MODUL TUTORIAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL KHAIRAAT
2021
2
Ilustrasi Kasus
Tuan Yudistira usia 55 tahun datang berobat ke Rumah Sakit Sido Muncul di poli penyakit
dalam yang diterima oleh dr.Nakulo,Sp.PD kemudian advis konsul pemeriksaan yang diberikan
yaitu untuk USG Abdomen namun setelah itu atas saran jawaban konsul oleh dokter ahli
radiologi agar dilakukan CT Scan karna dicurigai adanya tanda kanker atau keganasan.
10 bulan kemudian Tuan Yudistira datang ke IGD Rumah Sakit Sido Muncul dengan keluhan
nyeri hebat pada bagian kanan perut menjalar ke pinggang disertai nyeri saat berkemih,
kemudian setelah dokter IGD melapor ke dr.Nakulo,Sp.PD sebagai DPJP diberikanlah advis
pengobatan sementara yang akhirnya disarankan untuk di opname, besoknya oleh perawat di
bangsal menerima keluhan dari Tuan Yudistira yang selanjutnya atas inisiatif perawat tersebut
(dikarenakan dr.Nakulo,Sp.PD tidak dapat dihubungi via telepon) lalu menghubungi dr.
Bimo,Sp.U (Urologi) yang mengatakan bahwa dia baru menangani Tuan Yudistira tersebut kali
ini yang kemudian berinisiatif untuk dilakukan USG Abdomen pada saat itu juga, namun setelah
itu dokter ahli radiologi mangatakan bahwa pasien tersebut pernah dianjurkan untuk dilakukan
CT Scan untuk mengakkan diagnose, akan tetapi oleh perawat bangsal mengatakan bahwa tidak
ada anjuran CT Scan di dalam Rekam Medis Tuan Yudistira untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi tersebut. Penasaran dengan pernyataan dokter ahli radiologi tersebut, dr. Bimo,Sp.U
kemudian membuka Rekam Medis pasien dan menemukan bahwa memang ada ada jawaban
konsul rekomendasi dari ahli radiologi untuk pemeriksaan CT Scan pada waktu itu karna
dicurigai adanya tanda atau gambaran keganasan. Akan tetapi, kelihatannya rekomendasi ini
tidak ditindaklanjuti oleh dr. Nakulo,Sp.PD.
dr. Bimo,Sp.U kemudian melakukan pemeriksaan biopsi kepada Tuan Yudistira dan hasil
diagnosis bahwa kanker ginjal dextra dapat ditegakkan secara pasti. Kanker tersebut dapat
menyebabkan kegagalan system urologi pada ginjal dextra sehingga ditakutkan hanya satu ginjal
yang akan berfungsi nanti sesuai dengan EBM yang terbaru. Saat menyampaikan hasil
diagnosisnya tersebut, Tuan Yudistira sangat terkejut. Dia bertanya kenapa kankernya bisa
4
berkembang sangat cepat, padahal 10 bulan yang lalu dia telah melakukan USG Abdomen dan
dikatakan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Atas saran pengobatan yang diberikan oleh dr. Bimo,Sp.U yaitu berupa pengobatan kemoterapi
atau radioterapi yang dilakukan beberapa kali sesuai dengan tingkat keganasan pada penyakit
kanker tersebut,setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan darah lengkap ternyata terdapat
beberapa efek samping yang cukup serius nantinya bila pilihan kemoterapi diambil, namun
resiko tersebut diambil oleh Tuan Yudistira mengingat biaya yang tidak begitu besar bila
dibanding radioterapi dan juga telah mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis
tersebut secara lengkap.
