PENDAHULUAN
membuat durasi pelaksanaan proyek yang telah direncanakan tidak akan sama
proyek (Owner). Keterlambatan pada proyek akan menjadi hal yang sangat rumit,
sebab keterlambatan akan membuat biaya proyek akan menjadi semakin besar
atau membengkak dan akan menyebabkan tuntutan dari pemilik proyek yang
dalam pelaksanaan yang kurang baik. Metode yang biasa digunakan untuk
mengatasi keterlambatan yaitu dengan analisis fast track dan crash program.
Analisis metode fast track merupakan studi untuk mempercepat waktu proyek dan
cepat dengan mengatur sistem manajeman yang sistemik dan efektif sedangkan di
1
proyek dengan mengurangi durasi suatu pekerjaan yang berpengaruh terhadap
pengendalian waktu dan biaya suatu proyek dengan menggunakan metode fast
track dan metode crash program. Dalam hal ini mengambil kasus disalah satu
Proyek ini dibagi menjadi tiga bagian pekerjaan yaitu rehabilitasi minor ± 8
kondisi jalan awal (eksisting) berupa jalan aspal dengan lebar badan jalan 6/7
meter. Pada proyek ini direncanakan akan menggunakan lapis permukaan aspal
dengan lapis pondasi atas (LPA) 15 cm dan lapis permukaan CAP dan
ASBUTON 6 cm dengan kemiringan badan jalan sebesar 3% dan bahu jalan 5%,
titik awal proyek ini di mulai pada Sta 0+000 yang berada di Pohara dan berakhir
Pada proyek ini dimulai dari 15 Januari 2021–08 november 2021. Proyek
pekerjaan sampai bulan April 2021 bobot tercapai 20.58% dari rencana 26.13%.
Untuk mencapai tentu hal ini akan berakibat tidak tercapainya target penyelesaian
proyek seperti perencanaan awal. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
2
1.2 Rumusan Masalah
adalah :
Crash Program.
durasi waktu penyelesaian dengan mengguna kan metode Fast track dan
Crash Program
proyek dan dapat bermanfaat sebagai data dan alat analisa bagi perusahaan untuk
3
1.5 Batasan Masalah
berikut :
dalam bab dan sub bab. Secara garis besarnya, terdiri dari (lima) bab,
mengenai isi tulisan ini dapat dirinci dengan mengguraikan inti tiap bab sabagai
berikut :
BAB 1 – PENDAHULUAN
4
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan kumpulan pustaka dan studi literature yang mendukung
penulisan ini
Bab ini membahas tentang desain penelitian, populasi dan teknik penarikan
BAB IV – PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang hasil dari penelitian beserta dengan penjabaran
pengelolahan datanya.
BAB V – PENUTUP
Bab ini merupakan hasil dari penulisan yang berisi tentang kesimpulan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proyek
tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan
Dalam mencapai sasaran dan tujuan dari proyek yang telah ditentukan
terdapat batasan–batasan dalam suatu proyek yaitu Triple Constraint atau tiga
kendala yang terdiri dari biaya/anggaran (Cost), waktu/jadwal (Time) dan mutu.
Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan sejauh mana ketiga sasaran
tersebut dapat dipenuhi. Untuk itu diperlukan suatu pengaturan yang baik,
sehingga perpaduan antara ketiganya sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dengan
anggaran, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi dibedahkan dari kegiatan
operasional, hal tersebut karena karena sifatnya yang dinamis, non–rutin, multi
pendek.
6
pelayanan dalam bentuk keahlian. Manakala pemilik proyek menganggap
Dalam mencapai sasaran dan tujuan dari proyek yang telah ditentukan
terdapat batasan-batasan masalah dalam suatu proyek Triple Constrain atau tiga
1. Biaya/Anggaran (cost)
3. Mutu (Quality)
memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for
theintended use.
7
membutuhkan pengaturan yang baik, agar ketiga sasaran tersebut sesuai
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya
kegiatan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini
adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan
efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan secara tepat
yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber lain dan lain-lain. Oleh
sebab itu manajemen proyek merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, akan sulit berjalan sesuai
proses manajemen.
1. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu
proyek.
2. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari
8
4. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar
jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu mencapai
hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal pembangunan proyek akan
dimulai. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka maksud dan tujuan
9
diperlukan sumber–sumber daya (resources) termasuk sumber daya
sebagai berikut:
dirumuskan
work)
10
Perencanaan (planning) adalah peramalan masa yang akan datang
sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena
Menurut A.D Austen dan R.H Neale (1994) yang dimaksud dengan
11
a. Penetapan tujuan (goal setting).
b. Perencanaan (planning).
c. Staffing.
yang sesuai dan pas pada saat yang tepat (right people, right
d. Directing.
12
e. Supervising.
f. Pengendalikan (Controlling).
(Soeharto, 1999):
(Soeharto,1999)
13
3. Manajeman proyek mengelola kegiatan yang tidak biasa dan tidak rutin
keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas,
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil
yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
(Husen, 2009)
penyusunan rencana kerja yang disesuaikan dengan metode yang akan digunakan.
Informasi detail tentang jenis dan macam kegiatan yang berguna untuk
3. Pengadaan Material
14
4. Pengadaan Alat
dengan kegiatannya.
5. Gambar Kerja.
terpadu (waktu, material, tenaga kerja, serta biaya) cepat dan tepat. Salah satu
aplikasi yang handal dan mampu menjawab tantangan dalam penjadwalan proyek
Sebagai manajer project, sering kali banyak yang harus dilakukan dengan
cermat, tepat,dan benar. Untuk itu sebuah perangkat lunak dapat digunakan untuk
membantu, yaitu Microsoft project atau biasa yang disingkat dengan MS. Project.
15
Versi terakhir dari Ms.Project adalah Microsoft Project 2016 yang merupakan
sebuah perencanaan proyek, selain itu didalamnya terdapat berbagai aplikasi yang
(Andi,2008)
laporan, karna didalam program ini tersedia beberapa format dasar sebuah laporan
dan sebagainya
daya
langsung. Tapi rencana proyek tidak akan selesai sebelum informasi kritis
16
mengenai proyek dan kegiatan-kegiatannya dimasukan. Selain itu, dapat melihat
kapan proyek akan selesai dan kapan jadwal keseluruhan dari semua aktivitas
dapat terlihat. Microsoft Project 2016 menyimpan data yang dimasukan oleh
proyek.
kegiatan.
kegiatan.
dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah
dibuat, karena kondisi kenyataan yang tidak sesuai dengan kondisi saat jadwal
17
Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk
proyekperumahan rakyat) dan untuk proyek yang tidak berulang itu seperti proyek
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian akan dihitung dalam nilai
18
uang. Maka pengalaman dan ketelitian akan sangat penting dalam perhitungan
yang berhubungan dengan pembiayaan suatu proyek dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu :
harga satuan (unit cost) pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan terdiri
sebagai berikut:
a. Biaya bahan/material
19
keahlian pekerja, lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan dan lain-
lain.
peralatan.
Biaya tidak langsung adalah semua biaya proyek yang tidak secara
20
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tidak langsung adalah :
proyek
keseluruhan.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah prakiraan biaya material, biaya upah,
dan biaya lain-lain yang dibutuhkan untuk mendirikan suatu bangunan. RAB
21
berjalan secara efektif dan efisien. Penyusunan RAB yang buruk akan berimbas
pada penggunaan dana yang tidak tepat dan mengacaukan jalannya pembangunan.
susunan RAB proyek bangunan. Yang pertama adalah quantity surveyor yaitu
secara tepat. Kemudian dikenal pula cost control yakni mereka yang bertanggung
2.7 Kurva S
atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir
Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek
(Husen, 2009).
kegiatan pada suatu periode diantara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu
membentuk kurva S.
Bentuk demikian terjadi karena volume kegiatan pada bagian awal biasanya
masih sedikit, kemudian pada pertengahan meningkat dalam jumlah cukup besar,
lalu pada akhir proyek volume kegiatan kembali mengecil (Husen, 2009).
22
2.8 Durasi Dipercepat Proyek (Akseleransi Project)
Umur rencana proyek biasanya lebih pendek dari pada umur perkiraan
proyek. Umur perkiraan proyek ditentukan oleh lintasan kritis yang terlama waktu
atau sebab–sebab lain. Supaya proyek dapat diselesaikan sesuai dengan rencana,
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis. Jika dilihat dari
prosedur menghitung umur proyek, maka total waktu jalur kritis sama dengan
umur proyek. Oleh karena itu jalur kritis dapat pula didefinisikan sebagai jalur
yang memiliki waktu terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal
waktu penyelesaian kegiatan kritis. Jalur kritis dapat saja berubah sebagai akibat
Pada metode jaringan kerja yang dikenal adanya jalur kritis, yaitu jalur yang
23
Sebelum membuat jalur kritis dalam metode penjadwalan jaringan kerja
AOA, haruslah diketahui terlebih dahulu cara perhitungan durasi proyek yang
terbagi dalam hitungan maju dan hitungan mundur. Ada beberapa istilah yang
terlibat sehubungan dengan perhitungan maju dan mundur metode AOA sebagai
berikut:
1. Early Start (ES): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai setelah
berlangsung dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan
dimulai.
2. Late Start (LS): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat diselelesaikan
3. Early Finish (EF): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat diselesaikan
sesuai dengan durasinya. Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF
4. Late Finish (LF): waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa
24
a. Perhitungan Maju
berikut:
bersangkutan.
EF = ES + D atau
25
Contoh perhitungan maju:
b. Perhitungan Mundur
26
2) Waktu dimulai paling akhir suatu kegiatan adalah sama dengan
terkecil.
Contoh perhitungan
27
Bila hasil perhitungan diatas dibuat dalam suatu format akan dihasilkan
disebut kritis.
28
3) Pada kegiatan terakhir;
4) Total Float; FT = 0
Pada contoh perhitungan berikut, maka jalur kritis yang terjadi adalah
penyelesaian proyek yang umumnya tidak sama dengan total waktu hasil
Penyajian jalur kritis ditandai dengan garis tebal atau garis dengan warna
yang berbeda, atau garis ganda. Bila jaringan kerja hanya mempunyai satu
titik awal dan satu titik akhir, maka jalur kritis juga berarti jalur yang
Metode fast track adalah suatu metode penjadwalan yang waktu penyelesaian
proyek lebih cepat dari waktu normalnya. (Gerry Easthan, 2002). Metode fast
29
track merupakan metode pengelolaan penjadwalan proyek konstruksi dengan
cepat dari perencanaan awal (Tjaturono and Indrasurya, 2002; Tjaturono and
Mochtar, 2009)
dengan waktu pelaksanaan lebih cepat dan biaya lebih efisien (Mora dan Li,2001)
waktu pelaksaan yang efektif dari semua kegiatan proyek normal (Easthan,2002)
penyelesaian pelaksanaan proyekyang lebih cepat dari pada waktu normal atau
yang bisa dilakukan dengan menerapkan strategi yang berbeda dan inovatif dalam
bergantung pada dipakainya strategi yang berbeda dan inovatif, melainkan juga
banyak yaitu dengan waktu penyelesaian proyek yang menjadi lebih cepat, dan
proyek. Hal ini juga berdampak pada hubungan antara owner dan pelaksana
30
konstruksi dimana percepatan dalam sebuah proyek merupakan hal yang sangat
3. Mereduksi penjadwalan.
lintasan kritis.
31
1. Penjadwalan harus logis antara aktivitas yang satu dengan aktivitas
2. Melakukan fast track hanya pada aktivitas lintasan kritis saja, terutama
b. Apabila durasi i > durasi j, maka aktivitas j dapat dimulai bila sisa
5. Periksa float yang ada pada aktivitas yang tidak kritis, apakah masih
6. Apabila setelah dilakukan fast track tahap awal, lintasan kritis bergeser,
yang tidak kritis seperti halnya pada pembiayaan normal. Tidak ada
32
penambahan jumlah tenaga kerja dan biaya pada masing-masing aktivitas
(Tjaturono,2008)
sebagai berikut :
mungkin timbul.
kritis maupun aktifitas pada lintasan yang tidak kritis seperti halnya pada
33
pembiayaan normal. Pelaksanaan aktifitas–aktifitas kritis dilakukan
kerja dan biaya pada masing–masing aktifitas baik aktifitas pada lintasan
kritis maupun pada aktifitas tidak kritis. bisa dilaksanakan fast track.
sumber daya yang berada dilintasan kritis. Pada lintasan tidak kritis dapat
Pada umumnya suatu proyek yang dikerjakan akan selalu memiliki resiko
yang tinggi, resiko yang tinggi tersebut yang dijadikan dasar mengapa suatu
proyek harus dilakukan secara tepat dan hati-hati. Selain itu suatu proyek juga akan
terbatas atau dibatasi oleh biaya dan waktu yang digunakan dalam penyelesaian
pekerjaannya. Karena hal tersebut maka perlu dilakukannya sebuah sistem atau
cara untuk meningkatkan sebuah pengelolaan manajemen yang baik dan tepat
sehingga dapat lebih diterima dengan baik oleh pihak konsumen. Sistem ini yang
34
Adapun beberapa parameter yang yang harus dicari untuk mengetahui percepatan
Durasi normal
8 Jam Kerja
35
Normal Duration – Crash Duration
pembangunan sebuah proyek agar sesuai dengan rencana awal, baik dari segi
mutu maupun waktu. Dalam metode crash program terdapat waktu yang harus
disesuaikan karena adanya suatu proses pemampatan. Oleh karena itu diperlukan
penyesuaian durasi proyek. Penyesuaian durasi proyek ini juga dapat memperoleh
diambil adalah dengan menambah sumber daya yang dapat menambah biaya
proyek.
Pada umumnya suatu proyek yang dikerjakan akan selalu memiliki resiko
yang tinggi, resiko yang tinggi tersebut yang dijadikan dasar mengapa suatu
proyek harus dilakukan secara tepat dan hati-hati. Selain itu suatu proyek juga
akan terbatas atau dibatasi oleh biaya dan waktu yang digunakan dalam
sistem atau cara untuk meningkatkan sebuah pengelolaan manajemen yang baik
dan tepat sehingga dapat lebih diterima dengan baik oleh pihak konsumen. Sistem
untuk menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis masih mungkin dengan
36
percepatan maksimum dibatasi oleh luas proyek atau lokasi kerja, namun ada
Upaya untuk menganalisa biaya dan waktu untuk melakukan percepatan salah
percepatan pada pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Setiap percepatan yang
dilakukan akan dianalisa kebutuhan biaya dari percepatan tersebut. Dari beberapa
biayanya dapat ditentukan pekerjaan yang tepat dan paling ekonomis untuk
dilaksanakan crashing.
kegiatan melainkan hanya kegiatan yang kritis saja. Jadi percepatannya waktu
37
5. Teknik mengerjakan perhitungan dimulai dari kegiatan kritis dengan cost
atau jumlah waktu yang ada pada suatu lintasan kritis. Dengan demikian,
pendek.
4. Biaya untuk waktu yang dipersingkat (Crash Cost). Biaya yang dikeluarkan
biaya setelah di crashing akan menjadi lebih besar dari biaya normal.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
39
Nama Proyek : Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota Unaha–
Pohara
Panjang Jalan : ± 60 KM
40
Gambar : 3.1 Site Plan Lokasi Proyek
41
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN GABUNGAN
(SCHEDULE )
Nama Paket : Preservasi Jalan Rate Rate - Dalam Kota Unaaha - Pohara
Masa Indikator Kinerja 90 Hari Kalender MASA PELAKSANAAN PEKERJAAN 341 HARI KALENDER
VOLUME HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT. JUMLAH HARGA BOBOT JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
PERSENTASE
GABUNGAN SATUAN (Rp)
25 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 28 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 30 01 S/D 07 08 S/D 14 15 S/D 21 22 S/D 31
1 DIVISI 1. UMUM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 18 19 20 21 18 19 20 21 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
2 1.2 Mobilisasi LS 1.00 42,500,000.00 42,500,000.00 0.31 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 - - - - - - - - - 0.05 0.05 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1.00 5,500,000.00 5,500,000.00 0.04 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 1.17.(3a) Pengujian NoX Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 1.17.(3c) Pengujian Karbondioksida (CO2) Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 1.17.(3f) Pengujian Total Partikulat (TSP) - Debu Buah 9.00 75,000.00 675,000.00 0.00 - 0.00 - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 1 Penyiapan RKK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 Induksi K3 (Safety Induction) Org 30.00 120,000.00 3,600,000.00 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 Topi pelindung (Safety helmet) Buah 30.00 65,000.00 1,950,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Pelindung mata (Goggles, Spectacles) Psg 3.00 95,000.00 285,000.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
19 Pelindung pernafasan dan mulut (Masker) Box 20.00 65,000.00 1,300,000.00 0.01 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
20 Sarung tangan (Safety gloves) Psg 100.00 10,000.00 1,000,000.00 0.01 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
21 Sepatu keselamatan (Safety shoes) Psg 30.00 200,000.00 6,000,000.00 0.04 0.02 0.02 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Rompi keselamatan (Safety vest) Buah 30.00 50,000.00 1,500,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
25 5 Personel K3 Konstruksi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
26 Petugas K3 OB 7.00 1,500,000.00 10,500,000.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
28 Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Obat Luka, Perban, Dll) Ls 1.00 1,500,000.00 1,500,000.00 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
32 Ahli Keselamatan terkait Jalan OJ 3.00 150,000.00 450,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
34 Alat pemadam api ringan (APAR) Buah 1.00 300,000.00 300,000.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
36 Lampu darurat (Emergency lamp) Buah 2.00 300,000.00 600,000.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
37 Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) Lb 30.00 35,000.00 1,050,000.00 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
38 1.21 Manajemen Mutu LS 1.00 12,500,000.00 12,500,000.00 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
40 3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 840.00 63,442.35 53,291,574.00 0.39 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
42 6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi Liter 10,280.00 13,920.28 143,100,478.40 1.04 - - - - - - - - 0.05 0.05 0.05 0.05 0.10 0.10 0.10 0.10 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
43 6.5.(1) b Laston Lapis Aus Asbuton Butir (AC-WC Asb Butir) Ton 5,959.74 1,300,301.28 7,749,457,550.47 56.22 - - - - - - - - 1.41 1.41 4.22 4.22 5.62 5.62 5.62 5.62 4.50 4.50 4.50 4.50 4.50 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
45 9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 4,399.08 217,253.77 955,716,497.28 6.93 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.24 0.24 - 1.73 1.73 2.36 0.63 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
47 10.1(1) Galian tanah untuk saluran air dan lereng untuk pemeliharaan
M3 69.03 21,838.18 1,507,412.05 0.01 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.00 - -
48 10.1(3) Perbaikan Pasangan batu dengan mortar M3 11.30 512,000.00 5,785,600.00 0.04 - - - - - - - - - - 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
49 10.1.(4) Perbaikan Lapis Fondasi Agregat Kelas A M3 1,577.05 510,843.75 805,626,135.94 5.84 - 0.04 0.17 0.17 0.17 0.17 0.17 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07
50 10.1.(10) Perbaikan Campuran Aspal Panas dengan Asbuton M3 1,005.40 2,800,550.00 2,815,686,916.74 20.43 - 0.09 0.61 0.61 0.61 0.61 0.61 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.37 1.37 1.37 1.37 1.37 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
51 10.1.(13) Residu Bitumen untuk Pemeliharaan Liter 8,883.23 17,000.00 151,014,910.00 1.10 - - - - - - - - - - - - 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 0.30 0.30 0.17 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
52 10.1(17) Pengecatan Kereb pada trotoar atau Median M2 3,139.64 31,000.00 97,328,840.00 0.71 - 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
53 10.1(19.b) Pembersihan Patok Buah 80.00 50,000.00 4,000,000.00 0.03 - - - - - - - - 0.01 0.01 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
54 10.1(20.b) Pembersihan Rambu Buah 124.00 50,000.00 6,200,000.00 0.04 - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
55 10.1.(21) Pembersihan Drainase dan Saluran Samping M 51,221.36 7,000.00 358,549,520.00 2.60 - 0.11 0.73 0.73 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 0.11 - -
56 10.1.(22) Pengendalian Tanaman M2 667,170.00 800.00 533,736,000.00 3.87 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
MINGGUAN 0.15 0.47 1.65 1.65 1.04 1.04 1.04 1.49 2.96 2.97 5.77 5.78 7.69 7.67 7.67 0.00 7.66 6.52 5.06 5.64 5.64 5.27 2.25 2.20 2.84 1.03 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.47 0.35 0.35
RENCANA KEMEJUAN PEKERJAAN
KUMULATIF MINGGUAN 0.15 0.62 2.27 3.93 4.96 6.00 7.04 8.53 11.49 14.46 20.23 26.01 33.70 41.37 49.05 49.05 56.71 63.23 68.29 73.93 79.57 84.83 87.09 89.29 92.13 93.15 93.51 93.86 94.22 94.57 94.93 95.28 95.63 95.99 96.34 96.70 97.05 97.41 97.76 98.11 98.47 98.82 99.29 99.65 100
42
Uraian Pekerjaan Pada Program terdiri atas:
a. Mobilisasi
l. Pembersihan Patok
m. Pembersihan Rambu
o. Pengendalian tanaman
Teknik pengumpulan data ini terdapat beberapa tahapan yaitu antara lain
sebagai berikut :
43
2. Pengumpulan data, dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan
seperti :
1. Dalam penelitian ini dilakukan analisis fast track dan Crash Program
44
e. Setelah mendapatkan waktu yang tercepat, kemudian melakukan
berikut :
dilaksanakan.
d. Melakukan perhitungan.
1. Terjadi perubahan biaya dan waktu proyek setelah dilakukan durasi waktu
45
3.5 Alur Tahapan Penelitian
Mulai
Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Studi Awal :
1. Jenis Pekerjaan
2. Durasi
3. Biaya
Analisa Data
Hasil :
Perbandingan waktu dan biaya antara metode fast
track dan crash program
Selesai
46
BAB IV
Objek studi yang diteliti pada penelitian ini adalah Proyek Preservasi Jalan
PUTRA PERKASA. Proyek ini berdurasi selama 341 hari pertanggal kontrak
47
Tabel 4.1 Rincian Biaya Langsung
1. Mobilisasi Rp 42.500.000,00
Keuntungan Rp 61.169.999,99
Total biaya Rp 15.163.237.000,00
Biaya tidak langsung Rp 1.433.529.143,48
Total cost Rp 14.365.536.399,6
Penghematan biaya Rp 797.700.600,4
Sumber :Data Sakunder 2021
4.2.2 Rincian Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
48
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung
= Rp 61.169.999,99 + Rp 1.372.359.143,488
=Rp 1.433.529.143,48
Data yang diperlukan dalam menyusun jaringan kerja adalah time schedule.
Susuna pekerjaan diketahui dari time schedule lalu dimasukan sebagai input data
penyusunan jaringan kerja pada program Microsoft Project 2016 adalah sebagi
berikut :
mengelolah data berupa jenis pekerjaan sampai dengan 1000 item pekerjaan.
49
Dapat melakukan penjadwalan secara efektif dan efisien, karena ditunjang
dengan informasi alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap proses, serta
Dari Analisa data, hanya beberapa item pekerjaan dari schedule yang akan
dimasukkan kedalam biaya langsung (dapat dilihat pada tabel 4.1). Karena
dalam biaya langsung dan apabila terjadi hambatan pada jalannya pekerjaan
suatu proyek atau rangkaian pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut.
