Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial

II. TINJAUAN TEORI


A. PENGERTIAN.
Isolasi sosial : Menarik diri merupakan keadaan di mana individu atau
kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk
meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat
kontak (Carpenito ,L.J, 1998: 381).
Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988 : 423) isolasi sosial menarik diri
merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain,
individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan dalam
berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam kegagalan
B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
 Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu dapat berperan dalam
perkembangan respons sosial maladaptive. Beberapa orang percaya
bahwa individu yang mengalami masalah ini adalah orang yang tidak
berhasil memisahkan dirinya dari orang tua. Norma keluarga mungkin
tidak mendukung hubungan dengan pihak luar keluarga. Pesan
keluarga seringkali tidak jelas.
2) Faktor Sosiokultural
Isolasi sosial merupakan factor utama dalam gangguan hubungan.
Hal ini akibat dari transiensi norma yang tidak mendukung pendekatan
terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
produktif, seperti lanjut usia (lansia), orang cacat dan penderita
penyakit ironis, isolasi bisa terjadi karena mengadopsi horma, perilaku
dan system nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas.
Harapan yang tidak realistis terhadap hubungan merupakan factor lain
yang berkaitan dengan gangguan ini.
3) Faktor Biologis
Faktor genetic dapat berperan dalam respon sosial maladaptive.
Bukti terdahulu menunjukkan keterlibatan neurotransmitter dalam
perkembangan ganggun ini, namun tetap di perlukan penelitian lebih
lanjut.
 Faktor Presipitasi
1) Faktor Eksternal
Contohnya adalah stressor, sosial budaya, yaitu stress yang di
tinggalkan oleh factor sosial budaya sperti keluarga.
2) Faktor Internal
Contohnya adalah stressor psikologis, yaitu strees yang terjadi
akibat kecemasan yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan individu untuk berpisah untuk mengatasinya.
Kecemasan ini dapat terjadi akibat tuntunan untuk berpisah dengan
orang terdekat atau tidak terpnuhinya kebutuhan individu.
C. RENTANG RESPON ( didalamnya ada pohon masalah )

Respon adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif
Kebersamaan ketergantungan Narsisme
Saling
ketergantungan
D. PENENTUAN DIAGNOSA
Menggunakan data DS dan Do yang ada
Data subjektif
a. Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan
b. Mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki
Data objektif
a. Tampak menyendiri dalam ruangan
b. Tidak berkomunikasi, menarik diri
c. Tidak melakukan kontak mata
d. Tampak sedih, afek datar
e. Posisi meringkuk di tempat tidur dengang punggung menghadap ke pintu
f. Adanya perhatian dan tindakan yang tidak sesuai atau imatur dengan
perkembangan usianya
g. Kegagalan untuk berinterakasi dengan orang lain didekatnya
h. Kurang aktivitas fisik dan verbal
i. Tidak mampu membuat keputusan dan berkonsentrasi
j. Mengekspresikan perasaan kesepian dan penolakan di wajahnya
E. MASALAH KEPERAWATAN dan DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
Isolasi sosial : Menarik diri
2. Data yang perlu dikaji
a. Tidak tahan terhadap kontak yang lama
b. Tidak konsentrasi dan pikiran mudah beralih saat bicara
c. Tidak ada kontak mata
d. Ekspresi wajah murung, sedih
e. Tampak larut dalam pikiran dan ingatannya sendiri
f. Kurang aktivitas
g. Tidak komunikatif
h. Merusak diri sendiri
i. Ekspresi malu
j. Menarik diri dari hubungan sosial
k. Tidak mau makan dan tidak tidur

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi Sosial: Menarik Diri

IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Pasien
SP 1
1. mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
2. berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
3. berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
4. mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
5. menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang - bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian
SP 2
1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang
3. membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang - bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian
SP 3
1. mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. memberikan kesempatan kepada klien berkenalan dengan dua orang atau lebih
3. menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
Keluarga
SP 1
1. mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3. menjelaskan cara - cara merawat pasien isolasi sosial
SP 2
1. melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi social
2. melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi social
SP 3
1. membantu keluarga membuat jadual aktivitas dirumah termasuk minum obat
( Discharge planning)
2. menjelaskan follow up pasien setelah pulang
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : chamelia Tanggal dirawat/ MRS : 11 September 2020