Pertanyaan
1) Tentukan aspek dilema etik sentral pada ilustrasi kasus tersebut? serta jelaskan
2) Apakah dr. Bimo,Sp.U memiliki kewajiban moral dan profesional untuk menyampaikan
cerita yang sesungguhnya kepada Tuan Yudistira? Apakah menurut Saudara, Tuan
Yudistira berhak mengetahui cerita tersebut? Jelaskan jawaban saudara
3) Setujukah Anda jika dr. Bimo,Sp.U tidak menyampaikan kepada Tuan Yudistira tentang
pemeriksaan CT Scan yang tidak dilakukan oleh dr Nakulo Sp.PD dengan alasan bahwa
dia wajib menjaga harkat dan martabat sesama dokter dan tidak boleh mencederai etika
kesejawatan antar dokter? Jelaskan jawaban Anda
4) Adakah kode etik kedokteran yang dilanggar pada kasus tersebut ? jelaskan jawaban
Anda.
Beneficence
Kriteria Ada Tidak Penjela
ada san
1) Mengutamakan altruisme yaitu menolong tanpa pamrih,
rela berkorban untuk kepentingan orang lain.
2) Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia.
3) Memandang pasien / keluarga/ sesuatu tak hanya sejauh
Menguntungkan dokter.
4) Mengusahakan agar kebaikan /manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
5) Paternalisme bertanggung jawab dalam profesinya
6) Manjamin kehidupan- baik- minimal manusia
7) Pembatasan goal-based.
8) Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien.
9) Minimalisasi akibat buruk.
10) Kewajiban menolong pasien gawat – darurat.
11) Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan.
12) Tidak menarik honorarium diluar kepantasan.
13) Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan.
14) Mengembangkan profesi secara terus-menerus.
15) Memberikan obat berkhasiat namun murah.
16) Menerapkan Golden Rule Principle.
Penjelasan :
6. Tidak menjamin, karena dokter tidak meneruskan perihal CT Scan kepeda pasien
sehingga menyebabkan kondisi pasien memburuk
7. .
8. Tidak, karena pada kenyataannya dokter tidak memberikan pelayanan yang baik bagi
pasien, yang pada akhirnya memperburuk kondisi pasien.
9. Karena demi meminimalisi akibat bruk tak ada harusny dgn meminimalisi itu dr harus
rujuk ke dr lain tpi ini dr tidak b rujuk karena itu menjaga perasaan temannya
10. karena dokter bimo menyelamatkan pasien yang dalam keadaan kangkernya sudah
parah
11. Pada kasus tersebut dr.Nakulo,Sp.PD tidak menghargai hak Autonomy pasien, Ia tidak
memberitahukan kondisi pasien secara keseluruhan
12. Pada kasus tersebut, dr.Nakulo,Sp.PD tidak meminta upah diluar gaji
13. Tidak, karena dr.Nakulo,Sp.PD tidak memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien
14. .
15. Iya, pada kasus tersebut dokter memberikan pilihan pengobatan yaitu menggunakan
radioterapi atau kemoterapi, pasien tersebut memilih kemoterapi karena biayanya lebih
murah walaupun memiliki efek samping yang besar
16. Tidak, karena dokter tidak memberikan pelayan yang baik seperti yang diinginkan
pasien
7
Non Maleficence
Kriteria Ada Tidak Penjel
ada asan
1) Menolong pasien emergensi.
2) Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah : pasien
dalam keadaan amat berbahaya atau berisiko hilangnya sesuatu
yang penting (gawat), dokter sanggup mencegah bahaya atau
kehilangan tersebut, tindakan kedokteran teresebut terbukti
efektif, manfaat bagi pasien > kerugian dokter atau hanya
mengalami risiko minimal.
3) Mengobati pasien yang luka.
4) Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia).
5) Tidak menghina/mencaci maki/memanfaatkan pasien.
6) Tidak memandang pasien hanya sebagai objek.
7) Mengobati secara tidak proporsional.
8) Menghindari misrepresentasi dari pasien.
9) Tidak membahayakan kehidupan pasien karena
kelalaian.
Penjelasan :
1. Tdk ada = sebab pasien pada skenario kasus tersebut tidak dalam keadaan emergensi
2. Ada = sebab pada skenario kasus tersebut dokter dapat mencegah bahaya pada pasien dengan
memberikan tindakan medis yg tepat
3. Ada = sebab pada skenario kasus tersebut dokter melakukan pengobatan berupa kemoterapi
kepada pasien, meskipun memiliki beberapa efek samping tetapi pasien tetap menyetujuinya
4. Tdk ada = pada skenario kasus tersebut tidak dilakukan euthanasia
5. Ada = pasa skenario kasus tersebut dokter mengobati pasien dengan baik yang disertai dengan
rasa kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia
6. Ada = pada skenario kasus tersebut dokter tidak melihat pasien sebagai objek ataupun benda,
tetapi mendandang pasien sebagaimana sesuai dengan hak dan martabat manusia
7. Tdk ada = pada skenario kasus tersebut dokter mengobati pasien sesuai dengan adil atau sama
rata dengan pasien yang lainnya
8. Ada = pada skenario kasus tersebut dokter mengatakan fakta yang sebenarnya kepada pasien
8
9. Tidak ada = pada skenario kasus tersebut, dokter nakulo telah melalaikan dalam
kewajibannya, ia tidak menyuruh pasien untuk melakukan ct scan sehingga menyebabkan
kondisi pasien memburuk.
Autonomi
Penjelasan :
1 Tidak, karena dokter nakulo tidak memberitahu yindakan apa yang mau diambil atau diputus
kan pasien
2. Iya karena dokter nakulo tidak membiarkan pasien memilih tindakan yang ingin dia ambil
3. Tidak, karena dokter menutupi keadaan pasien yang sebenarnya sehingga memperburuk
keadaan pasien
9
4. Iya , karena dokter tidak membocorkan hasil pemeriksaan atau data pasien kepada pihak
manapun
5. Iya, karena dokter tidak membocorkan keadaan pasien pada siapapun
6. Tidak, kerana tujuan pasien agae menerima kesembuhan malah menjadi lebih parah karena
keterlambatan penanganan
7. Iya, dokter sudah melakukannya diawal
8. Tidak, karena pasien tidak diberikan wewenang oleh dokter nakulo untuk mengambil
keputusan atas diriny
9. Tidak, karena disini autonomi pasien sudah dilanggar oleh dokter nakulo diawal, yaitu
menentukan tindakan untuk dirinya
10. Iya, karena dokter bimo memberikan hak penuh pada pasien untuk memilih pengobatan yang
dia mau
11. Iya, karena disini dokter bimo memberikan wewenang penuh pada pasien duktuk memilih
pengobatan yang dia mau, dan bersedia menunggu keputusan pasien
12. Iya, karena dokter bimo berterusterang akan keadaan pasien saat itu
13. Iya karena dokter bimo melakukan komunikasi yang baik dengan pasien
Justice
Penjelasan :
1. Tidak ada, karena pada kasus tersebut dokter hanya menangani satu pasien
2. Tidak, disini dokter yang pertama tidak memberikan pelayanan ataupun penanganan yang
sebaik-baiknya terhadap pasien, yaitu tidak dilakukannya CT Scan yang menyebabkan
keadaan pasien bertambah buruk.
4. Tidak, karena hak pasien sudah diambil diawal oleh dokter nakulo yang mengakibatkan
keadaan pasien memburuk
5. Tidak, karena pada hakikatnya seharusnya pasien memperoleh penanganan yang baik dari
dokter, namun pada kasus ini dokter justru memperburuk kondisi pasien.
6. Tidak ada, karena berdasarkan skenario kasus dokter justuk memperburuk kondisi pasien.
7. Tidak ada, pada kenyataannya akibat dari kelalaian dokter yang pertamanya memperburuk
kondisi pasien.
9. Tidak, pada kasus ini seharusnya dilakukan CT scan pada pasien untuk menegakkan diagnosis,
namun rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh dokter yang pertama.