50
1/25/21
2. Timbunan Pilihan Dari Sumber 28 days Teu 6/15/21 Thu
Pilihan 7/22/21
3. Lapis Perekat – Aspal 91 days Mon Mon
Cair/Emulsi 3/22/21 7/26/21
4. Laston lapis Aus Asbuton Butir 91 days Mon Mon
(AC-WC Asb Butir) 3/22/21 7/26/21
5. Marka Jalan Termoplastik 42 days Tue 6/15/21 Wed
8/11/21
6. Galian Tanah Untuk saluran air 84 days Mon 1/2/21 Thu
dan lereng untuk pemeliharaan 5/27/21
7. Perbaikan Pasangan Batu Dengan 28 days Thu 4/8/21 Mon
Mortar 5/17/21
8. Perbaikan Lapis Pondasi Agregat 301 days Mon 2/1/21 Mon
Kelas A 3/28/22
9. Perbaikan Campuran Aspal Panas 301 days Mon 2/1/21 Mon
dengan Asbuton 3/28/22
10. Residu Bitumen Untuk 63 days Thu 4/22/21 Mon
Pemeliharaan 7/19/21
11. Pengecetan Kereb Pada Trotoar 168 days Mon 2/1/21 Wed
Atau Median 9/22/21
12. Pembersihan Patok 14 days Mon Thu 4/8/21
3/22/21
13. Pembersihan Rambu 77 days Mon 2/1/21 Tue 5/18/21
Berdasarkan analisa di atas, dapat ditentukan jalur kritis pada tabel berikut:
51
Untuk durasi pekerjaan, dapat dilihat dari tabel schedule berdasarkan
awal dimulainya pekerjaan sampai batas akhir selesai yang telah ditentukan.
Pada item pekerjaan yang berada pada lintasan kritis tidak diperbolehkan
tinjauan yang dikhususkan menghitung waktu dan durasi dan biaya optimum pada
pelaksanaan proyek. Durasi waktu yang dilihat dari Microsoft project 2016
aktivitas pada lintasan kritis seperti pada tabel 4.1 setelah itu aktivitas–
52
Adapun contoh penerapan ketentuan–ketentuan metode fast track
(Tjaturono, 2004)
53
Tabel 4.5 Percepatan Durasi Kurang Dari 50%
No Nama Pekerjaan Durasi Durasi dipercepat
. (Hari)
1. Perbaikan lapis pondasi 301 135
agregat kelas A
= Rp 642.944.964,684
= Rp 14.365.536.399,6
= Rp 15.163.237.000,00 – Rp 14.365.536.399,6
= Rp 797.700.600,4
Rp 15.163.237.000,00
= 5,26%
54
keseluruhan biaya proyek. Hubungan antara biaya dengan durasi
Perhitungan crash program pada proyek preservasi jalan ini, penambahan jam
lembur yang diterapkan dari perusahaan jam yaitu penambahan jam lembur
a. Jalur Kritis 1
8 Jam Kerja
= 5,172
= 0,6465
55
3) Produktivias Harian Sesudah Crash
5,2366
5,75385
6,78825
Keterangan:
56
6) Crash Cost Pekerja Perhari Tenaga Kerja
perhitungan di atas.
57
b. Jalur Kritis 2
8 Jam Kerja
= 3,34
= 0,4175
3,38175
3,71575
4,38375
58
Keterangan:
59
Jadi, setelah dilakukan perhitungan cost slope penambahan waktu lembur
perhitungan di atas.
c. Jalur Kritis 3
8 Jam Kerja
= 2.216,51
= 277,063
60
5) Crash Duration = Volume
2.244,2163
2.465.8667
2.909,1675
Keterangan:
61
Crash 5 Jam = Normal Cost Pekerja + (n x Biaya Lembur Perjam)
perhitungan di atas.
jalur kritis yang terjadi pada proyek Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota
Unaha–Pohara:
Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota Unaha–Pohara dapat selesai dalam waktu
normal 301 hari dengan penambahan jam kerja lembur selama 1 jam/hari proyek
Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota Unaha–Pohara akan selesai menjadi 297
62
hari, penambahan kerja lembur selama 3 jam/hari proyek Preservasi Jalan Rate-
rate Dalam Kota Unaha–Pohara akan selesai menjadi 270 hari, dan penambahan
kerja lembur selama 5 jam/hari proyek Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota
setiap jalur kritis yang terjadi pada proyek Preservasi Jalan Rate-rate Dalam Kota
Unaha–Pohara :
No. Keterangan Biaya Normal Biaya Crash Biaya Crash Biaya Crash
(Rp) 1 Jam 3 Jam 5 Jam
(Rp) (Rp) (Rp)
1. Jalur Kritis 1 805.626.135,94 805.643.135,94 805.677.135,94 805.711.135,94
2. Jalur Kritis 2 2.815.686.916,74 2.815.703.916,74 2.815.737.916,74 2.815.771.916,74
3. Jalur Kritis 3 533.736.000,00 533.753.000 533.787.000 533.821.000
Jumlah Cost Jalur 4.155.049.052,68 4.155.100.052,68 4.155.202.052,68 4.155.304.052,68
Kritis
Dari hasil perhitungan biaya penambahan jam kerja pada proyek
kerja selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam akan menambah biaya disetiap harinya,
dengan jumlah biaya normal Rp. 4.155.049.052,68 , jika di crash selama 1 jam
akan menambah biaya sebesar Rp. 4.155.100.052,68, jika di crash selama 3 jam
akan menambah biaya sebesar Rp. 4.155.202.052,68, dan jika di crash selama 5
63
Berikut merupakan hasil rekapitulasi cost slope penambahan jam kerja dari setiap jalur kritis yang terjadi pada proyek Preservasi
64
Jalur kritis pada proyek pembangunan jembatan Kaligawe Semarang, alternatif
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
proyek dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari
dengan besar cost slope sebesar Rp. 1.678,18/hari, dan penambahan waktu
5 jam/hari proyek dapat diselesaikan selama 229 hari atau dapat dipercepat
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari dengan
besar cost slope sebesar Rp. 1.676,53/hari dan 5 jam/hari proyek dapat
diselesaikan selama 229 hari atau dapat dipercepat 68 hari dengan besar
diselesaikan selama 297 hari atau dapat dipercepat 4 hari dengan besar
dapat diselesaikan selama 270 hari atau dapat dipercepat 27 hari dengan
besar cost slope sebesar Rp. 1.675,42/hari dan 5 jam/hari proyek dapat
diselesaikan selama 229 hari atau dapat dipercepat 68 hari dengan besar
65
4.6 Pembahasan
dengan masa pengerjaan dari Bulan Januari 2021 sampai Bulan Desember 2021.
2018 bobot tercapai 20.58% dari rencana 26.13% sehingga terjadi keterlambatan
karenakan alat asphalt mixing plant tidak berfungsi dengan baik (rusak)
waktu untuk mendatangkan alat berat yang yang baru ke lokasi proyek
pekerjaan pada jalur kritis setelah data loporan diinput pada Microsoft project
dengan dua metode yaitu metode fast track dan metode crash program. Dalam
metode ini memiliki ketentuan ketentuan seperti durasi percepatan <50 %. Pada
metode fast track dengan durasi normal 301 hari di percepat menjadi 135 hari
(<50 %). Setelah total perhitungan percepatan durasi pada jalur kritis
66
tempat/lokasi dapat menempung jumlah tenaga kerja, dangan lokasi yang luas
kritis dipercepat dengan asumsi penambahan sebesar 20% dari tenaga kerja
normal. Setelah perhitungan crash duration dan cost slope maka pada percepatan
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, dilakukan dengan 2 (dua) metode
yaitu metode fast track dan metode crash program. Sehingga dapat disimpulkan sebagai
berikut :
341 (tiga ratus empat puluh satu) hari dengan penghematan biaya Rp
penambahan jam kerja dengan tiga alternative yaitu 1, 3 dan 5 jam kerja.
68
6. Jika dibandingkan dengan menggunakan kurva S, metode crashing
5.2 Saran
1. Kegiatan pada jalur kritis perlu diberi perhatian dan pengawasan khusus
meneliti resiko- resiko akibat dari metode fast track dan metode crash
program.
69