Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN


EKONOMI

Nama : Sasa Yesita Ramadhani


Kelas / Absen : XI MIA 2/32

SMAN 1 PURWOHARJO
Jl. Slamet Cokro, No.100 Purwoharjo, 68483
Kec. Purwoharjo, Kab. Banyuwangi, Prov. Jawa Timur
September 2021
PEMBANGUNAN
JALUR KERETA API

alur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang meliputi
ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang
pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang
diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.
Sebagai salah satu proksi sarana penunjang dalam pemerataan
pertumbuhan, stabilitas, pendorong dan penggerak pembangunan
nasional. Adanya pembangunan jalur kereta api dapat memperlancar
perpindahan orang dan/atau barang secara masal dengan selamat,
aman, nyaman, cepat, tepat , tertib, teratur dan efisien.
PERTUMBUHAN SEKTOR MAMIN 2020

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia


menyatakan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto sektor
makanan dan minuman hanya akan berkisar 1—2 persen pada 2020
secara tahunan.
Hal tersebut berbeda dengan proyeksi Kementerian
Perindustrian. Kemenperin memproyeksikan industri makanan akan
tumbuh hingga 3,06 persen, sedangkan industri minuman akan minus
2,55 persen. Dengan kata lain, pertumbuhan rata-rata industri
makanan dan minuman hanya akan mencapai 0,51 persen.
"Pertumbuhan kami minimal 1—2 persen pada 2020, ini karena
berbagai pertimbangan. Namun, kalau tahun depan saya sepakat
paling sedikit [tumbuh] 5 persen atau di [kisaran] 7—9 persen," kata
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman kepada Bisnis, Minggu
(3/1/2021).
PRODUKSI JAGUNG MENINGKAT TAJAM

Produksi jagung Indonesia hingga kini dianggap masih layak


sekaligus mencukupi ketersediannya untuk menutupi kebutuhan
nasional. 
 Produksi jagung nasional juga mampu bersaing di pasar
regional. Sehingga janggal jika dikategorikan produksi jagung
nasional kalah saing dengan impor.
 "Indonesia sudah bisa ekspor (jagung) ke ASEAN, seperti
pernah ke Filipina dan Malaysia. Produksi jagung juga dipacu agar
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ketua Umum Dewan
Jagung Nasional (DJN) Fadel Muhammad, Kamis (22/8/2019).
 Fadel mengungkapkan, terkait produktivitas jagung, Indonesia
sebenarnya tidak perlu merasa khawatir. Pasalnya, ada sekitar 22
daerah yang digolongkan sentra jagung tersebar di Tanah Air.
 "Seperti di antaranya ada wilayah provinsi di Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Lampung, Jawa
Tengah dan Nusa Tenggara Barat," ujar Fadel.
 Menurut Fadel, produksi jagung yang cukup di Indonesia juga
menyangkut dengan kehidupan dan kepentingan ketahanan pangan
nasional. Termasuk mendukung kemajuan subsektor peternakan.
PEMBANGUNAN SEKOLAH DI DAERAH
TERPENCIL

Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris mengimbau komitmen


Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari wilayah
terpencil Indonesia harus lebih diperluas. Pembangunan itu meliputi
sarana dan prasarana di bidang pendidikan.
"Wilayah terpencil Indonesia butuh pembangunan sarana dan
prasana pendidikan, mulai dari sekolah, perpustakaan, laboratorium,
tempat tinggal untuk para guru, hingga infrastruktur penunjang seperti
telekomunikasi dan jaringan internet," kata Fahira di Jakarta, Senin
(2/5).
Menurut dia, tantangan terbesar dunia pendidikan di Indonesia
adalah luasnya cakupan wilayah Indonesia dan masih belum
sempurnanya kualitas pendidikan (sistem belajar mengajar,
kompetensi guru, infrastruktur, pemanfaatan teknologi, dan rendahnya
minat baca). Kompleksitas masalah itulah yang mengakibatkan
pemeringkatan tingkat pendidikan Indonesia di dunia masih terus
berkutat di papan bawah.
Infrastruktur pendidikan, kata Fahira, menjadi kunci agar
peringkat pendidikan kita semakin baik. Selain infrastruktur, Fahira
juga menilai salah satu persoalan mendasar pendidikan Indonesia
adalah kualitas guru dan kurikulum yang belum mampu menciptakan
proses belajar mengajar menjadi asik dan menyenangkan.
KEGIATAN EKSPOR IMPOR

Pengaruh ekspor dan impor sangat berpengaruh terhadap


pertumbuhan ekonomi suatu negara dikarenakan apabila suatu negara
selalu memasok barang impor sedangkan tingkat ekspor keluar negara
rendah maka negara tersebut belum bisa mengolah sumber daya alam
yg ada sehingga pertumbuhan ekonominya terbilang lambat .
Sedangkan Suatu negara yang tingkat impor rendah dan ekspor
yang tinggi maka negara tersebut terbilang pertumbuhan ekonominya
cepat /baik dikarenakan sudah bisa mengelola sumber daya yang ada
di negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai