Anda di halaman 1dari 17

1

MODUL TUTORIAL

ETIKA PROFESI KEDOKTERAN


KAIDAH DASAR BIOETIK
ETIKA KLINIS 4 BOX

PANDUAN UNTUK MAHASISWA


Oleh
dr.Nasrun,S.H.,M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL KHAIRAAT
2021
2

Tujuan Instruksional Umum

1. Mahasiswa diharapkan mampu MENGETAHUI dan PAHAM Kaidah Dasar Bioetik,


Etika Klinis 4 box, serta arti penting Etika dalam profesi kedokteran, baik kepada pasien
maupun sesama teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.
2. Mampu MENGENALI dan MENGANALISA berbagai macam kasus etik, dilemma etik
dalam dunia kedokteran, sehingga dapat memecahkan masalah dengan metode atau cara
yang beretika, professional dan bermartabat
3. Setelah selesai memecahkan masalah etik profesi dan dilema etik sentral pada tutorial ini,
mahasiswa diharapkan dapat BERTINDAK sesuai dengan kaidah-kaidah yang
terkandung didalam kode etik profesi kedokteran yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dibidang medis berdasarkan Evidence Based Medecine yang telah diakui.

Tujuan Instruksional Khusus

1. Mahasiswa harus mampu mengidentifikasi ranah permasalah etika dalam profesi


kedokteran
2. Mahasiswa harus mampu dapat memberikan keputusan yang etis terhadap permasalahan
dilemma keputusan tindakan medis yang akan diambil,
3. Mahasiswa harus mampu membuat argumentasi jawaban yang rasional untuk sebuah
pengambilan keputusan etik dalam profesi kedokteran
3

Ilustrasi Kasus

Tuan Yudistira usia 55 tahun datang berobat ke Rumah Sakit Sido Muncul di poli penyakit
dalam yang diterima oleh dr.Nakulo,Sp.PD kemudian advis konsul pemeriksaan yang diberikan
yaitu untuk USG Abdomen namun setelah itu atas saran jawaban konsul oleh dokter ahli
radiologi agar dilakukan CT Scan karna dicurigai adanya tanda kanker atau keganasan.

10 bulan kemudian Tuan Yudistira datang ke IGD Rumah Sakit Sido Muncul dengan keluhan
nyeri hebat pada bagian kanan perut menjalar ke pinggang disertai nyeri saat berkemih,
kemudian setelah dokter IGD melapor ke dr.Nakulo,Sp.PD sebagai DPJP diberikanlah advis
pengobatan sementara yang akhirnya disarankan untuk di opname, besoknya oleh perawat di
bangsal menerima keluhan dari Tuan Yudistira yang selanjutnya atas inisiatif perawat tersebut
(dikarenakan dr.Nakulo,Sp.PD tidak dapat dihubungi via telepon) lalu menghubungi dr.
Bimo,Sp.U (Urologi) yang mengatakan bahwa dia baru menangani Tuan Yudistira tersebut kali
ini yang kemudian berinisiatif untuk dilakukan USG Abdomen pada saat itu juga, namun setelah
itu dokter ahli radiologi mangatakan bahwa pasien tersebut pernah dianjurkan untuk dilakukan
CT Scan untuk mengakkan diagnose, akan tetapi oleh perawat bangsal mengatakan bahwa tidak
ada anjuran CT Scan di dalam Rekam Medis Tuan Yudistira untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi tersebut. Penasaran dengan pernyataan dokter ahli radiologi tersebut, dr. Bimo,Sp.U
kemudian membuka Rekam Medis pasien dan menemukan bahwa memang ada ada jawaban
konsul rekomendasi dari ahli radiologi untuk pemeriksaan CT Scan pada waktu itu karna
dicurigai adanya tanda atau gambaran keganasan. Akan tetapi, kelihatannya rekomendasi ini
tidak ditindaklanjuti oleh dr. Nakulo,Sp.PD.

dr. Bimo,Sp.U kemudian melakukan pemeriksaan biopsi kepada Tuan Yudistira dan hasil
diagnosis bahwa kanker ginjal dextra dapat ditegakkan secara pasti. Kanker tersebut dapat
menyebabkan kegagalan system urologi pada ginjal dextra sehingga ditakutkan hanya satu ginjal
yang akan berfungsi nanti sesuai dengan EBM yang terbaru. Saat menyampaikan hasil
diagnosisnya tersebut, Tuan Yudistira sangat terkejut. Dia bertanya kenapa kankernya bisa
4

berkembang sangat cepat, padahal 10 bulan yang lalu dia telah melakukan USG Abdomen dan
dikatakan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

