Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari tentunya kita sering menemui GLBB. Seperti
contoh mobil yang berjalan pada bidang miring dan mobil yang meluncur pada
bidang yang lebih datar. Tentunya gerakan mobil – mobil tersebut memiliki gerak
yang berbeda. Kebanyakan orang akan salah pengertian mengapa gerak mobil –
mobil tersebut berbeda. Ada juga pertanyaan – pertanyaan yang sering muncul,
mengapa pada saat kita melajukan sepeda motor, jalannya selalu mengikuti gerak
dari sepeda motor yang kita kendarai? Bagaimana jika keduanya berada di
lintasan yang lurus atau di lintasan yang tidak lurus? Apakah kecepatannya sama?
Melalui laporan ini, saya akan menjelaskan mengenai GLBB dan mengapa
perbedaan gerak tersebut terjadi.

1.2.Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
yaitu agar praktikan mampu menentukan kecepatan kereta dinamika pada Gerak
Lurus Beraturan dan dapat menjelaskan karakterisitik Gerak Lurus Beraturan
berdasarkan besaran kinematisnya.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Hukum I Newton


Hukum newton merupakan tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika
klasik yang terjadi pada suatu benda. Kata Newton berasal dari illmuan yang
menemukan dan memperkenalkannya yaitu Sir Isaac Newton.
Pada penelitian ini didasarkan oleh hukum I Newton yang menyatakan jika
resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan
tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan akan terus bergerak lurus
beraturan (GLB).
Rumus hukum I Newton yaitu
∑F = 0 (3.1)

Dimana:
∑F = Resultan gaya (Kg m/s2)

2.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


A. Pengertian
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah salah satu gerak dalam fisika
yang lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya berubah secara konstan
terhadap waktu sehingga menimbulkan adanya perubahan kecepatan (percepatan atau
perlambatan) yang tetap. Arti dari Percepatan yang tetap adalah adanya perubahan
kecepatan yang arah dan besarnya tetap seiring bertambahnya waktu. Jika perubahan
kecepatannya negatif (kecepatan benda menurun) maka disebut dengan perlambatan
(a = -), sedangkan jika perubahan kecepatan positif (kecepatannya meningkat) maka
disebut dengan percepatan (a = +).

2
Ketika terjadi perlambatan maka disebut Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
diperlambat, sedangkan jika terjadi percepatan maka disebut Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dipercepat.

B. Ciri – Ciri Gerak Lurus Berubah Braturan (GLBB)


 Terjadi pada lintasan berupa garis lurus atau masih dapat dianggap sebagai
liantasan yang lurus.
 Perubahan kecepatan benda tetap atau konstan
 Memiliki kecepatan awal, jika keadaan awalnya dalam posisi diam maka
kecepatan awal sama dengan 0.
 Bisa dipengaruhi oleh ketinggian.

C. Besaran – Besaran Fisika yang Penting dalam Gerak Lurus Berubah


Beraturan
a. Kecepatan (v)
Kecepatan adalah salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan
seberapa cepat sebuah benda berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya. Satuan
internasional yang digunakan untuk kecepatan adalah meter per sekon (m/s).
Kecepatan dapat diperoleh dari perkalian antara jarak yang ditempuh dengan waktu
tempuh. Simbol dari kecepatan adalah v (huruf kecil).
b. Jarak (s)
Jarak adalah salah satu besaran dalam fisika yang menunjukkan
seberapa jauh suatu benda berubah posisi dalam lintasan tertentu. Satuan
Internasional (SI) untuk jarak adalah meter (m). Hasil dari Jarak dapat diperoleh dari
perkalian kecepatan dengan waktu tempuh. Penting untuk diketahui kalau “jarak” itu
berbeda dengan “perpindahan”. Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh
suatu benda berubah posisi dengan mengkur lintasan yang dilaluinya. Sedangkan
perpindahan adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah
posisi dengan mengabaikan panjang lintasan yang dilaluinya. Contohnya, Sebuah

3
mobil balap melaju dari titik start, mengelilingi 1 lintasan yang panjangnya 2
kilometer, kemudian berhenti kembali di titik start pada posisi yang sama sebelum ia
mulai melintas. “Jarak” yang dilalui mobil itu adalah 2 km, sedangkan
perpindahannya adalah 0 (karena dia memulai dan berhenti pada lokasi yang sama).
c. Waktu tempuh (t)
Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu benda
untuk berpindah dari suatu posisi ke posisi yang lain dalam kecepatan tertentu. Satuan
Internasional untuk Waktu Tempuh adalah sekon (s), sedangkan simbol yang dipakai
untuk melambangkan waktu tempuh adalah t (huruf kecil). Waktu tempuh dapat
diperoleh dari hasil pembagian jarak dengan kecepatan.
d. Percepatan dan Perlambatan (a)
Percepatan adalah paerubahan kecepatan yang terjadi kepada benda
tersebut, baik karena pengaruh gaya yang bekerja pada benda ataupun karena keadaan
benda. Satuan Internasional untuk kecepatan adalah m/s2 . Simbol yang digunakan
untuk melambangkan percepatan adalah “a”. Jika perubahan kecepatannya negatif
(kecepatan benda menurun) maka disebut dengan perlambatan (a = -), sedangkan jika
perubahan kecepatan positif (kecepatannya meningkat) maka disebut dengan
percepatan (a = +).
D. Hubungan yang Terjadi pada Gerak Lurus Berubah Beraturan

Gambar 2.1 Grafik Percepatan terhadap Waktu

4
Gambar 2.2 Grafik Kecepatan terhadap Waktu

Gambar 2.3 Grafik Jarak terhadap Waktu

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian: Jurusan Teknik Geofisika Fakultas Teknologi Mineral UPN


“Veteran” Yogyakarta.

Waktu Penelitian: Rabu, 16 April 2019

3.2. Alat dan Bahan

2 3

6
9

4 5
7

6
10
12

11

Gambar 3.1 Peralatan dan Perlengkapan

Dalam melakukan penelitian Gerak Lurus Berubah Beraturan diperlukan alat


– alat dan bahan sebagai berikut:

1. Penyambung rel

2. Pewaktu ketik

3. Kertas manila

4. Balok bertingkat

5.Kereta dinamika

6. HVS

7. Gunting

8. Lem

9. Pita ketik

10. Rel presisi

11. Kabel penghubung

12. Catu daya

7
3.3. Langkah – Langkah

1. Merangkai alat untuk mengimbangi gesekan yang terjadi antara kereta


dinamika dan permukaan rel presisi, memasang salah satu ujung rel pada tingkat
pertama pada balok bertingkat

2. Menahan kereta dinamika di dekat pewaktu ketik

3. Menghubungkan pewaktu ketik dengan catu daya, dan catu daya ke socket jala
– jala listrik, pada saat catu daya masih dalam keadaan mati.

4. Memotong pita ketik lebih kurang sepanjang 1 m dan memasang pada pewaktu
ketik. Menjepit salah satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika.
Memastikan bahwa pita ketik melewati bawah kertas karbon pada kereta
dinamika.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah salah satu gerak dalam fisika
yang lintasannya berupa garis lurus yang kecepatannya berubah secara konstan
terhadap waktu sehingga menimbulkan adanya perubahan kecepatan (percepatan atau
perlambatan) yang tetap. GLBB memiliki hukum dasar yaitu Hukum I Newton
dimana benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan
akan bergerak lurus beraturan.

Prinsip kerja dari penelitian ini yaitu pita ketik dihubungkan ke pewaktu ketik
dan dijepit di kereta dinamika yang terdapat di atas rel dinamika dengan tangga
bertingkat dibawahnya. Lalu pewaktu ketik dihubungkan ke catu daya agar bekerja
dan masing – masing tingkat dari tangga tadi akan memberikan gaya untuk kereta
dinamika berjalan.

Pada penelitian ini mula – mula dari tangga 3 yaitu tangga yang paling atas
menunjukan pergerakan kereta dinamika yang cepat saat meluncur. Kecepatan
tersebut dimunculkan di pita ketik yang jarak antar titik nya berjauhan. Lalu tangga 2
menunjukan hal yang sama namun lebih rapat lagi antar titiknya. Kemudian tangga 1
yaitu tangga paling bawah menunjukan pergerakan kereta yang lambat saat
meluncur. Kecepatan tersebut dimunculkan di pita ketik yang jarak antar titiknnya
sangat berdekatan. Hal tersebut terjadi karena bidangnya kurang miring yang
menyebabkan benda tidak meluncur bebas dan karena adanya gaya gesek antar roda
kereta dengan relnya. Kemudian pada tangga 1 harus diberi gaya yang lebih, agar
bendanya dapat meluncur. Saat penelitian berlangsung kita harus memerhatikan
bidang yang gaya geseknya sedikit atau tidak ada sama sekali, agar benda bergerak
tidak dipengaruhi oleh gaya gesek. Lalu pemberian gaya dorong pada kereta

9
dinamika hendaknya tidak terlalu pelan atau terlalu cepat karena hasil yang akan
didapat di pita ketik akan terlalu jarang atau terlalu rapat bahkan saling menumpuk.

Terdapat hubungan Gerak Lurus Berubah Beraturan dengan metode geofisika


yaitu metode gravity. Dimana dalam metode tersebut mengacu pada Hukum Newton.
Sama dengan seperti Gerak Lurus Berubah Beraturan. Dan teori dasar dari GLBB
atau metode gravity itu sama yaitu terdapat percepatan. Dimana percepatan tersebut
dapat dicari menggunakan GLBB dan metode gravity.

10
BAB V

PENUTUP

6.1. Simpulan

 GLBB merupakan gerak yang terjadi pada lintasan yang lurus dan memiliki
laju dan arah yang tetap.
 Kecepatan benda cenderung konsisten jika tidak ada gaya gesek yang bekerja
pada permukaan kereta dinamaika atau relnya.
 Semakin miring bidang alas akan semakin cepat suatu benda bergerak
 Tangga 3 atau tangga paling atas menunjukan pergerakan benda yang paling
cepat.
 Tangga 1 atau tangga yang paling bawah harus diberi gaya yang lebih besar,
agar bendanya dapat meluncur.
 Jarak benda dipengaruhi oleh kecepatan dan waktunya.

6.1. Saran

Pemberian gaya dorong pada kereta dinamika hendaknya tidak terlalu pelan
atau terlalu cepat karena hasil yang akan didapat di pita ketik akan terlalu jarang atau
terlalu rapat bahkan saling menumpuk.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015. Rumus Fisika Gerak Lurus di https://www.geniusedukasi.com

(diakses pada 22 April 2019)

Daniel. 2004. Buku Ringkasan Rumus dan Konsep Dasar Pelajaran. Bandung: CV.

YRAMAWIDYA.

Indrawati. 2005. Fisika Dasar. Jember: UPT Perpustakaan Universitas Jember.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai