A. PENDAHULUAN
Hand Out berjudul Sistem Kendali Motor Listrik Menggunakan Smart Relay ini
diproyeksikan bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Program
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan, Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik. Hand Out ini merupakan salah satu sarana pemelajaran bagi siswa untuk
menguasai kompetensi menerapkan dan mengoperasikan Smart Relay. Alokasi
waktu pembelajaran kompetensi tersebut adalah 18 jam pelajaran yang meliputi
materi pengetahuan dan keterampilan.
B. KEGIATAN BELAJAR 1
C. KOMPETENSI DASAR:
• Menerapkan Smart Relay
D. TUJUAN PEMBELAJARAN:
• Siswa mampu merencanakan sistem pengendali motor listrik 3 fasa
menggunakan Smart Relay dengan benar
Bagian depan dari Smart Relay Zelio Logic adalah sebagai berikut:
a) Lubang untuk baut
b) Terminal Tegangan Sumber (VCC)
c) Terminal untuk koneksi INPUT
d) LCD Display dengan 4 baris dan 18 karakter
e) Slot untuk memori cartridge atau koneksi ke antarmuka PC atau
komunikasi
f) 6 (enam) tombol untuk pemrograman dan memasukkan parameter
g) Terminal untuk koneksi OUTPUT
3. Berikutnya anda akan masuk ke Hand Oute selection. Pilih 1 Hand Out
yang akan digunakan pada kolom select the Hand Out category (dalam
percobaan ini kita pilih Hand Out 26 I/O With Extension)
4. Kemudian pada kolom select the type of zelio Hand Oute to program
pilih yang memiliki reference SR3B261BD, kemudian Klik “Next”.
5. Jika anda memilih tipe Hand Out PLC yang dapat ditambah extensi
input/output, akan muncul halaman seperti dibawah ini. Pilih extensi
input/output sesuai yang anda tambahkan/butuhkan (jika tidak perlu
menambahkan, biarkan dalam keadaan lalu tekan “NEXT”)
6. Jika tipe Hand Out zelio yang anda pilih memungkinkan untuk diprogram
dengan ladder language dan FBD Language, akan muncul halaman seperti
dibawah ini. Pilih bahasa Program yang diinginkan. Ladder language
(dipilih secara default) atau FBD Language. Klik “Next”untuk
menggunakan Ladder Language, Atau klik pada ikon FBD kemudian klik
“Next” untuk menggunakan FBD Language.
7. Pada kondisi edit mode, selain toolbar di bagian atas terdapat juga toolbar
pada bagian bawah yang berisi elemen-elemen ladder maupun FBD penting
tergantung pada program yang dipilih sebelumnya. Untuk elemen ladder
antara lain: Discrete Input, Zx Kex, Auxiliary Relays, Discrete Output, Timer,
Counter, Counter Comparator, Analog Comparator, Clocks, Text Blocks, LCD
Backlighting, Summer Winter.
Penjelasan dan cara untuk melakukan setting dari beberapa elemen ladder
akan dibahas pada bab-bab percobaan berikutnya.
f. Melakukan Pemrograman
Setelah mempelajari bagian-bagian softwawe diatas, Menggunakan Ladder
Language. Setelah Anda memilih jenis Hand Out dan bahasa Ladder, lembar
pengkabelan (wirring sheet) akan muncul seperti pada gambar berikut.:
Keterangan :
Input (I1) dihubungkan ke Output (Q2), yang akan dalam status aktif (kumparan
pada mode kontak)
Langkah untuk menggunakan contoh diatas menggunakan Ladder language pada
lembar pengkabelan (wirring sheet) adalah sebagai berikut:
Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak
utama sehingga terhubung pada masing masing pole.kontaktor magnetic secara luas
diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau
perangkat listrik lainnya.
4. Thermal Overload Relay (TOR)
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap
suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi
melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih.
Thermal overload relay bekerja memutus rangkaian dengan cara mendeteksi panas
yang diakibatkan oleh arus yang mengalir pada elemen bimetal yang terdapat pada
thermal overloar relay itu sendiri. Cara kerja thermal overload relay hanya
mendeteksi panas dari arus listrik yang mengalir pada kumparan motor listrik namun
disebabkan thermal overload relay dipasang seri terhadap motor listrik maka arus
yang mengaliar pada kumparan motor listrik sama dengan arus yang mengalir pada
kontak bimetal thermal overload relay.
5. Push Button
Push Button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan
bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada
kondisi normal.
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2
kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung
berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama
yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari
keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang
sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
6. Pilot Lamp
Sebuah Pilot lamp atau dalam bahasa indonesia lampu pilot merupakan sebuah
lampu LED yang biasa digunakan sebagai lampu indikator dalam rangkaian sebuah
alat atau mesin. Pilot lamp tersebut dapat bekerja sebagai mestinya jika dialiri daya
daya AC sebesar 220 VAC dengan toleransi 110 – 240 VAC. Warna yang dihasilkan
Pilot lamp ini adalah lapu putih. Karena fungsinya sebagai lampu indikator, Pilot lamp
ini dibuat warna warni sinarnya dengan menambahkan penutup kaca yang berwarna
sehingga tampak dari luar berwarna sinar yang dihasilkan.
Biasanya warna Pilot lamp ini ada 3 macam merah, hijau, kuning. Dalam control
magnetik alat ini tergolong sebagai sinyal output yang berperan sebagai lampu
indikator yang mengindikasikan/menunjukan apakah rangkaian itu telah aktif.
Output dari control magnetik tersebut dihubungkan ke pilot lamp ini jika rangkaian
tersebut sudah benar maka ketika rangkaian aktif alat ini akan aktif (menyala). Ketika
Pilot lamp tersebut menyala kita dapat mengetahui bahwa rangkaian control
magnetik tersebut sudah benar atau aktif. Karena fungsinya sebagai lampu indikatior
pilot lamp ini akan bekerja jika dan hanya jika mendapat aliran listrik. Pilot lamp
jumlahnya tergantung dari keperluan, dengan warna-warna yang dimiliki pilot lamp
tersebut dapat mengindikasikan indikator yang berbeda. Biasanya lampu warna
merah menunjukkan rangkaian tersebut tidak aktif, lampu warna hijau menunjukkan
rangkaian itu aktif.