Atas saran pengobatan yang diberikan oleh dr. Bimo,Sp.U yaitu berupa pengobatan kemoterapi
atau radioterapi yang dilakukan beberapa kali sesuai dengan tingkat keganasan pada penyakit
kanker tersebut,setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan darah lengkap ternyata terdapat
beberapa efek samping yang cukup serius nantinya bila pilihan kemoterapi diambil, namun
resiko tersebut diambil oleh Tuan Yudistira mengingat biaya yang tidak begitu besar bila
dibanding radioterapi dan juga telah mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis
tersebut secara lengkap.

Pertanyaan

1) Tentukan aspek dilema etik sentral pada ilustrasi kasus tersebut? serta jelaskan
2) Apakah dr. Bimo,Sp.U memiliki kewajiban moral dan profesional untuk menyampaikan
cerita yang sesungguhnya kepada Tuan Yudistira? Apakah menurut Saudara, Tuan
Yudistira berhak mengetahui cerita tersebut? Jelaskan jawaban saudara
3) Setujukah Anda jika dr. Bimo,Sp.U tidak menyampaikan kepada Tuan Yudistira tentang
pemeriksaan CT Scan yang tidak dilakukan oleh dr Nakulo Sp.PD dengan alasan bahwa
dia wajib menjaga harkat dan martabat sesama dokter dan tidak boleh mencederai etika
kesejawatan antar dokter? Jelaskan jawaban Anda
4) Adakah kode etik kedokteran yang dilanggar pada kasus tersebut ? jelaskan jawaban
Anda.

Analisa Berdasarkan Kaidah Dasar Bioetik


5

Beneficence
Kriteria Ada Tidak Penjela
ada san
1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih, 
rela berkorban untuk kepentingan orang lain.
2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia. 
3) Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh 
Menguntungkan dokter.
4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak 
dibandingkan dengan keburukannya.
5) Paternalisme bertanggung jawab dalam profesinya 
6) Manjamin kehidupan- baik- minimal manusia 
7) Pembatasan goal-based.
8) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien. 
9) Minimalisasi akibat buruk. 
10) Kewajiban menolong pasien gawat – darurat.
11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan. 
12) Tidak menarik honorarium diluar kepantasan. 
13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan. 
14) Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
15) Memberikan obat berkhasiat namun murah. 
16) Menerapkan Golden Rule Principle. 

Penjelasan :

1. dr.Nakulo,Sp.PD tidak mementingkan keadaan pasien dan dr. Bimo,Sp.U hanya


menjalankan tugas
2. Ini sudah dilanggar oleh dokter nakulo karena dia tidak memberi tau keadaan pasien
yang sebenarnya
3. Tidak karena disini pasien sudah dirugikan akibat lambatnya penangannan kangker yang
mengakibatkan 1 ginjalnya tidak bias berfungsi
4. Tidak karena pasien sudah dirugikan karena kangker yang dia alami lambat ditangani
yang menyebabkan salah satu nginjalnya tidak berfungsi
5. Tidak karena dokter nakulo sudah membuat keadaan pasien makin memburuk
6

6. Tidak menjamin, karena dokter tidak meneruskan perihal CT Scan kepeda pasien
sehingga menyebabkan kondisi pasien memburuk
7. .
8. Tidak, karena pada kenyataannya dokter tidak memberikan pelayanan yang baik bagi
pasien, yang pada akhirnya memperburuk kondisi pasien.
9. Karena demi meminimalisi akibat bruk tak ada harusny dgn meminimalisi itu dr harus
rujuk ke dr lain tpi ini dr tidak b rujuk karena itu menjaga perasaan temannya
10. karena dokter bimo menyelamatkan pasien yang dalam keadaan kangkernya sudah
parah
11. Pada kasus tersebut dr.Nakulo,Sp.PD tidak menghargai hak Autonomy pasien, Ia tidak
memberitahukan kondisi pasien secara keseluruhan
12. Pada kasus tersebut, dr.Nakulo,Sp.PD tidak meminta upah diluar gaji
13. Tidak, karena dr.Nakulo,Sp.PD tidak memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien
14. .
15. Iya, pada kasus tersebut dokter memberikan pilihan pengobatan yaitu menggunakan
radioterapi atau kemoterapi, pasien tersebut memilih kemoterapi karena biayanya lebih
murah walaupun memiliki efek samping yang besar
16. Tidak, karena dokter tidak memberikan pelayan yang baik seperti yang diinginkan
pasien
7

