Anda di halaman 1dari 1

FAKTOR PENCETUS NYERI KEPALA

1. Nyeri kepala migren dapat dicetuskan oleh banyak hal, seperti alkohol, obat-
obatan, cahaya terang, rasa lelah, kurang tidur, stres, hipoglikemi; selain itu juga
sering berkaita dengan menstruasi dan dalam banyak kasus sembuh selama
hamil. Penderita migren lebih suka duduk tegak, berbeda dengan nyeri kepala
akibat tumor yang penderitanya lebih suka berbaring dan menghindari
perubahan posisi, terutama bangkit dari tidur. Pada nyeri kepala tipe tegang,
sebagai faktor pencetus adalah gangguan tidur, stres emosional, menstruasi,
disfungsi oromandibular, stres psikososial, ansietas, depresi, fenomena delusi,
stres otot, drug over-use, serta penyakit metabolik dan struktural Trigger point
pada neuralgia trigeminus yaitu pada wajah dan membran mukosa mulut.
Stimulasi ringan pada daerah trigger point tersebut oleh makan, berbicara,
terpapar dengan udara dingin, menyikat gigi, mengusap wajah, bercukur atau
mencuci dapat memicu serangan.

Nyeri kepala yang dicetuskan oleh exercise atau orgasme dapat disebabkan
oleh pecahnya aneurisma. Mengedan atau batuk dapat mencetuskan semua
jenis nyeri kepala, kecuali tipe tegang. Pasien nyeri kepala klaster tidak dapat
tenang selama serangan, bahkan dapat kelihatan panik; tanda ini khas karena
tidak ditemui pada nyeri kepala jenis lain. Guncangan kepala (head jolt)
memperberat nyeri kepala, terutama akibat tumor; kadangkadang dijumpai juga
pada nyeri kepala di saat demam, pasca trauma atau meningitis; nyeri kepala
tipe tegang tidak banyak dipengaruhi. Gangguan tidur yang menyertai nyeri
kepala biasanya disebabkan oleh anxietas atau depresi. Riwayat keluarga
umumnya dijumpai di kalangan pasien migren.

SUMBER: - Hasan Sjahrir, 2008. Nyeri Kepala & Vertigo. Pustaka Cendekia Press,
Yogyakarta. Hal. 173-179.

Anda mungkin juga menyukai