I. IDENTITAS KLIEN.
Nama : Ny. F ( L/P ) umur : 25 Tahun. Nomor CM : 12880199
II. ALASAN MASUK
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 11 September 2020 pukul 11.00 WIB,
klien mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia
berhenti dari pekerjaanya sebagai karyawan. Selain itu, keluarga klien juga
mengatakan klien selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan
orang yang berada di rumahnya dan tetangga sekitarnya.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien sering marah-marah di rumahnya semenjak dia berhenti dari pekerjaanya
sebagai manager keuangan. Selain itu, keluarga klien juga mengatakan klien selalu
berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di
rumahnya dan tetangga sekitarnya.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Ya
☑ Tidak
Jika ya , jelakan : Tidak ada
2. Pengobatan sebelumnya :
berhasil
kurang berhasil
tidak berhasil
jelaskan : Tidak ada
diagnosa keperawatan : Tidak ada masalah
3. Pernah mengalami penyakit fisik ( termasuk gangguan tumbuh kembang )
 Riwayat Trauma :
Jenis trauma usia pelaku korban saksi
Aniaya fisik Tah
un
Aniaya seksual Tahun
Penolakan Tahun
Kekerasan dalam keluarga Tahun
Tindakan criminal Tahun
Lain –lain Tahun
Jelaskan : Bullying saat kerja dikarenakan bentuk tubuh
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ( Bio, Psiko, Kultural dan
Spiritual )
Bullying karena bentuk tubuh
Diagnosa keperawatan : Gangguan citra diri

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Ada
☑ Tidak ada
Kalau ada : Tidak ada
Hubungan keluarga : Tidak ada
Gejala : Tidak ada
Riwayat pengobatan : Tidak ada
Diagnosa keperawatan : Tidak ada masalah
V. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 12 September 2020
1. Keadaan umum :
Lemah, badan kurus
2. Tanda vital :
TD: 110/70 mm/Hg
N : 94 X/ menit
S: 36,1 C
P: 20 X/menit
3. Ukuran : Berat badan ( BB ) : 68 Kg Tinggi badan (TB ) : 158 Cm
☑ Turun, sebelumnya 75kg
Naik
4. Keluhan fisik :
Tidak ada
☑ Ya
Jelaskan : Klien merasa bentuk badannya tidak bagus karena terlalu gemuk.
Mencoba untuk menurunkan berat badan tetapi tdak bisa sesuai keinginannya
5. Pemeriksaan fisik : ( head to toe )
Tidak ditemukannya luka fisik pada klien
Diagnosa keperawatan : Tidak ditemukan masalah

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Keterangan gambar
Jelaskan :
: Ayah : Ibu

: Laki-laki : Perembuan

: Menikah : Anak

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan tubuhnya terlalu gemuk, ia merasa jelek, klien
juga mengatakan kalau wanita berbadan kurus dan cantik itu akan disegani
orang.
b. Identitas : Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak ke dua dari
dua bersaudara
c. Peran : Peren klien dalam keluarga adalah klien anak ke dua dari dua
bersaudara. Klien membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak
dirawat di RSJ, klien tidak mempedulikan perannya
d. Idial diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera
pulang, karena klien ingin bekerja kembali seperti  layaknya orang sehat.
e. Harga diri : Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien
merasa tidak berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien
menyendiri di kamar, tidak berinteraksi dengan orang lain.
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti/ terdekat : Klien mengatakan orang yang berarti dalam
hidupnya adalah keluarganya. Keluarga klien adalah orang yang mengerti dan
memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Klien mengatakan bahwa ia
tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan ia malas
berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada hal yang perlu
dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien mengatakan dia
bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap
dengan klien lain di ruangan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial

Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena
klien sering marah-marah, namun klien tidak mengetahui bahwa klien
mengalami gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang
melakukan ibadah sholat lima waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak
pernah sholat lima waktu.
Diagnosa keperawatan : Resiko Distress Spiritual

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan :
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya.
Jelaskan Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata.
Klien tampak kusam, lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia
mandi dua kali sehari namun tidak pernah pakai sabun dan shampo.
Diagnosa keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
2. Kesadaran :
Menurun :
☑ Compos mentis
Sopor
Apatis/ sedasi
Subkoma
Samnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan tidur : Tidak ada
Disosiasi : Tidak ada
Berubah :
Gangguan perhatian
Jelaskan Klien masih merespon seseorang tetapi tidak akan bicara apabila tidak
ditanya
Diagnosa keperawatan :Tidak ditemukan masalah

