Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Hesti Eka Nur Dianti

NIM : 181910008
Mata Kuliah : Struktur Fungsi Pertumbuhan Hewan
Program Studi : Pendidikan IPA
Dosen Pengampu : Siska Ayu Dewanti, M. Pd

SOAL
1. Apa itu interaksi seluler dan apa kaitannya dengan organogenesis. Jelaskan dan berikan
contohnya
2. Apa yang kalian ketahui tentang zat teratogenik? Apakah zat tersebut bisa
membahayakan embrio? Jika iya efek apa yang akan ditimbulkan. Berika contoh atau
studi kasusnya melalui jurnal atau artikel!
3. Jelaskan bagaimana proses pembentukan jantung dari presentasi yang telah dijelaskan
kalian pada pertemuan hari ini!
JAWABAN
1. Interaksi sel adalah saling mempengaruhi antara satu sel dengan sel lainnya, kelompok
sel dengan kelompok sel lainnya,satu sel sebagai inductor dan sel lain sebagai sel
responden. Hubungan interaksi seluler dengan organogenesis yaitu sama sama langkah
dalam pembentukan organ yang mana dalam organogenesis akan terjadi yang namanya
interaksi seluler. Organogenesis atau yang disebut perkembangan organ dimulai pada
fase Gastrula. Pada fase tersebut sel akan mulai berinteraksi dan berdiferensiasi mejadi
tiga lapis yaitu; ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Lalu dari 3 lapisan itu akan
membentuk suatu organ dan jaringan tertentu.
2. Tetagonetik disebabkan oleh adanya teratogen. Teratogen adalah zat atau apapun (obat,
zat kimia, polutan, virus, fisik) yang dalam kehamilan dapat menyebabkan perubahan
bentuk atau fungsi organ dalam perkembangan janin. Karena teratogen adalah zat yang
menyebabkan kerusakan pada janin atau embrio selama kehamilan serta menyebabkan
cacat lahir pada janin, maka zat teratogen terdapat pada zat Teragonetik yang mana akan
membahayakan embrio.
Diambil dari Jurnal Kedokteran YARSI 24 (1):042-050 (2016). Dari hasil
penelitian Fitra Kurniasi dkk yang berjudul “Efek Teratogenik Ikan Tuna Yang
Mengandung Formalin Pada Fetus Mencit disini adalah studi kasus Penelitian efek
teratogenik ikan tuna yang mengandung formalin pada fetus mencit putih telah dilakukan.
Penelitian dilakukan pada 20 ekor mencit betina hamil yang dibagi menjadi 5 kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang hanya diberi air, kelompok kedua
adalah mencit hamil yang hanya diberi formalin 1,82mg/kg BB, kelompok ketiga diberi
ikan tuna yang mengandung formalin 1,82mg/kg BB, kelompok keempat diperlakukan
dengan ikan tuna yang mengandung formalin 3,64mg/kg BW, dan kelompok kelima
adalah ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari pasar tradisional. Perlakuan
diberikan pada hari ke-6 sampai hari ke-15 kehamilan. Pada hari ke-18 kehamilan
laparotomi telah dilakukan. Dua pertiga dari janin direndam dalam larutan Bouin dan
sisanya lebih direndam dalam larutan merah alizarin. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mencit yang diperlakukan dengan formalin dosis 1,82mg/kg BB dan ikan tuna
mengandung formalin 3, 64 mg/kg BB menyebabkan tapak resorpsi pada janin.
Sementara, ikan tuna mengandung formalin pada dosis 1,82mg/kg BB menyebabkan
penjarakan tulang costae pada fetus. Ikan tuna mengandung formalin yang dibeli dari
pasar tradisional menyebabkan tapak resorpsi dan penjarakan costae pada fetus. Jadi bisa
disimpulkan bawa zat teratogenetik bisa membahayakan embrio atau janin.
3. Proes Pembentukan jantung:
a) Pertama yaitu pembentukan bulu jantung
Awalnya jantung merupakan sebuah
buluh/tabung lurus yang berasal dari fusi
sepasang primordia yang simetris. Buluh
jantung ini dindingnya terdiri dari 3 lapis
yaitu: endocardium, miokardium,
epikardium.
b) Kemudian Pembentukan sekat jantung,
Pertumbuhan jantung yang besar terjadi
pada minggu 5-8. Tubulus jantung
berkembang dgn bersekat-sekat dan
membentuk: 4 ruang (2 atrium dan 2
ventrikel) pembuluh darah yg keluar dan
masuk ke jantung. Sekat ini terbentuk oleh:
Pertumbuhan massa jaringan yg aktif dan
saling mendekat, Pertumbuhan aktif satu
massa tunggal yg terus meluas.
c) Lalu Pembentukan Antriovertikularis, Katup
atrioventrikulare, muskulus papilaris,
dan korda tendine berasal dari lantai
ventrikel. Pada akhir minggu ke 4,
terdapat 2 bantalan mesenkim yaitu
bantalan endokardium pada tepi atas
dan bawah kanalis atrio ventrikularis.
Selain itu ada bantalan endokardium
lateral kanan dan kiri. Bantalan-bantalan ini makin menonjol dan akan bersatu,
menyebabkan pembagian kanalis atrioventrikularis menjadi orifisium
atrioventrikulare kanan dan kiri
d) Selanjutnya Pembentukan katub – katub Antriovertikularis, Setelah bantalan
endokardium bersatu, setiap orifisium atrioventrikulare dikelilingi oleh proliferasi
jaringan mesenkim setempat, sehingga terbentuk katup-katup. Jaringan yang
terletak di atas permukaan ventrikel yang berproliferasi ini menjadi berongga,
karena aliran darah. Katup-katup yang terbentuk berhubungan dengan dinding
ventrikel melalui tali-tali otot. Jaringan otot pada tali-tali ini berdegenerasi,
diganti oleh jaringan penyambung yang meliputi endokardium, disebut muskuli
papillaris, yang dihubungkan pada trabekula oleh korda tendinea

Membagi atrium atas kiri dan kanan. Terdiri atas: septum primum dan
septum sekundum yang saling tumpang tindih (overlap). Kedua bagian ini
berhubungan dengan massa jaringan yang disebut bantalan endocardium.
Lubang di antara lembaran bawah septum primum dan bantalan
endokardium -> ostium primum
 Dalam perkembangan
selanjutnya, perkembangan
bantal endokardium akan
menutup ostium primum
 Lubang pada septum secundum
-> foramen ovale
 Bagian atas septum primum
berangsur menghilang, bagian
yg tertinggal menjadi katup
foramen ovale
 Darah mengalir melalui celah ini dari atrium kanan ke kiri dan mendorong
septum primum ke kiri
Septum Interventriculare, Menjelang akhir minggu keempat -> kedua
ventrikel primitif mulai melebar

 Dinding medial yang sedang meluas ini berhimpitan dan tumbuh ke superior
dari dasar ventrikel -> berangsur bersatu -> septum interventricular
 Bagian superior septum berasal dari septum aortico pulmonarius yg akan
menjadi trunkus arteriosus ke trunkus pulmonarius dan aorta ascendens

e) P
e
m b
e n
t u
k a
n
sekat di dalam trunkus arteriosus dan konus kordis. Selama minggu ke lima, di bagian
sefalik trunkus arteriosus terbentuk rigi-rigi, yaitu:
 rigi trunkus superior kanan tumbuh ke distal dan kiri
 rigi trunkus superior kiri tumbuh ke distal dan kanan
 Dalam pertumbuhannya ke arah sakus trunko
aortikus, berputar satu sama lain
 Setelah penyatuan sempurna, rigi-rigi
membentuk sekat -> septum
 Aortiko pulmonale yg membagi trunkus ->
saluran aorta dan saluran pulmonalis
 Setelah kedua rigi konus bersatu, sekat
membagi konus menjadi :
 Bagian anterolateral (saluran keluar ventrikel
kanan)
 Bagian posteromedial (saluran keluar ventrikel kiri)

DAFTAR PUSTAKA
Havis M. 2014. Konsep Dasar Embriologi. Batusangkar. Jurnal Sainstek, Vol. VI No. 96
– 101
Kurniasi F., Rusdy, Almahdy. Efek Teratogenik Ikan Tuna Yang Mengandung Formalin
Pada Fetus Mencit. Yarsi: Jurnal Kedokteran Yarsi.
Mulyani T., Julianti CT., Sihombing R. 2020. Tinjauan Pustaka: Teknik Pengujian
Toksisitas Teratogenik Pada Obat Herbal. Jakarta. Jurnal Farmasi Udayana, Vol 9, No.
1.

Anda mungkin juga menyukai