Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages pp. 1- 8

PENDEKATAN MODEL SOLOW

Mursal1, Mohd. Nursyechalad2, Sofyan Syahnur2


1)
Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
2)
Dosen Fakultas Ekonomi dan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Abstract: Economic growth is an important thing of each country or region because it is one of
main indicators to represent the welfare of a country or region. Solow underlined that the
country’s economic growth is affected by some factors such as capital accumulation, labor, as well
as technology. The purpose of this study is to analyze the effect of the investment and labor on the
economic growth in Aceh Province. The data used in this study are secondary data (time series)
during the years 1980-2014 and analyzed by using Ordinary Least Square method. The result
show that investment is the important factor to affect the economic growth of Aceh Province.
Therefore, the investment policy on economic sectors is expected to increase the labor absorbtion
and also expected to investors and the capital owner focus on the capital goods in absorbting
labor in every economic activity.

Keywords: Economic Growth, Solow model, Aceh

Abstrak: Pertumbuhan ekonomi merupakan hal penting setiap negara atau daerah, karena
pertumbuhan ekonomi salah satu indikator kesejahteraan suatu negara atau daerah. Solow
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh akumulasi modal, tenaga
kerja, dan teknologi. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi dan
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk runtut waktu (time series) dari tahun 1980-
2014 yang diolah dengan menggunakan metode Ordinary Least Square. Hasil penelitian ini
memperlihatkan bahwa investasi merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Diharapkan supaya penyerapan tenaga kerja dapat
ditingkatkan dengan harapan adanya kebijakan investasi yang dilakukan oleh pemerintah di semua
sektor ekonomi serta disarankan kepada para investor dan pemilik modal agar kegiatan investasi
lebih diutamakan kepada barang-barang modal yang memperhatikan padat karya untuk
penyerapan tenaga kerja yang lebih luas.

Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Model Solow, Aceh

PENDAHULUAN pentingnya investasi dalam menunjang


Penanaman modal merupakan langkah pembangunan negara-negara berkembang
awal kegiatan produksi. Investasi pada dimulai dengan ditemukannya model
hakekatnya juga merupakan langkah awal pertumbuhan setelah perang dunia ke II yaitu
kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika pada tahun 1950-an dan 1960-an oleh beberapa
penanaman modal mempengaruhi tinggi ahli pembangunan seperti Rostow dan Harrod-
rendahnya pertumbuhan ekonomi, Domar. Menurut Rostow bahwa setiap upaya
mencerminkan marak dan lesunya untuk tinggal landas mengharuskan adanya
pembangunan. Isu mengenai investasi sering mobilitas tabungan dalam dan luar negeri
mendapat banyak tanggapan oleh para teoritisi dengan maksud untuk menciptakan investasi
dan praktisi pembangunan. Pandapat tentang yang cukup, untuk mempercepat pertumbuhan

1- Volume 3, No. 1, Februari 2015


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

ekonomi (Todaro, 1994 : 65). berorientasi ekspor adalah bersifat padat karya.
Menurut Dumairy (1997 : 133) pada Dengan demikian angkatan kerja dan PDB
periode 1967-30 April 1995, proyek-proyek merupakan hal yang menjadi pertimbangan bagi
PMDN dapat menyerap 1.979.535 orang tenaga investor.
kerja Indonesia dan 5.300 orang tenaga asing. Berdasarkan uraian di atas dapat
Proyek-proyek PMA secara keseluruhan dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu
menyerap 496.594 tenaga kerja, 9.447 orang berapa besar pengaruh investasi dan tenaga
diantaranya tenaga kerja asing. Jadi secara kerja, terhadap pertumbuhan ekonomi di
keseluruhan proyek-proyek PMDN dan PMA Provinsi Aceh.
yang telah membuka kesempatan kerja bagi Berkaitan dengan rumusan masalah di
2.481.429 orang, dimana 0,59 % diantaranya atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
dimasuki oleh tenaga kerja asing. menganalisis pengaruh investasi dan tenaga
Berbeda dengan pola investasi di masa kerja, terhadap pertumbuhan ekonomi di
sebelum tahun 1986, investasi setelah Provinsi Aceh.
deregulasi 1986 adalah lebih bersifat padat Kegunaan yang diharapkan dari
karya dan berorientasi pada ekspor. Di masa penulisan ini :
sebelum tahun 1986 investasi lebih berorientasi a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pada pemenuhan permintaan pasar di dalam digunakan oleh pemerintah dalam
negeri yang sangat diproteksi (Nasution, 1998 : pertimbangan perencanaan strategi
9). “Kecondongan anti ekspor” telah diperkecil ekonomi di Provinsi Aceh dan untuk
sejak pertengahan 1980-an, sehingga mayoritas menentukan kebijakan yang tepat bagi
penanaman modal asing baru yang kebanyakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
adalah penanaman modal dari Negara Industri b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai
Baru (NIB) lebih bersifat padat karya dan bahan kajian bagi peneliti lainnya agar
berorientasi ekspor (Wie, 1994 : 157). Di sini dapat memberikan kontribusi yang positif
penduduk merupakan salah satu daya tarik dari bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
investasi swasta. Pada investasi yang
berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar KAJIAN KEPUSTAKAAN
dalam negeri, penduduk menggambarkan Pembangunan di suatu negara pada
luasnya pangsa pasar. Hal ini tentunya harus di dasarnya adalah pembangunan sumber daya
dukung dengan daya beli masyarakat, yang manusia. Pembangunan ini dilaksanakan harus
dapat dilihat dari perkembangan PDB. merata sehingga tidak terjadinya ketimpangan
Sedangkan investasi yang berorientasi ekspor, pembangunan. Pembangunan yang
tenaga kerja merupakan faktor produksi, dilaksanakan biasanya dititikberatkan pada
apalagi penanaman modal asing yang bidang ekonomi. Pembangunan adalah sebagai

Volume 3, No. 1, Februari 2015 -2


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

suatu proses perbaikan yang berkesinambungan Penelitian Sebelumnya


atas suatu masyarakat menuju kehidupan yang Hanum (2004) Penelitian ini
lebih baik atau lebih manusiawi (Todaro, menemukan bahwa variasi dari variabel
2004:19). kesempatan kerja, penanaman modal,
Menurut Arsyad (2009:15) pengeluaran pemerintah, dan ekspor mampu
pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi
kenaikan Gross Domestik Product (GDP) dan Provinsi NAD sebesar 89,62 persen dun sisanya
Gross National Product (GNP) tanpa sebesar 10,38 persen dijelaskan oleh variabel
memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih lain diluar penelitian ini. Analisa secara
kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau serentak (simultan) variabel kesempatan kerja,
terjadi perubahan struktur ekonomi maupun penanaman modal, pengeluaran pemerintah,
tidak. Sedangkan menurut Boediono (2002:1) dan ekspor memberi pengaruh yang sangat
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses signifikan pada tingkat kepercayaan 99 persen.
kenaikan output perkapita dalam jangka Analisis secara parsial menunjukkan hanya
panjang. variabel pengeluaran daerah dan investasi yang
Kuznets dalam Arsyad (2009:221) memberi pengaruh signifikan terhadap
mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pertumbuhan ekonomi di Provinsi NAD.
suatu negara sebagai “meningkatkan Sedangkan kesempatan kerja dan ekspor tidak
kemampuan suatu negara untuk menyediakan memberikan pengaruh yang berarti. Dari hasil
barang-barang ekonomi bagi penduduknya, estimasi, tanda koefisien regresi dari semua
pertumbuhan kemampuan ini disebabkan oleh variabel bebas menunjukkan tanda positif yang
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta berarti sesuai dengan hipotesis. Dari uji asumsi
penyesuaian ideology yang dibutuhkannya. klasik yang dilakukan, ternyata spesifikasi
Ananta (2003:2), menambahkan bahwa model tersebut terbebas dari uji asumsi klasik.
untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi
tersebut secara riil dari tahun ke tahun Hipotesis
tergambar melalui penyajian PDRB atas dasar Berdasarkan kerangka konsep yang
harga konstan secara berkala, yaitu telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
pertumbuhan yang positif menunjukkan penelitian dirumuskan yaitu investasi dan
peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap
negatif menunjukkan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh.
pertumbuhan perekonomian biasanya disertai
dengan proses akumulasi atau proses
penggunaan sumber daya dan dana negara.

