Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E DENGAN MASALAH


KEBIASAAN MEROKOK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Oleh:
Kelompok 10
Kelas A

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Dyah Pitaloka, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIDN. 0710088903

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
TUBAN
2021
MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E DENGAN MASALAH
KEBIASAAN MEROKOK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Kelompok 10
Kelas A

Reynata Indraswari Ika Suci 19.12.2.149.030


Silviana Dwi Agustin 19.12.2.149.035
Siti Lathifatul Ulfayati 19.12.2.149.037
Yanastainu Rachma 19.12.2.149.042

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA
TUBAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. E DENGAN MASALAH
KEBIASAAN MEROKOK” dapat terselesaikan.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Makalah ini tidak terwujud tanpa bantuan pihak-pihak yang rela meluangkan waktunya
kepada penyusun. Maka dari itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Keluarga Ibu Dyah Pitaloka,


S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Orang tua yang selalu mendukung dengan baik dengan materi ataupun dengan
semangat yang tidak ternilai harganya.
3. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan kami berharap agar makalah ini bisa diterima oleh pembaca. Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Tuban,18 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB 1 ................................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3

1.3 Tujuan ........................................................................................................................... 3

BAB 2 ................................................................................................................................ 4

2.1 Kasus............................................................................................................................. 4

2.2 Asuhan Keperawatan .................................................................................................... 4

BAB 3 ................................................................................................................................ 16

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 16

3.2 Saran ............................................................................................................................ 16

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 17

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian
dari keluarga (Zakaria, 2017). Sedangkan menurut Depkes RI tahun 2000, keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling kebergantungan. Duval dan Logan (1986 dalam Zakaria, 2017)mengatakan
keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan pertumbuhan
fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya.Dari hasil analisa
Walls, 1986 (dalam Zakaria, 2017) keluarga sebagai unit yang perlu dirawat, boleh jadi
tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tetapi berfungsi sedemikian rupa sehingga
mereka menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga. Asuhan keperawatan keluarga
memiliki 5 tugas kesehatan keluarga, diantaranya, 1. Keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan di keluarga, 2. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, 3.
Keluarga mampu merawat masalah keluarga, 4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan rumah, 5. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanna kesehatan.

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang
mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif
artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal
dari nikotin yang dikandungnya. Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam 7 detik
nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010). Selain menyebabkan kecanduan,
rokok juga memiliki dampak yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan. Menurut KPAI
(2013), semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama
menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif,
lebih bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan
200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana
bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung
masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan

1
oleh ujung rokok yang terbakar, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak
(KPAI, 2013).

Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar
60 juta pendduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda dengan jumlah
konsumsi rokok di negara lain yang bisa diperkiran akan menurun, tetapi di Indonesia
bahkan sudah diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat hingga
90% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Jika konsumsi rokok setiap tahunnya
tidak bisa diminimalkan maka angka kematian akibat merokok di Indonesia juga akan
terus meningkat. Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap
gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya
keluar tubuh yang bertemperatur 900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk
ujung rokok yang terselip diantara bibir perokok, dan dapat menimbulkan asap yang
dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta dapat menimbulkan dampak buruk
baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. (Widada RH, 2010).

Asap rokok mengandung susunan senyawa gas dan partikel yang menakjubkan. Ini
termasuk karbon dioksida, air, karbon monoksida, partikulat (kebanyakan tar), nikotin,
nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, formaldehida, fenol dan puluhan lainnya
senyawa beracun terkenal.Beberapa komponen ini hadir dalam konsentrasi yang sangat
tinggi. Misalnya asap rokok mengandung konsentrasi karbon monoksida yang lebih
tinggi dibandingkan auto knalpot dari kendaraan yang terawat baik. Konsentrasi karbon
monoksida akan mematikan jika dihirup terus menerus selama 30 menit. (Chavasse,
1999). Penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah penyakit yang diakibatkan
langsung oleh merokok atau diperburuk keadaannya dengan merokok. Penyakit yang
menyebabkan kematian para perokok antara lain:1. Penyakit jantung kongestive, 2.
Trombosis koroner jantung, 3. Kanker, 4. Bronkitis atau radang cabang tenggorok.
Selain itu ada merokok juga memiliki dampak terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut,
yang mana mulut adalah organ tubuh manusia yang pertama kali dan paling banyak
terpapar oleh asap rokok. Beberapa dampak merokok pada gigi dan mulut adalah: 1.
Meningkatnya penumpukan plak dan karang gigi, 2. Perubahan warna gusi,
3.Peradangan pada gusi, 4. Penebalan pada lidah yang menyebabkan penurunan indra
perasa, 5. Mulut terasa kering, 6.Bau mulut