11
10. Ada, pasien diberi kesempatan untuk memilih pengobatan apa yang akan dia jalani sesuai
dengan kondisi ekonominya. Pada kasus ini, tuan Yudistira lebih memilih kemoterapi karena
biaya yang diperlukan tidak begitu besar jika dibandingkan dengan radioterapi
11. Tidak, karena dokter nakulo tidak memikirkan bagaimana keadaan pasien saat tidak
dilakukan tindakan CT scan yang bisa menambah biaya perawatan
12. Tidak, karena akibat kelalaian dokter nakulo, akibatnya kanker yang diderita pasien
berkembang sangat cepat, padahal 10 bulan yang lalu dia telah melakukan USG Abdomen
dan dikatakan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
13. Tidak ada, karena pada skenario kasus dokter hanya menangani satu pasien.
14. Tidak ada, karena berdasarkan skenario kasus dokter hanya menangani satu pasien.
15. Ada, pada kasus ini dokter tidak membedakan pelayanan atas dasar kondisi sosial ekonomi
pasien, justru memberi kesempatan kepada pasien untuk memilih pengobatan yang akan dia
terima sesuai dengan kemampuan ekonominya
12
Medical Indication
No Pertanyaan Jawaban dan Penjelasan
Penjelasan :
1. masalah kesehatan yang di alami dalam pasien pada kasus tersebut adalah pasien tersebut
tidak memiliki riwayat penyakit yang sedang di deritanya dan diagnosis pasien dokter
mendiagnosis bahwa Tn. Yudistira menderita kanker ginjal dextra dan sebelumnya
prognosis pasien dari dokter adalah dicurigai adanya tanda kanker atau keganasan yang
bisa di liat melalui CT scan
2. Kronik, karena penyakit Tn yudistira itu sudah sempat dicurigai adannya kanker atau
keganasan akan tetapi tidak dilakukan tindakan pengobatan lebih lanjut dan penyakit ini
sudah dibiarkan 10 bulan yang mengakibatkan penyakit ini lebih parah dari sebelumnya.
penyakit tersebut masih bisa disembukan dengan menggunakan kemoterapi dan
radioterapi, pengobatan radioterapi lebih bagus tetapi lebih mahal sedangkan kemoterapi
lebih murah tetapi memiliki efek samping yang tidak baik bagi kesehatan.
13
3. Tujuan akhir dari pengobatan untuk pasien Tn. Yudistira adalah dokter
merekomendasikan radioterapi dan kemoterapi dan pasien memilih kemoterapi karena
biaya terapinya lebih murah dibandingkan dengan radioterapi.
4. Pada kasus tersebut dokter tidak memberikan kemungkinan keberhasialan dari
pengobatan yang akan diberikan tetapi dokter telah memberikan informed consent
tentang efek samping dari pengobatan terapi yang akan di terima pasien secara lengkap
dan menyeluruh.
5. Pada ilustrasi kasus tidak dijelaskan tentang rencana lain yang akan diberikan dokter
kepada pasien apabila terapi yang dilakukan pasien tersebut mengalami kegagalan.
6. Pasien ini diuntungkan dengan perawatan medis melalui pemberian kemoterapi dimana
biayanya lebih murah, kerugian dari pengobatan yang dapat dihindari pasien adalah
menyangkut masalah finansialnya karena kemoterapi cenderung lebih murah
dibandingkan dengan radioterapi dan efek samping dari kemoterapi yang dilakukan
pasien merupakan efek samping dari terapi yang tidak bisa dihindari.
7. iya ada, dokter menyarankan untuk melakukan pengobatan berupa kemoterapi atau
radioterapi yang dilakukan beberapa kali sesuai dengan tingkat keganasan pada penyakit
kanker tersebut. Si pasien memilih untuk melakukan kemoterapi untuk pengobatan
selanjutnya meskipun memiliki beberapa efek samping yang cukup serius
8. Tidak, karena kondisi pada pasien tersebut dapat disembuhkan dengan cara kemoterapi
tetapi memiliki banyak efek samping terhadap kesehatannya
Quality Of Life
Penjelasan :
1. Prospek dari pasien yaitu ia mengambil pilihan untuk di kemoterapi yang akan dilakukan
beberapa kali agar meminimalkan keganasan dari penyakit kanker yang diderita.
