Di ajukan Untuk Memenuhi salah satu persyaratan tugas kelompok pada mata
kuliah
Evaluasi Pendidikan
Disusun oleh
Kelompok : 4
JURUSAN TARBIYAH
Assalamualaikum wr, wb
Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, karena berkat nikmat, hidayat dan
karunia-nya makalah ini dapat di baca oleh pembaca yang budiman.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya.1
1
Aplikasi KBBI Offline 1.3.
2
Aris Kurniawan, 13 Pengertian Analisis Menurut Para Ahli, Tersedia:
http://www.gurupendidikan.com/13-pengertian-analisis-menurut-para-ahli-didunia/, Diakses
Pada Tanggal 6 April 2016.
3
Ibid.
yang masing-masing membuat keputusannya sendiri. Teori ini berfokus
pada penentu pilihan individu (individualisme metodologis).
Secara konseptual, teori ini masih merupakan teori yang baik dalam
memprediksi perilaku seseorang dalam situasi tertentu. Kajian politik,
terutama tentang perilaku pemilih masih sangat membutuhkan teori pilihan
rasional dalam memprediksi perilaku pemilih, begitu juga psikologi
konsumen yang membutuhkan prediksi bagaimana konsumen memilih
produk tertentu, begitu juga psikologi moral yang membutuhkan teori ini
untuk memprediksi apakah seseorang akan melakukan perilaku
berdasarkan nilai moral tertentu.
PENUTUP
Kesimpulan.
Penjelasan Boudon (2009) mengenai Teori Pilihan Rasional yang secara
teoritik bisa sangat kuat namun sangat lemah saat menjelaskan fenomena sosial
mungkin bisa dijadikan kalimat yang penting dalam menyimpulkan teori ini.
Peran emosi yang terabaikan dalam teori pilihan rasional menjadi salah satu
alasan mendasar teori ini tidak cukup mampu dalam menjelaskan berbagai
fenomena sosial.
Namun demikian, beberapa fenomena politik, ekonomi, dan moral juga
berhasil dijelaskan dengan baik menggunakan teori pilihan rasional.Dengan
demikian penggunaan teori ini sebagai dasar untuk menganalisa perilaku sosial
perlu sangat hati-hati. Terlebih jika kita memperhatikan prinsip dari teori ini yang
mengharuskan tiap pilihan dipresentasikan secara setara atau sama. Asumsi ini
justru menjadi ganjalan terbesar aplikasi teori pilihan rasional karena hampir tidak
ada kondisidimana pilihan-pilihan tersebut benar-benar disajikan kepada calon
pemilih secara setara.