Membicarakan merokok dan efeknya pada kesehatan selalu menjadi angin lewat
oleh telinga para perokok. Tentu banyak dari perokok yang ingin berhenti merokok,
2
tetapi tetap saja ketika mendengar informasi tentang kesehatan seperti ini tidak sedikit
juga yang menganggap dirinya disalahkan karena merokok dan menjadi kurang
memperhatikan. Padahal jika ingin di lihat sekali lagi dari sudut pandang yang lain,
banyak sekali hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh perokok, seperti menyakiti diri
sendiri atau menyakiti orang terdekat yang mereka sayangi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :


Bagaimanakah asuhan keperawatan keluarga pada Tn. E dengan kebiasaan merokok?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan dan memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan
asuhan keperawatan Keluarga Tn.E.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian keluarga pada Tn. E.
b. Menetapkan diagnosa keperawatan keluarga pada Tn. E.
c. Melakukan perencanaan tindakan keperawatan keluarga yang sesuai Tn. E.
d. Melakukan tindakan keperawatan keluarga pada Tn. E.
e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan keluarga yang diberikan pada Tn. E.

3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Tn. E usia 45 tahun, seorang wiraswasta pendidikan terakhir SLTA dan Ny. R usia
43 tahun seorang ibu rumah tangga dan pendidikan terakhir juga SLTA. Mempunyai
2 anak perempuan, anak pertama seorang mahasiswa usia 21 tahun. Anak kedua
seorang siswa SD kelas 4 usia 9 tahun. Mereka tinggal di rumah milik sendiri.
Memiliki fasilitas rumah yang lengkap. Tidak ada permasalah ekonomi dalan
keluarga Tn. E. Tn. E memliki kebiasaan meroko yang buruk, kebiasaan merokok
sudah di alami sejak remaja. Dari kebiasaan buruk tersebut, istrinya Ny. R sering
cekcok tentang masalah merokonya. Tapi Tn. E tidak pernah menggubris omongan
istrinya. Sementara itu dalam keluarga ini juga tidak memiliki tempat pembungan
akhir sampah. Ny. R mengatakan biasanya membakar sampah tersebut di
pekarangan rumahnya. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena sudah menjadi
kebiasaan masyarakat sekitar.

2.2 Asuhan Keperawatan


A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisis dan sistesis data
NO DATA MASALAH

Data Objektif : Manajemen kesehatan


1. Ibu R. tampak agak jengkel mengungkakan tidak efektif
kebiasaan merokok Kode: (00188) Perilaku
Kesehatan Cenderung Berisiko
Data Subjektif:
-Ibu.R mengatakan bahwa Bapak E mengawali
kebiasaan merokok setelah menikah, sehari bisa
menghabiskan 12 batang rokok. Kebiasaan
merokok tersebut membuat Bapak E
mengalami batuk dan terdapat lendir sudah 5
tahun.
-Ibu R mengatakan Bapak E belum memiliki
keinginan untuk segera berhenti merokok,
walaupun kadangkadang jika sakit minum obat

4
dari rumah sakit tetapi Bapak E tetap rutin
merokok namun sudah berkurang
menjadi setengah bungkus.
- Ibu mengatakan sudah sering
mengingatkan Bapak E agar mengurangi
kebiasaan merokok namun tidak pernah
didengarkan oleh Bapak E. Bapak E hanya
mengatakan kalau tidak merokok lidah rasanya
pahit.