3- Volume 3, No. 1, Februari 2015


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

METODE PENELITIAN PE = Pertumbuhan ekonomi


Ruang Lingkup Penelitian Ln A = Konstanta
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk β1...β2 = Koefisien Regresi
menguji pengaruh investasi dan tenaga kerja LnK = Investasi
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi LnL = Tenaga Kerja
Aceh. Investasi dan tenaga kerja sebagai ε = Error (variabel pengganggu)
variabel bebas dan pertumbuhan ekonomi
sebagai variabel terikat. Dari persamaan diatas akan diestimasi
dengan menggunakan metode Ordinary Least
Sumber dan Jenis Data
Square (OLS) dan memperhatikan
Sumber data yang digunakan dalam
kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi
penelitian ini adalah dari Badan Pusat Statistik
klasik yaitu multicolinieritas, heterocedastisity
(BPS) Provinsi Aceh, Dinas Tenaga Kerja,
dan autocorellation. Pengujian statistik
Bappeda dan lain-lain. Jenis data yang
dilakukan dengan melihat uji-t dan uji-F.
digunakan adalah data sekunder dengan
menggunakan variabel investasi, jumlah Definisi Operasional Variabel
penduduk dan tenaga kerja dan pertumbuhan Adapun operasional variabel dalam
ekonomi dari tahun 1980-2014. penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Ekonomi (PE)


Metode Analisis
Pertumbuhan ekonomi merupakan proxi
Model analisis pertumbuhan ekonomi
dari Produk Domestik Regional Bruto
di Provinsi Aceh digunakan model dari teori
(PDRB), yaitu keseluruhan nilai produksi
pertumbuhan Solow yang dirumuskan sebagai
barang dan jasa yang dihasilkan
berikut :
masyarakat suatu negara berdasarkan harga
q = A . K b1 . Lb2 konstan 1993 yang dihitung dalam jangka
Dimana : waktu tertentu dan diukur dalam persen.
q = Pertumbuhan Ekonomi b. Tenaga Kerja
A= Koefisien Teknologi Tenaga kerja adalah jumlah penduduk
K = Investasi yang berumur mulai dari 15-64 tahun dan
L = Tenaga Kerja bekerja pada setiap usaha tertentu dari
Kemudian model tersebut diformulasikan ke tahun 1980-2014 yang diukur dalam jiwa.
dalam bentuk semi Ln dengan model penelitian c. Investasi
sebagai berikut: Investasi adalah total penanaman modal
PE = LnA + b1LnK + b2 LnL + e yang dilakukan baik oleh pihak swasta
Dimana : dalam negeri maupun asing dan

Volume 3, No. 1, Februari 2015 -4


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pemerintah yang diukur dalam juta rupiah investasi dan tenaga kerja dianggap konstan
dari tahun 1980 -2014. maka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh
hanya sebesar 0,403 persen.
HASIL PEMBAHASAN
Investasi diperoleh koefisien regresi
Untuk mengetahui pengaruh investasi,
sebesar 1,402 yang artinya setiap adanya
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di
kenaikan 1 persen terhadap investasi maka akan
Provinsi Aceh maka dilakukan perhitungan
berpengaruh terhadap meningkatnya
diperoleh hasil akhir sebagai berikut :
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh sebesar
Tabel 1
1,402 persen dengan asumsi variabel tenaga
Hasil Perhitungan Regresi
kerja dianggap tetap. Hal ini sesuai dengan teori
Unstandardized t Sig. Solow yang menyebutkan bahwa investasi
Coefficients
B berpengaruh terhadap tingkat perekonomian
(Constant) 0,403 5,205 0,000 dan pertumbuhannya. Pertumbuhan ekonomi
LnA
Investasi 1,402 14,939 0,000 bergantung pada perkembangan modal. Hampir
(LnK)
Tenaga 0,185 8,044 0,003 seluruh ahli ekonomi menekankan arti penting
Kerja penanaman modal (investasi) sebagai salah satu
R R Adjuste F faktor dan penentu utama pertumbuhan
Square d R Square Change
ekonomi. Investasi, di satu pihak
0,975 0,951 0,94 170.486
mencerminkan permintaan efektif, dan dipihak
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015) lain ia mencerminkan kemampuan penawaran
Dari Tabel di atas menggambarkan menciptakan efisiensi produktif bagi produksi
bahwa pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh di masa depan. Bahkan Rostow mengemukakan
dipengaruhi oleh investasi dan tenaga kerja bahwa investasi merupakan salah satu kondisi
sebesar 94 persen yang artinya variasi dari penting yang harus dipenuhi dalam memasuki
variabel investasi dan tenaga kerja mampu tahap proses tinggal landas.
menjelaskan atau mempengaruhi variasi Koefisien estimasi tenaga kerja sebesar
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh sebesar 0,185 artinya setiap kenaikan 1 persen tenaga
94 persen dan sisanya sebesar 6 persen kerja maka akan berpengaruh terhadap
dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti, PAD, meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar
jumlah uang beredar, inflasi dan lain-lain. 0,185 persen dengan asumsi variabel investasi
Dari hasil penelitian diperoleh dianggap konstan. hal ini juga sesuai dengan
persamaan akhir estimasi yaitu : teori yang dikatakan oleh Solow yaitu
PE = 0,403 + 1,402LnK+ 0,185LnL pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh
Dari persamaan tersebut diperoleh pertumbuhan tenaga kerja yang dilihat dari
konstanta sebesar 0,403 yang artinya apabila jumlah populasi. Pertumbuhan populasi lebih

5- Volume 3, No. 1, Februari 2015


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

bisa menjelaskan pertumbuhan ekonomi secara KESIMPULAN DAN SARAN


berkelanjutan. Populasi meningkatkan jumlah Kesimpulan
labor dan dengan sendirinya akan Dari hasil analisis data dan pembahasan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
Menurut teori Solow ada beberapa hal kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :
yang dilakukan untuk memacu pertumbuhan a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ekonomi. Meningkatkan porsi tabungan akan investasi merupakan variabel yang paling
meningkatkan akumulasi modal dan dominan mempengaruhi pertumbuhan
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selain itu ekonomi di Provinsi Aceh. Oleh karenanya
meningkatkan investasi yang sesuai dalam peningkatan investasi di Provinsi Aceh
perekonomian baik dalam bentuk fisik maupun menjadi salah satu alternatif dalam
non-fisik. Mendorong kemajuan teknologi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal
dapat meningkatkan pendapatan per tenaga ini terlihat baik dari pengujian secara
kerja sehingga pemberian kesempatan untuk umum maupun secara parsial, dimana
berinovasi pada sektor swasta akan berpengaruh semua variabel bebas dalam penelitian ini
besar dalam pertumbuhan ekonomi. berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ekonomi.
F hitung diporoleh sebesar 170.486 lebih besar b. Pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan
dari F tabel 4.2051 pada tingkat convident oleh variabel tenaga kerja, dan investasi
interval 95 % dan df (32) artinya secara sebesar 94 persen dan sisanya sebesar 6%
simultan tenaga kerja dan investasi ikut dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di tidak termasuk dalam penelitian ini.
Provinsi Aceh.
Saran
Variabel investasi diperoleh t hitung
Dari kesimpulan di atas, maka saran-
sebesar 14,939 dengan nilai probabilitas sebesar
saran yang dapat diajukan dari hasil temuan
0,00 hal ini menggambarkan bahwa secara
penelitian ini adalah sebagai berikut :
partial investasi berpengaruh signifikan
a. Diharapkan supaya penyerapan tenaga
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi
kerja dapat ditingkatkan dengan harapan
Aceh. Pengujian secara partial diperoleh t-
adanya kebijakan investasi yang dilakukan
hitung untuk variabel tenaga kerja sebesar
oleh pemerintah di semua sektor ekonomi.
8,044 dengan nilai probabilitas sebesar 0,003
b. Untuk penciptaan lapangan kerja yang luas
hal ini menggambarkan bahwa secara partial
diperlukan perusahaan-perusahaan industri
variabel tenaga kerja berpengaruh signifikan
yang mampu menyerap banyak tenaga
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi
kerja. Disarankan kepada para investor dan
Aceh.

