1
Ika Komalasari, 2 Tita Rohita, & 3 Nina Rosdiana
email: ikakomalasari36@gmail.com
Abstrak
Lansia biasanya memiliki tekanan darah yang sangat tinggi yaitu kisaran 140/90 mmHg. Hal ini terjadi apabila
penderita merasakan sakit kepala parah, pusing, penglihatan buram, mual, telinga berdenging, detak jantung tidak
teratur, kebingungan, kelelahan, nyeri dada, sulit bernapas, muncul darah dalam urine, serta sensasi berdebar di
dada, leher, atau telinga. Di Indonesia menunjukan hipertensi pada pria 31,3 % dan wanita 36,9 %. Prevalensi
hipertensi di Indonesia berdasarkan karakteristik diagnosa dokter pada penduduk usia lanjut mencapai (45,3 %
untuk umur 45-54),( 55,2 % umur 55-64),(63,2 umur 65-74), (69,5 % umur 75 keatas). Faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi tekanan darah diantaranya obesitas, stress, peningkatan asupan natrium, konsumsi alkohol
yang berlebih, merokok dan lain-lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan
pendekatan desain cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga
dengan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien lanjut usia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 88 orang. Pengambilan
data dilakukan dengan memberikan kuesioner tentang dukungan keluarga dan pengukuran tekanan darah. Uji
statistic dengan menggunakan kolerasi Spearmen Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas
Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021 karena nilai α > ρ value (0,05 > 0,000). Hubungan ini ditunjukkan
dengan nilai korelasi sebesar 0,653 yang termasuk kedalam kategori kuat (0,60-0,799).
Abstract
The elderly usually have very high blood pressure in the range of 140/90 mmHg. This occurs when the patient has
severe headache, dizziness, blurred vision, nausea, ringing in the ears, irregular heartbeat, confusion, fatigue, chest
pain, difficulty breathing, blood in the urine, and a pounding sensation in the chest, neck, or ears. . In Indonesia,
hypertension shows 31.3% in men and 36.9% in women. The prevalence of hypertension in Indonesia based on the
characteristics of doctor diagnoses in the elderly population reached (45.3% for the age 45-54), (55.2% for the age
55-64), (63.2 for the age 65-74), (69.5 % age 75 and over). Environmental factors that can affect blood pressure
include obesity, stress, increased sodium intake, excessive alcohol consumption, smoking and others. This research
is a descriptive analytic study using a cross sectional design approach. The purpose of this study was to determine
the relationship between family support and blood pressure in the elderly with hypertension at the Sindangkasih
Health Center, Ciamis Regency in 2021. The population in this study was elderly patients with hypertension in the
Sindangkasih Health Center, Ciamis Regency. The sample used in this study amounted to 88 people. Data collection
was done by giving a questionnaire about family support and blood pressure measurement. Statistical test using
Spearmen Rank correlation. The results showed that there was a significant relationship between family support and
blood pressure in the elderly with hypertension at the Sindangkasih Health Center, Ciamis Regency in 2021 because
the value of > value (0.05 > 0.000). This relationship is indicated by a correlation value of 0.653 which is included
in the strong category (0.60-0.799).
PENDAHULUAN
Lansia merupakan seseorang yang perubahan secara bertahap dalam jangka
telah memasuki usia 60 tahun atau lebih, waktu tertentu. Jumlah lansia di Indonesia
karena faktor tertentu tidak dapat memenuhi berdasarkan proyeksi penduduk, pada tahun
kebutuhan dasar baik jasmani,rohani 2020 diperkirakan terdapat 28,7 juta jiwa
maupun sosial. Lansia juga merupakan penduduk lansia di Indonesia (10,6%) pada
kelompok umur pada manusia yang telah tahun 2035 diperkirakan akan terus
memasuki tahapan akhir dari fase meningkat hingga 16,5% atau sekitar 49,6
kehidupannya, kelompok yang juta jiwa penduduk lansia. Pada saat ini,
dikategorikan adalah terjadinya suatu proses mayoritas lansia adalah tinggal bersama
yang disebut dengan aging proses atau keluarga atau bersama tiga generasi dalam
proses penuaan. Dimana proses penuaan satu rumah. Adapun rinciannya 40,64%
tidak hanya dimulai dari suatu waktu lansia tinggal bersama tiga generasi dalam
tertentu, tetapi dimulai dari permulaan satu rumah, 27,3% tinggal bersama
kehidupan dan merupakan proses sepanjang keluarga, 20,03% tinggal bersama pasangan
hidup (Nugroho,2015). dan 9,38% tinggal sendiri (Suryani, 2020).