Data objektif : Pemeliharaan kesehatan


2. Ibu.R menggeleng pada saat ditanya apakah tdk efektif
membuang sampah pada tempatnya.

Data subjektif :
- Ibu.R mengatakan bahwa ia membuang
sampah di pekarangan rumah
- ibu.R mengatakan bahwa beliau membakar
sampah tersebut dipekarangan rumah

II. Perumusan diagnosis keperawatan


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (P)

Manajemen kesehatan tidak efektif b.d. aktivitas hidup sehari-hari tidak


1. efektif untuk memnuhi tujuan kesehatan d.d. kebiasaan merokok suami

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d. tidak mampu menjalankan


2. perilaku sehat d.d. tidak membuang sampah pada tempatnya

5
III. Penilaian (scoring) diagnosis keperawatan

NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN

1. Sifat masalah Ibu.R mengatakan


1. Sekala : ancaman 2 1 bahwa Bapak E
kesehatan mengawali kebiasaan
merokok setelah
menikah, Kebiasaan
merokok tersebut
membuat Bapak E
mengalami batuk dan
terdapat lendir sudah 5
tahun.

2. Kemungkinan masalah 1 2
dapat di ubah -Ibu R mengatakan
Sekala : Sebagian Bapak E belum
memiliki keinginan
untuk segera berhenti
merokok, walaupun
kadangkadang jika
sakit minum obat dari
rumah sakit tetapi
Bapak E tetap rutin
merokok namun sudah
berkurang menjadi
setengah bungkus.
.

3.Potensial masalah untuk di 1 1 - Ibu mengatakan


cegah sudah sering
Skala : Rendah mengingatkan Bapak E
agar mengurangi
kebiasaan merokok

6
namun tidak pernah
didengarkan oleh
Bapak E. Bapak E
hanya mengatakan
kalau tidak merokok
lidah rasanya pahit

4. Menonjolnya masalahh 2 1 Ibu R mengatakan jika


Sekala : Masalah berat harus bapak E sehari bisa
segera di tangani menghabiskan 12
bungkus rokok.

Total : 2/3 + 1 + 1/3 + 1 = 3

NO KRITERIA SKOR BOBOT PEMBENARAN

1. Sifat masalah - ibu.R mengatakan


2. Sekala : ancaman 2 1 bahwa beliau
kesehatan membakar sampah
dipekarangan rumah

2. Kemungkinan masalah 2 2 Ibu.R mengatakan


dapat di ubah bahwa ia membuang
Sekala : mudah sampah di pekarangan
rumah,

3.Potensial masalah untuk di 2 1 Pada saat ditanya,


cegah "Apakah ibu.R bisa
Skala : cukup membersihkan
rumah?" Ibu.R
menjawab bisa tetapi
dengan bantuan anak-
anaknya

4. Menonjolnya masalahh 1 1 Ibu.R mengatakan jika


membuat sampah di

7
Sekala : Ada masalah,tetapi sekitar rumah adalah
tidak perlu di tangani masalah yang biasa

Total : 2/ 3 + 1 + 2/3 + 1/2 = 2 5/6

IV. Prioritas diagnosis keperawatan


1. Manajemen kesehatan tidak efektif b.d. aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif
untuk memnuhi tujuan kesehatan d.d. kebiasaan merokok suami
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d. tidak mampu menjalankan perilaku
sehat d.d. tidak membuang sampah pada tempatnya

8
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Setelah dilakukan Suami Klien menjadi tahu


