Oleh :
KELAS G747 KELOMPOK 7
1. Rayhan Favian Al Gaffar 21082010162
2. Muhammad Nail Hadi 21082010163
3. Yudha Perwira Bima Sakti 21082010164
4. Miftah Rahmaddani 21082010165
5. Robby Alamsyah Satriya Putra 21082010166
6. Muhammad Surya Adhi Setiawan 21082010167
7. Ahmad Azwin Asyrafi 21082010168
"Itu yang korupsi di Indonesia itu lulusan perguruan tinggi semua. 86 persen koruptor
itu lulusan perguruan tinggi. Sisanya itu ada yang berhenti sampai SMA, SMP ada
yang tidak lulus sekolah," ujar Mahfud dalam acara Kuliah Umum di Universitas
Semarang (USM), Rabu (20/10/2021).
Menurutnya, hal itu lantaran jebolan sekolah dengan jenjang yang lebih
rendah cenderung sulit mengakses kekuasaan. Kalaupun korupsi hanya kecil-
kecilan.
"Tapi kalau (lulusan) perguruan tinggi itu korupsinya sudah berdigit-digit," ujar dia.
"Siapa yang mengurus bangsa ini? kan lulusan perguruan tinggi semua. Dari waktu
ke waktu terjadi kemajuan," ucap Mahfud.
Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/4689372/mahfud-md-86-persen-
koruptor-lulusan-sarjana
ARTIKEL 2
Penyidik Pidana Khusus Kejati Riau menahan RHA dan My. Keduanya
merupakan tersangka korupsi pembangunan ruangan instalasi rawat inap Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang.
Keduanya sebelum ditahan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di
Kejati Riau. Mengingat ancaman pidananya lima tahun penjara dan merupakan hak
penyidik, keduanya langsung ditahan di Rutan Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru.
"Banyak pekerjaan tidak sesuai spek dan banyak yang tidak terpasang," kata
Trijoko.
Hingga kini, bangunan di Jalan Lingkar Bangkinang itu tidak bisa dipakai
masyarakat. Selain belum serah terima, bangunan tidak mampu dikerjakan oleh
kontraktor.
Sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/4709661/rugikan-negara-rp8-miliar-
dua-tersangka-korupsi-rsud-bangkinang-ditahan
ARTIKEL 3
Kasus ini mencuat setelah adanya temuan BPK pada pengalokasian dana
hibah dan bansos tahun anggaran 2019. Dalam catatannya, BPK menyatakan
belanja hibah sebesar Rp 45,3 miliar dan belanja bansos Rp 19,7 miliar tidak
dilaksanakan sesuai dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD.
"Intinya kami dalami semuanya, nanti akan kami periksa beberapa pihak terkait
untuk keperluan klarifikasi," ungkapnya.
"Kalau ada bukti dan terbukti, kita lanjut tangani kasus ini. Intinya, kita lihat nanti
seperti apa hasil pendalaman dan pemeriksaannya terlebih dahulu," ujarnya.
Sumber : https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5811683/kejari-pandeglang-
bidik-dugaan-korupsi-hibah-bansos-rp-65-m?
_ga=2.69868944.1253837071.1636958481-1877820897.1634971121
ARTIKEL 4
Pertama adalah aset atas nama terpidana Joko Hartono Tirto dan Hary
Prasetyo berupa dua bidang tanah dan bangunan di kawasan Kota Tangerang
Selatan. Kemudian terdapat aset atas nama Benny Tjokrosaputro, Hary Prasetyo
dan Heru Hidayat yang berada di kawasan Kabupaten Tangerang. Secara rinci aset-
aset tersebut berupa 37 bidang dengan luas keseluruhan 281.993 m2 dan 1 unit
apartemen yang berada di 5 kecamatan yang tersebar di 14 desa. Selanjutnya di
Kabupaten Serang terdapat aset atas nama Benny Tjokrosaputro berupa 1 bidang
tanah dengan luas 35.100 m2 di Kecamatan Tanara. Serta 654 bidang
tanah/bangunan bidang tanah dengan luas seluruhnya sekitar 300 hektar yang
tersebar secara sporadik di 6 kecamatan di Kabupaten Lebak atas nama Benny
Tjokrosaputro. Sebanyak 139 bidang tanah yang berada di Rangkasbitung, Lebak
juga telah disurvei.
Sumber : https://katadata.co.id/rezzaaji/berita/617c02a15e1bf/kejagung-
periksa-aset-rampasan-kasus-korupsi-pt-jiwasraya
ARTIKEL 5
ICW: Ada 444 Kasus Korupsi Sepanjang 2020, Negara Rugi Rp18 T
Tari mencatat sebagian besar pelaku tindakan pidana korupsi tahun 2020 itu
ditindak dengan Pasal 2 dan 3 UU tentang Tipikor mengenai perbuatan melawan
hukum untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain/korporasi. Pasal tersebut, kata
dia, pelaku memiliki motif untuk memperkaya kepentingan pribadi maupun
kelompoknya. Ia menilai tindakan korupsi tersebut karena bermula dari konflik
kepentingan.
"Bagaimana kemudian dia terlihat lebih loyal terhadap partai politiknya, mendukung
partai politiknya, dianggap setia dengan partai politik atau bahkan dianggap
membantu teman untuk memenangkan," Kata Tari.
Selain itu, Tari juga menyoroti beberapa kebijakan yang berpotensi menimbulkan
konflik kepentingan di masa pandemi Covid-19 ini.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210815163442-12-680645/icw-
ada-444-kasus-korupsi-sepanjang-2020-negara-rugi-rp18-t4
ARTIKEL 6
Sumber: https://nasional.tempo.co/read/848109/korupsi-hambalang-siapa-saja-
penerima-dana-haram-hambalang/full&view=ok
.
Solusi Penyelesaian
Dari sekian artikel yang telah kami kumpulkan terkait dengan kasus korupsi yang
muncul di Indonesia bahwa Tindakan korupsi yang menyalahgunakan kewenangan
dan merugikan keuangan negara masih menjadi persoalan yang tak kunjung tuntas.
Namun korupsi tak hanya dilakukan oleh pejabat negara. Setiap orang bisa saja
secara tidak sadar sudah terlibat dalam tindak korupsi. Memberi hadiah untuk
penyuapan dan menerima gratifikasi menjadi praktik korupsi yang sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari.