Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 75- 83

SEKTOR PEMBENTUK PDRB

Faisal1, Abubakar Hamzah2, Sofyan Syahnur3


1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana 2) Fakultas Ekonomi Universyitas Syiah Kuala
3)
Darussalam Banda Aceh

Abstract: This study aims to analyze the dominant sector of economic in Aceh Besar District as a
material consideration in the planning of information and economic development. By using the
secondary data in the form of the Gross Regional Domestic Product (GRDP) time series of Aceh
Besar and Aceh Province during sepecially 2008-2010 and 2010-2012. To reach the purpose this
study, it used some methods such as Tipology Klassen, Location Quotient (LQ) and the shift share
analysis fastilated by Esteban Merquillas. The results of this study indicate that the building and
construction sector as well as trade, the hotel and restaurant sector are dominant sectors because
of growing exponentially a sector basis as well as competitive and specialized with a substantial
contribution. The local government of Aceh Besar district in an effort to boost the economy with
developing dominant sectors that provide high impact for increasing income and employment
opportunities in Aceh Besar District.

Keywords : dominant sector, klassen typology, location quotient and shift share dynamic esteban-
merquillas
.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan perekonomian wilayah
Kabupaten Aceh Besar sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan
pembangunan ekonomi Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
runtun waktu (time series) dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Aceh Besar
dan Provinsi Aceh tahun 2008-2012. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share dinamik
Esteban Merquillas. Hasil penelitian dengan ketiga metode analisis baik location Quetion, Klassen
Typology, maupun shift share dinamik Esteban-Merquillas menunjukkan bahwa sektor bangunan
dan konstruksi serta sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah merupakan sektor unggulan
dengan kriteria tergolong ke dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, merupakan sektor
basis serta kompetitif dan terspesialisasi dengan kontribusi yang cukup besar. Pemerintah daerah
Kabupaten Aceh Besar dalam upaya meningkatkan perekonomian daerah agar lebih
mengutamakan pengembangan sektor unggulan sehingga memberikan dampak yang tinggi bagi
peningkatan pendapatan masyarakat dan lapangan pekerjaan..

Kata kunci : Sektor unggulan, Klassen Typology, Location Quotient dan Shift Share dinamik
Esteban-Merquillas.

PENDAHULUAN Regional Bruto (PDRB) setiap tahun


Pertumbuhan ekonomi dan prosesnya
(Tambunan, 2001:2).
yang berkelanjutan merupakan kondisi utama
bagi kelangsungan pembangunan ekonomi Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Aceh Besar menurut Lapangan
daerah. Karena jumlah penduduk terus
Usaha atas Dasar Harga Konstan 2000
bertambah berarti kebutuhan ekonomi juga (Milyar Rupiah) Tahun 2008-2012
bertambah, sehingga dibutuhkan penambahan Lapangan
2008 2009 2010 2011 2012
Usaha
pendapatan setiap tahun. Hal ini dapat Pertanian 621,08 640,98 647,65 666,66 692,46
Pertambangan 63,04 63,64 64,45 65,59 66,31
diperoleh dengan peningkatan output agregat
Industri 67,53 70,52 72,13 74,99 78,75
(barang dan jasa) atau Produk Domestik Listrik 5.99 6,39 6,99 7,29 7,69

75 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Konstruksi 344,99 377,02 402,16 426,26 452,06 persen pada tahun 2012.
Perdagangan 459,71 493,03 552,71 621,14 618,58 Sektor tersier memfasilitasi pergerakan