Volume 3, No. 1, Februari 2015 -6


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pemilik modal agar kegiatan investasi DAFTAR PUSTAKA


lebih diutamakan kepada barang-barang
Ananta, A. (2003). Ciri Demografis, Kualitas
modal yang memperhatikan padat karya,
Penduduk dan Pembangunan
hal ini sesuai dengan kondisi ekonomi Ekonomi, Lembaga Demografi,
Jakarta: FEUI.
Aceh yang lebih banyak Tenaga Kerja dan
lemah dipermodalan. Alternatif lainnya Antara, M. (2000). Dampak Pengeluaran
Pemerintah dan Wiasatawan serta
mengingat sangat terbatasnya kemampuan
Investasi Swasta Terhadap Kinerja
sub sektor industri besar dan menengah Perekonomian Bali; Pendekatan
Social Accounting Matrix. Jurnal
dalam menyerap tenaga kerja, maka
Ekonomi Keungan Indonesia. Vol
sebaiknya perhatian pemerintah lebih XLVIII No 3.
diarahkan pada pengembangan industri
Azis, I.J. (2002). Pemikiran, Pelaksanaan dan
kecil dan rumah tangga, terutama dalam Perintisan Pembangunan Ekonomi,
Jakarta: Penerbit FEUI.
bentuk kemudahan-kemudahan dalam
memperoleh modal dan sekaligus Arsyad, L. (2009). Ekonomi Pembangunan,
Edisi Keempat, Yogyakarta: Bagian
bimbingan dan pembinaan dalam
Penerbitan STIE YKPN.
meningkatkan efisiensi.
Bukit, D. (2005). Analisis Ketenagakerjaan,
Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Djojohadikusumo (2005) Ekonomi Umum,


Jakarta: PT. Pembangunan.

Esmara, H. (2006) Perencanaan dan


Pembangunan di Indonesia, Jakarta:
PT. Gramedia.

Ermindra, E. (1992). Investasi dan Tingkat


Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia,
Palembang: Jurnal FE-UNSRI.

Hanum, N. (2004). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam. Thesis Tidak di
Publikasikan. e-USU Repository ©
2004 Universitas Sumatera Utara.
Kusumosuwidho, S. (2009). Angkatan Kerja
Dasar-Dasar Demografi. Jakarta:
Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Lin, Justin Yifudan, L., dan Zhiqiang. (2000)


Fiscal Decentralization and
Economic Growth in China,

7- Volume 3, No. 1, Februari 2015


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Chicago: Economic Development and


Cultural Change, Vol. 49.
Sagir. (2004). Ekonomi Industri, Jakarta:
Berdikari Student Studi Club Union.

Simanjuntak dan Pangaribuan E. (1985).


Peranan Pertanggungan Dalam
Usaha Memberikan Jaminan Sosial,
Yogyakarta: Liberty.

Sukirno, S. (2008). Makro Ekonomi Teori


Pengantar, Edisi ke tiga, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Sasana, H. (2009). Analisis Dampak


Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan
Antar Daerah dan Tenaga Kerja
Terserap terhadap Kesejahteraan di
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah dalam Era Desentralisasi
Fiskal. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
(JBE), Maret 2009, Hal: 50-69.

Salhab, A., Soedjono, L. (2012). Pengaruh


Inflasi, Jumlah Tenaga Kerja, dan
Pengeluaran Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Bali. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Vol 3 No 4 :
114-123.

Todaro, dan Michael P. (2004). Pembangunan


Ekonomi di Dunia Ketiga, Jilid I,
Edisi Keenam, Penerbit Erlangga.

Wibowo, P. (2008). Mencermati Dampak


Desentralisasi Fiskal terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
Jurnal Keuangan Publik, Vol. 5 No. 1,
Oktober 2008 Hal: 55-83.

Volume 3, No. 1, Februari 2015 -8

Anda mungkin juga menyukai