tindakan suami klien tentang bahaya merokok Dukungan pengambilan keputusan
Manajemen kesehatan tidak efektif b.d.
mengetahui bahaya dan mulai menghentikan Definisi : memberikan informasi dan
aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif
merokok dan mau kebiasaan melokok dukungan saat pembuatan keputusan
untuk memnuhi tujuan kesehatan d.d.
mengurangi kebiasaan kesehatan
kebiasaan merokok suami
merokok.
Tindakan
* observasi
-identifikasi persepsi mengenai
masalah dan informasi yang memicu
konflik
*Terapeutik
- fasilitasi mengklarifikasi nilai dan
harapan yang membantu pembuatan
pilihan
- diakusikan kelebihan dan
kekurangan setiap solusi
- fasilitasi melihat situasi secara
realistik
9
- motivasi mengungkapkan tujuan
perawatan yang diharapkan
- fasilitasi pengambilan keputusan
secara kolaboratif
- hormati hak klien untuk menerima
atau menolak informasi
-fasilitasi hubungan antara klien,
keluarga, dan tenaga kesehatan
lainnya
*Edukasi
- informasikan alternatif solusi secara
jelas
- berikan informasi yang diminta klien
* Kolaborasi
- kolaborasi dengan tenaga kesehatan
lain dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan

Setelah dilakukan Klien sudah mampu


tindakan klien diharapkan menjalankan perilaku
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b.d.
mampu menjalankan hidup sehat
tidak mampu menjalankan perilaku sehat
perilaku hidup sehat Edukasi Kesehatan
10
d.d. tidak membuang sampah pada
tempatnya I.12383
Definisi : Mengajarkan pengelolaan
faktor risiko penyakit dan perilaku
hidup bersih serta sehat.

Tindakan
* Observasi
- Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup
bersih dan sehat
* Terapeutik
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan -Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
*Edukasi

11
-Jekaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
- ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat

C. IMPLEMENTASI
HARI, TANGGAL DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI
WAKTU
Sabtu, 23 oktober 2021 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d. aktifitas -Memberika edukasi mengenai bahaya
hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi merokok
tujuan kesehatan d.d. kebiasaan merokok suami - Memberikan informasi mengenai zat zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok -
Membantu pasien untuk mengurangi konsumsi
rokok secara bertahap
-Menganjurkan pasien mengganti kebiasaaan
merokok dengan mengkonsumsi permen

12
D. EVALUASI
HARI, TANGGAL DAN WAKTU NO. DIAGNOSIS KEPERAWATAN EVALUASI

Sabtu , 23 oktober 2021 Manajemen kesehatan tidak efektif b.d. aktifitas S : Setelah menikah Bapak E sehari bisa
hidup sehari-hari tidak efektif untuk memenuhi menghabiskan 12 batang rokok, saat ini
tujuan kesehatan d.d. kebiasaan merokok suami bapak E tetap rutin merokok namun
sudah berkurang 6 batang

O : keadaan umum baik

13
A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan inervensi

14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa Walls, 1986 (dalam Zakaria, 2017) keluarga sebagai unit
yang perlu dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hukum, tetapi
berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai suatu
keluarga. Asuhan keperawatan keluarga memiliki 5 tugas kesehatan keluarga,
diantaranya, 1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan di keluarga, 2.
Keluarga mampu memutuskan untuk merawat, 3. Keluarga mampu merawat masalah
keluarga, 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah, 5. Keluarga mampu
memanfaatkan pelayanna kesehatan.
Dari hasil pengakjian dalam bab 2 keluarga tersebut memerlukan motivasi
dorongan agar dapat mempertahankan kesehatan kelurarganya kea rah yang lebih
baik.
3.2 Saran
Untuk keluarga Tn. E diharapkan lebih meningkatkan kemampuan dalam
memanajemen peningkatan kesehatan. Kepada Institusi untuk menyediakan sumber
atau referensi tahun terbaru yang sesuai dengan ruang lingkup asuhan keperawatan
keluarga. Kepada peneliti selanjutnya Dapat menambah jumlah responden yang
diteliti sehingga menambah kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan dan
dapat pula menambah variasi variabel sehingga hasil yang didapatkan menjadi lebih
baik.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://rsgm.maranatha.edu/2019/04/22/bahaya-merokok/ Di akses pada 18
November 2021 pukul 20.00

http://repository.unmuhjember.ac.id/10279/5/BAB%201.pdf di akses pada 18


November 2021 pukul 20.30

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/462/7/BAB%20VI.pdf di akses pada


10 November 2021 pukul 20.58

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

17

Anda mungkin juga menyukai