3. Orientasi
☑ Waktu
☑ Tempat
☑ Orang
Jelaskan
a. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti
kapan saja waktu ia harus mandi
b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam
ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Diagnosa keperawatan : Gangguan Proses Pikir

4. Pembicaraan :
Cepat.
Keras
Gagap .
Apatis.
Lambat.
Membisu.
☑ Tidak mampu memulai pembicaraan.
Lain – lain, …………………..
Jelaskan : Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan
bicara. Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan
inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal

5. Aktivitas motoric/ psikomotor :


Kelambatan :
Hipokinesia, hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stuporkatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan : Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih
banyak diam ketika tidak ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Peningkatan :
Hiperkinesia, hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh gelisah katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimacen.
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/ rigid
Kompulsif ; sebutkan
Jelaskan : Tidak ada
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial
6. Afek dan Emosi :
Adekuat
Tumpul
Merasa kesepian
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan
seperlunya. Terkadang klien langsung pergi ke kamar.

7. Persepsi – sensorik:
Halusinasi :
☑ Pendengaran.
Penglihatan.
Perabaan.
Pengecapan.
Penghidu
Illusi :
Ada.
☑ Tidak ada.
Depersonalisasi
Ada
☑ Tidak ada
Derealisasi
Ada
☑ Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
☑ Tidak ada
Jelaskan, Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-
bisikan, klien mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan
suara wanita utu mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara
itu terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah
melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa
sendiri.
Diagnosa keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir
a. Arus pikir
Koheren
☑ Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata kata
Blocking
Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain – lain ...............................
Jelaskan Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan.
Klien lebih suka menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata
klien tidak fokus,dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang
tidak jelas.
b. Isi pikir
Obsesif
Ektasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran bunuh diri
Preokupasi
☑ Pikiran isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia, sebutkan .................
Waham :
Agama
Somatik/ hipokondria
Kebesaran
Kejar/ curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Lain – lain ,....................................................
c. Bentuk pikir.
☑ Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik

Jelaskan : Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini
berkelakuan tidak baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Diagnosa keperawatan : Tidak ditemukan

9. Interaksi selama wawancara :


Bermusuhan
Tidak kooperatif .
Mudah tersinggung.
☑ kontak mata kurang
Gembira berlebihan.
Lain – lain, jelaskan ……………………………………………………………
Jelaskan : Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
10. Memori :
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan )
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 – 1 bulan )
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam )
Amnesia
Paramnesia :
Konfabulasis
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaisance
Hiperamnesia
Jelaskan: Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi.
Klien masih ingat jam berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien
berhenti kerja.
Diagnosa keperawatan :Masalah tidak ditemukan
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung :
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien
mampu menjawab dengan baik.
Diagnosa keperawatan : Masalah tidak ditemukan
12. Kemampuan penilaian :
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaska : Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui
bahwa sebelum dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi,
melempar batu ke rumah tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Diagnosa keperawatan : Masalah tidak ditemukan
13. Daya tilik diri :
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal – hal diluar dirinya
Jelaskan : Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien
merasa sehat tidak perlu pengobatan khusus untuk dirinya.
Diagnosa keperawatan : Kurang Pengetahuan

VIII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Makan.
☑ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri
tanpa bantuan orang lain . Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan
yang disediakan.
2. BAB/BAK
☑ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
3. Mandi.
☑ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat
mandi yang benar, namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan
klien tidak mencuci rambut dan sabunan.
4. Berpakaian.
☑ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu
kali dan menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.
5. Istirahat dan tidur.
Tidur siang, lama : 13.00 s/d 15.00
Tidur malam lama : 20.00 s/d 04.00
Aktifitas sebelum/ sesudah tidur Tidak ada
Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan sulit tidur.
6. Penggunaan obat.
☑ Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan
dosis yang benar. Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan ☑
Sistem pendukung ☑
Jelaskan : Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut
klien sakitnya biasa saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan
saat ini klien mengatakan rutin minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan
yang diberikan oleh perawat.
8. Aktivitas dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makan ☑
Menjaga kerapian makan ☑
Mencuci pakaian ☑
Pengaturan keuangan ☑
Jelaskan : Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur
dan berdiam diri dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
9. Aktivitas diluar rumah.
Ya Tidak
Belanja ☑
Transportasi ☑
Lain – lain ☑
Jelaskan : Klien jarang keluar rumah dan hanya berdiam diri di kamar.
Diagnosa keperawatan Isolasi Sosial

IX. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
☑ Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebihan
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain – lain ................... ☑ Lain – lain: Mengamuk, marah-
marah, setelah mengamuk klien
seperti hilang ingatan(lupa) dan
klien menyendiri lagi.

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompik, spesifiknya.......................................................
......................................................................................................................................
☑ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya Klien termasuk orang
pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam berinteraksi dengan
orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang
mengajak bicara dahulu.
Masalah dengan pendidikannya,
spesifiknya.............................................................. ...................................................
................................................................................
☑ Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya klien berhenti bekerja pada akhir tahun 2019
dikarenakan bullying terhadap bentuk tubuhnya
Masalah dengan perumahan, spesifiknya......................................................................
.......................................................................................................................................
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya..........................................................................
.......................................................................................................................................
Masalah dengan pelayan kesehatan,spesifiknya...........................................................
.......................................................................................................................................
Masalah lainnya, spesifiknya .......................................................................................
.......................................................................................................................................
Diagnosa keperawatan Isolasi Sosial dan Harga Diri Rendah

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal ?
☑ Penyakit/ gangguan jiwa.
Sistem pendukung
Faktor presipitasi
Mekanisme koping
Penyakit fisik
Obat – obatan.
Lain – lain, jelaskan ...............................................................................................
................................................................................................................................
Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan
XII. ASPEK MEDIK
Diagnose medis : Skizofrenia
Terapi Medis :
Haloperidol (HLP) 5 mg 3x1
Trihexyphenidil (THP) 2 mg 3x1
Chlorpomazin (CPZ) 100 mg 1x1
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Analisa Data Maslah Keperawatan
DS :
Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan
karena menurut klien tidak ada bahan
pembicaraan untuk berinteraksi
DO : Isolasi Sosial
-       Klien lebih banyak berdiam diri
-       Kontak mata kurang
-       Klien sering menyendiri
-       Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun perkenalan
-       Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus perawat
tertawa

Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar

ISOLASI SOSIAL

Defisit Perawatan Diri

Harga Diri Rendah

Koping Individu Tidak Efektif


Kurang Pengetahuan
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial : Menarik diri

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN Dx Kep. ISOLASI SOSIAL:


MENARIK DIRI
Nama pasien : Ny. F
Umur : 25 tahun
No. Register : 12880199
Rencana Tindakan Keperawatan
DX. Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Isolasi sosial Klien : 1. Setelah 2X 1. Bina hubungan
Tujuan Umum : interaksi klien saling percaya
Klien mampu menunjukan tanda- dengan :
berinteraksi dengan tanda percaya - Beri salam setiap
orang lain kepada atau berinteraksi
terhadap perawat : - Perkenalkan nama,
Tujuan Khusus 1 : - Wajah cerah, nama panggilan
Klien dapat membina tersenyum perawat, dan tujuan
hubungan saling - Mau berkenalan perawat berkrnalan
percaya - Ada kontak mata -Tanyakan dan
- Bersedia panggil nama
menceritakan kesukaan klien
perasaan -Tunjukan sikap jujur
- Berseddia dan menepati janji
mengungkapkan setiap kali
masalahnya berinteraksi
-Tanyakan perasaan
dan masalah yang
dihadapi klien
- Buat kontrak
interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien

Tujuan khusus 2 : 2.Setelah 2 kali 1.Tanyakan pada klien


Klien mampu interaksi klien dapat tentang :
menyebutkan menyebutkan - Orang yang tinggal
penyebab tanda dan minimal satu serumah atau dengan
gejala isolasi sosial penyebab menarik sekamar klien
diri : - Orang yang paling
-Diri Sendiri dekat ddengan klien
- Orang lain dirumah atau
- Lingkungan diruangan perawatan
- Apa yang membuat
klien dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang tidak
dekat dengan klien
dirumah atau
diruangan perawat
- Apa yang membuat
klien tidak dekat
dengan orang
tersebut
- Upaya yang sudah
dilakukan agar dekat
dengan orang
tersebut

2. Diskusikan dengan
klien penyebab
menarik diri / tidak
mau bergaul dengan
orang lain

3.Beri pujian terhadap


kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya

Tujuan khusus 3 : 3.Setelah 2 X 1.Tanyakan pada klien


Klien mampu interaksi dengan tentang :
menyebutkan klien dapat - Manfaat hubungan
keuntungan menyebutkan sosiial
berhubungan sosial keuntungan - Kerugian menarik
dan kerugian menarik berhubungan sosial, diri
diri misalnya :
- Banyak teman 2.Diskusikan bersama
- Tidak kesepian klien tentang
- Saling menolong manfaat
berhubungan sosial
Dengan kerugian dan kerugian
menarik diri menarik diri
misalnya :
-Sendiri 3.Beri pujian terhadap
- Kesepian kemampuan klien
- Tidak bisa diskusi mengungkapkan
perasaannya

