Anda di halaman 1dari 10

SIAPAKAH YESUS?

BY: YESAYA DANIEL PURBA RAMBE

CHAPTER I

Konsep ketuhanan mengenai Yesus sungguhlah rumit, salah satunya adalah mengenai Yesus
yang “diutus”, banyak ayat di Perjanjian Baru selalu tertulis, Yesus merupakan utusan Bapa?
Salah satu contoh di dalam Lukas 9 : 37 yang berbunyi “Barangsiapa menyambut seorang
anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku,
bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.

Di dalam kata mengutus, selalu ada analogi antara yang memberi perintah (mengutus) dan
diberi perintah (diutus). Sebenarnya apakah makna mengutus ini? Apakah karena Yesus
diutus menandakan Ia bukan Tuhan? Banyak orang di luar sana memakai argumen ini untuk
membuktikan Yesus bukanlah Tuhan, akan tetapi mereka tidak sadar bahwa ayat ini justru
menguatkan keilahian Yesus. Lah, mengapa bisa begitu?

Di dalam ajaran Yudaisme, apapun yang ada di dunia selalu memiliki unsur laki-laki dan
perempuan. Rabbi Aryeh Kaplan mengatakan konsep pria selalu memiliki peran memberi,
dan wanita memiliki peran menerima
(http://www.chabad.org/kabbalah/article_cdo/aid/380616/jewish/The-Female-Aspect-of-
Adam.htm).

Bagaimana hubungan konsep ini kepada konsep Ketuhanan? Dalam kitab Zohar, dikatakan
bahwa Hokhmah dan Shekinnah ditugaskan Tuhan untuk membangun kemah-kemahnya di
dalam perjalanan Israel. Beberapa wujud Shekinnah Tuhan adalah tiang awan, tiang api,
semak belukar yang terbakar, dsb. Dan Yudaisme selalu memandang konsep Shekinnah
sebagai unsur wanita. Wanita dalam pengertian ini bukanlah sebuah konsep biologis, namun
sebagai konsep fungsiologis (Rabbi Amiram Markel), dimana Shekinnah ditugaskan oleh
Elohim untuk membimbing, menuntun, mengarahkan, memberi peringatan, dan menerima
tugas dari Sang Kether Elyon.

Jadi, bukan karena Yesus itu ditugaskan berarti Ia manusia atau sekedar nabi, melainkan Ia
merupakan Shekinnah dan Hokhmah Elohim. Karena di Yohanes 1 : 14, Sang Hokhmah
tersebut menjadi manusia.

Catatan, bukan karena Hokhmah (Firman/Logos) mendapat tugas, Ia berbeda daripada Bapa.
Ia itu adalah Bapa sendiri dan Tuhan sendiri. Yohanes 1 : 1 “Pada mulanya adalah Firman,
Firman itu bersama-sama dengan Tuhan, dan Firman itu adalah Tuhan sendiri”. Firman itu
adalah Bapa sendiri (Yesaya 9 : 5).

Susah? Itulah konsep Ibrani mengenai Elohim. Shalom

CHAPTER II
Kalau dalam Orthodox Jewish Bible jelas bahwa Roh Kudus itu adalah Sefiroth (Bagian
Tuhan) bukan tenaga aktif sebagaimana yang dijelaskan oleh Saksi Yehovah

Yesaya 11 : 2, And the Ruach [Hakodesh] of Hashem shall rest upon Him, the Ruach of
Chochmah and Binah, the Ruach of Etzah (Counsel [see Isaiah 9:5) and Gevurah, the Ruach
of Da’as and of the Yir’at Hashem;

http://www.biblegateway.com/passage/?search=Yeshayah+11&version=OJB

CHAPTER III

Markus 16 : 19 "(19) Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah
Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah". Banyak orang yang berusaha memaknai ayat
ini secara deskriptif atau Tuhan orang Kristen itu ada dua. Atau ada yang lain berkata Yesus
cuma duduk di sebelah kanan Tuhan karena Dia bukan Tuhan sendiri. Ini tafsiran yang sangat
bebas sekali tanpa konteks. Dalam ajaran Yudaisme dikenal namanya Sephiroth. Dalam
Sephirot, Kether Elyon digambarkan sebagai tubuh, hokhmah sebagai brain, Shekinnah
sebagai tangan kanan, dsb. Dalam pengertian ini bukan Tuhan kita seperti robot yang perlu
disatukan memakai baut, dsb. Tapi ayat ini merujuk pada fungsiologis. Shekinnah dianggap
sebagai tangan kanan, artinya ada sebuah konotasi kepercayaan dan orang kepercayaan ini
ditugaskan. Makanya Yesus selalu menyebut diriNya diutus oleh Bapa. Yohanes juga secara
tepat menggambarkan Yesus sebagai Shekinnah/tangan kanan/yang diutus dari Bapa.
Makanya ayat itu Yesus berkata duduk di sebelah kanan Tuhan. Tapi kembali lagi, Yesus itu
juga brain karena dia ditulis logos, Dia juga Kether Elyon karena Yesus disebut Bapa dalam
Yesaya 9 : 5. by: Rabbi Amiram Markel, Rabbi Isaac Saphir, The Zohar

CHAPTER IV

Rabbi Moshe Maimanodes berkata ajaran Kristen itu pagan sebab Tuhannya itu tidak
"abstrak". Abstrak dalam konteks ini, orang Kristen itu menggambarkan Tuhan mereka,
Tuhan mereka digambarkan digantung di tiang salib. See:
http://www.jewishpress.com/.../maimonides.../2013/11/15/

Apakah hal ini benar?


Keluaran 13 : 21 berkata TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang
awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk
menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Kalau dilihat dalam ayat itu dikatakan Tuhan DALAM TIANG AWAN. Artinya Tuhan itu
bukan tiang awan, tapi Ia ada dalam tiang awan sewaktu menuntun orang Israel keluar. Orang
Israel tidak diperintahkan menyembah tiang awan, walaupun Tuhan ada di tiang awan
tersebut. Jika memperhatikan hal tersebut maka rabbi Yahudi akan mengidentikan kasus
tersebut dengan Shekinnah (Kehadiran Ilahi).

Kehadiran ilahi disini berarti Tuhan bernaung dalam tiang awan tersebut. Hal tersebutpun
berlaku demikian terhadap Yesus. Dalam Yohanes 1 : 14 dijelaskan Firman itu Diam dan
menjadi manusia. Diam dalam bahasa Yunani adalah skenoz yang artinya sama dengan
Shekinnah. Artinya Firman itu ada dan bernaung dalam diri Yesus (kalimatullah).

Tapi Tuhan mengambil wujud manusia, supaya kehadiran ilahiNya tetap dapat dirasakan.
Makanya Yesus selalu berkata, "Kalau menyembah hanya Tuhan (YHWH) saja". Ayat ini
bukan berkonotasi bukan Yesus adalah Tuhan, tapi tidak boleh menyembah wujud fisik-Nya,
sama ketika orang Israel tidak boleh menyembah tiang awan dan tiang api.

Justru ketika Yesus menyuruh agar orang menyembah Dia (YHWH), saat itulah secara tidak
langsung orang menyembah Yesus.

Yohanes 8 : 24 berkata "Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati
dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam
dosamu."

Tuhan Yesus takut, ketika orang hanya menyembah wujud fisik-Nya saja, orang Kristen,
Nasrani akan membatasi wujud Tuhan. Karena Tuhan itu bersifat En Sof (tidak dapat
dijelaskan wujud-Nya). Sebab barangsiapa melihatNya akan mati (keluaran 33 : 20).

CHAPTER V

Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Elohim, dan Firman itu
adalah Elohim sendiri.

Firman dalam bahasa Yunani adalah logos. Jadi firman itu tidak sekedar sabda/perkataan, tapi
ilmu, hikmat, dsb. Makanya ada ilmu BioLOGI, sosioLOGI, dsb.

Hikmat itu yang menjadikan langit, bumi, dan alam semesta ini (Yohanes 1 : 2, Amsal 3 :
19). Hikmat itu adalah bagian dari Tuhan, tapi sebuah entitas yang dapat dibedakan dari
Tuhan. Tanpa hikmat Tuhan tidak dapat menjadikan dunia. Amsal 8 : 22 berkata Tuhan telah
mendapatkan (qanah) sebagai aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya,... Hikmat itu adalah
anak kesayangan Tuhan (Amsal 8 : 30), karena dengan hikmat Tuhan menjadikan segala
sesuatu.

Tapi walaupun dunia dijadikan oleh Sang Hikmat, dunia tidak mengenal-Nya, oleh karena itu
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya (Yohanes 1 : 10). Hikmat itu telah menjadi manusia
dan diam (Shekinnah) di antara kita.

Melihat hikmat telah melihat Bapa (Yohanes 1 : 18) karena Sang Hikmat itu adalah Bapa
sendiri (Yesaya 9 : 5), namun Sang Hikmat tidak datang dalam wujud Bapa (Keluaran 33 :
20). Sebab jika Ia datang dalam wujud Bapa, manusia akan mati.
Oleh karena itu Sang Hikmat harus datang dalam wujud Hikmat saja tanpa membawa jati diri
Bapa.

CHAPTER VI

Rabbi Gershom Scholem:


000. Ayin (Nothing; ‫)אין‬
00. Ein Sof (Limitlessness; ‫)אין סוף‬
0. Ohr Ein Sof (Endless Light; ‫)אור אין סוף‬
-.Tzimtzum (Contraction; ‫)צמצום‬

Keter (Crown; ‫)כתר‬


Chokhmah (Wisdom; ‫)חכמה‬
Binah (Understanding; ‫)בינה‬
Chesed or Gedulah (Loving Kindness or Mercy; ‫)חסד‬
Gevurah or Din (Power or Judgement; ‫)גבורה‬
Tiferet (Beauty or Compassion; ‫)תפארת‬
Netzach (Triumph or Endurance; ‫)נצח‬
Hod (Majesty or Splendor; ‫)הוד‬
Yesod (Foundation; ‫)יסוד‬
Malchut (Realm; ‫)מלכות‬

Kejadian 1: 1
Pada mulanya Elohim menciptakan langit dan bumi.

Saat disini Tuhan masih menjadi Ayin dan Ein Sof karena tidak dapat didefinisikan. Disini
Tuhan belum menyatakan nama sebab nama identik dengan keterbatasan, disini juga karakter
Tuhan seperti sifat, kehendak, perasaan, dsb belum dapat dirasakan, dilihat, didengar, dsb
oleh manusia.

(2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh
Elohim melayang-layang di atas permukaan air.

Melayang-layang dalam bahasa Ibrani adalah rachaph atau artinya to brood (mengerami).
Dalam ILT (Indonesian Literal Translation) tertulis melingkupi. Bahwa seluruh dunia ini
sebetulnya (dunia gaib dan nyata) sumbernya dari Elohim.

Lalu dalam Tzimtzum Tuhan mengerucutkan diriNya untuk menyediakan ruang kosong bagi
penciptaan alam semesta ( In Lurianic Kabbalah, the first act of Creation, the Tzimtzum self
"withdrawal" of God to create an "empty space").

Sebelum Tuhan menciptakan dunia Dia memakai hikmat-Nya (Amsal 8 : 22-30) untuk
menciptakan alam semesta.
Untuk mengerti seluruh cetak biru tidak dapat memakai rasio akal, sebab Chockmah
(Hikmat) tersebut bersifat pewahyuan. Sebelum mengerti hikmat kita harus meminta Roh
Binah (Pengertian) kepada Tuhan. Karena Binah dan Hikmat dalam posisi sejajar. Kunci
untuk membuka hikmat adalah mendapatkan roh kebijaksanaan dan pengertian. Darimana
kita mendapatkan hal tersebut? Amsal 1 : 7 mengatakan Takut akan Tuhan adalah sumber
pengetahuan. Siapa yang bisa membuat kita takut akan Tuhan? Jawabannya adalah Roh
Kudus. Sebab Roh Kudus mempunyai sifat tiferet Hashem, sebuah roh yang akan
mengenalkan kita kepada hikmat Tuhan. Beberapa penjelasan sains dapat membuka pikiran
kita bagaimana dunia ini sesungguhnya, akan tetapi hal itu jauh dari memadai, sebab orang
hanya memakai ilmu rasionalnya.

Jika kita sudah mempunyai Roh Binah, Chokmah, dan Yirat Hashem maka kita akan
mengerti sifat-sifat Elohim yang lain Kasih-Nya, murka-Nya, Kehebatan-Nya, dsb.

Yohanes 1 menjelaskan Sang Firman/Hikmat. Banyak orang merekonstruksi Yesus dengan


berbagai penyimpangan. Banyak orang tidak mengerti jati diri Yesus. Meskipun, banyak ayat
yang menjelaskan kemanusiaan Yesus, tapi banyak juga ayat yang menceritakan keilahian
Yesus, namun banyak ayat yang menjelaskan Yesus tidak butuh disembah, Dia hanya
seorang utusan, tapi di sisi lain Ia adalah seorang Mesias, seorang Anak Manusia yang akan
akan memiliki kemuliaan Bapa. Matius 16 : 27 "Sebab Anak Manusia akan datang dalam
kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap
orang menurut perbuatannya.".

Sehingga dari hal ini banyak buku bertebaran yang menyelidi banyak peryataan Yesus yang
sangat sulit ditafsirkan penjelasanNya. Hal itu karena banyak orang memakai rasionya untuk
mengerti Sang Hokmah (Hikmat).

Namun, yang patut diingat dalam level terakhir dari Sephiroth adalah Malkuth atau artinya
kerajaan, Malkuth juga disejajarkan dengan Shekinnah atau kehadiran ilahi. Anak manusia
adalah wujud yang diambil oleh Elohim untuk memerintah Malkuth (kerajaanNya).

Yesus itu Tuhan, namun wujud Yesus sewaktu di bumi tidak menggambarkan Tuhan yang
sesungguh-Nya.

Akan tetapi walaupun tidak menggambarkan Tuhan yang sesungguhnya, namun Yesus
(Shekinnah) tersebut dapat menjelaskan siapa Tuhan tersebut sewaktu Yesus berada di bumi
karena dalam gambar tersebut Shekinnah itu tegak lurus seara vertikal dengan Keter Elyon.
Barangsiapa melihat Anak Ia telah melihat Bapa.

Mengapa? Karena dengan melihat Yesus, orang akan melihat Hikmat (Yohanes 1 : 1), Yesus
itu juga Sang Ein Sof (Infinite Light) (Yohanes 1 : 5), Yesus Sang Shekinnah (Yohanes 1 :
14), Yesus Sang Chesed (Yohanes 1 : 16), Yesus itu Sang Keter Elyon (Yohanes 1 : 18).

Jika Yesus adalah Sang Sephiroth tersebut mengapa masih ragu Yesus itu bukan Tuhan?
CHAPTER VII

Kolose 2 : 9 " Because in Moshiach kol melo Elohim (all the plentitude of G-d) finds its
bodily maon laShechinah (dwelling place for the Shechinah)."
http://www.biblegateway.com/passage/?search=Kehillah+in+Colossae+2&version=OJB

Mesias adalah perwujudan Elohim. Shekinnah bukanlah fenomena alam, sebab fenomena
selalu bisa dijelaskan secara ilmiah. Yang bilang Shekinnah adalah fenomena alam, mereka
tidak mengerti konsep Ibrani

CHAPTER VIII

Matius 15
(34) Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama
sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(37) Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya
(38) Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah.
(39) Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian,
berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Orang-orang pasti akan terfokus pada ayat 34 dimana Yesus itu memanggil Tuhan. Kalau
Yesus Tuhan ngapain memanggil Tuhan lain? Padahal kuncinya adalah ayat 39, Yesus bukan
memanggil/berdoa kepada Tuhan. Tapi Roh Elohim yang ada padaNya (berShekinnah) di
dalamNya itu keluar. Ingat, konsep maskulin-feminim selalu terus berlaku. Saat Dia
memanggil Elohim, saat itulah bagian maskulin dalam diri Yesus lepas

CHAPTER IX
Saksi Yehovah hanya mengutip Yesaya 40 : 13, utk pembenaran bahwa Roh Kudus sekedar
tenaga aktif. Roh Kudus juga adalah jiwa dan nafas Elohim. Tanpa Ruach, Elohim hanyalah
sosok maskulin yang belum lengkap tanpa unsur feminimnya.

The Spirit of God hath made me, and the breath of the Almighty hath given me life.”
(Job 33:4)

From the time of creation constant reference is made in Holy Writ to Messiah and the
Messianic hope of Israel. 'The Spirit of God moved upon the face of the waters'; the Spirit of
God means Messiah.
(Midrash Genesis Rabbah 2; Leviticus Rabbah 14)

The Spirit of YHVH is YHVH Himself...

In the Tanakh, the word ruach generally means wind, breath, mind, spirit. In a living creature
(nephesh chayah), the ruach is the breath, whether of animals (Gen 7:15; Psa 104:25, 29) or
mankind (Isa 42:5; Ezek 37:5). God is the creator of ruach: "The ruach of God (from God) is
in my nostrils" (Job 27:3). In God's hand is the ruach of all mankind (Job 12:10; Isa 42:5). In
mankind, ruach further denotes the principle of life that possesses reason, will, and
conscience. The ruach imparts the divine image to man, and constitutes the animating
dynamic which results in man's nephesh as the subject of personal life.

When applied to God, the word Ruach indicates creative activity (Gen 1:2) and active power
(Isa 40:13). The Spirit of God also works in providence (Job 33:4; Psa 104:30), in redemption
(Ezek 11:19; Ezek 36:26-27), in upholding and guiding his chosen ones (Neh 9:20; Psa
143:10; Hag 2:5), and in the empowering of the Messiah (Isa 11:2; Isa 42:1; Isa 61:1).

In short, as the ruach is to the created nephesh, so the Ruach Elohim is to God Himself, part
of God and identified with God. Ruach may be understood as the Author of the animating
dynamic of the created order, the underlying Principle of creation, and the One that imparts
the nephesh to the entire universe.
http://www.hebrew4christians.com/Names_of_G-d/Spirit_of_God/spirit_of_god.html

CHAPTER X

Rabbi Shalom Dovber menyatakan: acording two this names, Hashem (YHWH) and Elohim
seem to be opposites of each other, the one being the source of reveal and other being source
of conceal. Artinya yg satu punya peran sebagai pengungkapan pewahyuan, yg satu sebagai
penyembunyian pewahyuan. contoh: manusia diciptakan segambar dengan Tuhan. Dalam
ayat ini kita diberi penjelasan bahwa kalau mau melihat seperti apa Tuhan, maka kita dapat
lihat dalam diri manusia (source reveal), tetapi di satu sisi kita ya tidak menggambarkan
Tuhan sesungguhnya (source conceal). Mengapa? Every concept or intellectual argument no
matter how broad has its parameters and limitation (Terjemahan: Setiap konsep pada
dasarnya punya pembatasan dan parameter). Hal tersebut berlaku pada diri Yesus. Yesus itu
Shekinnah Tuhan atau barangsiapa melihat Yesus, mereka sudah melihat Bapa (Yesus), tapi
Yesus selalu berkata sembahlah Tuhan seakan-akan ada Tuhan lain. Namun, sesungguhnya
Dia berkata bahwa rupa diri-Nya tidaklah menggambarkan diri Tuhan sesungguhnya karena
Tuhan itu bersifat tidak terdefinisi. Yesus sedang menjelaskan konsep taurat source of reveal
dan source of conceal. Begitulah konsep Yahudi menurut saya, dinamis dan circular.
Memusingkan dan terkesan kontradiktif. Orang yg terbiasa baca filsafat akan tidak mengerti
konsep biblical.

CHAPTER XI

Yohanes 8 : 58 Rebbe, Melech HaMoshiach said to them, Omein, omein, I say to you, before
Avraham came into being, Ani Hu. [SHEMOT 3:4; 6:3; YESHAYAH 41:4; 43:10,13]

Terjemahan: Rabbi Yesus Kristus berkata kepada mereka sebelum Abraham ada, Ani Hu
(Aku ada).

Dalam bahasa Indonesia hanya diterjemahkan menjadi Aku Ada. Padahal konteksnya jauh
lebih luas. Ani Hu dalam pandangan rabinik dalam Shemot 3 : 4 itu berbicara mengenai
Shekinnah Elohim. Lihat Keluaran 3 : 4 dan Yesaya 41 : 4.

(4) Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Elohim dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan ia menjawab: "Ya,
Elohim."

(4) Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu
memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka
yang terkemudian Aku tetap Dia juga.

Ani hu bermakna Shekinnah dan Alfa Omega. Apa maksudnya? Shekinnah mengambil rupa
benda tertentu, Alfa Omega artinya Aku Telah Ada dan Sudah Ada Pada Masa Yang Akan
Datang.
http://www.biblegateway.com/passage/?search=Yochanan+8&version=OJB

CHAPTER XII

Kepribadian ganda sangat bertentangan dengan konsep alkitab yang menyatakan Hashem
adalah Esa (Echad). Kata Echad berasal dari 3 huruf yaitu Aleph (A), He (H) dan Daleth (D)
yang kalau Echad (AHD) dipecah menjadi Tuhan itu Esa di tujuh langit (Aleph), kedelapan
bumi (He), dan keempat mata angin (Daleth).

Mengenai arti empat, tujuh, dan delapan dalam pengertian taurat itu hal lain yang tidak
dibahas disini karena akan memerlukan penjelasan tersendiri. Arti dari Echad bukan berarti
Tuhan banyak sehingga dapat dimana-mana, tapi Tuhan itu satu yang walaupun Dia ada
dimana-mana, tapi Dia tetap satu sebab Tuhan tidak terikat dengan hukum alam mengenai
tempat dan waktu (Beis Yosef, Tur Orach Haim)
http://www.torahscience.org/torahsci/rebbeletter.html

Oleh karena itu, Yesus perlu mendeklarasikan dirinya Satu dengan Bapa (Yohanes 10 : 30).
Itu penting dan sangat penting, sebab kalau Dia tidak berkata seperti itu, orang Yahudi boleh
menyebut penyembah Yesus sebagai idolator (penyembah paganisme atau menuhankan
manusia).

Berbicara mengenai Echad itu sebuah kata yang unik. Sebuah singular (tunggal) dan unity
(jamak), tidak bisa dipisahkan. Saat Tuhan bertemu dengan Abraham, bukan berarti di Surga
tidak ada Tuhan, dan walaupun di Surga ada Tuhan bukan berarti bukan Tuhan yang bertemu
dengan Abraham dan saat Tuhan makan dengan Abraham, bukan berarti Tuhan makan saat di
surga, dan walaupun Tuhan tidak makan di surga, bukan berarti Tuhan tidak makan saat
bersama dengan Abraham.

Rabbi Menanchem Mendel berkata "when a Jew recites the Shema Yisroel (shma yisroel.),
the basic declaration of belief in the unity of G-d, he should keep in mind that G-d's unity is
everywhere, in all the firmaments (spiritual worlds) and in all corners of the world (physical
world)" (Terjemahan: Saat Yahudi berkata Shema Yisrael, sebuah pernyataan mendasar
mengenai iman dari kesatuan Tuhan, dia harus terus menyimpan dalam pikirannya bahwa
Tuhan tetap satu. Kesatuan saat dimana-mana, di dalam dunia roh dan dunia nyata).

Jadi, saat Tuhan mengirimkan Shekinnahnya/bagian feminim dari Dia bukan berarti yang di
Surga tinggal bagian maskulinnya, saat Yesus berteriak Elohim..Elohim lama sabachtani,
Yesus sesungguhnya sedang memanggil bagian maskulinnya yang terlepas, tapi patut dicatat
Yesus itu bentuk feminim Tuhan (Pengertian feminim dan maskulin silakan kembali dilihat
dalam status terdahulu agar tidak terjadi kesalahan persepsi).

Oleh karena konsep Echad (Esa) tidak dapat dikonsepkan dengan jelas, maka kitab The Zohar
menulis "kemuliaan Tuhan itu tak terbatas". Raja Daud berkata, "terlalu tinggi pengetahuan
tentang Tuhan itu, tidak sanggup aku mencapainya".

Jadi konsep apapun yang bertujuan mengetahui Tuhan, seperti Trinitas tidak salah, tapi belum
tentu benar. Hal yang paling mendasar yang harus diketahui adalah motif saat membuat
konsep tersebut. Apakah konsep itu didasari oleh Roh takut akan Tuhan atau tidak.

CHAPTER XIII

Ada yang unik di Kejadian 1 : 1

Pada mulanya (Bereshit) menciptakan (bara) Tuhan (Elohim) surga (shamayim) dan
(et) juga (we) haaretz (bumi)

Kata "dan" berasal dari dua huruf yaitu Aleph dan Tav. Perhatikan baik-baik! Huruf
Aleph menggambarkan simbol Tuhan (lihat aturan huruf Ibrani). Huruf Aleph
melambangkan sumber dari segala sesuatu. Oleh karena itu, Yesus mengatakan diri-
Nya keluar dari Bapa. Karena Bapa dalam bahasa Ibrani adalah Av.

Huruf Tav (T) dalam bahasa Ibrani mempunyai makna tanda atau salib
(http://dictionary.reference.com/browse/tav). Perhatikan ini pengertian kalau Aleph (A)
dan Tav (T) adalah dua huruf yang dipisah dan tidak berhubungan.

Sedangkan kalau digabung seperti contoh Kejadian 1 : 1 jadi et (dan) maka ketika
dipisah akan mempunyai pengertian yang lain. Huruf Tav akan berubah maknanya
dari salib atau tanda menjadi MATI. Mengapa demikian? Sekali lagi, dua huruf Aleph
(A) dan Tav (T) tersebut membentuk satu kata utuh yaitu DAN sehingga tidak boleh
dipisah, jika dipisah maka huruf T (Tav) tersebut akan menjadi kematian karena
terpisah oleh huruf A (Aleph).

Jika memakai tafsiran remez (tafsiran kode), maka arti Bereshit bara Elohim
shamayim we et haaretz adalah Pada mula-Nya Putra Elohim menciptakan surga
"yang mempunyai jati diri Alfa dan Omega dan diri-Nya akan mengalami kematian
jikalau Aleph pada diri-Nya terlepas sehingga menyisakan huruf Tav (T) yang akan
mengakibatkan kematian kematian akan Putra Elohim tersebut"
Sehingga Yesus mengatakan dalam Matius 27 : 46 "Elohim...Elohim.. lama sabachtani
(mengapa Engkau meninggalkan-Ku?). Ini merupakan salah satu penggenapan akan
Kejadian 1 : 1 bahwa Putra Elohim yaitu Yesus Kristus akan menebus dosa manusia.

Anda mungkin juga menyukai