I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Isolasi Sosial
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan gambar
Jelaskan :
: Ayah : Ibu
: Laki-laki : Perembuan
: Menikah : Anak
2. Konsep diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan tubuhnya terlalu gemuk, ia merasa jelek, klien
juga mengatakan kalau wanita berbadan kurus dan cantik itu akan disegani
orang.
b. Identitas : Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak ke dua dari
dua bersaudara
c. Peran : Peren klien dalam keluarga adalah klien anak ke dua dari dua
bersaudara. Klien membantu orang tua mencari nafkah, namun semenjak
dirawat di RSJ, klien tidak mempedulikan perannya
d. Idial diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera
pulang, karena klien ingin bekerja kembali seperti layaknya orang sehat.
e. Harga diri : Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien
merasa tidak berharga karena tidak mampu membantu orang tuanya. Klien
menyendiri di kamar, tidak berinteraksi dengan orang lain.
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti/ terdekat : Klien mengatakan orang yang berarti dalam
hidupnya adalah keluarganya. Keluarga klien adalah orang yang mengerti dan
memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Klien mengatakan bahwa ia
tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan tempat
tinggalnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan ia malas
berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada hal yang perlu
dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien mengatakan dia
bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap
dengan klien lain di ruangan.
Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena
klien sering marah-marah, namun klien tidak mengetahui bahwa klien
mengalami gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang
melakukan ibadah sholat lima waktu. Begitu juga saat masuk RSJ klien tidak
pernah sholat lima waktu.
Diagnosa keperawatan : Resiko Distress Spiritual
3. Orientasi
☑ Waktu
☑ Tempat
☑ Orang
Jelaskan
a. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti
kapan saja waktu ia harus mandi
b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam
ruangan pun klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Diagnosa keperawatan : Gangguan Proses Pikir
4. Pembicaraan :
Cepat.
Keras
Gagap .
Apatis.
Lambat.
Membisu.
☑ Tidak mampu memulai pembicaraan.
Lain – lain, …………………..
Jelaskan : Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan
bicara. Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan
inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan
Diagnosa keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
7. Persepsi – sensorik:
Halusinasi :
☑ Pendengaran.
Penglihatan.
Perabaan.
Pengecapan.
Penghidu
Illusi :
Ada.
☑ Tidak ada.
Depersonalisasi
Ada
☑ Tidak ada
Derealisasi
Ada
☑ Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
☑ Tidak ada
Jelaskan, Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-
bisikan, klien mengatakan suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan
suara wanita utu mengajak dia untuk bersenang – senang, dan paling sering suara
itu terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi perawat saat ini belum pernah
melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara sendiri, tertawa
sendiri.
Diagnosa keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
8. Proses pikir
a. Arus pikir
Koheren
☑ Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata kata
Blocking
Pengulangan pembicaraan/ perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain – lain ...............................
Jelaskan Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan.
Klien lebih suka menyendiri. Saat interaksi selama wawancara kontak mata
klien tidak fokus,dialihkan bila ada klien lain, pembicaraanya kacau terkadang
tidak jelas.
b. Isi pikir
Obsesif
Ektasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran bunuh diri
Preokupasi
☑ Pikiran isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia, sebutkan .................
Waham :
Agama
Somatik/ hipokondria
Kebesaran
Kejar/ curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Lain – lain ,....................................................
c. Bentuk pikir.
☑ Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan : Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini
berkelakuan tidak baik terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Diagnosa keperawatan : Tidak ditemukan
Adaptif Maladaptif
☑ Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/ berlebihan
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lain – lain ................... ☑ Lain – lain: Mengamuk, marah-
marah, setelah mengamuk klien
seperti hilang ingatan(lupa) dan
klien menyendiri lagi.
Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal
ISOLASI SOSIAL
2. Diskusikan dengan
klien penyebab
menarik diri / tidak
mau bergaul dengan
orang lain
3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas kelompok
sosialisasi
4.Diskusikan jadwal
harian yang
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai
jadwal yang telah
dibuat
Nama Pasien : Ny. F Umur: 25 tahun No. Register : 12880199 Kasus : Skizofrenia
(inisial)