Anda di halaman 1dari 38

PEMBELAJARAN IPA

“Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik Dalam Pembelajaran IPA”

Dosen Pembimbing
Wiki Apriany, M.Pd

Disusun Oleh :
Ando Cancerio A (1911240183)
Ayu Sartika (1911240185)
Dwi Istiqomah (1911240184)
Emelda Katesa (1911240177)
Syila Dwi Alta M (1911240194)

Lokal : C3.10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kita hanturkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan taufik dan hidayahNya. Sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan tepat waktu .
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabatnya yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang benderang
bercahayakan iman, islam, dan ihsan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Guru Mata Kuliah
“Pembelajaran IPA” yang telah mendukung kami hingga menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurna
yang kami sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam penulisan
maupun materi, kami mohon saran dan kritiknya secara langsung maupun tidak
langsung, untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bengkulu, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Model Pembelajaran IPA SD/MI.................................................................3
B. Pendekatan Pemeblajaran IPA SD/MI.........................................................7
C. Metode Pembelajaran IPA SD/MI...............................................................16
D. Strategi Pembelajaran IPA SD/MI...............................................................24
E. Teknik Pembelajaran....................................................................................26

BAB III PENUTUP.............................................................................................33


A. Kesimpulan..................................................................................................33
B. Saran.............................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang
            Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa,
maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma
baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran
yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan
dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa,
maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar
sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik.

    Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang
saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana
semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut
pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran
agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini
dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga
merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal
untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis
pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.

            Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah


bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan
yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan
pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar.
Beberapa pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan
pembelajaran komunikatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan
pembelajaran humanistik. Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang
Model, pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam Model Pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam Pendekatan Pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
5. Apa yang dimaksud dengan teknik pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang Model pembelajaran
2. Mendeskripsikan macam-macam Pendekatan pembelajaran untuk peserta
didik
3. Mengetahui pengertian Metode pembelajaran serta pembagiannya.
4. Mengetahui definisi Strategi pembelajaran.
5.  Mengetahui definisi Teknik pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran IPA

Model pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan oleh guru
mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. penerapan model
pembelajaran di SD agar pola atau struktur pembelajaran lebih terarah dan tak
melenceng dari tujuan pembelajaran. ada begitu banyak model pembelajaran
yang biasa diterapkan oleh guru dalam mendidik dan mengajar siswanya
termasuk siswa sekolah dasar (SD).

Model pembelajaran di SD  ada begitu banyak namun tidak semua model
pembelajaran cocok atau tepat diterapakan pada setiap mata pelajaran karena ada
model pembelajaran yang memang hanya cocok untuk diterapkan pada mata
pelajaran tertantu. sehingga guru dalam memilih model pembelajaran tertentu
harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang akan diajarkan.

Salah satu mata pelajaran yang memiliki banyak model pembelajaran yang
cocok untuk diterapkan pada saat pembelajaran berlangsung adalah mata pelajaran
IPA. mata pelajaran IPA lebih mengarah kepada kondisi kehidupan sehari-hari siswa
atau kondisi lingkungan sekitar siswa sehingga dalam memilih model pembelajaran
IPA di SD harus yang lebih menonjolkan aspek realistik bukan bersifat abstrak.
Model pembelajaran IPA di SD juga memiliki berbagai pendekatan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga guru dituntut untuk bisa lebih selektif
dalam memilih model pembelajaran IPA yang sesuai dengan tema pelajaran yang
akan diajarkan, karena selain akan lebih relevan juga akan lebih berpotensi dalam
tercapainya tujuan pembelajaran IPA di SD. 1

1
Eggen, paul. strategi dan model pembelajaran. Jakarta barat: indeks. 2012.hlm 34

3
1. Model Pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)

Pengertian Model Pembelajaran  Somatic Auditory Visula


Intelectual (SAVI) menurut Dewiyani (2012) dapat diuraikan sebagai
berikut : 1) Somatic berasal dari bahasa Yunani yaitu soma yang berarti
tubuh. Jika dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan
indera peraba, kinestetik, praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta
mengerakkan tubuh ketika belajar atau bergerak dan berbuat. Menurut Dave
Meier pembelajaran somatic adalah pembelajaran yang memanfaatkan dan
melibatkan tubuh. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa pikiran tersebar
di seluruh tubuh. langkah-langkah model pembelajaran Somatic Auditory
Visual  Intelectual (SAVI) memiliki empat tahap yaitu : 1) Pertama,
persiapan. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para
pembelajar, memberi mereka perasaan positif mengenai pengalaman belajar
yang akan datang, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk
belajar. 2) Kedua, penyampaian Tujuan tahapan ini adalah membentuk
pembelajar menentukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik,
menyenangkan, relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok semua gaya
belajar. 3) Ketiga, pelatihan. Tujuan tahap ini adalah membantu pembelajar
mengintagrasikan dan menyerap pengetahuan dan ketempilan baru dengan
berbagai cara. 4) Keempat, penampilan hasil. Tujuan tahap ini, membentuk
pembelajar menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru
mereka pada pekerjaan, sehingga hasil belajar akan melekat dan terus
meningkat.

2. Model Pembelajaran Kontekstual

Adalah suatu model pembelajaran dengan konsep yang mendorongguru


untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata

4
siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari.2

3. Model pembelajaran terpadu


pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata
pelajaran maupun antarmata pelajaran.

4. Learning Cycle 
Adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered).
Tahap-tahap Learning Cycle:

a) Tahap Pembangkitan Minat (Engagement) : pembangkitan minat


merupakan tahap awal dari siklus belajar.
b) Tahap Eksplorasi (Exploration) : dibentuk kelompok-kelompok kecil
antara 2-4 siswa, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
kelompok kecil.
c) Tahap Penjelasan (Explanation) : guru dituntut mendorong siswa untuk
menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/pemikiran sendiri.
d) Tahap Elaborasi (Elaboration) : membantu siswa membangun
pemahaman yang lebih luas tentang konsep yang telah diterangkan.
e) Tahap Evaluasi (Evaluation) : mengamati pengetahuan atau pemahaman
siswa dalam menerapkan konsep baru.

5. Experiential Learning 
Adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui
suatu proses pembuatan makna dari pengalaman langsung.

2
Daryanto. Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta:Gava Media. 2012. Hlm 23

5
Langkah-langkah model pembelajaran Experiential Learning:
a) Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar
yang bersifat terbuka (open minded) yang memiliki hasil-hasil tertentu.
b) Gur memberikaun rangsangan dan motivasi.
c) Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan
pengalaman.
d) Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa
mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situsi pengganti.
Contohnya, Di dalam kelompok kecil, siswa membuat mobil-mobilan
dengan menggunakan potongan-potongan kayu, bukan menceritakan cara
membuat mobil-mobilan.
e) Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
f) Keseluruhan kelas menceritakan kembali tentang apa yang dialam
sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas
pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam melaksanakan
pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-macam pengalaman
tersebut.

6. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)


Merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide
atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta
merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan, obsevasi atau
mencermati buku teks.
Tahap-tahap model pembelajaran Children Learning in Science

6
a) Tahap Orientasi (orientation)untuk memusatkan perhatian
siswa. Orientasi dapat dilakukan dengan cara menunjukkan
berbagai fenomena yang terjadi di alam,
b) Tahap Pemunculan gagasan (elicitation of ideas)Upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memunculkan gagasan siswa
tentang topik yang dibahas dalam pembelajaran.
c) Tahap Penyusunan ulang gagasan (restructuring of
ideas)Siswa mendiskusikan jawaban dalam masing-masing
kelompok kecil sambil melakukan kegiatan praktikum. Hasil
diskusi ditulis dalam selembar kertas dan dijelaskan oleh salah
seorang siswa pada setiap kelompok. Melalui diskusi ini siswa
bisa mengungkapkan kembali dan saling bertukar gagasan.
d) Tahap Penerapan gagasan (application of ideas)siswa
dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang
dikembangkan melalui percobaan atau observasi ke dalam
situasi baru. Tahap Mengkaji ulang perubahan gagasan (review
change in ideas)siswa perlu diberi umpan balik oleh guru
untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut.