Non Maleficence
Kriteria Ada Tidak Penjel
ada asan
1) Menolong pasien emergensi. 
2) Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah : pasien 
dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu
yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau
kehilangan tersebut, tindakan kedokteran teresebut terbukti
efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya
mengalami risiko minimal.
3) Mengobati pasien yang luka. 
4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia). 
5) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien. 
6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek. 
7) Mengobati secara tidak proporsional. 
8) Menghindari misrepresentasi dari pasien. 
9) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena 
kelalaian.

Penjelasan :
1. Tdk ada = sebab pasien pada skenario kasus tersebut tidak dalam keadaan emergensi
2. Ada = sebab pada skenario kasus tersebut dokter dapat mencegah bahaya pada pasien dengan
memberikan tindakan medis yg tepat
3. Ada = sebab pada skenario kasus tersebut dokter melakukan pengobatan berupa kemoterapi
kepada pasien, meskipun memiliki beberapa efek samping tetapi pasien tetap menyetujuinya
4. Tdk ada = pada skenario kasus tersebut tidak dilakukan euthanasia
5. Ada = pasa skenario kasus tersebut dokter mengobati pasien dengan baik yang disertai dengan
rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia
6. Ada = pada skenario kasus tersebut dokter tidak melihat pasien sebagai objek ataupun benda,
tetapi mendandang pasien sebagaimana sesuai dengan hak dan martabat manusia
7. Tdk ada = pada skenario kasus tersebut dokter mengobati pasien sesuai dengan adil atau sama
rata dengan pasien yang lainnya
8. Ada = pada skenario kasus tersebut dokter mengatakan fakta yang sebenarnya kepada pasien
8

9. Tidak ada = pada skenario kasus tersebut, dokter nakulo telah melalaikan dalam
kewajibannya, ia tidak menyuruh pasien untuk melakukan ct scan sehingga menyebabkan
kondisi pasien memburuk.

Autonomi

Kriteria Ada Tidak Penjel


ada asan
1) Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai 
martabat pasien.
2) Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan 
(pada kondisi elektif).
3) Berterus terang. 
4) Menghargai privasi. 
5) Menjaga rahasia pesien. 
6) Menghargai rasionalitas pasien. 
7) Melaksanakan Informed consent. 
8) Membiarkan pasien dewasa dan kompeten megambil 
keputusan sendiri.
9) Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien. 
10) Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat 
keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri.

11) Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada 


kasus non emergensi

12) Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien 

13) Menjaga hubungan (kontrak terapeutik). 

Penjelasan :
1 Tidak, karena dokter nakulo tidak memberitahu yindakan apa yang mau diambil atau diputus
kan pasien
2. Iya karena dokter nakulo tidak membiarkan pasien memilih tindakan yang ingin dia ambil
3. Tidak, karena dokter menutupi keadaan pasien yang sebenarnya sehingga memperburuk
keadaan pasien
9

4. Iya , karena dokter tidak membocorkan hasil pemeriksaan atau data pasien kepada pihak
manapun
5. Iya, karena dokter tidak membocorkan keadaan pasien pada siapapun
6. Tidak, kerana tujuan pasien agae menerima kesembuhan malah menjadi lebih parah karena
keterlambatan penanganan
7. Iya, dokter sudah melakukannya diawal
8. Tidak, karena pasien tidak diberikan wewenang oleh dokter nakulo untuk mengambil
keputusan atas diriny
9. Tidak, karena disini autonomi pasien sudah dilanggar oleh dokter nakulo diawal, yaitu
menentukan tindakan untuk dirinya
10. Iya, karena dokter bimo memberikan hak penuh pada pasien untuk memilih pengobatan yang
dia mau
11. Iya, karena disini dokter bimo memberikan wewenang penuh pada pasien duktuk memilih
pengobatan yang dia mau, dan bersedia menunggu keputusan pasien
12. Iya, karena dokter bimo berterusterang akan keadaan pasien saat itu
13. Iya karena dokter bimo melakukan komunikasi yang baik dengan pasien