Pengangkutan 163,91 168,12 174,31 177,77 183,74


sektor primer dan sekunder terdiri dari sektor
perdagangan, hotel, dan restoran; sektor
Keuangan 46,09 48,77 51,99 53,92 56,14
pengangkutan dan telekomunikasi; sektor
Jasa-jasa 483,97 517,98 548,78 562,12 580,45
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;
PDRB 2.256,3 2.386,4 2.736,1
2.521,19 2.655,75 serta sektor jasa-jasa. Selama periode 2008–
Konstan 0 5 8
2012 hampir separuh dari PDRB Aceh Besar
Aktifitas produksi Kabupaten Aceh Besar berasal dari sektor tersier. Peningkatan ini
terbagi dalam tiga kelompok kegiatan yaitu terlihat dimana pada tahun 2008 sektor tersier
primer, sekunder, dan tersier dimana kegiatan mencapai 49,15 persen hingga tahun 2012
primer berkaitan dengan eksploitasi sumber mencapai lebih dari separuhnya yaitu 51,72
daya alam, yang terdiri dari sektor pertanian persen.
(tanaman bahan makanan, perkebunan, Penelitian ini mencoba menggambarkan pola
peternakan, perikanan, kehutanan) dan sektor perubahan dan pertumbuhan sektoral dalam
pertambangan/penggalian. perekonomian, serta menentukan sektor-sektor
Menurut Data BPS Aceh Besar, Selama unggulan sehingga dapat dijadikan
periode 2008-2012, sepertiga PDRB Aceh pertimbangan dalam perumusan kebijakan dan
Besar berasal dari sektor primer, yakni sekitar perencanaan pembangunan di Kabupaten Aceh
29,65 sampai dengan 34,01 persen. Sektor ini Besar.
cenderung terus menurun dari tahun 2008
KAJIAN PUSTAKA
sebesar 34,01 persen, tahun 2009 sebesar 32,33
Pembangunan Dan Pertumbuhan Ekonomi
persen hingga menjadi 29,65 persen pada tahun Regional
2012. Pertumbuhan ekonomi merupakan laju
Sektor sekunder yang memanfaatkan sumber pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai
daya alam untuk diolah lebih lanjut yang terdiri macam sektor ekonomi yang secara tidak
dari sektor industri pengolahan, bangunan dan langsung menggambarkan tingkat pertumbuhan
konstruksi serta sektor energi (listrik gas dan yang terjadi dan sebagai indikator penting bagi
air bersih), memberi sumbangan terhadap daerah untuk mengevaluasi keberhasilan
PDRB Aceh Besar periode 2008-2012 berkisar pembangunan (Sirojuzilam, 2008:18).
antara 16,86 sampai 18,63 persen. Terdapat Menurut Glasson (1977:86) pertumbuhan
kecenderungan peningkatan peran terhadap regional dapat terjadi sebagai akibat dari
PDRB Aceh Besar hingga mencapai 19,2 penentu-penentu endogen ataupun eksogen,
persen pada tahun 2010 namun menurun yaitu yaitu faktor-faktor yang terdapat didalam
18,81 persen pada tahun 2011 hingga 18,05 daerah yang bersangkutan ataupun faktor-faktor

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 76


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

di luar daerah, atau kombinasi dari keduanya. mempunyai keuntungan kompetitif


Penentu endogen, meliputi distribusi faktor- (Competitive Advantage) yang cukup tinggi.
faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan Sedangkan sektor non basis adalah sektor-
modal sedangkan penentu eksogen adalah sektor lainnya yang kurang potensial tetapi
tingkat permintaan dari daerah lain terhadap berfungsi sebagai penunjang sektor basis atau
komoditi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. service industries (Sjafrizal, 2008:89).

Perencanaan Pembangunan Wilayah Pengembangan Sektor Unggulan sebagai


Strategi Pembangunan Daerah
Nugroho dalam Sirojuzilam (2008:60)
Penentuan sektor unggulan menjadi hal yang
menyatakan bahwa pendekatan perencanaan
penting sebagai dasar perencanaan
regional dititik beratkan pada aspek lokasi di
pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah
mana kegiatan dilakukan. Pemerintah daerah
saat ini, di mana daerah memiliki kesempatan
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda
dan kewenangan untuk membuat kebijakan
dengan instansi-instansi di pusat dalam melihat
yang sesuai dengan potensi daerah demi
aspek ruang di suatu daerah. Artinya bahwa
mempercepat pembangunan ekonomi daerah
dengan adanya perbedaan pertumbuhan dan
untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.
disparitas antar wilayah, maka pendekatan
Menurut Rachbini (2001) ada empat syarat
perencanaan parsial adalah sangat penting
agar suatu sektor tertentu menjadi sektor
untuk diperhatikan. Dalam perencanaan
prioritas, yakni (1) sektor tersebut harus
pembangunan daerah perlu diupayakan pilihan-
menghasilkan produk yang mempunyai
pilihan alternatif pendekatan perencanaan,
permintaan yang cukup besar, sehingga laju
sehingga potensi sumber daya yang ada akan
pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek
dapat dioptimalkan pemanfaatannya.
permintaan tersebut; (2) karena ada perubahan
teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka
Teori Basis Ekspor (Export Base Theory)
fungsi produksi baru bergeser dengan
Kegiatan basis merupakan kegiatan yang
pengembangan kapasitas yang lebih luas; (3)
berorientasi ekspor (barang dan jasa) keluar
harus terjadi peningkatan investasi kembali dari
batas wilayah perekonomian yang
hasil-hasil produksi sektor yang menjadi
bersangkutan, sedangkan kegiatan non basis
prioritas tersebut, baik swasta maupun
merupakan kegiatan berorientasi lokal yang
pemerintah; (4) sektor tersebut harus
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
berkembang, sehingga mampu memberi
masyarakat dalam batas wilayah perekonomian
pengaruh terhadap sektor-sektor lainnya.
yang bersangkutan.
Sektor basis adalah sektor yang menjadi
tulang punggung perekonomian daerah karena

77 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Penelitian Sebelumnya Kuadran III Kuadran IV


Sektor potensial Sektor relatif
Penelitian Fachrurrazi tahun 2009, dengan
masih dapat tertinggal
judul Analisis Sektor Unggulan Perekonomian berkembang (underdeveloped
(developing sector) sector)
Wilayah Kabupaten Aceh Utara Dengan
si > s dan ski < si < s dan ski <
Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB, sk sk
menggunakan data PDRB 1993-2007 dengan
analisis Klassen Tipology, menunjukkan bahwa Untuk menentukan sektor basis dan non

sektor yang maju dan tumbuh pesat yaitu sektor basis di Kabupaten Aceh Besar digunakan

pertanian, sektor pengangkutan dan metode analisis Location Quotient (LQ).

komunikasi. Hasil Analisis Lokation Quetion menggunakan metode yang mengacu pada

(LQ) menunjukkan sektor pertanian, sektor formula yang dikemukakan oleh Bendavid-Val

pertambangan dan penggalian, sektor dalam Kuncoro (2004:183) sebagai berikut:

pengangkutan dan komunikasi merupakan



sektor basis. Analisis Shift Share. Menunjukkan

bahwa sektor yang kompetitif yaitu sektor
Di mana :
pertanian, sektor bangunan dan kontruksi, PDRBAB.i = PDRB sektor i di Kabupaten
Aceh Besar pada tahun tertentu
sektor bank dan lembaga keuangan lainnya.
∑PDRBAB = Total PDRB di Kabupaten
Aceh Besar pada tahun tertentu
PDRBNAD.i=PDRB sektor i di Provinsi Aceh
METODE PENELITIAN
pada tahun tertentu
Data yang digunakan dalam penelitian ini ∑PDRBNAD.i=Total PDRB di Provinsi Aceh
pada tahun tertentu
merupakan data sekunder : PDRB Kabupaten
Analisis Shift Share dinamik Esteban-
Aceh Besar dan PDRB Provinsi Aceh periode
Merquillas digunakan untuk mengetahui
2008-2012, dari Badan Pusat Statistik (BPS)
perubahan dan pergeseran sektor perekonomian
Kabupaten Aceh Besar dan Provinsi Aceh.
wilayah Kabupaten Aceh Besar, yaitu
Selanjutnya data dianalisis dengan
modifikasi rumus shift share klasik :
menggunakan metode Analisis Tipologi
Dij = N ij+ M ij+ C ij
Klassen yang menghasilkan empat klasifikasi
Dimana:
sektor dengan karakteristik yang berbeda.
Dij : Perubahan suatu variabel regional sektor i
(Sjafrizal, 2008:180): di wilayah j
Nij : Perububahan PDRB sektor/subsektor i
Tabel 2. Klasifikasi Sektor PDRB menurut diwilayah j disebabkan pengaruh
Tipologi Klassen pertumbuhan ekonomi Provinsi
Kuadran I Kuadran II Mij : Perubahan PDRB sektor/subsektor i di
Sektor maju dan Sektor maju tapi wilayah j disebabkan pengaruh
tumbuh dengan pesat tertekan pertumbuhan sektor i di Provinsi
(developed sector) (stagnant sector) Cij : Perubahan PDRB sektor/subsektor i di
si > s dan ski > si < s dan ski > wilayah j yang disebabkan oleh
sk sk keunggulan kompetitif sektor i tersebut di

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 78


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

wilayah j Tabel 4. Klasifikasi Sektor PDRB


Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008-2012
modifikasi Estaban-Merquillas terhadap analisis
Menurut Tipologi Klassen
Shift Share dapat dirumuskan sebagai berikut Kuadran I Kuadran II
(Soepono, 1993: 48) : si > s dan ski > sk si < s dan ski > sk
- Bangunan - Pertanian
Dij = Eij (rn) + Eij (rin – rn) + E’ij (rij – rin) - Perdagangan - Keuangan
+ (Eij – E’ij) (rij – rin) - Jasa-jasa
Kuadran III Kuadran IV
Dimana : si > s dan ski < sk si < s dan ski < sk
- Pertambangan - Sektor listrik
Eij : PDRB sektor/subsektor i di wilayah j - Industri - Pengangkutan
(Aceh Besar) tahun awal analisis
E’ij : homothetic employment di sektor Tabel 5. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi
i wilayah Aceh Besar (bila struktur Sektor PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten
wilayah sama dengan struktur provinsi) Aceh Besar periode I (2008-2010, (Persen)
Rn : Laju pertumbuhan PDRB wilayah
referensi.(provinsi Aceh) Aceh Aceh Besar
Sektor
(S) (Sk) (Si) (Ski)
Rin ; pertumbuhan sektor/subsektor i Provinsi 1 2.49 25.39 1.43 26.56
Aceh 2 -16.93 11.78 0.75 2.67
rij : pertumbuhan sektor/subsektor i di wilayah 3 -5.07 11.32 2.27 2.92
Kabupaten Aceh Besar 4 11.03 0.32 5.56 0.27
5 2.85 6.71 5.52 15.64
6 3.87 18.65 6.74 21.19
7 3.92 6.85 2.07 7.08
HASIL DAN PEMBAHASAN 8 4.60 1.74 4.27 2.05
Hasil pengolahan data rata-rata laju 9 2.88 17.24 4.46 21.62
PDRB -0.97 100 3.91 100
pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB
Provinsi Aceh dan PDRB Kabupaten Aceh Tabel 6. Klasifikasi Sektor PDRB
Besar tahun 2008-2012. Dengan metode Kabupaten Aceh Besar Periode I (2008-
2010), Menurut Tipologi Klassen
Klassen Tipology sebagai berikut :
Kuadran I Kuadran II
Tabel 3. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi si > s dan ski > sk si < s dan ski > sk
Sektor PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten - Bangunan - Pertanian
- Perdagangan - Pengangkutan
Aceh Besar Tahun 2008-2012, (Persen) - Jasa-jasa - Keuangan
Aceh Aceh Besar Kuadran III Kuadran IV
Sektor
(S) (Sk) (Si) (Ski) si > s dan ski < sk si < s dan ski < sk
1 3.98 25.58 2.29 26.31 - Pertambangan - Listrik
2 -10.24 11.17 1.04 2.59 - Industri
3 -2.54 10.91 3.32 2.93
4 10.83 0.33 5.68 0.27
5 4.69 6.83 6.21 15.97 Tabel 7. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi
6 5.57 19.08 6.91 21.60 Sektor PDRB Provinsi Aceh dan Kabupaten
7 6.19 7.10 2.42 6.96 Aceh Besar periode II (2010-2012, (Persen)
8 5.95 1.77 4.36 2.05
9 3.83 17.22 3.99 21.32 Aceh Aceh Besar
PDRB 1.47 100 4.25 100 Sektor
(S) (Sk) (Si) (Ski)
1 3.86 26.83 2.31 25.49
2 -0.27 7.46 0.96 2.49
3 0.98 10.16 3.06 2.87
4 5.28 0.38 3.34 0.28
5 4.58 7.20 4.14 16.25
6 4.84 20.34 3.97 22.28
7 5.72 7.57 1.85 6.81

79 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

8 4.66 1.91 2.66 2.06 7 1.14 0.99 0.94 0.89 0.86 0.96
9 3.23 18.15 1.92 21.48 8 1.28 1.12 1.10 1.07 1.06 1.13
PDRB 3.52 100 2.84 100 9 1.32 1.21 1.19 1.17 1.17 1.21

Sektor basis (LQ>1) yaitu: Bangunan dan


Tabel 8. Klasifikasi Sektor PDRB
Kabupaten Aceh Besar Periode II (2010- konstruksi, Jasa-jasa, Keuangan, real estate dan
2012), Menurut Tipologi Klassen
jasa perusahaan serta Perdagangan, hotel dan
Kuadran I Kuadran II
si > s dan ski > sk si < s dan ski > sk restoran.
- Bangunan
- Perdagangan Sektor non-basis (LQ<1) yaitu:
- Keuangan Pertambangan dan penggalian, Industri
- Jasa-jasa
Kuadran III Kuadran IV pengolahan, Listrik, gas dan air minum serta
si > s dan ski < sk si < s dan ski < sk
- Pertambangan - Pertanian
Pengangkutan dan komunikasi.
- Industri - Listrik Tabel 11. Indeks Location Quotient (LQ)
- Pengangkutan
PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar
Periode I (2008-2010), (Milyar Rupiah)
Tahun LQ
Sektor
2008 2009 2010 Rata-rata
Tabel 9. Transformasi sektoral PDRB 1 1.14 1.03 0.96 1.04
Kabupaten Aceh Besar Periode I dan II, 2 0.18 0.31 0.32 0.27
Berdasarkan Tipologi Klassen 3 0.25 0.25 0.27 0.26
4 0.99 0.83 0.75 0.86
Transformasi Sektoral 5 2.41 2.28 2.25 2.31
Periode 1 (2008- Periode II (2010- 6 1.17 1.07 1.10 1.11
Sektor
2010) 2012) 7 1.14 0.99 0.94 1.02
Kuadran Kuadran 8 1.28 1.12 1.10 1.17
1 II IV 9 1.32 1.21 1.19 1.24
2 III III
3 III III
4 IV IV Sektor basis periode I (2008-2010), dengan
5 I II nilai LQ>1 yaitu: Pertanian; Bangunan dan
6 I II
7 II IV konstruksi, Perdagangan, hotel dan restoran;
8 II II
9 I II Pengangkutan dan komunikasi; Keuangan, real
estate dan jasa perusahaan serta jasa-jasa,
Hasil perhitungan dengan meode analisis sedangkan sektor non-basis (LQ<1) yaitu :
Location Quotient (LQ) adalah: Pertambangan dan penggalian, Industri
pengolahan, serta Listrik, gas dan air minum
Tabel 10. Indeks Location Quotient (LQ)
PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar
Tahun 2008-2012, (Milyar Rupiah) Tabel 12. Indeks Location Quotient (LQ)
PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar
Tahun LQ
Sektor Rata- Periode II (2010-2012), (Milyar Rupiah)
2008 2009 2010 2011 2012
rata Tahun LQ
1 1.14 1.03 0.96 0.94 0.94 1.00 Sektor
2010 2011 2012 Rata-rata
2 0.18 0.31 0.32 0.33 0.34 0.30 1 0.96 0.93 0.94 0.94
3 0.25 0.25 0.27 0.28 0.29 0.27 2 0.32 0.33 0.34 0.33
4 0.99 0.83 0.75 0.73 0.73 0.81 3 0.27 0.28 0.29 0.28
5 2.41 2.28 2.25 2.23 2.27 2.29 4 0.75 0.73 0.73 0.74
6 1.17 1.07 1.10 1.15 1.09 1.12 5 2.25 2.23 2.26 2.25

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 80


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

6 1.10 1.15 1.09 1.11 3 17,41 59.37 0.29 4


7 0.94 0.87 0.86 0.89 4 -1.54 5.97 -0.25 1
8 1.10 1.07 1.06 1.08 5 24,48 323.12 0.08 4
9 1.19 1.17 1.17 1.18 6 25,55 379.88 0,07 4
7 -28,93 153.46 -0.12 1
Sektor basis periode II (2010-2012) yaitu: 8 -3,59 45.35 -0.08 1
9 3,11 405.13 0,01 4
Bangunan dan konstruksi, Jasa-jasa, Keuangan, Keterangan Kode :
real estate dan jasa perusahaan serta 1. Tidak memiliki keunggulan kompetitif
namun terspesialisasi (competitive
Perdagangan, hotel dan restoran. Sektor non- disadvantage, specialized)
basis (LQ<1) : Pertanian, Pertambangan dan 2. Tidak memiliki keunggulan kompetitif dan
tidak terspesialisasi (competitive
penggalian, Industri pengolahan, Listrik, gas disadvantage, not specialized)
dan air minum, serta sektor Pengangkutan dan 3. Memiliki keunggulan kompetitif namun tidak
terspesialisasi (competitive advantage,not
komunikasi specialized)
4. Memiliki keunggulan kompetitif dan
Tabel 13. Transformasi Sektoral terspesialisasi (competitive advantage,
PDRB Wilayah Kabupaten Aceh Besar specialized)
Dengan Analisis Location Quotient (LQ)
Tabel 15. Efek Alokasi Sektor erekonomian
Transformasi Sektoral Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode I
Periode II (2010-
Sektor Periode 1(2008-2010) (2008–2010), (Milyar Rupiah)
2012)
LQ Sektoral LQ Sektoral Keuntunga
Efek Spesialisa
1 >1 Basis < 1 Non Basis n
Sektor Alokasi si Kode
2 < 1 Non Basis < 1 Non Basis Kompetitif
(Aij) (Eij-E’ij)
(rij-rin)
3 < 1 Non Basis < 1 Non Basis
1 -15.00 471.29 -0.03 1
4 < 1 Non Basis < 1 Non Basis
2 28.22 53.23 0.53 4
5 >1 Basis >1 Basis
3 13.08 59.37 0.22 4
6 >1 Basis >1 Basis
4 -0.98 5.97 -0.16 1
7 >1 Basis < 1 Non Basis
5 25.95 323.11 0.08 4
8 >1 Basis >1 Basis
6 32.71 379.88 0.09 4
9 >1 Basis >1 Basis
7 -8.52 153.46 -0.06 1
8 -0.45 45.35 -0.01 1
9 19.27 405.13 0.05 4
Analisis Shift Share Dynamic Esteban-
Marquillas memperoleh hasil berupa efek Tabel 16. Efek Alokasi Sektor erekonomian
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Periode II
alokasi yang terjadi dalam sektor perekonomian (2010–2012), (Milyar Rupiah)
Kabupaten Aceh Besar secara umum sebagai Keuntunga
Efek Spesialisa
n
berikut : Sektor Alokasi si Kode
Kompetitif
(Aij) (Eij-E’ij)
(rij-rin)
1 -22.16 474.75 -0.05 1
Tabel 14. Efek Alokasi Sektor Perekonomian 2 2.19 59.36 0.04 4
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2008 3 4.02 64.52 0.06 4
– 2012, (Milyar Rupiah) 4 -0.41 6.96 -0.06 1
5 -5.00 373.65 -0.01 1
Keuntunga 6 -11.53 442.36 -0.03 1
Efek
Spesialisasi n 7 -18.75 161.32 -0.12 1
Sektor Alokasi Kode
(Eij-E’ij) Kompetitif
(Aij) 8 -3.07 51.01 -0.06 1
(rij-rin)
9 -17.61 448.75 -0.04 1
1 -39,68 471.29 -0.08 1
2 30,00 53.23 0.56 4

