Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar

BADAN LAYANAN UMUM


PRAKTIK PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI INDONESIA

Keuangan
Negara:
Semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. (UU No. 17 Tahun 2003 Ps 1 angka 1 )

2
PRAKTIK PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI INDONESIA

BENTUK PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA


TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN
 Dikelola melalui sistem APBN  Tunduk pada rezim perundang-
 Tunduk sepenuhnya pada undangan tersendiri, yaitu UU
perundang undangan keuangan BUMN.
negara
 Berlaku prinsip2 umum
pengelolaan keuangan negara, a.l.
azas bruto, universalitas, non
afektasi, non kontraksi

3
PRAKTIK PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI INDONESIA
Public Goods Semi Public Goods Private Goods

BUREAUCRACY BLU BUMN


 Public  Perum  Persero
Legislation & Service  PT BH
Regulation Deliveries P
S Authorities  Internal
R
Controls & Judiciary Service
T Agencies I
A V
T A
T
E ?
YAYASAN
& NGOs
PRIVATE
PROPERTIES E

4
PRAKTIK PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA DI INDONESIA

3.
1. 2.
Perusahaan
Satker biasa Satker dengan PK BLU
Negara/BUMN
• Non Profit • Not For Profit (tidak • Profit Oriented
(pendapatan < mengutamakan (Pendapatan >
belanja) keuntungan) belanja)
• Tidak Otonom • Pengelolaan Keuangan • Pengelolaan keuangan
• Pengelolaan sesuai sesuai dengan PP bisnis murni
dengan mekanisme 23/2005 • Kekayaan Negara yang
APBN. • Kekayaan Negara yang Dipisahkan
Tidak Dipisahkan • Otonom
• Semi Otonom

5
LATAR BELAKANG BADAN LAYANAN UMUM

PELAYANAN UMUM
Public (Pemerintah) Private (Korporasi)
 Motivasi  Motivasi
menyediakan layanan kpd masyarakat keuntungan (profit)
 Pendanaan  Pendanaan
dari penerimaan pajak dari masyarakat
 Pengelolaan  Pengelolaan
melalui sistem apbn tidak melalui sistem apbn

Kualitas : rendah Kualitas : tinggi


Harga : rendah Harga : tinggi
6
LATAR BELAKANG BADAN LAYANAN UMUM

GAGASAN IDEAL
(Layanan Umum Tertentu)
Kualitas tinggi

Harga sharing

Lembaga pemerintah

Pengelolaan model
korporasi

7
KONSEPSI BLU - Landasan Hukum BLU

Pasal 68 dan 69 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 68
• BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
• Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan,
dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan
BLU.
• Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri
Keuangan sementara pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang
bersangkutan.
• Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat
pengelola keuangan daerah sementara pembinaan teknis dilakukan oleh
kepala SKPD yang bersangkutan.
8
KONSEPSI BLU - Landasan Hukum BLU

Pasal 68 dan 69 UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Pasal 69
• BLU menyusun rencana kerja dan anggaran (RKA) tahunan.
• RKA beserta lap.keuangan dan lap.kinerja merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari RKA dan laporan K/L/Pemda.
• Pendapatan dan belanja BLU dikonsolidasikan dalam RKA K/L/Pemda.
• Pendapatan BLU sehubungan dengan jasa layanan merupakan pendapatan
negara/daerah.
• BLU dapat menerima hibah.
• Pendapatan BLU dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU
bersangkutan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur dalam PP.
9
PENGERTIAN BADAN LAYANAN UMUM

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang


dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas

Badan Layanan Umum (“BLU”) diatur dalam Peraturan Pemerintah


Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (“PP 23/2005”) sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (“PP 74/2012”).
10
KONSEPSI BLU - Bussiness Approach BLU
Pengecualian Dalam Per-UU :
Pendapatan dapat digunakan langsung
KARAKTERISTIK BLU • UU 1/2004 Perbendaharaan Negara (Ps 69)
• UU 9/2018 PNBP (Ps 66)
1. Instansi pemerintah (kekayaan TUJUAN BLU
negara yang tidak dipisahkan) Optimalisasi Aset
• UU 1/2004 Perbendaharaan Negara (Ps 68)
2. Menghasilkan barang/jasa yang • Perpres 16/2018 Pengadaan Barang & Jasa (Ps 61) Meningkatkan
seluruh/sebagian dijual kepada Bukan subjek pajak pelayanan
masyarakat • UU 7/1983 – UU 36/2008 Perpajakan (Psl 2) masyarakat
3. Tidak mengutamakan mencari Investasi & Pengelolaan kas dalam rangka
keuntungan • PP 23/2005 PK BLU (Ps 19) memajukan
4. Dikelola otonom dengan prinsip kesejahteraan
Remunerasi
efisiensi & produktivitas ala • PP 23/2005 PPK BLU (Ps 36) umum dan
korporasi mencerdaskan
(PP 23/2005 PK BLU Pasal 1) SDM BLU “Pengecualian Pengaturan SDM BLU oleh kehidupan
Pemimpin BLU” bangsa
• UU 12/2012 Pendidikan Tinggi (Ps 71)
• UU 44/2009 Rumah Sakit
Penjelasan Umum PP 23/2005 • PP 5/2011 Kawasan Perdagangan Bebas Batam (Ps 2b)
- Menguatkan paradigma enterprising the Dewan Pengawas
government. • PP 23/2005 PK BLU (Ps 19)
- Mengenalkan best practice agencification
(birokrasi murni  business like)
- BLU diharapkan mjd contoh konkret
penerapan manajemen keuangan berbasis
kinerja. 11
TUJUAN BADAN LAYANAN UMUM

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam


rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa

Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan


berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas

Penerapan praktek bisnis yang sehat.

12
FLEKSIBILITAS BLU

Pelaksanaan anggaran,
Remunerasi, pemberian
termasuk pengelolaan Bidang kepegawaian,
imbalan jasa kepada
pendapatan dan belanja, mempekerjakan tenaga
pegawai sesuai dengan
pengelolaan kas, dan profesional non PNS
kontribusinya.
pengadaan barang/jasa.

13
Life Cycle BLU
K/L Teknis
• Usulan menjadi BLU
Monitoring dan Evaluasi I
IX
• Oleh DJPb dan K/L
II Kemen PAN RB
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU • Persetujuan Kelembagaan
VIII
• Operasioanal oleh BLU
• Regulator: Kemenkeu dan K/L III Kemenkeu: Penilaian dan Penetapan
• Supervisor: Kemenkeu (DJPb), BIOS 2.0 & OA • Tim Penilai Es I Kemenkeu (DJPb, DJA, BKF, DJKN,
• Auditor Ektern: KAP Rokum Setjen)
• Pengujian persyaratan Substansif, Teknis, dan
• Pengelolaan Barang • Perencanaan dan Administratif
• Penyelesaian Kerugian Penganggaran
• Akuntansi, Pelaporan, dan • Dokumen Pelaksanaan IV Penyusunan RBA
Pertanggungjawaban Anggaran
• Menjadi lampiran RKAKL
• Akuntabilitas Kinerja • Pendapatan dan Belanja • Sebagai dasar pelaksanaan anggaran bersama dengan DIPA
• Surplus dan Defisit • Pengelolaan Kas V
• Pengelolaan Piutang dan Utang Penetapan KPI antara Menkeu dan BLU
• Investasi • Ditandatangani oleh Dirjen PB dan
Remunerasi VII Pemimpin BLU
VI
• Oleh DJPb, ditetapkan KMK Penetapan Tarif
• Memperhatikan 4 Aspek: • Oleh DJPb, ditetapkan PMK
• Proporsionalitas • Memperhatikan 4 Aspek:
• Kepatutan • Kontinuitas dan pengembangan layanan
• Kesetaraan • Daya beli masyarakat
• Kinerja Operasional • Asas keadilan dan kepatutan
• kompetisi yang sehat

14
Data & Fakta - Perkembangan BLU
233
217
203
182
141 141 141 158
126
105
81
53
37
13 17

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Terbit PP No.23 Penyempurnaan