Justice

Kriteria Ada Tidak Penjel


Ada asan
1) Memberlakukan segala sesuatu secara universal. 
ia lakukan
2) Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam 
pelayanan kesehatan
3) Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, 
accessibility, availability, and quality).
4) Menghargai hak hukum pasien. 
5) Manghargai hak orang lain. 
6) Menjaga kelompok yang rentan (yang paling dirugikan). 
7) Tidak melakukan penyalahgunaan. 
8) Bijak dalam makro alokasi.
9) Memberikan kontribusi yang relative sama dengan 
kebutuhan pasien.
10) Meminta partisipasi pasien sesuai dengan 
kemampuannya.
10

11) Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian 


(biaya, beban, dan sanksi) secara adil.
12) Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang 
tepat dan kompeten.
13) Tidak memberi beban berat secara tidak merata tanpa alasan 
sah/tepat.
14) Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan 
penyakit/gangguan kesehatan.
15) Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, 
status sosial, dan lain-lain.

Penjelasan :

1. Tidak ada, karena pada kasus tersebut dokter hanya menangani satu pasien

2. Tidak, disini dokter yang pertama tidak memberikan pelayanan ataupun penanganan yang
sebaik-baiknya terhadap pasien, yaitu tidak dilakukannya CT Scan yang menyebabkan
keadaan pasien bertambah buruk.

3. Tidak, karena dokter sudah memperburuk keadaan pasien

4. Tidak, karena hak pasien sudah diambil diawal oleh dokter nakulo yang mengakibatkan
keadaan pasien memburuk

5. Tidak, karena pada hakikatnya seharusnya pasien memperoleh penanganan yang baik dari
dokter, namun pada kasus ini dokter justru memperburuk kondisi pasien.

6. Tidak ada, karena berdasarkan skenario kasus dokter justuk memperburuk kondisi pasien.

7. Tidak ada, pada kenyataannya akibat dari kelalaian dokter yang pertamanya memperburuk
kondisi pasien.

9. Tidak, pada kasus ini seharusnya dilakukan CT scan pada pasien untuk menegakkan diagnosis,
namun rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh dokter yang pertama.
11

10. Ada, pasien diberi kesempatan untuk memilih pengobatan apa yang akan dia jalani sesuai
dengan kondisi ekonominya. Pada kasus ini, tuan Yudistira lebih memilih kemoterapi karena
biaya yang diperlukan tidak begitu besar jika dibandingkan dengan radioterapi

11. Tidak, karena dokter nakulo tidak memikirkan bagaimana keadaan pasien saat tidak
dilakukan tindakan CT scan yang bisa menambah biaya perawatan

12. Tidak, karena akibat kelalaian dokter nakulo, akibatnya kanker yang diderita pasien
berkembang sangat cepat, padahal 10 bulan yang lalu dia telah melakukan  USG Abdomen
dan dikatakan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.

13. Tidak ada, karena pada skenario kasus dokter hanya menangani satu pasien.

14. Tidak ada, karena berdasarkan skenario kasus dokter hanya menangani satu pasien.

15. Ada, pada kasus ini dokter tidak membedakan pelayanan atas dasar kondisi sosial ekonomi
pasien, justru memberi kesempatan kepada pasien untuk memilih pengobatan yang akan dia
terima sesuai dengan kemampuan ekonominya
12

Analisa Berdasarkan Etika Klinis 4 Box

Medical Indication
No Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan

1 Apakah masalah medis pasien ? Riwayat ? Diagnosis ?


Prognosis ?
2 Apakah masalah tersebut akut ? kronik ? kritis ? gawat
darurat ? masih dapat disembuhkan ?
3 Apakah tujuan akhir pengobatannya ?
4 Berapa besar kemungkinan keberhasilnanya ?
5 Adakah rencana lain bila terapi gagal ?
6 Sebagai tambahan, bagaimana pasien ini diuntungkan
dengan perawatan medis, dan bagaimana kerugian dari
pengobatan dapat dihindari ?
7 Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan
selanjutnya ?
8 Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan
paliatif ?

