percakapan Berdasarkan hasil implikatur
guru saat berada di kelas. Dapat dilihat konvensional berdasarkan gaya bahasa
dalam kalimat “melihat berita di TV masa yakni (4) Personifikasi, pada data (1)

27
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

menghasilkan implikatur konvensional bahwa guru memberi pujian untuk


pada gaya bahasa personifikasi karena saat memberikan semangat menjawab kepada
guru menyuruh siswanya menambahkan siswa berkebutuhan khusus.
cerita tentang pohon pisang untuk Berdasarkan hasil berdasarkan
mempermudah siswanya memahami, guru bentuk implikatur konvensional yakni (2)
berkata “Daunnya bila tertiup angin Asertif, pada data (1) pertemuan ketiga
melambai-lambai.” Seakan-akan daunnya merupakan implikatur konvensional
seperti manusia yang bisa menggerakkan asertif membanggakan. Hal tersebut
tangannya dengan melambai-lambaikan terbukti berupa kata-kata“T aja
saat memanggil seseorang. Bahwasanya tau.”.tuturan tersebut mengimplikasikan
daun tidak akan pernah melambai-lambai guru merasa bangga kepada siswa T
apabila terkena angin, akan tetapi akan karena dalam kelas tersebut siswa T
bergerak mengikuti angin. Melambai- merupakan murid Anak Berkebutuhan
lambai seperti gerakan manusia tergolong Khusus (ABK) yang bisa menjawab
dalam gaya bahasa personifikasi. pertanyaan yang di berikan oleh guru,
Berdasarkan hasil implikatur sedangkan teman yang lain tidak bisa
konvensional berdasarkan gaya bahasa menjawab. Guru mengapresiasikan
yakni (5) Sinekdoke, pada data (1) kebanggannya dengan kata seperti itu.
pertemuan keempat dapat tersirat dalam Berdasarkan hasil berdasarkan
percakapan guru saat berada di kelas. bentuk implikatur konvensional yakni (3)
Dapat dilihat dalam percakapan tersebut Direktif, pada data (2) pertemuan kedua
guru memberitahukan bahwa tugas yang merupakan implikatur konvensional
dikerjakan secara kelompok dengan direktif menasehati. Hal tersebut terbukti
adanya kalimat “Iya, satu kelas satu kertas”. berupa adanya kalimat-kalimat “semua ada
Jadi implikatur konvensional dalam gaya masalah apapun di selesaikan pakai otak dulu
bahasa tersebut mempunyai makna tersirat terus dikerjakan pakai hati yang ikhlas. Nah
berupa kerja kelompok yang dikerjakan karena ketika Allah memberi kita cobaan pasti
satu kelas dengan satu kertas. ada hikmanya.” Implikaturnya adalah guru
Berdasarkan hasil berdasarkan menasehati siswa. Implikasinya
bentuk implikatur konvensional yakni (1) merupakan guru menasehati siswa apabila
Ekspresif, pada data (2) pertemuan kedua mendapatkan masalah harus
merupakan implikatur konvensional menyelesaikan pakai otak dulu lalu pakai
ekspresif memuji. Hal tersebut terbukti hati.
berupa kata-kata“Nah ini R (nama samara) Berdasarkan hasil berdasarkan
pinter.”.tuturan tersebut bentuk implikatur konvensional yakni (4)
mengimplikasikan bahwa guru Komisif, pada data (2) pertemuan pertama
memberikan pujian kepada Ridho. Karena merupakan implikatur konvensional
siswa R merupakan salah satu Anak komisif menawarkan. Hal tersebut terbukti
Berkebutuhan Khusus (ABK) kelas 9 yang berupa adanya kata “tolong sekarang siapa
berani menjawab pertanyaan dari guru. yang mau review” implikaturnya adalah
Kalimat tersebut mengimplementasikan menawarkan kepada murid. Implikasinya

