Kajian Transport (Ternak)
Kajian Transport (Ternak)
CL
Ke
Lokasi
Purworejo
U PT. Sidoagung Farm
Simpang 3
Salaman
PSMP
Antasena Magelang
Candi
Borobudur
Kondisi lalu lintas saat ini di Jalan Magelang - Purworejo sebelum Industri
Makanan Ternak PT. Sidoagung Farm terbangun, volume lalu lintas yang lewat
masih bisa diakomodir oleh kapasitas jalan yang ada, namun demikian pada saat
sudah terbangun Industri Makanan Ternak diharapkan tidak akan mengganggu
lalu lintas umum secara signifikan. Selain itu dampak – dampak terkait dengan
lalu lintas diusahakan diminimalkan karena apabila terdapat gangguan
kelancaran lalu lintas dan gangguan keselamatan lalu lintas akan menurunkan
kinerja lalu lintas di jalan yang akan terkena dampak langsung.
Untuk mengetahui volume arus lalu lintas yang melewati di depan lokasi kegiatan
dilakukan survei perhitungan lalu lintas (Traffic Counting) terhadap berbagai jenis
kendaraan yang lewat, dengan klasifikasi kendaraan yang disurvai pada ruas
jalan adalah sebagai berikut :
a. Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan bermotor roda empat dengan dua
gandar berjarak 2.0 – 3.0 m ( termasuk kendaraan penumpang oplet, mikro
bis, pick up dan truk kecil, sesuai sistem klasifikasi Bina Marga ).
b. Kendaraan berat menengah (MHV), yaitu kendaraan bermotor dengan
dua gandar, dengan jarak 3.5 – 5.0 ( termasuk bis kecil, truk dua as dengan
enam roda, sesuai sistem klasifikasi Bina Marga ).
c. Truk besar (LT), yaitu truk tiga gandar dan truk kombinasi dengan jarak
gandar ( gandar pertama ke dua ) < 3.5 m (sesuai sistem klasifikasi Bina
Marga).
d. Bis besar (LB), yaitu bis dengan dua atau tiga gandar dengan jarak as 5.0
– 6.0 m.
e. Sepeda motor (MC), yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga
(termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda 3 sesuai sistem klasifikasi
Bina Marga).
Hasil survei yang dilakukan pada Pukul 07.30 – 08.30 WIB (pagi), Pukul 12.00 –
13.00 WIB (siang) dan Pukul 15.30 – 16.30 WIB (sore) diperoleh hasil sebagai
berikut :
Dengan :
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCW = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCSP = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah
FCSF = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
Kinerja lalu lintas dari suatu jalan dapat diketahui dengan membandingkan
antara volume lalu lintas yang lewat dengan kapasitas (daya tampung) jalan
tersebut, atau lebih dikenal dengan istilah rasio Volume/Kapasitas (VC rasio).
Dari hasil perhitungan diperoleh VC ratio untuk Jalan Magelang - Purworejo pada
periode Pukul 07.30 – 08.30 WIB (pagi), Pukul 12.00 – 13.00 WIB (siang) dan
Pukul 15.30 – 16.30 WIB (sore) seperti terlihat pada tabel berikut :
Dari tabel di atas diketahui kinerja ruas Jalan Magelang - Purworejo saat ini
menunjukkan VC rasio pada pagi hari sebesar 0,49, ini berarti kondisi dalam
zone arus stabil pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatannya. VC rasio
pada siang hari sebesar 0,31, ini berarti kondisi dalam zone arus stabil
pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya.
Sedangkan pada sore hari sebesar 0,39, ini berarti kondisi dalam zone arus
stabil pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatannya.
Untuk lebih jelasnya pedoman tingkat pelayanan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
1. TAHAP KONSTRUKSI
Bangkitan dan tarikan lalu lintas truk tersebut akan menambah 19,14 smp
per jam, sehingga akan menambah VC rasio rata - rata sebesar 0,01 di
Jalan Magelang - Purworejo. Bangkitan lalu lintas truk tersebut
diprakirakan tidak menimbulkan gangguan lalu lintas secara signifikan
terhadap gangguan kelancaran dan tundaan lalu lintas. Namun jika
terdapat truk material yang parkir di pinggir Jalan Magelang – Purworejo
(depan lokasi Industri Makanan Ternak) maka akan mengurangi kapasitas
jalan pada pagi dan sore hari dari 2.439 smp/jam menjadi 1.849 smp/ jam
sedamgkan pada siang hari mengakibatkan perubahan kapasitas jalan
dari 2.680 smp/jam menjadi 2.032 smp/jam. Sehingga VC rasio berturut –
turut pada pagi, siang dan sore hari akibat bangkitan truk dan parkir di
badan jalan sebesar 0,66, 0,42 dan 0,53.
b. Timbul gangguan keselamatan lalu lintas pada kegiatan
pembangunan
Pada saat konstruksi untuk lintasan truk harus diatur agar tidak
menimbulkan gangguan keselamatan lalu lintas mengingat lokasi proyek
Industri Makanan Ternak PT. Sidoagung Farm berada di tepi jalan arteri
sekunder dengan kewenangan merupakan Jalan Provinsi, dimana
kendaraan yang melintas beberapa berkecepatan tinggi. Sehingga timbul
gangguan keselamatan lalu lintas yang akan mengakibatkan kecelakaan
lalu lintas di depan lokasi proyek, pada saat truk keluar - masuk lokasi
dengan lalu lintas yang menerus. Gangguan keselamatan lalu lintas ini
berupa lalu lintas berpencar (diverging), bergabung (merging) dan
bersilangan (crossing), yang tentunya memiliki tingkat kefatalan yang
berbeda jika terjadi kecelakaan, ilustrasi potensi konflik di pintu keluar –
masuk lokasi proyek dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Lokasi
PT. Sidoagung Farm
Keterangan :
: Diverging / Berpencar
: Merging / Menyatu
: Crossing / Bersilangan
2. TAHAP OPERASI
Gangguan kelancaran lalu lintas pada tahap operasi dari kegiatan Industri
Makanan Ternak PT. Sidoagung Farm karena lokasinya berada di tepi jalan
arteri yaitu Jalan Magelang - Purworejo, dimana kendaraan yang keluar -
masuk langsung bersinggungan dengan kendaraan yang dari arah utara
maupun selatan. Semakin besar bangkitan dan tarikan lalu lintas yang
keluar - masuk Industri Makanan Ternak PT. Sidoagung Farm akan semakin
besar tingkat gangguan lalu lintas yang ditimbulkan. Melihat jenis kegiatan
dari Industri Makanan Ternak maka bangkitan dan tarikan yang ditimbul
pada tahap operasi disebabkan dari mobilisasi karyawan dan mobilisasi
kendaraan pengangkut bahan baku dan produk jadi.
Lokasi
PT. Sidoagung Farm
Keterangan :
Pintu keluar – masuk didesain terpisah pada saat tahap operasi
: Diverging / Berpencar
: Merging / Menyatu
: Crossing / Bersilangan
1. Tahap Konstruksi
Upaya meminimalkan dampak lalu lintas pada tahap konstruksi adalah :
2. Tahap Operasi
Upaya meminimalkan dampak lalu lintas pada tahap operasi adalah :