Anda di halaman 1dari 13

Sistem Kendali Motor Listrik

Menggunakan Smart Relay

A. PENDAHULUAN
Hand Out berjudul Sistem Kendali Motor Listrik Menggunakan Smart Relay ini
diproyeksikan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Program
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan, Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik. Hand Out ini merupakan salah satu sarana pemelajaran bagi siswa untuk
menguasai kompetensi menerapkan dan mengoperasikan Smart Relay. Alokasi
waktu pembelajaran kompetensi tersebut adalah 18 jam pelajaran yang meliputi
materi pengetahuan dan keterampilan.

B. KEGIATAN BELAJAR 1
C. KOMPETENSI DASAR:
• Menerapkan Smart Relay

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
• Siswa mampu merencanakan sistem pengendali motor listrik 3 fasa
menggunakan Smart Relay dengan benar

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGENDALI MOTOR LISTRIK MENGGUNAKAN


SMART RELAY
1. Smart Relay Zelio Logic
a. Tentang Smart Relay
Zelio adalah smart relay yang dibuat oleh Schneider Telemecanique yang
tersedia dalam 2 model yaitu: Model Compact dan Model Hand Outar.
Perbedaannya adalah pada model Hand Outar dapat ditambahkan extension
Hand Oute sehingga dapat ditambahkan input dan output. Meskipun
demikian penambahan Hand Out tersebut tetap terbatas hanya bisa
ditambahkan sampai dengan 40 I/O. Selain itu untuk model Hand Outar juga
dapat dimonitor dengan jarak jauh dengan penambahan Hand Out. Smart Relay
adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang
biasa digunakan pada proses automasi. Zelio Logic Smart Relay didesai untuk
automated system yang biasa digunakan pada aplikasi industri dan komersial.
Tujuan diciptakannya Smart Relay Zelio Logic adalah untuk menggantikan logika
dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung.
Dengan smart relay, rangkaian kontrol cukup dibuat secara software.

Gambar 1. Hand Out Smart Relay Zelio Logic


b. Bagian-bagian Smart Relay

Gambar 2. Bagian Depan Smart Relay

Bagian depan dari Smart Relay Zelio Logic adalah sebagai berikut:
a) Lubang untuk baut
b) Terminal Tegangan Sumber (VCC)
c) Terminal untuk koneksi INPUT
d) LCD Display dengan 4 baris dan 18 karakter
e) Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau
komunikasi
f) 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
g) Terminal untuk koneksi OUTPUT

c. Software Zelio Soft 2


Zelio logic dapat diprogram menggunakan Zelio Soft 2 melalui antarmuka
komputer atau menggunakan masukkan langsung pada panel depan Smart
Relay Zelio Logic (ladder Language). Zelio Soft 2 merupakan software berisi
tool-tool yang dapat digunakan untuk mempermudah pemrograman PLC
Smart Relay Zelio. Zelio Soft 2 memungkinkan anda untuk memprogram
menggunakan Ladder Language atau FBD (Function Block Diagram) Language

Untuk menjalankan Zelio Soft 2, PLC harus terhubung dengan komputer


menggunakan kabel SR2CBL01 untuk menghubungkan Hand Out ke PC melalui
serial Port atau SR2USB01 untuk menghubungkan Hand Out ke PC melalui USB
port.
d. Memulai Aplikasi Zelio Soft Logic
Untuk memulai membuat program baru menggunakan Zelio Soft 2 dapat
mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini:
1. Buka Program “Zelio Soft 2”

2. Klik “Create new Program” untuk membuat program baru

3. Berikutnya anda akan masuk ke Hand Oute selection. Pilih 1 Hand Out
yang akan digunakan pada kolom select the Hand Out category (dalam
percobaan ini kita pilih Hand Out 26 I/O With Extension)
4. Kemudian pada kolom select the type of zelio Hand Oute to program
pilih yang memiliki reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.

5. Jika anda memilih tipe Hand Out PLC yang dapat ditambah extensi
input/output, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi
input/output sesuai yang anda tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu
menambahkan, biarkan dalam keadaan lalu tekan “NEXT”)
6. Jika tipe Hand Out zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram
dengan ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti
dibawah ini. Pilih bahasa Program yang diinginkan. Ladder language
(dipilih secara default) atau FBD Language. Klik “Next”untuk
menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon FBD kemudian klik
“Next” untuk menggunakan FBD Language.

e. Toolbar pada Zelio Soft 2.


Toolbar pada Zelio Soft 2 berisi shortcut ke pilihan menu dan menawarkan
fungsi program koherensi yang dikembangkan. Hal ini juga memungkinkan
Anda untuk memilih modus: Editing, Simulation atau monitoring Arahkan
panah mouse ke tombol apapun untuk melihat aksi yang terkait dengannya.

7. Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar
pada bagian bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting
tergantung pada program yang dipilih sebelumnya. Untuk elemen ladder
antara lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer,
Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD
Backlighting, Summer Winter.
Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder
akan dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya.
f. Melakukan Pemrograman
Setelah mempelajari bagian-bagian softwawe diatas, Menggunakan Ladder
Language. Setelah Anda memilih jenis Hand Out dan bahasa Ladder, lembar
pengkabelan (wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar berikut.:

Sebagai contoh, kita akan menggunakan contoh diagram sebagai berikut :

Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan
pada mode kontak)
Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada
lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:

a) Pindahkan mouse ke ikon Discrete Input pada sudut kiri bawah.


Maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak yang berbeda (I1 – IE).

b) Pilih kontak I1 pada tabel dengan meng-klik dan menggeser kontak


tersebut pada cell sudut kiri atas (Contact 1 Line 001)

c) Setelah kontak I1 diletakkan, kemudian pindahkan mouse ke ikon Discrete


Output, maka ditampilkan sebuah tabel yang berisi kontak atau kumparan
(koil) yang berbeda seperti pada gambar dibawah ini.
d) Pilih kumparan (koil) “[“ pada baris pertama suatu tabel dengan meng-klik dan
menggeser kontak tersebut ke cell baris pertama kolom coil

e) Hubungkan kontak ke kumparan (coil) dengan meng-klik pada garis putus-


putus yang sesuai dengan jalur sehingga seperti diagram dibawah ini.
2. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah sebuah
perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian listrik dari
arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat memutuskan arus listrik secara
otomatis ketika arus listrik yang melewati MCB tesebut melebihi nilai yang
ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai
saklar yang bisa menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual.

Gambar 3. Miniature Circuit Breaker


MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan Sekering (FUSE) yaitu
memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi gangguan kelebihan arus.
Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat dikarenakan adanya hubung singkat (Short
Circuit) ataupun adanya beban lebih (Overload). Namun MCB dapat di-ON-kan
kembali ketika rangkaian listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang
terputus akibat gangguan kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi. Dalam
system pengendali, MCB berfungsi sebagai pembagi dan pembatas arus listrik antara
rangkaian kontrol dan rangkaian daya.
3. Kontaktor Magnetik
Kontaktor magnetik adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai
penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya
minimal. Dalam arti lain kontaktor magnetik adalah sebuah relay yang memiliki
kapasitas besat. Pada umumnya Kontaktor Magnetik terdiri dari 3 pole kontak utama
dan kontak bantu. Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara
memberikan tegangan pada koil kontaktor sesuai spesifikasinya. Komponen utama
dari sebuah kontaktor magnetic adalah koil dan kontak utama
Gambar 4. Kontaktor Magnetik

Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak
utama sehingga terhubung pada masing masing pole.kontaktor magnetic secara luas
diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau
perangkat listrik lainnya.
4. Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.

Gambar 5. Bagian-bagian Thermal Overload Relay (TOR)

Thermal overload relay bekerja memutus rangkaian dengan cara mendeteksi panas
yang diakibatkan oleh arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada
thermal overloar relay itu sendiri. Cara kerja thermal overload relay hanya
mendeteksi panas dari arus listrik yang mengalir pada kumparan motor listrik namun
disebabkan thermal overload relay dipasang seri terhadap motor listrik maka arus
yang mengaliar pada kumparan motor listrik sama dengan arus yang mengalir pada
kontak bimetal thermal overload relay.

5. Push Button
Push Button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan
bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada
kondisi normal.

Gambar 6. Push Button

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung
berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama
yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari
keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang
sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
6. Pilot Lamp
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah
lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah
alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya
daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 – 240 VAC. Warna yang dihasilkan
Pilot lamp ini adalah lapu putih. Karena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot lamp
ini dibuat warna warni sinarnya dengan menambahkan penutup kaca yang berwarna
sehingga tampak dari luar berwarna sinar yang dihasilkan.

Gambar 7. Pilot Lamp

Biasanya warna Pilot lamp ini ada 3 macam merah, hijau, kuning. Dalam control
magnetik alat ini tergolong sebagai sinyal output yang berperan sebagai lampu
indikator yang mengindikasikan/menunjukan apakah rangkaian itu telah aktif.
Output dari control magnetik tersebut dihubungkan ke pilot lamp ini jika rangkaian
tersebut sudah benar maka ketika rangkaian aktif alat ini akan aktif (menyala). Ketika
Pilot lamp tersebut menyala kita dapat mengetahui bahwa rangkaian control
magnetik tersebut sudah benar atau aktif. Karena fungsinya sebagai lampu indikatior
pilot lamp ini akan bekerja jika dan hanya jika mendapat aliran listrik. Pilot lamp
jumlahnya tergantung dari keperluan, dengan warna-warna yang dimiliki pilot lamp
tersebut dapat mengindikasikan indikator yang berbeda. Biasanya lampu warna
merah menunjukkan rangkaian tersebut tidak aktif, lampu warna hijau menunjukkan
rangkaian itu aktif.

Anda mungkin juga menyukai