28
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

merupakan guru telah selesai untuk gaya bahasa simile, metafora, eponim.
menerangkan, sekarang duru menawarkan Siswa berkebutuhan khusus paham apa
siapa yang mau mereview kembali maksud bahasa yang sering digunakan
penjelasannya tadi. guru dalam menggunakan makna kiasan
Berdasarkan hasil berdasarkan saat proses pembelajaran berlangsung. (2)
bentuk implikatur konvensional yakni (5) Sesuai data yang diperoleh oleh peneliti,
Deklaratif, pada data (1) pertemuan pelaksanaan pembelajaran bahasa
pertama merupakan implikatur Indonesia di sekolah inklusi SMP Bhakti
konvensional deklaratif menunjuk. Hal Malang, kesimpulannya adalah bahwa
tersebut terbukti berupa kalimat“Saya dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa
ingin satu anak untuk membacakan berita Indonesia dalam kelas yang terdapat siswa
didepan.”.tuturan tersebut berkebutuhan khusus yang dilakukan oleh
mengimplikasikan bahwa guru menunjuk guru sudah memenuhi beberapa bentuk
salah satu dari siswa. Kalimat tersebut implikatur konvensional. Dalam penelitian
mengimplikasikan bahwa guru ingin yang dilakukan guru seimbang dalam
menunjuk salah satu siswa untuk menggunakan bentuk implikatur
membacakan berita di depan kelas. Guru konvensional untuk di sampaikan kepada
menunjuk siswanya dengan memperkuat peserta didiknya. Siswa berkebutuhan
adanya kalimat seperti ini “Saya sebutin ya khusus paham apa maksud bahasa yang
absennya kelas 2 nomer 9.” sering digunakan guru dalam bentuk-
bentuk implikatur konvensional.
SIMPULAN DAN SARAN Adapun saran dalam penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian kualitatif adalah (1) Implikatur konvensional dapat
dengan teknik observasi dan dokumentasi dijadikan sebagai bahan acuan dan bahan
yang dilakukan di SMP inklusi Bhakti alternatif untuk mempertimbangkan
Malang tentang implikatur guru dengan penelitian selanjutnya dengan objek yang
siswa dalam pembelajaran bahasa berbeda. Bagi peneliti selanjutnya dapat
Indonesia dapat diambil beberapa meneruskan penelitian bertema implikatur
kesimpulan. (1) bahwa dalam pelaksanaan konvensional maupun implikatur
pembelajaran bahasa Indonesia dalam percakapan, (2) bagi guru, implikatur
kelas yang terdapat siswa berkebutuhan konvensional dapat mengukur
khusus yang dilakukan oleh guru sudah pembicaraan guru dengan murid yang
memenuhi beberapa implikatur berkebutuhan khusus agar murid semakin
konvensional dalam gaya bahasa meliputi paham penjelasan yang diterangkan oleh
gaya bahasa alegori, personifikasi, epitet, guru. Terlalu banyak kalimat yang
sinekdok, metonomia, ironi. Dalam memiliki bahasa kiasan akan mempersulit
penelitian yang dilakukan guru sering siswa berkebutuhan khusus untuk paham
menggunakan gaya bahasa ironi untuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
disampaikan kepada peserta didiknya. dalam kelas. Khususnya dalam
Gaya bahasa yang tidak pernah digunakan penggunaan gaya bahasa ironi karena anak
oleh guru selama peneliti meneliti yaitu berkebutuhan khusus seringkali tidak

29
Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Vol 13 Nomor 1
ISSN 2337-6384
Pembelajaran Februari 2019

mengetahui maksud sebenarnya yang Kajian Teori Grice. E-Journal


diucapkan guru saat menggunakan gaya Jurursan Pendidikan Bahasa dan
bahasa ironi. Sastra Indonesia. Vol 3: (1-10)
Leech Geoffrey, 1993. Prinsi-Prinsip
UCAPAN TERIMA KASIH Pragmatik Terjemahan oleh M.D.D
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Oka. Jakarta: Penerbit
kepada ibu Dr. Hj. Luluk Sri Agus Universitas Indonesia
Prasetyoningsih, M.Pd. dan bapak Dr. Moeleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian
Hasan Busri, M.Pd.sekalu pembimbing Kualitatif. Bandung; remaja
skripsi dan kepada pihak yang memberikan roskaya
dukungan dalam penelitian ini. Prasetyoningsih, Luluk Sri Agus. 2014.
Tindak Bahasa Terapis Dalam
DAFTAR RUJUKAN Intetervensi Khusus Pada Anak
Abdullah Alek, Achmad. Lingustik Umum. Autis. Litera. Vol 13 (2): 1-13
Jakarta: Erlangga Rahardi Kunjana, 2009. Sosiopragmatik.
Garnida Dadang, 2015. Pengantar Jakarta: Erlangga
Pendidikan Inklusi. Bandung: Takdir Mohammad, 2014. Pendidikan
Refika Aditama Inklusi Konsep dan Aplikasi.
Kristina,. Dkk. 2015. Implikatur Dalam Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Wacana “Bang podjok” Bali Post:

30

Anda mungkin juga menyukai