2. Apabila pengobatannya berhasil paisen akan mengalami beberapa efek samping yang
cukup serius dan Masalah psikologis atau mental yang dapat dialami diantaranya berupa
ketidakberdayaan, kesedihan, rasa takut, rendah diri, stres, depresi, putus asa, tidak ada
gairah hidup, dan gangguan body image. body image menggambarkan mental seseorang
terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan
memberikan penilaian atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk
tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap dirinya.
3. Iya ada, pasien terkejut dengan hasil pemeriksaan yang diterima dan merasa bahwa tidak
ada yang perlu dikhawatirkan dengan penyakit yang diderita setelah dilakukan CT scan
sejak 10 bulan yang lalu. Namun dari hasil diagnosis terbaru yang didapat, merasa pasien
heran kankernya bisa berkembang sangat cepat.
4. Kondisi pasien tidak sepenuhnya menghasilkan dengan apa yang diharapkan karena
pasien akan mengalami beberapa kondisi yang tidak mengenakan seperti efek samping
yang cukup serius dari kemoterapi yang ia jalani.
Patient Preferrences
Penjelasan :
1. Seorang dokter wajib memberikan akses kepada pasien dan mengobati nya, tanpa prasangka
terhadap ras, agama, suku, kedudukan sosial, kondisi kecacatan tubuh dan status kemampuan
membayar nya
2. Pasien tersebut memilih pengobatan kemoterapi karena biaya yang tidak begitu besar bila di
banding radioterapi dan juga telah paham dan mengerti terhadap informed consent yang
diberikan oleh dokter
3. Iya karena pasien telah di berikan penjelasan mengenai informasi keuntungan dan resiko yang
dimana disini dr bimo telah menyampaikan hasil diagnosis kepada tuan yudistira yang dimana
dia mengalami kanker ginjal dextra dan dokter bimo memberi rekomedndasi saran
pengobatan untuk penyakit yang di alami tuan yudistira, pengobatan tersebut berupa
kemoterapi atau radioterapi, dan tuan yudistira pun memutuskan untuk tetap memilih
kemoterapi karena biaya yang terlalu besar dibandingkan radioterapi dan juga telah
mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis tersebut secara lengkap.
4. Dokter nakulo tidak berkopeten yang menggantikannya adalah dokter Bimo di aman dia
kompeten dan mengambil tindaknya yang tidak memperburuk keadaan pasien
5. Iya karena pasien lebih memilih pengobatan kemoterapi dibandingkan radioterapi, walaupun
memiliki banyak efek samping
16
6.Pasien tersebut berkeinginan untuk bekerja sama dengan pengobatan yang di berikan,
sebagaimana di jelaskan pada kasus di atas :
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan darah lengkap ternyata terdapat beberapa
efek samping yang cukup serius nantinya bila pilihan kemoterapi diambil, namun resiko
tersebut diambil oleh Tuan Yudistira mengingat biaya yang tidak begitu besar bila dibanding
radioterapi dan juga telah mendapatkan Informed Consent atas pilihan tindakan medis
tersebut secara lengkap.
7. Sebagaimana tercantum dalam kodeki
Pasal 10 : penghormatan hak hak pasien dan sejawat
Contextual Features
Penjelasan :
1. Di kasus tersebut hanya menjelaskan tentang faktor ekonomi dan keuangan serta
rekomendasi dari dokter tersebut tidak ditindaklanjuti jadi masalah dari keluarganya tidak
disebutkan dalam kasus tersebut
2. Karena Tuhan Yudhistira memiliki kesulitan keuangan itu Salah satu alasan kami dikira
untuk tidak melakukan Citizen maupun USG abdomen
17