Penjelasan :
1. masalah kesehatan yang di alami dalam pasien pada kasus tersebut adalah pasien tersebut
tidak memiliki riwayat penyakit yang sedang di deritanya dan diagnosis pasien dokter
mendiagnosis bahwa Tn. Yudistira menderita kanker ginjal dextra dan sebelumnya
prognosis pasien dari dokter adalah dicurigai adanya tanda kanker atau keganasan yang
bisa di liat melalui CT scan
2. Kronik, karena penyakit Tn yudistira itu sudah sempat dicurigai adannya kanker atau
keganasan akan tetapi tidak dilakukan tindakan pengobatan lebih lanjut dan penyakit ini
sudah dibiarkan 10 bulan yang mengakibatkan penyakit ini lebih parah dari sebelumnya.
penyakit tersebut masih bisa disembukan dengan menggunakan kemoterapi dan
radioterapi, pengobatan radioterapi lebih bagus tetapi lebih mahal sedangkan kemoterapi
lebih murah tetapi memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan.
13

3. Tujuan akhir dari pengobatan untuk pasien Tn. Yudistira adalah dokter
merekomendasikan radioterapi dan kemoterapi dan pasien memilih kemoterapi karena
biaya terapinya lebih murah dibandingkan dengan radioterapi.
4. Pada kasus tersebut dokter tidak memberikan kemungkinan keberhasialan dari
pengobatan yang akan diberikan tetapi dokter telah memberikan informed consent
tentang efek samping dari pengobatan terapi yang akan di terima pasien secara lengkap
dan menyeluruh.
5. Pada ilustrasi kasus tidak dijelaskan tentang rencana lain yang akan diberikan dokter
kepada pasien apabila terapi yang dilakukan pasien tersebut mengalami kegagalan.
6. Pasien ini diuntungkan dengan perawatan medis melalui pemberian kemoterapi dimana
biayanya lebih murah, kerugian dari pengobatan yang dapat dihindari pasien adalah
menyangkut masalah finansialnya karena kemoterapi cenderung lebih murah
dibandingkan dengan radioterapi dan efek samping dari kemoterapi yang dilakukan
pasien merupakan efek samping dari terapi yang tidak bisa dihindari.
7. iya ada, dokter menyarankan untuk melakukan pengobatan berupa kemoterapi atau
radioterapi yang dilakukan beberapa kali sesuai dengan tingkat keganasan pada penyakit
kanker tersebut. Si pasien memilih untuk melakukan kemoterapi untuk pengobatan
selanjutnya meskipun memiliki beberapa efek samping yang cukup serius
8. Tidak, karena kondisi pada pasien tersebut dapat disembuhkan dengan cara kemoterapi
tetapi memiliki banyak efek samping terhadap kesehatannya

Quality Of Life

No Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan


1 Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan
untuk kembali ke kehidupan normal ?
2 Apakah gangguan fisik, mental, dan social yang pasien
alami bila pengobatannya berhasil?
3 Apakah ada prasangka yang mungkin menimbulkan
kecurigaan terhadap evaluasi pemberi pelayanan
terhadap kualitas hidup pasien ?
14

4 Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan, apakah


kehidupan pasien selanjutnya dapat dinilai seperti yang
diharapkan?

Penjelasan :

1. Prospek dari pasien yaitu ia mengambil pilihan untuk di kemoterapi yang akan dilakukan
beberapa kali agar meminimalkan keganasan dari penyakit kanker yang diderita.
2. Apabila pengobatannya berhasil paisen akan mengalami beberapa efek samping yang
cukup serius dan Masalah psikologis atau mental yang dapat dialami diantaranya berupa
ketidakberdayaan, kesedihan, rasa takut, rendah diri, stres, depresi, putus asa, tidak ada
gairah hidup, dan gangguan body image. body image menggambarkan mental seseorang
terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan
memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk
tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap dirinya.
3. Iya ada, pasien terkejut dengan hasil pemeriksaan yang diterima dan merasa bahwa tidak
ada yang perlu dikhawatirkan dengan penyakit yang diderita setelah dilakukan CT scan
sejak 10 bulan yang lalu. Namun dari hasil diagnosis terbaru yang didapat, merasa pasien
heran kankernya bisa berkembang sangat cepat.
4. Kondisi pasien tidak sepenuhnya menghasilkan dengan apa yang diharapkan karena
pasien akan mengalami beberapa kondisi yang tidak mengenakan seperti efek samping
yang cukup serius dari kemoterapi yang ia jalani.