Tujuan Khusus 4 : 4.Setelah 2 X 1.Observasi perilaku


Klien dapat interaksi klien dapat klien tentang
melaksanakan melaksanakan berhubungan sosial
hubungan sosial hubungan soosial
secara bertahap secara bertahaap 2.Beri motivasi dan
dengan : bantu klien untuk
- Perawat berkenalan /
- Perawat lain berkomunikasi
- Kelompok dengan perawat lain,
klien lain, kelompok

3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas kelompok
sosialisasi

4.Diskusikan jadwal
harian yang
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat

6.Beri pujian terhadap


kemampuan klien
memperluas
pergaulanya melalui
aktifitas yang
dilaksanakan

Keluarga : Setelah melakukan 1. diskusikan masalah


intraksi dengan yang dirasakan
Tujuan Khusus: keluarga pasien, keluarga dalam
Mendiskusikan diharapkan keluarga merawat pasien
mengenai masalah pasien memahami
klien dan peran mengenai pasien dan 2. jelaskan pengertian,
keluarga. cara mrawatnya. tanda dan gejala
isolasi sosial yang
dialami pasien
beserta proses
terjadinya

3. jelaskan cara - cara


merawat pasien
isolasi sosial
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny. F Umur: 25 tahun No. Register : 12880199 Kasus : Skizofrenia
(inisial)

TANGGAL/ TANDA TANGGAL/ TANDA


NO NO. DX IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM TANGAN JAM TANGAN
1. 1. 12 sept 2020 1. Membina hubungan saling percaya Ita P. 13 sept 2020 S: Ita P.
07.00 dengan : 07.00 a) Klien mengatakan tinggal dengan
- Memberi salam setiap berinteraksi keluarga.
- Memerkenalkan nama, nama panggilan b) Klien mengatakan sebab tidak ingin
perawat, dan tujuan perawat berkrnalan bersosialisasi
-Menanyakan dan panggil nama kesukaan c) Klien mengatakan kehilangan pekerjaan.
klien O:
-Menunjukan sikap jujur dan menepati janji a) Klien mampu sedikit-sedikit menjawab
setiap kali berinteraksi pertanyaan yang di ajukan
-Menanyakan perasaan dan masalah yang b) Klien sudah mampu mengatakan sebab dia
dihadapi klien mngurung diri, walau lirih
- Membuat kontrak interaksi yang jelas c) Klien sudah mulai bisa di ajak mengobrol,
- Mendengarkan dengan penuh perhatian tapi masih bersikap menarik diri.
ekspresi perasaan klien A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi di lanjutkan 1-13
08.00 2.Tanyakan pada klien tentang :
- Orang yang tinggal serumah atau dengan
sekamar klien
- Orang yang paling dekat ddengan klien
dirumah atau diruangan perawatan
- Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut
- Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah atau diruangan perawat
- Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang tersebut

3. Mendiskusikan dengan klien penyebab


menarik diri / tidak mau bergaul dengan
orang lain

4. Memberi pujian terhadap kemampuan


klien mengungkapkan perasaanya

09.00 5. Menanyakan pada klien tentang :


- Manfaat hubungan sosiial
- Kerugian menarik diri

6. Mendiskusikan bersama klien tentang


manfaat berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri

7. Memberi pujian terhadap kemampuan


klien mengungkapkan perasaannya

10.00 8. Mengobservasi perilaku klien tentang


berhubungan sosial

9.Memberi motivasi dan bantu klien untuk


berkenalan / berkomunikasi dengan
perawat lain, klien lain, kelompok

10. Melibatkan klien dalam terapi aktivitas


kelompok sosialisasi

11. Mendiskusikan jadwal harian yang


dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisasi

12.Memberi motivasi klien untuk melakukan


kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat

13. Memberi pujian terhadap kemampuan


klien memperluas pergaulanya melalui
aktifitas yang dilaksanakan.

11.00 UNTUK KELUARGA:


1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala


isolasi sosial yang dialami pasien beserta
proses terjadinya

3. Menjelaskan cara - cara merawat pasien


isolasi sosial

Anda mungkin juga menyukai