81 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

KESIMPULAN DAN SARAN  Hasil analisis Location Quotient (LQ);


Kesimpulan Terjadi transformasi sektor pertanian serta
Penelitian tentang analisis penentuan sektor sektor pengangkutan dan komunikasi dari
unggulan perekonomian wilayah Kabupaten sektor basis menjadi sektor non basis
Aceh Besar dengan pendekatan sektor  Analisis Shift Share Dynamic Esteban-
pembentuk PDRB dapat ditentukan beberapa Marquillas; Terjadi transformasi pada sektor
kesimpulan, yaitu: bangunan dan konstruksi, perdagangan, hotel
1. Hasil analisis indeks Location Quotient: dan restoran serta jasa-jasa, dari sektor yang
Sektor Basis dalam Perekonomian Wilayah memiliki keunggulan kompetitif dan
Kabupaten Aceh besar adalah sektor terspesialisasi (competitive advantage,
bangunan dan konstruksi, sektor specialized), menjadi sektor yang tidak
perdagangan, hotel dan restoran, sektor memiliki keunggulan kompetitif namun
keuangan, real estate dan jasa perusahaan, terspesialisasi (competitive disadvantage,
serta sektor Jasa-jasa. Sektor non-basis specialized).
adalah: sektor pertambangan dan penggalian,  Hasil tiga alat analisis yang dipergunakan
sektor industri pengolahan, sektor listrik dan menunjukkan bahwa sektor yang merupakan
air minum serta sektor pengangkutan dan sektor unggulan dengan kriteria tergolong ke
komunikasi. Sektor Pertanian memiliki nilai dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan
LQ=1 sehingga tidak dapat dikategorikan pesat, merupakan sektor basis serta kompetitif
sebagai sektor basis dan terspesialisasi adalah sektor bangunan
2. Terjadi pergeseran sektor perekonomian dan konstruksi serta sektor perdagangan,
wilayah Kabupaten Aceh Besar sebagai hotel dan restoran.
berikut :
 Hasil analisis Klassen Tipology; Terjadi Saran
transformasi sektoral sektor pertanian serta Berdasarkan hasil pembahasan di atas,
pengangkutan dan komunikasi dari sektor penulis menyarankan beberapa hal, yaitu:
maju tapi tertekan (stagnant sector) menjadi 1. Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar
sektor relatif tertinggal (underdeveloped dalam upaya meningkatkan perekonomian
sector). Sektor bangunan dan konstruksi, daerah agar lebih mengutamakan
perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pengembangan sektor unggulan dengan
jasa-jasa, berubah dari sektor maju dan tidak mengabaikan sektor lainnya melalui
tumbuh dengan pesat (developed sector) perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
menjadi sektor maju tapi tertekan (stagnant di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
sector). 2. Sektor bangunan dan konstruksi serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebagai

Volume 2, No. 3, Agustus 2014 - 82


Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

sektor unggulan dan memiliki kontribusi Program Pascasarjana USU, Medan.


terbesar dalam perekonomian wilayah
Modul 4, Tipologi Klassen,
Kabupaten Aceh Besar perlu mendapatkan http://www.scribd.com/doc/2908449/M
odul-4-Tipologi- Klassen, diakses pada
prioritas pengembangan, sehingga
tanggal 4 April 2012.
memberikan dampak yang tinggi bagi
Mursidah, Abubakar H., Sofyan S. 2013.
peningkatan pendapatan masyarakat dan
Analisis Pengembangan Kawasan
lapangan pekerjaan. Andalan Di Kabupaten Aceh Besar.
http://prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/
3. Penelitian ini masih terbatas pada tahap
images/Jurnal/1.vol1.no1/5.43.55.mursi
menentukan sektor-sektor unggulan, dah.pdf. diakses pada tanggal
11Desember 2013.
sehingga kepada peneliti lainnya disarankan
untuk melanjutkan penelitian sampai pada Richardson, H.W. 2001. Dasar-Dasar Ilmu
Ekonomi Regional, Terjemahan Paul
tahapan menentukan sub sektor dan
Sitohang, Edisi Revisi, Lembaga
komoditi unggulan yang ada di wilayah Penerbit FE UI, Jakarta.
Kabupaten Aceh Besar.
Rizky, F. 2013. Analisis Penentuan Sektor
Unggulan Perekonomian Dengan
Metode Analytical Hierarchy Process
DAFTAR PUSTAKA
(AHP) dan Shift Share Terhadap
Adisasmita, R. 2008. Ekonomi Archipelago, Pertumbuhan Ekonomi (Study di Kota
Graha Ilmu, Yogyakarta. Malang).
http://ejournal.gunadarma.ac.id/files/M
Arsyad, L.. 2005. Pengantar Perencanaan dan A%20Mukhyi.pdf, diakses pada
Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi tanggal 19 Februari 2010.
Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Sirojuzilam. 2008. Disparitas Ekonomi dan
Azis, I.J. 1994. Ilmu Ekonomi Regional dan Perencanaan Regional, Ketimpangan
Beberapa Aplikasinya di Indonesia, Ekonomi Wilayah Barat dan Wilayah
Lembaga Penerbit FE UI, Jakarta. Timur Provinsi Sumatera Utara,
Pustaka Bangsa Press, Sumatera Utara.
Badan Pusat Statistik, 2013. Aceh Besar dalam
Angka 2013. Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional, Teori dan
Aplikasi, Baduose Media, Cetakan
Herzog, H.W and. Olsen, R. 1977. Shift-Share Pertama, Padang.
Analysis Revisited : The Allocation
Effect and The Stability of Regional Supangkat, H. 2002. .Analisis Penentuan Sektor
Structure. OAK Ridge National Prioritas dalam Peningkatan
Laboratory. Tennesse. Pembangunan Daerah Kabupaten
Asahan dengan menggunakan
Kuncoro, M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB..
Daerah: Reformasi, Tesis. Program Pascasarjana USU,
Perencanaan, Strategi dan Peluang. Medan.
Erlangga, Jakarta.
Safi’i, H.M. 2007. Strategi dan Kebijakan
Marhayanie. 2003. .Identifikasi Sektor Pembangunan Ekonomi Daerah.
Ekonomi Potensial dalam Perencanaan Penerbit Averroes Press, Malang.
Pembangunan Kota Medan.. Tesis.

83 - Volume 2, No. 3, Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai