Resensi Makalah Kelompok 8,9,10 Nur Afini (KHGC 18092)
Resensi Makalah Kelompok 8,9,10 Nur Afini (KHGC 18092)
Kelas : 2B S1 Keperawatan
HIDROSEFALUS
1. Hasil resensi
a. Definisi
Menurut saya definisi hidrosefalus dari kelompok 8 sudah cukup lengkap, jelas
dan dapat dipahami terlebih lagi kelompok 8 memberikan definisi dari beberapa
sumber disertai dengan sumbernya.
b. Etiologi
Menurut saya etiologi hidrosefalus dari kelompok 8 sudah sangat jelas dari
kelainan bawaan, infeksi, neoplasma sampai ke penderahaan kelompok 8 sudah
menjelaskannya secara rinci dan mudah dipahami.
c. Manifestasi Klinis
Menurut saya Manifestasi Klinis hidrosefalus dari kelompok 8 juga sudah cukup
jelas dari masa bayi hingga masa anak-anak.
d. Patofisiologi
Menurut saya Patofisiologi hidrosefalus dari kelompok 8 sudah cukup jelas, tetapi
kekurangannya kelompok 8 tidak memasukan pathway
e. Pemeriksaan Penunjang
Menurut saya Pemeriksaan Penunjang hidrosefalus dari kelompok 8 sudah sangat
jelas dan komplit
f. Asuhan Keperawatan
Menurut saya Asuhan Keperawatan hidrosefalus dari kelompok 8 sudah sangat
jelas apalagi kelompok 8 menjelaskan juga terkait tingkat kesadaran pada pasien
hidrosefalus serta menambahkan pengkajian saraf cranial yang diperlukan
2. Pathway
Monitor nutrisi
1. Hasil resensi
a. Definisi
Menurut saya definisi Kejang dari kelompok 9 sudah cukup lengkap, jelas dan
dapat dipahami terlebih lagi kelompok 9 memberikan definisi dari beberapa
sumber disertai dengan sumbernya dan memberikan klasifikasi terkait kejang.
b. Etiologi
Menurut saya Etiologi Kejang dari kelompok 9 sudah sangat jelas dari Etiologi
dari ahli dan menjelaskan juga terkait faktor predispisisi kejang demam
c. Manifestasi Klinis
Menurut saya Manifestasi Klinis Kejang dari kelompok 9 juga sudah cukup jelas
dan komplit.
d. Patofisiologi
Menurut saya Patofisiologi Kejang dari kelompok 9 sudah cukup jelas, tetapi
kekurangannya kelompok 9 tidak memasukan pathwaynya
e. Pemeriksaan Penunjang
Menurut saya Pemeriksaan Penunjang Kejang dari kelompok 9 sudah sangat jelas
dan komplit serta kelompok 9 juga menjelaskan masing-masing pemeriksaan
penunjang
f. Asuhan Keperawatan
Menurut saya Kejang dari kelompok 9 sudah sangat jelas tetapi mungkin bisa
sedikit dirangkum lagi terkait pengkajian
4. Pathway
5. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Diagnosa Keperawatan
1. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan menumpuknya sekret
pada jalan nafas.
2. Hipertermi b.d proses penyakit (terganggunya sistem termoregulasi).
3. Risiko terjadinya kejang berulang b.d adanya peningkatan suhu tubuh.
4. Risiko cedera b.d adanya kejang
5. Kurang pengetahuan keluarga tentang cara penanganan kejang b.d
kurangnya informasi.
c. Intervensi
1. Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan menumpuknya sekret pada jalan
nafas.
Intervensi :
- Letakposisi klien denganposisi kepala ekstensi.
- Observasi gejala kardinal terutama pernapasan selama penderita
kejang.
- Berikan penjelasan pada klien dan keluarganya.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (terganggunya sistem
termogulasi)
Intervensi :
- Berikan cairan elektrolit sesuai dengan kebutuhan.
- Beri minum yang banyak.
- Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian cairan infus
3. Risiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan adanya peningkatan
suhu tubuh.
Intervensi :
- Berikan kompres basah pada daerah axilla dan lipatan paha
- Berikan baju tipis
- Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga
- Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian obat
antipiretik
4. Risiko cedera berhubungan dengan adanya kejang
Intervensi :
- Sediakan lingkungan yang aman
- Identifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai kondisi fisik
- Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
- Memasang side rail tempat tidur
- Membatasi pengunjung
5. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita selama kejang
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi :
- Informasi keluarga tentang kejadian kejang dan dampak masalah, serta
beritahukan cara perawatan dan pengobatan yang benar.
- Informasikan juga tentang bahaya yang dapat terjadi akibat
pertolongan yang salah.
- Ajarkan kepada keluarga untuk memantau perkembangan yang terjadi
akibat kejang.
- Kaji kemampuan keluarga terhadap penanganan kejang.
RESENSI KELOMPOK 10
MENINGEN PADA ANAK
2. Hasil resensi
g. Definisi
Menurut saya Definisi Meningen dari kelompok 10 sudah cukup lengkap, jelas
dan dapat dipahami terlebih lagi kelompok 10 memberikan definisi dari beberapa
sumber disertai dengan sumbernya
h. Etiologi
Menurut saya Etiologi Meningen dari kelompok 10 sudah sangat jelas tetapi
kelompok 10 hanya menyebutkannya tanpa menjelaskan etiologi tersebut
i. Manifestasi Klinis
Menurut saya Manifestasi Klinis Meningen dari kelompok 10 juga sudah cukup
jelas dan komplit dari meningen pada anak samapi remaja
j. Patofisiologi
Menurut saya Patofisiologi Meningen dari kelompok 10 sudah cukup jelas dan
dilengkapi dengan Pathway serta penjelasannya tetapi urutannya menurut saya
kurang tepat seharusnya setelah patofisiologi dibawahnya diletakkan Pathway
k. Pemeriksaan Penunjang
Menurut saya Pemeriksaan Penunjang Meningen dari kelompok 10 sudah sangat
jelas dan komplit serta kelompok 10 juga menjelaskan masing-masing
pemeriksaan penunjangnya
l. Asuhan Keperawatan
Menurut saya Asuhan Keperawatan Meningen dari kelompok 10 ada beberapa
kekurangan seperti dibagian pengkajian terkait biodata dijelaskan lebih lanjut apa
saja yang ada dibiodata terkait pasien dengan Meningen, serta seharusnya
menjelaskan apa saja yang ada didalam asuhan keperawatan pada pasien
Meningen bukan memasukan sebuah kasus pada asuhan keperawatannya, untuk
diagnosapun kelompok 10 sepertinya terlalu memasukan diagnosa yang sedikit.
6. Pathway
7. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan deseminata
hematogen dan patogen
2. Resiko tinggi terhadap perubahan selebral dan perfusi jaringan sehubungan
dengan edam serebral, hipovolemia
3. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kejang umum/fokal,
kelemahan umum dan vertigo
4. Nyeri akut sehubungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi
5. kerusakan mobilitas fisik sehubungan dengan kerusakan neuromoscular
dan penurunan kekuatan
6. anxietas berhubungan dengan krisi situasi dan ancaman kematian
b. Intervensi
1. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi sehubungan dengan deseminata
hematogen dan patogen.
Intervensi
- Beri tindakan isolasi sebagai penceghan
- Pantau suhu secara teratur
- Kaji nadi yang tidak teratur dan demam yang terus menerus
- Auskultasi suara napas
- Catat karakteristik urine
- Kolaborasi pemberian antibiotik