tentang PKBLU aturan terkait RBA
(PMK 92)
Pedoman
remunerasi Manajemen: Fleksibilitas BLU:
(PMK 10)  Penerapan KPI dengan kontrak kinerja Pengelolaan kas &
 Penyempurnaan aturan Dewas (PMK 95) investasi (PMK 82)
• Dewas (PMK 175) Fleksibilitas BLU:
 Pedoman tarif (PMK 100)
• Persyaratan tata  Pengelolaan aset (PMK 136)
kelola BLU (PMK 119) Akuntabilitas dan Pengawasan: Modernisasi BLU
 Sistem akuntansi (PMK 220) dengan BIOS 1.2
Integrasi BIOS
Akuntabilitas dengan BLU sebagai fiscal tools: dan OA
sistem akuntansi Penarikan & pengembalian dana (PMK 98)
(PMK 76) Fleksibilitas BLU:
Remunerasi dikaitkan dengan KPI (PMK 176) • RPMK GCG
Perencanaan dan Akuntabilitas dan Pengawasan: • RPMK Pinjaman
pelaksanaan  Penyempurnaan akuntansi (PMK 42) Antar-BLU
anggaran BLU -  SPI (PMK 200) Modernisasi layanan • RPMK Bonus
RBA (PMK 44) perkantoran Dit.PPKBLU • RPMK Perencanaan
dengan OA dan RBA
*Data BIOS Direktorat PPK BLU: per 28 Juli 2019
15
Data dan Fakta - Eksistensi BLU Di Indonesia
Sampai dengan Agustus 2019, terdapat total 233 BLU dan 1.105 BLUD

Rp20T Rp63T 225rb 1.070 7 8 3 17


orang

Pendapatan Aset SDM Kesehatan Pendidikan Pengelola Pengelola Barang Jasa


Dana Kawasan Lainnya

Rp47T Rp872T
155rb 96 98 8 5 26
orang

- 39 RS Polri - 34 PTN
- 15 RS Khusus 6 Pengelola
- 23 Poltek
R
p

- 14 RS Umum Dana Bergulir


- 16 UIN
- 9 Balai Kesehatan - 12 Balai Diklat 3 Pengelola
- 8 RS TNI - 4 Akademi Dana Khusus
- 3 RS Jiwa - 3 PPSDM
8 Bandara
- 6 Balai Besar 6 Penyedia
- 4 Pusat Penelitian Barang/Jasa
Saat ini BLU tersebar di 20 Lainnya 4 Pengelola
Kementerian/Lembaga 1 Pengelola Aset Kawasan

16
Kontribusi BLU - Fiscal Sustainability
Pertumbuhan PNBP Nasional Tren Belanja PNBP vs RM

2018
409,320

Penerapan:
- KPI 69.76%

2018
- Remunerasi
Pertumbuhan PNBP BLU Rp55T - Fleksi. Aset
- Fleksi. Kas
- Fleksi. Investasi 30.24%
- Tata Kelola
- Pengend. Internal

Sumber: LKPP 2010 s.d. 2018


Persentase PNBP BLU Terhadap PNBP Nasional
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Perkiraan Kemandirian BLU
3,94 6,06 6,17 6,93 7,43 9,93 15,99 15,17 13.1
Tahun Porsi RM Porsi PNBP
2017 27,7% 72,3%
Proyeksi Realisasi PNBP BLU
Tahun Real. PNBP BLU % thdp PNBP Nasional 2025* 9,6% 90,4%
2017 Rp47,2T 15%
Kemandirian dan Fiscal Space
2025 Rp85,2T 26%
• Peran sumber dana PNBP BLU semakin signifikan
dibandingkan alokasi RM. Pada 2025 direncanakan
30 BLU mandiri (100% PNBP, kecuali gaji pokok PNS)
Kontribusi • Penarikan Kas BLU oleh Pemerintah di tahun 2013-
• Kemandirian BLU akan menambah fiscal space bagi
Positif terhadap 2017 sebesar Rp 12,68 T (neto)
APBN
• Kontribusi BLU dari optimalisasi kas Tahun 2015-2017
APBN sebesar Rp 5,84 T
17
KONTRIBUSI BLU - PEMBANGUNAN NASIONAL

• 100% Subsidi biodiesel melalui dana BLU


• 1.644.121 UMKM dan MBR
• 10.121 ongoing scholarships & 5.869 BLU • 15.972 hektar replanting
alumni LPDP BLU Komoditas
Pengelola Strategis
Dana (Sawit)

BLU Produktivitas BLU


Kesehatan Layanan Pendidikan

38% jml RS BLU 58% jml Pasien BLU


2,8% jml PT BLU 15% jml siswa PT BLU
BLU
BLU
Ketahanan
Infrastruktur
• 95% kab/kota terhubung dengan Palapa ring Pangan &
IT • 2,7 juta dosis (60% kebutuhan nasional) Inseminasi
• akses sinyal seluler (908 desa), Hewani
• akses internet (187 lokasi perbatasan • produksi vaksin (anthrax, brucellosis, rabies, flu
kecamatan 3.388 desa perbatasan) burung) 44-52% dari produksi nasional.

18
Terima Kasih

19

Anda mungkin juga menyukai