7. Model pembelajaran discovery learning


Proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan
pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.3

B. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut


pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

3
Sugiyanto. Model-model pembelajaran inovatif. Surabaya: mata padi presindo 2009. Hlm 45

7
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu.Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas
guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak
kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan
terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar
yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.

1. Macam-macam Pendekatan pembelajaran


a. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara
langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala,
2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui
generalisasi dan berfikir abstrak. Langkah-langkah dalam menggunakan
pendekatan konsep. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan
memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya.Dalam proses
pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi
sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1) Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2) Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa
metode.
Kelemahan :
1) Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2) Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk
memahami konsep.
b. Pendekatan Lingkungan

8
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan
dalam suatu proses belajar mengajar.Langkah-langkah dalam
menggunakan pendekatan lingkungan. Guru menjelaskan materi sambil
memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan lingkungan.
Kelebihan:
1) Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2) Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan
c. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi
ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik
yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001).Langkah-
langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri.Guru merencanakan situasi
sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang
digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan
pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan
pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang
pengalaman.
Kelebihan:
a) Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan
menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.

Kelemahan:

1) Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli


peneliti.

9
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri
bebas atau terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan
pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatannya.

d. Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan
kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau
penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Langkah-
langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1) Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai
pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan
aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau
penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan
khusus.
2) Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses
atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan,
menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelebihan:

1) Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh


guru.
2) Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan,
penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelemahan :

1) Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab


menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
e. Pendekatan Heuristik

10
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti
saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta
psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk
menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor
Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang
harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1) Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan
konsep tentang fenomena ilmiah
2) Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan hal yang ditemukan.

Kelebihan:

1) Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.


2) Siswa merespon hal-hal baru
3) Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai
penelitian.

Kelemahan:

1) Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti


pembelajaran
2) Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru
ditemukannya belum pasti.
3)  Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan
segala sesuatunya sendiri.
f. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara

11
kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok
heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok
terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
2) Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa
dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.

Kelebihan:

1) Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa


belajar bersama, saling membantu).
2) Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif
untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-
teman sebaya.
3) Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat
langsung dalam materi.

Kelemahan :

1) Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama


kelompok.

g. Pendekatan Interaktif

Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi


kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian
melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka
ajukan.

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:

12
1) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan
2) Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah
pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3) Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan
yang mereka ajukan.

Kelebihan:

1) Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran


2) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan
pertanyaan.

Kelemahan:

1) Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk


penyelidikan.

h. Pendekatan Pemecahan Masalah


Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan
pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja
menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data,
menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke
pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan,
siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan
masalah:

13
1) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat
memecahkan permasalahan melalui praktikum atau
pengamatan.

Kelebihan:

1) Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah


sendiri

Kelemahan:

1) Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu


memberi petunjuk.

i. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)


Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua
unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran
yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata
pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa
penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:
1) Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan
pembelajaran.
2) Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip
keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.

Kelebihan:

14
1) Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan
lebih dari satu cara pandang.
2) Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai
model pembelajaran.

Kelemahan:

1) Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.

j. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas


Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen
kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk
menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran
bagi seluruh siswa.

Langkah-langkah menggunakan pendekatan manajemen kelas:

1) Guru mengontrol situasi belajar siswa


2) Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3) Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.

Kelebihan:

1) Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas


pembelajaran bagi seluruh siswa.

Kelemahan:

1) Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol


dan diarahkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
k. Pendekatan konstruktivis
Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan
intelektual Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri

15
(self regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif.
Konflik kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi)
antara informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah
dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai
ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu
organisasi dan adaptasi.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan konstruktivis:

1) Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas


materi yang telah diajarkan.
2) Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari dengan
pengetahuan yang ada pada siswa.

Kelebihan:

1) Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina


konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.

Kelemahan:

1) kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang


paham terhadap materi yang telah diajarkan.4

C. Metode Belajar Mengajar


1. Pengertian Metode  Menegajar
 Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.  Atau
pengertian lainnya yaitu teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk
mengajar dan menyajikn bahan pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik

4
http://sahiyajais.blogspot.com/2013/06/makalah-pendekatan-metode-model.html.(jum`at,20:46)

16
secara individual maupun secara kelompok / klasikan, agar pelajaran itu dapat
diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah,
“Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode
pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan
oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya
untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar
terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan.

2. Macam-Macam Metode Mengajar


a) Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menjelaskan materi secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual.
Hubungan guru dengan anak didik lebih banyak bersifat lisan.
Langkah-langkah dalam melakukan metode caramah :
1) Mendefinisikan istilah-istilah tertentu.
2) Pembuatan bagian-bagian atau su-sub bagian.
3) Pembuatan ikhtisar dalam bentuk pengungkapan dari inti
pembicaraan.
4) Mengajukan dan memecahkan keberatan-keberatan dan
memberikan kesempatan kepada guru untuk menjawab dan
mengklarifikasikan jika ada salah pengertian.

Kelebihan metode ceramah

17
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas.
3) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4) Mudah melaksanakan dan mempersiapkannya.
5) Guru mudah menerangkan dengan  baik.
6) Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu yang sedikit dapat
dipersingkat, dan mengambil yang penting-penting saja.

Kekurangan metode ceramah :

1) Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan


kurang tepat dalam mengambil kesimpulan.
2) Mudah terjadi verbalisme.
3) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar
menerimanya.
4) Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
5) Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
ceramahnya, ini sukar sekali.
b) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
meteri tersebut. Atau lebih lengkap lagi, metode tanya jawab
adalah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan
komunikasi  verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk
dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan kepada guru.

Langkah-langkah tanya jawab :

1) Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan


pembelajaran.

18
2) Mengajukan pertanyaan.
3) Membuat kesimpulan

Kelebihan metode tanya jawab :

1) Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.


2) Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan
menyampaikan pikiran melalui berbicara.
3) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara
berfikir termasuk daya ingatan.
4) Mengembangkan kebenaran dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengungkapkan pendapat.

Kelemahan metode tanya jawab :

1) Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong


siswa untuk berani.
2) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berfikir dan mudah dipahami siswa,
3) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak
dapat menjawab pertanyaan sampai 2 atau 3 orang.
4) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu
untuk memberikan pertanyaan pada setiap siswa.
c) Metode Diskusi
 Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok
dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan.

Jenis-jenis diskusi :

1) Diskusi kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi


dipimpin oleh guru.

19
2) Diskusi kelompok, terdiri dari 3-6 orang.
 Buzz grup : diskusi dadakan,membicarakan bahan yang
baru diajarkan.
 Syndikat grup : tiap kelompok dengan tugas masing-
masing dan dilaporkan di depan kelas.
3) Brain storming yaitu pengumpulan pendapat atau saran.

Kelebihan metode diskusi :

1) Siswa memperoleh kesempatan untuk berfikir.


2) Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan
aspirasinya secara bebas.
3) Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
4) Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan
siswa.
5) Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat
menghargai pendapat orang lain.
6) Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan
masyarakat.

Kekurangan metode diskusi :

1) Diskusi terlalu menyerap waktu.


2) Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi
dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka
kecenderungan mereka tidak sanggup berdiskusi.
3) Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara
melaksanakan diskusi, maka kecenderungannya diskusi tanya
jawab.
d. Metode pemberian tugas

20
Metode pemberian tugas  adalah cara mengajar atau cara penyajian
materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa
dikatakan bahwa metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang
dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan
dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat
memperdalam materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah
dipelajari. Sehingga, siswa akan terangsang untuk belajar.

Langkah-langkah metode pemberian tugas :

1) Guru menyiapkan tugas dan menyediakan buku sumber.


2) Guru menmberikan tugas kepada siswa dan menyebutkan
manfaatnya.
3) Tugas harus dikerjakan oleh siswa

Kelebihan metode pemberian tugas :

1) Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang


konstruktif.
2) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab
dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan
segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3) Memberikan kebiasaan untuk giat belajar.
4) Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.

Kelemahan metode pemberian tugas :

1) Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan


dengan meniru pekerjaan orang lain.
2) Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan
secara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa

21
sukar sedang kan sebagian lainnya merasa mudah
menyelesaikan tugas tersebut.
3) Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan,
maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.
e. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :

1) Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan


harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2) Guru mencoba alat terlebih dahulu.
3) Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang
demonstrasi yang dilakukan.
4) Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar
siswa dan kemudian siswa mencobakan alat demonstrasi.

Kelebihan metode demonstrasi :

1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang


dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu
dapat diamati.
2) Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam
satu saluran pikiran yang sama.
3) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam
waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi
dengan waktu yang pendek.

22
4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan
dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid
mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatanya.
5) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak
memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau
keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

Kekurangan metode demonstrasi :

1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus,


karena tanpa ditunjang dengan hal seperti itu, pelaksanaan
demonstrasi akan tidak efektif.
2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai
tidak selalu tersedia dengan baik.
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang,
yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran
lain.
f. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di
mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari.

Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :

1) Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai


dengan tujuan.
2) Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
3) Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa
yang harus dilakukan oleh siswa.

23
4) Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan
percobaan.
5) Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.5

D. Strategi Pembelajaran IPA di SD


1. Srategi Pembelajaran IPA di SD
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
pola umum atau perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebelum menentukan
strategi pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya. Namun kita perlu mengingat bahwa tidak seua strategi
pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua
keadaan.
2. Berikut ini beberapa strategi pembelajaaran ipa :
a) Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi ini adalah yang paling banyak digunakan oleh guru. Strategi
ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan
tahap demi tahap.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
digunakan oleh guru. Sedangkan kelemahannya adalah siswa dituntut
memiliki sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis.

b) Strategi Pembelajaran Tak Langsung


Strategi ini berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung.
Strategi pembelajaran tak langsung biasanya berpusat pada siswa. Pada
5
http://sahiyajais.blogspot.com/2013/06/makalah-pendekatan-metode-model.html.
(jum`at,20:14)

24
strategi ini guru berperan sebagai fasilitator, yang mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung
dalam pembelajaran.
Kelebihan strategi ini adalah mendorong kreativitas dan
pengembangan keterampilan interpersonal dan memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada siswa. Sedangkan kelemahannya adalah 
memerlukan waktu yang panjang dalam penerapannya.

c) Strategi Pembelajaran Interaktif


Strategi ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta
didik. Kegiatan seperti ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
dapat saling berbagi pengalaman yang mereka miliki dalam mengerjakan
suatu tugas.
Kelebihan strategi ini adalah siswa dapat belajar dari temannya dan
gurunya dan belajar menghargai pendapat temannya. Sedangkan
kekurangannya adalah bahwa pembelajaran sangat bergantung pada
kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.

d) Strategi Pembelajaran Empiric


Strategi ini berpusat pada siswa dan berbasis aktivitas.Kelebihan
strategi ini adalah  meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan sifat
kritis siswa. Sedangkan kelemahannya adalah penekanan hanya pada
proses bukan pada produk dan memerlukan waktu yang panjang.

e) Strategi Pembelajaran Mandiri


Strategi ini bertujuan untuk membangun inisiatif individu,
kemandirian, dan peningkatan diri. Stratgi ini kurang cocok sebenarnya
untuk anak SD tapi tidak salah apabila digunakan.

25
Kelebihan strategi ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri
dan bertanggungjawab. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan
pemikiran yang kritis dan pemikiran yang dewasa, sehingga sulit
menggunakannya untuk anak usia SD.6

E. Teknik Pembelajaran
1. Pengertian Teknik Pembelajaran
Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan
tentang cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan
sebagainya.
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara
strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang
maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam
bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai
pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran
yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta
didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan
dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.

2. Macam- macam teknik pembelajaran


a) Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau
lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut
berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan
memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa
6
Amadi, Lif Khoiru dkk.Strategi Pembelajaran.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya 2011. Hlm 42

26
apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan
suatu pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini
terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling
tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga
semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Tehnik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang
masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat
pendapatnya.

Kelebihan Tehnik Diskusi :

1) Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan


komunikan
2) Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
3) Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir
kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan
pikiran-pikirannya.

Kekurangan Tehnik Diskusi :

1) Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu


2) Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk
dijawab

Tujuan Tehnik Diskusi: untuk memotifasi dan memberi stimulasi


kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam

b) Teknik Kerja Kelompok

27
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana
siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi
menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam
memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.

Tujuah tehnik kerja kelompok :

1) Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka


2) Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
3) Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya
dalam membahas suatu masalah
4) Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa
serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi
c) Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
1) Tehnik penemuan
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa
melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan
sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah
mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan,
membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya.
Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau
mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan
memberiakan instruksi.

Kelebihan tehnik penemuan :

 Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa

28
 Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan
masing-masing
  Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan,
memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan
dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
 Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai
sangat pribadi atau individual sehingga dapat
kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

Kelemahan tehnik penemuan :

 Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu


meningkatkan proses pengertian saja
 Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara
kreatif
  Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
  Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang
berhasil
  Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan
perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila
diganti dengan teknik penemuan.
b) Tehnik simulasi
Tehnik simulasi merupakan cara mengajar dimana
menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang
yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari
lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat
sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang
lain.

29
Kelebihan tehnik simulasi :
 Dapat menyenangkan siswa
 Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
 Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya
  Mengurangi hal-hal yang verbalistik
 Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

Kelemahan tehnik simulasi :

 Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat


dilaporkan oleh riset
 Terlalu mahal biayanya
  Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering
tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
 Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
 Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

d. Tehnik eksperimen dan demonstrasi


1. Tehnik Eksperimen
Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar
dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan
pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan
di evaluasi oleh guru.

Kelebihan tehnik eksperimen ;

 Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala


masalah

30
 Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu
teori
 Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu
pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan
menggunakan alat-alat percobaan

Kelemahan tehnik eksperimen

 Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan


harus mampu memanage siswanya
 Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang
lain
2. Tehnik Demonstrasi

   Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur


atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.

Kelebihan tehnik demonstrasi

 Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan


 Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan
dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
 Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
 Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman
langsung.

Kelemahan tehnik demonstrasi

 Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat


menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh
siswa

31
 Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung
terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa.7

BAB III

PENUTUP

7
Iskandar, Srini M..Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.Medan:DEPDIKBUD. 1996. Hlm67

32
A. Kesimpulan
Dari penjelasan bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengertian
daripada model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik dalam proses
belajar-mengajar adalah berbeda. Namun dalam penerapannya kelima hal
tersebut saling berkaitan, sehingga banyak orang menganggap bahwa itu
adalah sama. Pendekatan pembelajaran itu sendiri dapat diartikan sebagai titik
tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran. Dan Strategi Pembelajaran adalah pola umum atau perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah
ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Model
pembelajaran adalah suatu pola belajar yang diterapkan oleh guru mulai dari
awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dan yang terakhir adalah
teknik, Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta
didik. Jadi jelas dari kelim item yang telah dipaparkan adi memang sangat
saling berkaitan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

B. Saran
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas,
kita harus memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar

33
yang menarik bagi siswa dan tidak membosankan. Setelah membaca makalah
ini, disarankan kita dapat menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan
situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan
dengan optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Amadi, Lif Khoiru dkk. 2011. Strategi Pembelajaran.Jakarta:PT Prestasi
Pustakaraya

34
Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif.Yogyakarta:Gava Media.

Eggen, paul. 2012.strategi dan model pembelajaran. Jakarta barat: indeks.

Iskandar, Srini M.1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan


Alam.Medan:DEPDIKBUD.

http://sahiyajais.blogspot.com/2013/06/makalah-pendekatan-metode-

model.html.

http://sahiyajais.blogspot.com/2013/06/makalah-pendekatan-metode-

model.html.(jum`at,20:46)

Sugiyanto. 2009. Model-model pembelajaran inovatif. Surabaya: mata padi

presindo

35

Anda mungkin juga menyukai