Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia.
Disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Air yang dibiarkan ke laut dan tidak dimanfaatkan atau disimpan akan hilang
secara percuma tanpa dapat dirasakan dimanfaatnya. Walaupun air sering kita jumpai
dimana-mana, namun kwalitas dan distribusinya sering tidak sesuai.
Embung kecil merupakan suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung air
hujan dan digunakan pada musim kemarau bagi suatu kelompok masyarakat desa.
Embung dibangun melintang alur-alur sungai kecil yang memiliki raven atau bentuk
lekukan alur berupa depresi untuk dapat menampung air sebanyak-banyaknya, dimana
tampungan air tersebut dibendung dengan tanggul yang dibangun sependek mungkin dan
disesuaikan dengan kondisi topografi setempat. Embung mempunyai beberapa komponen
antara lain daerah tadah hujan (Catchment Area), tanggul (Embankment), daerah
genangan air (storage), saluran pembuangan (spillway), jaringan pipa dan bak-bak
pelayanan (reticulation system) yang terdiri dari pipa distribusi, bak air bersih, bak air
ternak dan bak air kebun serta bangunan pelengkap yang terdiri dari peil scale, pagar dan
pintu pagar, bench mark dan papan informasi.
Embung kecil memiliki batasan dalam design seperti tinggi tanggul tidak lebih
dari 10 m, volume tampungan tidak boleh lebih besar dari 100.000 m³ air. Apabila
batasan dimensi ini dilampaui, maka embung ini disebut embung irigasi atau waduk
kecil.