TRANSFORMASI DESAIN
A. Transformasi Tapak
Transformasi tapak pada desain adalah penjabaran terkait perubahan
perubahan yang bertransformasi dari awal desain hingga hasil akhir sebuah
desain dengan adanya pertimbangan-pertimbangan pengaruh yang melahirkan
hasil akhir yang berbeda. Berikut transformasi desain tapak dapat dilihat pada
gambar:
65
Gambar V.2 Hasil Desain Akhir Tapak
(Sumber : Olah data, 2021)
Dalam area kawasan juga dirancang taman sebagai ruang komunal untuk
bersantai, dan sebagai area ruang terbuka hijau diantara bangunan-bangunan
yang ada.
66
Gambar V.4 Taman Kawasan
(Sumber : Olah data, 2021)
B. Transformasi Bentuk
Konsep bentuk awal bangunan penunjang seperti gazebo dengan dasar
persegi, awalnya didesain sebagaimana gazebo pada umumnya. Namun hal
ini terlalu menoton untuk menunjang kekhasan wisata kuliner yang akan
didesain. Oleh karenanya bentuk pola desain gazebo diubah sedemikian rupa
agar lebih estetik untuk menunjang kawasan wisata sebagai tempat yang
dapat dikenal dengan ciri khas yang berbeda dari area wisata kuliner yang
lain.
67
Gambar V.6 Hasil Desain Akhir Bangunan Gazebo
(Sumber : Olah data, 2020)
Secara garis besar konsep bentuk awal dan hasil akhir desain mengalami
perubahan yang cukup signifikan, dalam hal pola bentuk yang kemudian
melahirkan desain gazebo yang lebih estetik dan untuk pola tata massa dalam
area kawasan tidak mengalami banyak perubahan perletakan gazebo sebagai
tempat peristirahatan atau pernaungan.
C. Transformasi Konsep Penerapan Hemat Energi
Perancangan area kawasan wisata melibatkan transformasi konsep
penerapan hemat energi yang diusung sebagai sistem yang sustainable untuk
kelangsungan kawasan secara terus menerus. Dengan penerapan solar cell
sebagai upaya untuk mengurangi pemakaian listrik secara ketergantungan.
68
Gambar V.8 Area Gazebo
(Sumber : Olah data, 2021)
69
Gazebo
2 2
Bangku Taman 12 M 12 M
Subtotal 102 M2 192 M2
Sirkulasi 20% 20,4 M2 38,4 M2
Total 122,4 M2 230,4 M2
(Sumber : Olah Data 2021)
70
Tabel di atas berisi data besaran ruang dengan transformasi dari ruang
yang direncanakan dengan hasil akhir ruang yang dirancang. Faktor pengaruh
transformasi ini disebabkan penyesuaian beberapa ruang dan penataan
kembali layout ruang untuk menghasilkan ruang yang lebih efektif yang dapat
saling menunjang masing-masing fungsi ruang.
Dari transformasi besaran luas ruang tersebut, maka dapat ditentukan
presentase deviasi kebutuhan ruang dalam Kawasan Wisata Kuliner sebagai
berikut:
Luas yang direncanakan : 2.522,4 M2
Luas yang dirancang : 2.810,4 M2
Presentasi Deviasi Luas : Rencana Awal – Rencana Akhir x 100%
Rencana Awal
: 2.522,4 M2 – 2.810,4 M2 x 100%
2.522,4 M2
: ( -288 M2 ) x 100%
2.522,4 M2
: -0,114 %
Berdasarkan hasil transformasi pengolahan ruang, dari perhitungan
presentasi deviasi luas menghasilkan + -0,114 % yang berarti lebih besar dari
perencanaan awal.
71