Patient Preferrences

No Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan


1 Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten secara
legal ? apakah ada keadaan yang menimbulkan
ketidakmampuan ?
2 Bila berkompeten, apa yang pasien katakan mengenai pilihan
pengobatannya ?
15

3 Apakah pasien telah diinformasikan mengenai


keuntungan dan risikonya, mengerti atau tidak terhadap
informasi yang diberikan dan memberikan persetujuan ?
4 Bila tidak berkompeten, siapa yang pantas
menggantikannya ? apakah orang yangberkompoten
tersebut menggunakan standar yang sesuai dalam
pengambilan keputusan ?
5 Apakah pasien tersebut telah menunjukkan sesuatu yang
lebih disukainya?
6 Apakah pasien tidak berkeinginan / tidak mampu untuk
bekerja sama dengan pengobatan yang diberikan ? kalau iya,
kenapa?
7 Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk memilih
untuk dihormati tanpa memandang etnis dan agama ?

Penjelasan :

1. Seorang dokter wajib memberikan akses kepada pasien dan mengobati nya, tanpa prasangka
terhadap ras, agama, suku, kedudukan sosial, kondisi kecacatan tubuh dan status kemampuan
membayar nya
2. Pasien tersebut memilih pengobatan kemoterapi karena biaya yang tidak begitu besar bila di
banding radioterapi dan juga telah paham dan mengerti terhadap informed consent yang
diberikan oleh dokter
3. Iya karena pasien telah di berikan penjelasan mengenai informasi keuntungan dan resiko yang
dimana disini dr bimo telah menyampaikan hasil diagnosis kepada tuan yudistira yang dimana
dia mengalami kanker ginjal dextra dan dokter bimo memberi rekomedndasi saran
pengobatan untuk penyakit yang di alami tuan yudistira, pengobatan tersebut berupa
kemoterapi atau radioterapi, dan tuan yudistira pun memutuskan untuk tetap memilih
kemoterapi karena biaya yang terlalu besar dibandingkan radioterapi dan juga telah
mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis tersebut secara lengkap.
4. Dokter nakulo tidak berkopeten yang menggantikannya adalah dokter Bimo di aman dia
kompeten dan mengambil tindaknya yang tidak memperburuk keadaan pasien
5. Iya karena pasien lebih memilih pengobatan kemoterapi dibandingkan radioterapi, walaupun
memiliki banyak efek samping
16

6.Pasien tersebut berkeinginan untuk bekerja sama dengan pengobatan yang di berikan,
sebagaimana di jelaskan pada kasus di atas :
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan darah lengkap ternyata terdapat beberapa
efek samping yang cukup serius nantinya bila pilihan kemoterapi diambil, namun resiko
tersebut diambil oleh Tuan Yudistira mengingat biaya yang tidak begitu besar bila dibanding
radioterapi dan juga telah mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis
tersebut secara lengkap.
7. Sebagaimana tercantum dalam kodeki
Pasal 10 : penghormatan hak hak pasien dan sejawat

Contextual Features

No Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan

1 Apakah ada masalah keluarga yang mungkin


mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan ?

2 Apakah ada masalah factor keuangan dan ekonomi ?


3 Apakah ada factor relegius dan budaya ?
4 Apakah ada batasan kepercayaan ?
5 Apakah ada masalah alokasi sumber daya ?
6 Bagaimana hukum mempengaruhi pengambilan
keputusan pengobatan ?
7 Apakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat ?
8 Apakah ada konflik kepentingan didalam bagian
pengambilan keputusan didalam suatu institusi ?

Penjelasan :

1. Di kasus tersebut hanya menjelaskan tentang faktor ekonomi dan keuangan serta
rekomendasi dari dokter tersebut tidak ditindaklanjuti jadi masalah dari keluarganya tidak
disebutkan dalam kasus tersebut
2. Karena Tuhan Yudhistira memiliki kesulitan keuangan itu Salah satu alasan kami dikira
untuk tidak melakukan Citizen maupun USG abdomen
17

3. Tidak dikarenakan tidak ada disebutkan di dalam kasus


4. Tuan Yudistira sama sekali tidak melakukan 25 maka dari itu Tuhan Yudistira menerima
saja saran yang diberikan oleh dokter Bimo
5. Karena dia mengambil perawatan dengan biaya rendah artinya memiliki kesulitan dana
7. Tidak, karena kasus tersebut tidak adanya pelatihan klinik dan pembelajaran tentang
penyakit yang diderita tuan yusditira di dalam kasus tersebut

Anda mungkin juga menyukai